Anda di halaman 1dari 19

LEADERSHIP AND FOLLOWERSHIP

Disusun untuk Memenuhi Tugas mata kuliah


Kepemimpinan keperawatan dalam pelayanan kesehatan

Dosen Pengampu : DR. Lucki Dwiantoro, Skp.MKep

Oleh :
Sulistiyaningsih
Nim 22020117410030

PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO TAHUN
AJARAN 2017
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Leadership adalah apa yang di lakukan oleh pemimpin / proses memimpin sebuah
kelompok untuk mencapai tujuan (stephen P. Robbins dan mary coulter 2013 ).
Stoner dalam buku menejemen T handoko 2015 mendefinisikan leadership sebagai
suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan- kegiatan dari
sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya. Leadership dalam
menjalankan tugasnya akan di pengaruhi oleh banyak faktor misalnya kepribadian,
situasi pendukung dan followership atau pengikut. sehingga perlu pengertahuan dan
pemahaman tentang ilmu leadership dan followership.
Followership di definisikan suatu konsep yang sederhana, yakni kemampuan
untuk mengambil arah baik untuk mendapatkan di belakang garis program, menjadi
bagian dari tim dan untuk memenuhi apa yang di harapkan dari seorang leader. ( Jhon
Mc Callum 2013 ). Followership juga bisa di artikan sebagai bawahan yang memiliki
daya lebih kecil, otoritas / pengaruh dari atasan mereka, menjadi posisi yang belum di
anggap. Pada tatanan organisasi leadership lebih dianggap dari pada followrship
(Kalley 2010 ). Di zaman globalisasi ini konsep Leadership berkembang seiring
pesatnya tehnologi, followership menjadi punya peranan penting dalam keberhasilan
leadership baik followership yang secara langsung ataupun followership yang
mendukung leadership melalui media, meskipun leadership dan followership berbeda
tetapi memiliki peran timbal balik. Leadership yang efektif sama pentingnya dengan
followership yang efektif.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum untuk mengidentifikasi leadership dan followership
2. Tujuan khusus
a. Mengidentifikasi tentang Pengertian leader
b. Mengidentifikasi konsep teori leadership
c. Mengidentifikasi faktor – faktor yang mempengaruhi prilaku leadership
d. Mengidentifikasi tentang pengertian followership
e. Mengidentifikasi jenis followership
f. Mengidentifikasi tingkatan followership
g. Mengidentifikasi follower yang baik dan efektif
h. Mengidentifikasi baik dan buruknya followership
i. Mengidentifikasi perbedaan leadership dan followership
j. Mengidentifikasi hubungan leadership dan followership
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian leader dan leadership


Leader menurut stephen P. Robbins dan mary coulter 2013 adalah seseorang yang
mempunyai kemampuan mempengaruhi orang lain dan yang mempunyai kewenangan
menejerial. Leadership adalah apa yang di lakukan oleh pemimpin / proses memimpin
sebuah kelompok untuk mencapai tujuan. Stoner dalam buku menejemen T handoko
2015 mendefinisikan leadership sebagai suatu proses pengarahan dan pemberian
pengaruh pada kegiatan- kegiatan dari sekelompok anggota yang saling berhubungan.
.Ada 3 implikasi dari definisi tersebut :
 Kepemimpinan menyangkut orang lain – bawahan atau pengikut. Kesediaan
mereka untuk menerima pengarahan dari pemimpin, para anggota kelompok
membantu menentukan status / kedudukan pemimpin dan membuat proses
kepemimpinan dapat berjalan. Tanpa bawahan semua kualitas kepemimpinan
seorang menejer akan menjadi tidak relevan.
 Pemimpin menyangkut suatu pembagian kekuasaan yang tidak seimbang di
antara para pemimpin dan anggota kelompok. Para pemimpin mempunyai
wewenang untuk mengarahkan berbagai kegiatan para anggota kelompok, tetapi
para anggota kelompok tidak dapat mengarahkan kegiatan kegiatan pemimpin
secara langsung. Meskipun dapat juga melalui cara tidak langsung
 Pemimpin dapat menggunakan pengaruh dengan kata lain, para pemimpin tidak
hanya dapat memerintah bawahan apa yang harus di lakukan tetapi juga dapat
mempengaruhi bagaimana bawahan dapat melaksanakan perintahnya. Misalnya
seorang leader dapat mengarahkan seorang bawahan untuk melaksanakan suatu
tugas tertentu tetapi dia dapat mempengaruhi bawahan dalam menentukan cara
bagaimana tugas itu di laksanakan dengan tepat.
Menurut Fink 2005 bahwa kepemimpinan atau leadership adalah “
kepemimpinan belajar” pertama dan terpenting yang melibatkan semuanya meliputi
pemahaman belajar, berfikir kritis, pemahaman kontekstual, ketajaman politik,
pemahaman emosional, membuat koneksi dan berjangka berfikir. Fink juga
menekankan bahwa kepemimpinan adalah hal yang sangat pribadi dan satu
pandangan kepemimpinan. Haris lambert 2003 mengemukakan bahwa leadership
adalah proses membangun rasa visi, budaya dan hubungan interpersonal dan sebagai
latihan kekuatan, wewenang dan pengaruh atas sekelompok orang. Sementara teori
leadership merefleksikan signifikan keragaman dan kekayaan, tampaknya menjadi
sesuatu konsep yang sulit di pahami dan subjek yang sangat komplek dan di
perebutkan. Hal ini bisa di asumsikan seperti membangun budaya organisasi,
memberdayakan orang lain, mengartikulasikan visi dan menunjukan pemikiran
strategis. Leadership adalah suatu seni ( art ), ilmu ( science ) untuk mempengaruhi
orang lain atau orang yang di pimpin sehingga timbul suatu kemauan, respek,
kepatuhan dan kepercayaan terhadap leader sehingga tugas, tujuan organisasi bisa
berjalan secara efektif dan efisien, atau bisa di katakan bahwa Leadership adalah
pengaruh . Dahulu ada anggapan bahwa hanya orang orang tertentu yang di lahirkan
dengan bakat sebagai pemimpin ( leader are born ) namun dalam perkembangan
zaman sebagian besar leader di ciptakan melalui proses, tumbuh dan berkembang
dari bawah, di tempa oleh berbagai pengalaman, ketekunan, kerja keras, displin yang
tinggi serta serta tidak pernah berhenti belajar sepanjang hidupnya ( Leaders are
made ). Leader di kenal bukan hanya karena posisi jabatannya tetapi karena ciri
leadershipnya dan ajaran yang berguna bagi masyarakat, bangsa dan generasi yang
akan datang. Di indonesia kita mengenal presiden soekarno sebagai proklamator
kemerdekaan dan leadership bagi bangsa dengan ajarannya nation and character
building, jendral sudirman seorang leader yang tidak pernah kenal menyerah, ki
hajar dewantara sebagai tokoh pendidikan nasional dengan tut wuri handayani. Di
india ada tokoh mahatma gandi yang di akui sebagai leader besar dalam sejarah serta
penggerak ahimsa ( menghindari/ anti kekerasan ) dan satya graha ( Menjalankan
kebenaran )
b. Konsep teori leadership
Teori tentang leadership banyak di kembangkan oleh beberapa ahli antara lain.
1. University of lowa
 Democratic
Melibatkan bawahan, mendelegasikan wewenang, mendorong efektif walaupun
kemudian mempelajari hasil dari beragam partisipasi
 Otocratik
Mendekte metode kerja, memusatkan pengambilan keputusan, membatasi
pertisipasi
 Laizessez faire
Kebebasan kepada kelompok untuk untuk membuat keputusan dan
menyelesaikan pekerjaan
2. Oiho state
 Considerasi
Menjadi perhatian dari pengikut baik gagasan atau pemikiran
 Inisiating structure
Struktur kerja dan hubungan kerja untuk mecapai tujuan
3. University of michigan
 Employ oriented
Menekankan hubungan interpersonal dan mengurus kebutuhan karyawan
 Production oriented
Menekankan pada tehnis atau tugas aspek pekerjaan.
4. Managerial grid
 Concern for people ( Perhatian terhadap orang )
leadership yang di ukur pada kemampuan untuk perhatian kepada bawahan
dengan scala 1- 9 (Dari rendah ke tinggi)
 Concern for production ( perhatian terhadap hasil pekerjaan )
leadership di ukur perhatiannya untuk menghasilkan pekerjaan dari skala 1-9
C. Faktor- faktor yang mempengaruhi prilaku leadership
Menurut Marry parker Follett 2014 Ada 3 faktor yang mempengaruhi situasi leadership
yaitu :
 Pemimpin / leader
 Pengikut / followership
 Situasi / situation
Ketiganya saling berhubungan dan berinteraksi seperti yang di tunjukan pada gambar di
bawah ini

Kemampuan

dan

kualitas leadership

Kemampuan

situasi Dan

Kualitas
followership
Follet juga menyatakan bahwa leadership seharusnya berorientasi pada kelompok dan
bukan berorientasi pada kekuasaan. Berbagai penelitian juga menunjukan kompleksitas
leadership di mana ada lebih banyak variabel yang saling berhubungan terlibat. Variabel
variabel tersebut dapat di klasifikasikan sebagai faktor faktor makro dan faktor faktor
mikro seperti yang tampak pada gambar 14.4

Robert Tannenbaum dan warren H. Schmidt adalah diantara para teoritisi yang
menguraikan berbagai faktor yang mempengaruhi pilihan gaya leadership. Mereka
mengemukakan bahwa leadership harus mempertimbangkan 3 kumpulan kekuatan
sebelum melakukan gaya leadership yaitu :
1. Kekuatan dalam diri leadership yang mencakup :
 Sistem nilai
 Kepercayaan terhadap bawahan
 Kecenderungan kepemimpinannya sendiri
 Perasaan aman dan tidak aman
2. Kekuatan dalam diri para bawahan
 Kebutuhan mereka akan kebebasan
 Kebutuhan mereka akan peningkatan tanggung jawab
 Apakah mereka tertarik dan mempunyai keahlian dalam penanganan masalah
 Harapan mereka mengenai keterlibatan dalam pengambilan keputusan
3. Kekuatan – kekuatan dari situasi
 Tipe organisasi
 Aktivitas kelompok
 Desakan waktu
 Sifat masalah itu sendiri
Menurut konsep ini pendekatan yang paling efektif sebagai leadership menurut mereka
sedapat mungkin “ Fleksibel” yaitu memilih prilaku leader yang di butuhkan dalam
waktu dan tempat tertentu.
D. Pengertian followership
Followership adalah suatu konsep yang sederhana, yakni kemampuan untuk
mengambil arah baik untuk mendapatkan di belakang garis program, untuk menjadi
bagian dari tim dan untuk memenuhi apa yang di harapkan dari seorang leader. ( Jhon
Mc Callum 2013 ). Followership juga bisa di artikan sebagai bawahan yang memiliki
daya lebih kecil, otoritas dan pengaruh dari pada atasan mereka, menjadi posisi yang
belum di anggap. Pada tatanan organisasi leadership lebih dianggap dari pada
followrship (Kalley 2010 )
Beberapa Alasan seseorang menjadi followership adalah mendapatkan perlindungan,
manfaat baik dari segi financial, psikologisl ataupun fisik.
Karakteristik dari followership antara lain :
1. keberanian untuk mendukung leadership
2. Keberanian untuk memikul tanggung jawab untuk tujuan yang sama
3. Keberanian secara konstruktif menantang prilaku leadership
4. Keberanian untuk berpartisipasi dan bertransformasi setiap di butuhkan
5. Keberanian mengambil sikap moral yang di benarkan untuk mencegah pelanggaran
etika
Gaya followership :
1. Gaya sumber daya : Followership menunjukkan dukungan yang rendah dan
tantangan yang rendah
2. Gaya individualis : dukungan yang rendah dan tantangan yang tinggi, Follower akan
berbicara tetapi biasanya mengambil posisi menentang mayoritas.
3. Gaya pelaksana : dukungan tinggi dan tantangan yang rendah
4. Gaya mitra : dukungan tinggi dan tantangan yang tinggi dengan asumsi tanggung
jawab penuh atas tindakan mereka dan bertindak sesuai
E. Jenis Followership
Menurut James Burns 2016 dalam buku leadership ada 2 jenis followership:
 Followership Aktif
- Dukungan yang di berikan murni tanpa membeda bedakan
- Antusias, cerdas dan mandiri
- Berpartisipasi dan membentuk arah kerja untuk mendapatkan hasil yang baik
- Self managing yaitu Followership dapat berfikir kritis dan mengontrol tindakan
- Berkomitment yaitu Berkomitmen terhadap misi tim
- Kompeten yaitu memiliki cukup ketrampilan untuk bertindak sendiri dan
menyelesaikan pekerjaan dengan baik
- Berani yaitu Mempunyai keyakinan bahkan ketika pendapatnya tidak sesuai dengan
leader nya
 Followership pasif
- Memberikan dukungan kepada leadership dengan membeda bedakan
- Membabi buta mengikuti perintah leader
- Kurang perhitungan, bisa menguntungkan ataupun merugikan leadership
Menurut Prof Robbert kalley 2016 Ada 5 jenis pengikut :
1. The herd Follower:
: Follower yang pasif dan memerlukan motivasi eksternal, kurang berkomitmen dan
memerlukan pengawasan eksternal
2. The flattering follower
: Komitmen untuk pemimpin dan misi, cenderung keras kepala mempertahankan
pemimpin dari oposisi orang lain
3. The self serving follower
: Berada di belakang ide leader, punya ide kontroversial dan unik tetapi tetap tidak
mau tampak menonjol
4. The renegade follower
: Bernada negatif, frontal, sering menanyakan keputusan dan tindakan dari pemimpin.
Sering melihat diri sendiri sebagai leader yang sesungguhnya, kritis terhadap
keputusan l;eader ataupun sesama followership
5. The ethical follower
: Pemikir positif, aktif dan independen, tidak akan menerima keputusan begitu saja
dari seorang leader, tidak mudah percaya dan akan bevaluasi terus. Tipe ini dapat di
percaya bahkan ketika leader tidak hadir bisa menggantikan peran leader.

F. Tingkatan Followership
Barbara Kellerman 2017 mengkategorikan 5 jenis followership :
1. Followership sebagai isolat
Followership ini hampir menyadari apa yang terjadi di sekitar mereka, mereka tidak
peduli tentang leader mereka, tetapi tahu tentang leadernya. Tipe ini ketika berada di
perusahaan besar prilakunya kurang antusias ( nol antusiasme ), sering menghilang
saat melakukan pekerjaan. Contoh pada perusahaan seorang yang bekerja di bagian
produksi melakukan rutinitas pekerjaannya ketika perusahaan mengalami hambatan
dalam distribusi produck maka tipe ini tidak peduli tentang sisa produksi yang belum
terjual yang terpenting adalah mereka di gaji dan di bisa memenuhi kebutuhan
keluarganya.
Contoh lain ketika pemilihan umum di amerika tahun 2004 kurang lebih 15 juta
orang berada pada tipe followership ini , mereka memilih untuk tidak datang ke TPS
dengan alasan tidak tertarik dalam pemilihan atau tidak ingin terlibat dalam politik.
Followership jenis ini tanpa di sadari akan menghambat perbaikan dan memperlambat
perubahan. Untuk mengurangi efek Followership sebagai isolat maka Leader perlu
perlu evaluasi diri misalnya dengan pertanyaan :
- Apakah perusahaan / tempat kerja memiliki tipe isolat yang banyak ? berapa
banyak ? di mana saja mereka ? mengapa mereka begitu terpisah dengan
leadershipnya ?
Pertanyaan di atas bisa di selesaikan dengan cara :
 mencari informasi tentang tipe isolat lewat menejer senior yang dekat dengan
isolat dan dekat dengan leader. Manager senior bisa bertindak sebagai
informan bagi leader untuk mendekati isolat agar mendapat informasi baik
secara formal atau informal tentang karyawan yang tampak lesu, acuh tak acuh
pada pekerjaannya
 Mengambil tindakan . ini tergantung dari alasan followership menjadi isolat
dan penyelesaiannya bisa berbeda beda misalnya jika masalahnya adalah
kepuasan kerja maka tindakannya adalah rencana pelatihan dan
pengembangan, jika masalahnya adalah stres kerja maka jadwal baru / re
scedule untuk istirahat perlu di pertimbangkan. Pada kasus apapun leadership
perlu untuk mengevaluasi apakah tipe isolat ini bisa dikembangkan atau tidak,
jika tidak yang harus di lakukan adalah berpisah dengan followership jenis
isolat ini.
2. Followership sebagai pengamat tapi tidak berpartisipasi.
Karakteristik prilaku pada tipe ini adalah :
- Bebas untuk mendukung atau melepaskan diri dari leader.
- Bisa menjadi pendukung jika mereka juga berkepentingan tetapi tidak termotivasi
untuk aktif, dalam arti bisa menjadi pendukung dan bisa juga menarik dukungan
dengan persentase yang sama sama kuat.
- Menyadari apa yang terjadi di sekitarnya tetapi memilih tidak meluangkan waktu,
kesulitan, dan tidak mau bersesiko ketika terlibat
- Tidak peduli dengan misi organisasi
Contoh : Ketika terjadi kejahatan di lingkungan kerja dan di ketahui maka tipe ini
sebenarnya tidak setuju dengan tindakan kejahatan tetapi ketika di minta menjadi
saksi terhadap peristiwa kejahatan atau membantu mereka memilih menolak
melakukan.
Hal yang harus di lakukan ketika leadership mempunyai Followership jenis ini adalah
dengan mencari penyebab keterasingan follower jenis ini dan menawarkan imbalan
baik secara intrinsik ataupun ekstrinsik yang tepat misalnya dengan insentif yang
