Anda di halaman 1dari 13

SEMINAR AKUNTANSI MANAJEMEN

(TURNOVER INTENTION)
Kelompok 11 :
1.
2.
3.
4.

HELMIATI( A1C 012 048)


MARDIANTI ( A1C 012 084 )
PUTRI AYU APRILIANI( A1C 012 116 )
RIKA MAULINA ( A1C 012 124 )

TURNOVER INTENTION
1. Pengertian Turnover Intention
2. Penyebab dan Indikasi Terjadinya
Turnover Intention
3. Dampak Dari Terjadinya Turnover
Intention
4. Cara Untuk Mengurangi Terjadinya
Turnover Intention

1. Pengertian Turnover
Intention
Turnover Intention adalah siklus pergantian
karyawan atau keluar masuknya karyawan dari suatu
organisasi.

Hal

tersebut

adalah

suatu

fenomena

penting dalam kehidupan organisasi. Ada kalanya


pergantian karyawan memiliki dampak positif. Namun
sebagian

besar

pergantian

karyawan

membawa

pengaruh yang kurang baik terhadap organisasi, baik


dari segi biaya maupun dari segi hilangnya waktu dan
kesempatan untuk memanfaatkan peluang.

2. Penyebab dan Indikasi


Terjadinya Turnover Intention
2.1 Penyebab Terjadinya Turnover Intention
2.1.1 Pay Satisfaction
2.1.2 Job Insecurity
2.2 Indikasi Terjadinya Turnover Intention
Absensi yang meningkat
Mulai malas bekerja
Peningkatan terhadap pelanggaran tatatertib kerja
Peningkatan protes terhadap atasan
Perilaku positif yang sangat berbeda dari
biasanya

2.1 Penyebab Terjadinya Turnover Intention


2.1.1 Pay Satisfaction
Luthans (1995), mengemukakan upah atau jumlah finansial yang
diterima dan ditingkatkan dimana hal tersebut dipandang adil terhadap
pekerja lainnya dalam organisasi.Upah ini merupakan faktor yang
signifikan dalam kepuasan kerja.Uang tidak hanya membantu orangorang dalam memenuhi kebutuhan pokoknya tetapi uang bersifat
instrumental dalam menyediakan pemenuhan kebutuhan pokok yang
lebih tinggi lagi. Karyawan sering memandang upah sebagai refleksi
dari bagaimana manajemen memandang kontribusi karyawan dalam
organisasi. Tunjangan tambahan juga penting akan tetapi kurang
berpengaruh terhadap kepuasan kerja.

2.1.2 Job Insecurity


Kenyamanan kerja merupakan hal yang emergensi dalam
dunia kerja, karena kenyamanan akan mempengaruhi tingkat
produktivitas seseorang dalam berkarya. Ketidaknyamanan
kerja yang dialami oleh seseorang akan memicu terjadinya
penurunan kualitas kerja yang dihasilkan oleh seseorang.
Ketidaknyamanan tersebut dapat disebabkan oleh suasana
kerja, demografi tempat kerja dan masih banyak lagi.

Ketidaknyamanan

kerja

dapat

didefinisikan

sebagai

perasaan dari kekuatan untuk menjaga keberlangsungan yang


diinginkan pada suatu situasi kerja (Greenhalg dan Rosenblatt
1984, 438).

2.2 Indikasi Terjadinya Turnover Intention

Menurut

Harnoto

(2002:2):

Turnover

intentions

ditandai

oleh

berbagai hal yang menyangkut perilaku karyawan, antara lain: absensi


yang

meningkat,

mulai

malas

kerja,

naiknya

keberanian

untuk

melanggar tata tertib kerja, keberanian untuk menentang atau protes


kepada

atasan,

maupun

keseriusan

untuk

menyelesaikan

semua

tanggung jawab karyawan yang sangat berbeda dari biasanya.


Absensi yang meningkat
Karyawan yang berkinginan untuk melakukan pindah kerja, biasanya
ditandai dengan absensi yang semakin meningkat. Tingkat tanggung
jawab karyawan dalam fase ini sangat kurang dibandingkan dengan
sebelumnya.
Mulai malas bekerja
Karyawan yang berkinginan untuk melakukan pindah kerja, akan

Peningkatan terhadap pelanggaran tata tertib kerja


Berbagai pelanggaran terhadap tata tertib dalam lingkungan
pekerjaan sering dilakukan karyawan yang akan melakukan turnover.
Karyawan lebih sering meninggalkan tempat kerja ketika jam-jam kerja
berlangsung, maupun berbagai bentuk pelanggaran lainnya.
Peningkatan protes terhadap atasan
Karyawan yang berkinginan untuk melakukan pindah kerja, lebih
sering melakukan protes terhadap kebijakan-kebijakan perusahaan
kepada atasan. Materi protes yang ditekankan biasanya berhubungan
dengan balas jasa atau aturan lain yang tidak sependapat dengan
keinginan karyawan.
Perilaku positif yang sangat berbeda dari biasanya
Biasanya hal ini berlaku untuk karyawan yang karakteristik positif.
Karyawan ini mempunyai tanggung jawab yang tinggi terhadap tugas
yang dibebankan, dan jika perilaku positif karyawan ini meningkat jauh
dan berbeda dari biasanya justru menunjukkan karyawan ini akan

3. Dampak Dari
Terjadinya Turnover
Intention
Turnover ini merupakan
petunjuk kestabilan karyawan.
Semakin

tinggi

turnover,

berarti

semakin

sering

terjadi

pergantian karyawan. Tentu hal ini akan merugikan perusahaan.


Tidak hanya memberikan dampak yang kurang baik bagi
perusahaan, turnover intention juga dapat membawa dampak
positif apabila timbul kesempatan untuk menggantikan individu
yang berkinerja tidak optimal dengan individu yang memiliki
keterampilan, motivasi dan loyalitas yang tinggi (Dalton dan
Todor, 1981).

4. Cara Untuk
Mengurangi Terjadinya
Turnover Intention
o Kompensasi dan
Intentions
o
Motivasi
dan
Intention

Turnover
Turnover

o Kompensasi dan Turnover Intentions


Secara lebih spefisik tujuan program
kompensasi yang efektif adalah untuk
menarik, mempertahankan, memotivasi dan
memberi penghargaan terhadap orang dan
kinerja yang mendukung prestasi dan
mencakup keseluruhan misi dan strategi
organisasi. Artinya penerapan kompensasi
haruslah konsisten dengan budaya dan nilainilai organisasi. Mendukung strategi sumber
daya manusia dan membayar orang yang
tepat. Karena upah/gaji merupakan mata
rantai dari perilaku dan kinerja serta
berjalannya nilai-nilai organisasi (Hay, 2005).

o Motivasi dan Turnover Intention


Untuk secara efektif memotivasi dan
mempertahankan
karyawan,
seorang
manager perlu berhubungan langsung
dengan setiap orang dalam organisasi pada
waktu-waktu tertentu.Menanyakan beberapa
pertanyaan, mendengarkan, dan bekerja
bersama secara terbuka dengan setiap
orang. Seorang manager yang baik akan
membantu
karyawan
berbakat
untuk
menemukan kepuasan dalam pekerjaannya.
Kepuasan adalah kunci dari suatu keputusan
karyawan
untuk
tetap
tinggal
atau
meninggalkan organisasi.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai