CHAPTER 20 : AKUNTANSI untuk PENSIUN dan MANFAAT PASCA PENSIUN
A. Sifat Program Pensiun
Program pensiun adalah sebuah perjanjian yang menetapkan bahwa pemberi kerja memberikan tunjangan kepada para karyawan setelah mereka pensiun atas jasa-jasa yang mereka berikan ketika masih bekerja. Akuntansi pensiun dapat dibagi dan diperlakukan secara terpisah yaitu sebagai akuntansi untuk pemberi kerja dan akuntansi untuk dana pensiun. Perusahaan atau pemberi kerja adalah organisasi yang mensponsori progam pensiun. Organisasi ini menanggung biaya dan memberikan kontribusi kedalam dana pensiun. Dana atau program adalah entitas yang menerima kontribusi dari pemberi kerja, mengelola aktiva pensiun, dan melakukan pembayaran tunjangan kepada penerima pensiun. Terdapat dua jenis program pensiun yang paling umum yaitu : 1. Program dengan iuran pasti : pemberi kerja sepakat untuk mengkontribusikan kedalam sebuah perwalian pensiun suatu jumlah tertentu selama periode dengan rumus yang ditetapkan. Rumus ini mempertimbangkan factor-faktor seperti masa kerja, tingkat kompensasi dll. Akuntansi untuk iuran pasti bersifat sederhana. Karyawan hanya menerima keuntunggan atau risiko kerugian aktiva yang dikontribusikan ke program pensiun. Pemberi kerja hanya bertanggung jawab untuk memberikan kontribusi setiap tahunnya. 2. Program dengan tujuan pasti : menetapkan tunjanbgan yang akan diterima karyawan pada saat pensiun. Rumus yang biasa digunakan menetapkan bahwa tunjangan merupakan funsi dari berapa lama masa kerja karyawan dan kompensasi ketika karyawan mendekati pensiun. Para pemberi kerja menghadapi risiko dalam program dengan tunjangan pasti karena harus memastikan bahwa mereka telah memberikan kontribusi yang cukup untuk memenuhi biaya tunjangan yang telah ditentukan dalam program. Karena permasalahan yang berhubungan dengan program pensiun melibatkan pertimbangan actuarial yang rumit, maka para aktuaris ditugaskan untuk memastikan apakah program yang dibuat telah tepat bagi kelompok karyawan yang tercakup. Akturaris bertugas membuat prediksi mengenai angka moralitas, perputaran karyawan, suku bunga dan pendapatan, frekuensi pensiunan dini, gaji masa depan, dan factor lain yang diutuhkan dalam mengoprasikan program pensiun.
B. Akuntansi untuk Pensiun Ukuran Alternatif Kewajiban Kewajiban pensiun pemberi kerja adalah kewajiban kompensasi yang ditangguhkan kepada para karyawannya atas jasa-jasa mereka menurut persyaratn dalam program pensiun, tetapi ada cara alternative untuk mengukur kewajiban tersebut. Salah satu ukuran kewajiban pensiun mendasarkan kewajiban itu hanya pada tunjangan yang dijamin untuk karyawan. Tunjangan yang terjamin aalah tunjangan yang menjadi hak karyawan sekalipun karyawan tersebut tidak lagi memberikan jasa tambahan menurut program pensiun. kewajiban tunjangan terjamin dihitung dengan memakai tingkat gaji yang saat ini berlaku dan hanya mencakup tunjangan yang dijamin. Ukuran kewajiban yang kedua mendasarkan perhitungan jumlah kompensasi yang ditangguhkan pada seluruh tahun masa kerja yang dijalani karyawan menurut program baik yang terjamin ataupun yang tidak. Dengan menggunakan tingka gaji yang berlaku saat ini. Ukuran ini disebut akumulasi kewajiban tunjangan. Dan untuk ukuran yang ketiga disebut proyeksi kewajiban tunjangan, ukuran ini mendasarkan perhitungan jumlah kompensasi yang ditangguhkan pada masa kerja yang terjamin maupun yang tidak terjamin dengan menggunakan gaji masa depan. Pemilihan dari slah satru ukuran ini penting karena dapat mempengaruhi jumlah kewajiban pensiun dan beban pensiun tahunan yang dilaporkan. Umumnya akuntan menggunakan proyeksi kewajiban tunjangan yaitu nilai sekarang tunjangan yang terjamin dan tidak terjamin diakrualkan sampai tanggal ii=ni berdasarkan tingkat gaji masa depan karyawan. Komponen beban pensiun Penentuan biaya pensiun ini sangat rumit karena merupakan fungsi dari komponen- komponen berikut : 1. Biaya Jasa : merupakan biaya yang disebabkan oleh kenaikan hutang tunjangan pensiun kepada karyawan atas jasa yang mereka berikan selama tahun berjalan. 