dapat meningkatkan tingkat partisipasi positif sehingga produktifitas meningkat
3. Followership sebagai peserta
- Bisa mendukung atau menentang leader, jika menjadi pendukung tipe ini sangat di
dambakan.
- Peduli untuk berinvestasi dalam bentuk uang, waktu untuk memberi dampak pada
leadership
- Ambisi, inovasi, kreasi membantu orang lain, misalnya ketika tipe peserta ini
mendukung leader mereka bisa menjadi bahan bakar yang mendukung mesin. Di
tempat kerja peserta dapat membuat mitra junior lebih efektif
- Belum tentu menjadi pendorong tetap leadership, karena tipe ini bisa berubah
Jika seorang leadership mempunyai followership jenis ini maka yang harus di lakukan
adalah mengamati tipe ini secara keseluruhan dan memperhatikan sangat dekat
apakah peserta bisa menjadi pengikut sejati atau tidak.
4. Followership sebagai aktivis
- Sangat ingin terlibat, energik
- Berinvestasi pada pada orang dan proses sehingga mereka bekerja keras baik atas
nama leader mereka
- Bekerja secara loyal, kompeten, dedikasi, mengorbankan waktu dan energi untuk
berkomitmen
- Bekerja keras baik atas nama pemimpin / leader
- Ide bisa di ujicoba dan di terapkan untuk pengambilan kebijakan baru
5. Followership diehard
- Followership yang sangat setia kepada leader / pengikut fanatik
- Di mungkinkan dapat menggulingkan kekuasaan jika di salah gunakan
- Mengabdikan diri meskipun membahayakan kesehatan dan kesejahteraan follower
- Termotivasi untuk bertindak agar di nilai oleh orang lain sebagai tindakan yang
ekstrim.
- Biasanya orang lain menyebut tipe ini adalah pahlawan.
Contoh : bapak harmoko adalah tipe ini, sebagai menteri penerangan beliau begitu
setia kepada pak suharto ( presiden saat itu ) tetapi ketika ada demonstrasi besar
besaran ( reformasi ) maka beliau juga yang pertama kali meminta presiden suharto
untuk turun tahta sebagai presiden.
G. Followersip yang baik dan efektif
 Follower yang baik adalah Follower yang tidak membabi buta akan mengikuti apa
yang orang lain katakan.Follower yang baik memiliki beberapa kriteria antara lain :
1. Penilaian
Followership harus memiliki arah dan kwajiban yang mendasari melakukan sesuatu
secara etis dan tepat, mengetahui apakah setuju sehingga melanjutkan dukungan atau
tidak setuju pada arahan yang salah.
2. Etos kerja
Followership yang baik adalah pekerja yang baik. Followership rajin, termotivasi,
berkomitmen, memperhatikan detail dan membuat usaha. Leader mempunyai
tanggung jawab yang memungkinkan followership memiliki kualitas dan tanggung
jawab followership untuk menjadi pekerja yang baik
3. Kompetensi
Follower tidak bisa mengikuti dengan baik kecuali kompeten dengan tugas yang di
arahkan oleh leadrship. Ini adalah kwajiban dari leadership untuk memastikan bahwa
followership kompeten akan tugas yang di berikan, jika kemudian tugas tidak sesuai
arahan maka leadership harus menyalahkan diri sendiri dan tidak boleh menyalahkan
followership.
4. Kejujuran
Follower berterus terang tentang tujuannya kepada leader dan apa yang ingin di capai
oleh seorang leader, Leader yang baik akan menerima masukan dan umpan balik
konstruktif dari follower
5. Keberanian
Follower harus mempunyai keberanian untuk jujur, keberanian yang nyata untuk
menghadapi pemimpin tentang apaun termasuk tentang keprihatinannya kepada
leadership. Dari waktu ke waktu di perlukan keberanian yang nyata untuk menjadi
followership yang baik.
6. Kebijaksanaan
Followership bijaksana yang di maksud adalah yang bisa memegang rahasia, tahu
kapan harus berbicara dan kapan harus diam, sikap blak- blakan bukan merupakan
contoh followersip yang baik, sebab kompetitor ataupun lawan dari leadership akan
mencari informasi tentang sesuatu kepada follower dari leadernya
7. Loyalitas
Followership yang baik menghormati kewajiban mereka untuk setia kepada
perusahaan / leadership mereka. Loyalitas kepada perusahan dan tujuannya sangat
penting ketika ada masalah, interpersonal atau sebaliknya dengan leader tertentu.
Followership yang tidak loyal adalah sumber sumber kesulitan. Mereka akan
menciptakan masalah antar anggota tim, kompromi mencapai tujuan dan membuang
buang waktu. Esensi followership adalah loyalitas dan komitmen yang kuat kepada
organisasi / leadership
8. Menejemen ego
Folloewership yang baik memiliki ego mereka sendiri di bawah kontrol. Mereka
adalah pemain dari tim yang sesungguhnya dari konsep. Follower ini memiliki
kemampuan interpersonal yang baik, sukses sebagai follower yang baik berkaitan
dengan kinerja dan pencaian tujuan bukan pengakuan pribadi / promosi diri.
Menurut Hendri 2017 Pengikut yang baik adalah pengikut yang bisa menghasilkan
ide dan nilai, kritis, punya pendirian, sanggup dengan tegas mengatakan “Tidak “ jika
memang di perlukan dan tidak semata bekerja seperti robot dan melalukan apapun
perintah pimpinan. Follower yang selalu bilang “ yes “ adalah Followeship yang buruk.
Karena dengan mempunyai follower dengan karakter seperti itu leader tidak akan
mengetahui kondisi sesungguhnya jika ada terjadi masalah, karena yang di butuhkan
adalah pengikut yang menghasilkan ide dan memberikan masukan. Jalur pengaruh
pengaruh antara pemimpin dan pengikut tidak hanya satu arah, pemimpin mempengaruhi
pengikut namun pengikut juga bisa mempengaruhi leadership. Followership yang di beri
ekspektasi besar oleh leadership akan cenderung menghasilkan performa yang baik
sehingga perubahan yang baik. Oleh karena itu perubahan dalam suatu organisasi tidak
hanya di tentukan oleh leadership tetapi juga oleh followership
 Followership yang efektif tidak mudah karena di butuhkan keberanian, followership
harus tahu apa yang di perjuangkan dan bersedia mengekspresikan ide dan pendapat
mereka sendiri kepada leader.meskipun terkadang mempertaruhkan pekerjaan, di
rendahkan, merasa tidak memadai. Followersip yang efektif memiliki keberanian untuk
menerima tanggung jawab, menantang otoritas, berpartisipasi terhadap perubahan,
melayani kebutuhan organisasi dan meninggalkan organisasi jika memang di perlukan.
Menurut Suda lawrence 2013 Follower yang efektif meliputi :
1. Sukarela untuk menangani tugas tugas atau membantu mencapai tujuan
2. Rela menerima tugas yang sulit
3. Menunjukan loyalitas pada leader, tim, proyek dan organisasi
4. Mempertahankan sikap positif meskipun pada kondisi sulit
5. Menawarkan saran untuk perbaikan
6. Bekerja secara efektif sebagai anggota tim
7. Menjadi sumber daya bagi leadership
8. Membantu leader menjadi leader yang baik
9. Membangun hubungan profesional, terpercaya dengan leader
10. Memiliki harapan yang realistis dari pemimpin