2. Bunga atas kewajiban : beban bunga akrual tiap tahun atas proyeksi kewajiban tunjangan terjadi tepat seperti pada beban bunga atas setiap hutang yang didiskontokan. 3. Pengembalian actual atas aktiva program : beban pensiun tahunan harus disesuaikan untuk memperhitungkan bunga dan deviden yang terakumulasi dalam dana dan juga kenaikan serta penurunan nilai pasar aktiva dana. Pengembalian actual dihitung dengan menyesuaikan perubahan aktiva program untuk menentukan pengaruh kontribusi selama tahun berjalan dan tunjangan yang dibayarkan selama tahun ini. 4. Amortisasi biaya jasa sebelumnya yang belum diakui : amandemen dilakukan dengan harapan bahwa pemberi kerja akan merealisasi manfaat ekonomi selama periode mendatang. Maka biaya untuk menyediakan tunjangan retroaktif ini dialokasikan ke beban pensiun dimasa depan, khusunya selama sisa tahun masa kerja karyawan yang dipengaruhi. 5. Keuntungan atau kerugian : Terdapat dua hal yag dapat membentuk keuntungan atau kerugian yaitu perbedaan antara pengembalian actual dan pengembalian yang diharapkan atas aktiva program dan amortisasi keuntungan atau kerugian bersih yang belum diakui dari periode- periode sebelumnya.
C. Menggunakan Lembar Kerja Pensiun Terdapat hal penting bagi kauntansi untuk pensiun adalah fakta bahwa beberapa pos yang disignifikan dari program pensiun tidak diakui dalam akun dan dalam laporan keuangan. Diantara kompromi-kompromi yang dilakukan FASB, tidak diakuinya pos-pos (nonkapabilitas) pensiun berikut ini : 1. Proyeksi kewajiban tunjangan 2. Aktiva program pensiun 3. Biaya jasa sebelumnya yang belum diakui 4. Keuntungan atau kerugian bersih yang belum diakui. Pemberi kerja harus mengungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan keempat pos nonkapabilitas ini, tetaapi keempat pos ini tidak diakui dalam laporan keuangan. Untuk memantau pos-pos pensiun di luar neraca ini, ayat jurnal dan akun memo harus diselenggarakan diluar system akuntansi buku besar yang formal. Aebuah lembar kerja yang unik bagi akuntansi pensiun akan digunakan untuk mencatat ayat jurnal formal maupun ayat jurnal memo untuk memantau seluruh pos dan komponen program pensiun yang relevan bagi pemberi kerja.
Amortisasi Biaya Jasa Sebelumnya yang belum diakui (prior Service Cost-PSC) Jika suatu program tunjangan dipilh atau diamandemenkan, maka seringkali perusahaan memberikan penghargaan kepada para karyawan atas tahun-tahun masa kerja yang telah dijalani sebelum tanggal inisiasi atau amandemen tersebut. Amortisasi biaya jasa sebelumnya yang belum diakui merupakan fungsi akuntansi yang dilaksanakan dengan bantuan aktuaris. FASB menggunakan metode amortisasi jumlah tahun masa kerja yang serupa dengan perhitungan unit produksi. Keuntungan atau Kerugian Masalah penting yang dikhawatirkan oleh perusahaan yang memiliki program pensiun adalah perubahan yang tidak terkendali dan tidak diperkirakan atas beban pensiun yang dapat disebabkan oleh perubahan mendadak dan besar dalam nilai pasar aktiva program dan perubahan asumsi actuarial yang mempengaruhi jumlah proyeksi kewajiban tunjangan. Oleh karena itu, akuntan memutuskan untuk mengurangi volatilitas yang berkaitan dengan beban pensiun engan menggunmakan teknik perataan yang mengurangi dan dalam beberapa kasus dapat mengeliminasi flutuasi tersebut. Meratakan keuntungan dan kerugian yang tidak diperkirakan atas aktiva program. Salah satu komponen beban pensiun yaitu pengembalian actual atas aktiva program. Suatu perubahan pengembalian actual ang besar dapat secara substansial mempengaruhi beban pensiun selama tahun tertentu. Nilai aktiva yang berkaitan dengan pasar adalah nilai hasil perhitungan yang mengakui perubahan nilai wajar dengan cara yang sistematik dan rasional sepanjang tidak lebih dari lima tahun. Keuntungan aktva terjadi apabila pengembalian actual lebih besar daripada pengembalian yang diperkirakan, dan keruh=gian aktiva terjadi apabila pengembalian actual lebih rendah daripada yang