H. Baik dan buruknya followership.


Followership yang baik akan membantu perkembangan, membuat kolaborasi dengan
lingkungan kerja untuk mendukung tim yang kuat dan menguntungkan leader. ( Amy
hungtington 2017 ) . Follower yang baik akan secara aktif mendukung leadership yang baik
efektif dan beretika dan secara aktif akan menentang ledership yang buruk ( tidak efektif dan
tidak etis ). Followership yang baik menginvestasikan waktu dan energi dalam membuat
penilaian informasi tentang siapa leader mereka dan apa yang mereka dukung kemudian baru
mengambil tindakan yang sesuai. Sebaliknya followership yang buruk akan melakukan
apapun untuk berkontribusi pada kelompok atau organisasi atau dengan kata lain follower
yang buruk akan menentang leadership yang baik dan mendukung leadership yang buruk.
Misalnya pada kasus MC. Donald beberapa tahun yang lalu di ketahui ada followership baik
yang merekam kegiatan pemasokan daging ayam yang di duga berkualitas buruk kemudian di
kirim melalui email dan website. Akibat tindakan follower tersebut MC Donald menarik
semua pasokan dan memperbaiki pedoman penerimaan ayam dari suplier.( barbara kellerman
2017 )
I. Perbedaan Karakteristik leadership dan followership

No Karakteristik Leadership Followership


1 Kewenangan menejerial  -
2 Mengarahkan kegiatan  -
3 Visi dan misi  misi
4 Wewenang  -
5 Konsep kuat  -
6 Komitment   /-
7 Memenuhi harapan   /-
8 Otoritas  -
9 Posisi  -

J. Hubungan leadership dengan followership


Leadership dan Followership adalah dua hal yang tidak bisa di pisahkan. Leadership
memerlukan followership, Jika tanpa follower maka leader tidak akan punya arti, karena
tidak ada yang di pimpin. Leadership adalah ikatan mendukung, leadership tergantung
pada followership dan sebaliknya.sebagai contoh Napoleon hanya akan menjadi seorang
pria pemberani jika tanpa pengikut atau followershif tetapi karena dengan followership
yang loyal dan banyak maka Napoleon menjadi tokoh besar di dunia. Leadership dan
followership saling berhubungan, Leadership yang efektif dapat mengembangkan
followership untuk menjadi followership yang baik. Setiap organisasi atau leader yang
berhasil harus ada followership yang rela dan efektif mengikuti. ( Suda lawrence 2003 ).
Amy hungtington mengatakan “Drive followership “ adalah leadership yang memaksa
followership dalam sebuah organisasi untuk berbagi antusiasme dan kegembiraan dalam
bekerja, sehingga menimbulkan budaya kolaboratif, lingkungan kerja yang mendukung
dan merayakan prestasi rekan kerja di dalam timnya
Menurut prof Carnegie Mellon Robert Calley ,” kenyataannya adalah kebanyakan kita
lebih sering menjadi followership dari pada leaderships, bahkan ketika kita mempunyai
bawahan kita masih punya leader juga, tidak ada seseorang yang murni sebagai leadership.
Seorang leadership pasti juga followership. “
Contoh : Steve jobs yang menjadi leadership pada banyak hal harus menjadi followership
untuk para direksi, pemegang saham, para pelanggannya bahkan followership bagi istrinya
di rumah.
Menjadi followership yang lebih baik akan membuat kita menjadi leadership yang
lebih baik juga.Setiap Leadership yang besar juga sebagai follower besar. Followership
akan selalu berada dalam bayang – bayang leadership, tetapi tidak ada leadership tanpa
followership, atau tidak ada leadership yang sukses jika hanya memiliki followership yang
lemah. Followership yang banyak dan loyal akan mempercepat tujuan dari seorang leader
atau leadership. Followership yang efektif dan leadership yang efektif terkadang adalah
orang yang sama tetapi memainkan peran pada hari yang berbeda.
Menurut Handri satriago 2017 ( CEO General Elektric Indonesia ) pada diskusi
diaspora di Washingtonmengatakan Zaman sekarang tidak bisa menjadi pemimpin yang
baik jika tidak memiliki pengikut yang baik, leadership penting tetapi followeship juga
penting.Kondisi dunia di era globalisasi saat semua wilayah di penjuru dunia saling
berhubungan dan saling mempengaruhi,sehingga apa yang terjadi pada satu negara akan
berdampak secara regional ataupun global sehingga akan mempengaruhi negara lain yang
secara geografis terletak berjauhan. Dalam kondisi seperti ini dunia berubah sangat cepat
sehingga cara berorganisasi harus menyesuaikan diri dan tanggap terhadap perubahan
yang cepat tersebut sehingga di perlukan leadership dan followership. Organisasi tanpa
pengikut akan rentan hancur baik di dalam politik maupun dalam bisnis, sebaik apapun
kapasitas leadership jika dia di kelilingi followership yang buruk maka bisa mendatangkan
kehancuran buat sang pemimpin. Kualitas leadership tidak di tentukan oleh besar atau
kecil hasil yang di capainya, tetapi di tentukan oleh kemampuan leader untuk mencapai
hasil melalui orang lain yaitu follower – followernya, serta pengaruh yang di pancarkan
oleh seorang leadership kepada followership. Robbert kelley seorang profesor di bidang
bisnis dan konsultan serta pelopor pengajaran follower dan leadership dalam bukunya The
power of followership mengungkapkan hasil penelitiannya yang di lakukan selama tujuh
tahun bahwa pengikut atau followership memberikan kontribusi 80 % bagi keberhasilan
setiap proyek, sedangkan leader memberikan kontribusi 20 % saja
BAB III
KESIMPULAN