diperkirakan. Meratakan keuntungan atau kerugian yang tidak diperkirakan kewajiban pensiun. Dalam mengestimasi proyeksi kewajiban, aktuari membuat asumsi seperti tingkat moralitas, tingkat perpuutaran dan jumlah gaji. Setiap perubahan asumsi ini akan mengubah jumlah proyeksi kewajiban tunjangan. Keuntungan dan kerugian kewajiban ini akan digabung dalam akun keuntungan atau kerugian bersih yang belum diakui yang sama dengan yang digunakan untuk keuntungan dan kerugian aktiva. Amortisasi Koridor. Saldo keuntungan atau kerugian bersih yang belum diakui dinggap terlalu besar dan harus diamortisasi apabila saldo itu melebihi criteria FASB yang dipilih secara arbitrer sebesar 10% dari jumlah yang lebih besar antara saldo awal proyeksi kewajiban tunjangan dan nilai aktiva program yang berkaitan dengan pasar. Jika saldo akun keuntungan dan kerugian bersih yang belum diakui berada dalam batas atas dan bawah koridor, maka tidak perlu dilakukan amortisasi. Ikhtisar perhitungan Keuntungan atau kerugian Aktiva Keuntungan atau kerugian bersih yang diamortisasi ditentukan dengan mengamortisasikan keuntungan atau kerugian yang belum diakui pada awal tahun dengan mengikuti batas koridor. Jika keuntungan atau kerugian yang belum diakui lebih besar daipaad koridor, maka keuntungan dan kerugian bersih harus diamortisasi. Apabila keuntungan dan kerugian actuarial tahun-tahun sebelumnya, maka akan diperoeh keuntungan dan kerugian bersih yang telah diamortisasi serta tidak diperkirakan.
D. Pelaporan Program Pensiun Dalam Laporan Keuangan. Dalam Laporan Keuangan Jika jumlah yang didanai (kredit ke kas) oleh pemberi kerja ke dalam perwalian pensiun lebih kecil daripada beban tahunan (debet ke beban pensiun), maka saldo awal kredit akrual dari perbedaan itu akan muncul dalam bagian kewajiban jangka panjang. Suatu kewajiban akan diklasifikasikan sebagai pos lancar jika kewajiban itu memerlukan pengeluaran kas dalam tahun-tahun berikutnya. Jika jumlah yang didanai kedalam perwalian pensiun selama periode berjalan lebih besar daripada jumlah yang dicatat sebagai beban, maka aktiva yang sama dengan perbedaan akan timbul. Dan jika akumulasi kewajiban tunjangan melebihi nilai wajar aktiva program pensiun, maka kewajiban tambahan akan dicatat. Jika pendebetan tersebut lebih kecil daripada biaya jasa sebelumnya yang belum diakui, maka jumlah debet tersebut dilaporkan sebagai aktiva berwujud sedangkan apabila lebih besar maka akan dilaporkan sebagai bagian dari laba komprehensif. Dalam Catatan Atas Laporan Keuangan. Informasi berikut ini seringkali dianggap penting untuk bisa memahami posisi keuangan. Jika informasi ini tidak diungkapkan dalam laporan keuangan, maka harus dilaporkan dalam catatan. Informasi-informasi tersebut yaitu : 1. Suatu skedul yang menunjukkan semua komponen utama dari beban pensiun harus dilaporkan. 2. Suatu rekonsilisasi yang menunjukkan bagaimana proyeksi kewajiban tunjangan dan nilai wajar aktiva program berubah dari awal sampai akhir periode yang disyaratkan. 3. Status pendanaan program (perbedaan antara proyeksi kewajiban tunjangan dan nilai wajar aktiva program) serta jumlah yang diakui dan tidak diakui dalam laporan keuangan harus diungkapkan. 4. Suatu pengungkapan tentang tingkat yang digunakan untuk mengukur jumlah tunjangan (tingkat diskonto, pengembalian yang diharapkan atas aktiva program, tingkat kompensasi) harus diungkapkan. 5. Table yang menyajikan alokasi aktiva program menurut kategorinya dan presentase nilai wajar terhadap total aktiva program. Selain itu perusahaan wajib menyertakan deskripasi naratif mengenai kebijakan dan strategi terkait investasi yang juga mencakup target presentasi alokasi. 6. Pembayaran tunjangan yang diharapkan akan dibayarkna kepada para partisipan program untuk setiap tahun pada lima tahun fiscal mendatang dan secara agregat pada lima tahun fiscal berikutnya. Kewajiban mengungkapkan estimasi terbaik menurut perusahaan atas estimasi kontribusi yang diharapkan yang akan dibayarkan bagi program pensiun selama tahun berikutnya.