1. Leader adalah seseorang yang mempunyai kemampuan mempengaruhi orang lain


dan mempunyai kewenangan manajerial.Leadership adalah apa yang di lakukan oleh
leader / suatu proses memimpin sebuah kelompok untuk mencapai tujuan tertentu.
Faktor yang mempengaruhi prilaku leadership antara lain adalah Leader,
followership dan situasi
2. Followership adalah kemampuan untuk mengambil arah untuk mendapatkan hasil di
balakang program. Followership juga bisa di artikan sebagai bawahan yang
memiliki daya lebih kecil, otoritas dan pengaruh dari pada atasan mereka, menjadi
posisi yang belum di anggap. Pada tatanan organisasi leadership lebih dianggap dari
pada followrship. Peran penting dari followership semakin di akui, seorang
leadership memerlukan followership untuk mencapai tujuan organisasi atau tujuan
kepemimpinan.Followership yang efektif tidak selalu mudah. Followership efektif
menampilkan keberanian untuk memikul tanggung jawab, partisipasi dalam
transformasi untuk melayani orang lain dan meninggalkan organisasi jika di
perlukan.Strategi untuk menjadi follower yang efektif termasuk menjadi sumber
daya, membantu leader untuk menjadi leadership yang baik, membangun hubungan
dengan leader dan melihat pemimpin yang realistis
3. Leadership dan Followership adalah dua hal yang tidak bisa di pisahkan. Leadership
memerlukan followership. Jika tanpa follower maka leader tidak akan punya arti,
karena tidak ada yang di pimpin. Leadership adalah ikatan mendukung, leadership
tergantung pada followership dan sebaliknya
DAFTAR PUSTAKA

1. Robbins coulter, manajemen jilid 1 edisi 13 tahun 2016


2. Stehen P. Robbins, marry coulter, managemen, pearson horizon eleventh edition
2013
3. Effective leadership and management in the early years, janet moyles 2006
4. T. Hani handoko, managemen UGM edisi 2, 2015
5. Jhon S.Mc Callum, followership: the other side of leadership 2013
6. Alan kirk, What is leadership 2017
7. Barbara Kellerman, What every leader need to know about followers, december
2017
8. In praise of followers, CONFERENCE PAPER Skill Development 2013
By Suda, Lawrence,How to cite this article:Suda, L. (2013). In praise of followers.
Paper presented at PMI® Global Congress 2013—North America, New Orleans, LA.
Newtown Square, PA: Project Management Institute.
9. David Mc Cuistion, Important Leadership Qualities of Followers Feb 28, 2017
10. Rob Asghar , CONTRIBUTORI'm sussing out the true laws of physics of
leadership. Opinions expressed by Forbes Contributors are their own.Why
Followership Is Now More Important Than Leadership, 2017
11. Lena Maslennikova, Leader-Centered Versus Follower-Centered Leadership Styles,
2017

Anda mungkin juga menyukai