Alamsyah M. Tahir
Materi (3)
1. Penerimaan Perikatan
2. Perencanaan Audit
3. Materialitas, Risiko dan Strategi Audit
Pendahuluan
1.
2.
3.
4.
5.
menggunakan
2. PERENCANAAN AUDIT
Tujuan tahapan perencanaan audit sebagai berikut:
1. Memahami bisnis dan industri klien.
2. Melaksanakan prosedur analitik.
3. Mempertimbangkan tingkat materialitas awal.
4. Mempertimbangkan resiko bawaan.
5. Mempertimbangkan
berbagai
faktor
yang
berpengaruh terhadap saldo awal, jika perikatan
dengan klien merupakan tahap pertama.
6. Mengembangkan strategi audit awal terhadap
asersi signifikan.
7. Memahami pengendalian interen klien.
Dalam
perencanaan
audit,
auditor
menentukan materialitas pada dua tingkat:
a. Materialitas tingkat laporan keuangan.
b. Materialitas tingkat saldo akun (akun
adalah
istilah
dalam
Standar
Profesional Akuntan Publik yang berarti
sama dengan rekening/perkiraan).
Risiko Bawaan
Risiko bawaan adalah kerentanan atau mudah
tidaknya suatu akun mengalami salah saji
material dengan asumsi tidak ada kebijakan
dan prosedur struktur pengendalian intern yang
terkait. Auditor tidak dapat mempengaruhi atau
mengubah risiko bawaan. Risiko bawaan
bervariasi untuk setiap asersi.
Risiko Pengendalian
Risiko pengendalian adalah risiko bahwa suatu
salah saji material yang dapat terjadi dalam
suatu asersi tidak dapat dideteksi ataupun
dicegah secara tepat pada waktunya oleh
berbagai kebijakan dan prosedur struktur
pengendalian intern satuan usaha. Risiko
pengendalian merupakan fungsi dari efektivitas
struktur pengendalian intern. Semakin efektif
struktur pengendalian intern, semakin kecil
risiko pengendalian.
Risiko Deteksi
Risiko deteksi merupakan risiko bahwa auditor
tidak dapat mendeteksi salah saji material yang
terdapat dalam suatu asersi. Risiko deteksi
merupakan fungsi efektivitas prosedur audit
dan penerapannya oleh auditor. Risiko deteksi
dapat ditekan atau diturunkan auditor dengan
cara melakukan perencanaan yang memadai
dan supervisi atau pengawasan yang tepat,
serta penerapan standar pengendalian mutu.
2.5
Pertimbangan
awal
penentuan
tingkat
materialitas
dalam
perencanaan
audit
(materialitas perencanaan) berbeda dengan
penentuan materialitas pada saat pengambilan
kesimpulan audit dan dalam mengevaluasi
temuan audit karena:
1) Keadaan yang melengkapi/kondisi sekeliling
yang mempengaruhi perusahaan berubah.
2) Tambahan informasi tentang klien yang
diperoleh selama pelaksanaan audit.
Pertimbangan
materialitas
mencakup
pertimbangan kuantitatif dan kualitatif.
pertimbangan Kuanlitatif berkaitan dengan
hubungan salah saji dengan jumlah kunci
tertentu dalam laporan keuangan.
pertimbangan Kualitatif berkaitan dengan
penyebab salah saji.
suatu salah saji secara kuantitatif tidak
material dapat secara kualitatif material
karena penyebab yang menimbulkan salah
saji tersebut.
2) Faktor Kualitatif
a. Kemungkinan terjadi pembayaran yang
melanggar hukum.
b. Kemungkinan terjadinya kecurangan.
c. Adanya gangguan dalam trend laba.
d. Sikap manajemen terhadap integritas laporan
keuangan.
e. Adanya persyaratan harus mempertahankan
rasio keuangan dalam jumlah tertentu bagi
perusahaan yang memperoleh kredit bank.
Alternatif A
Alternatif B
Kas
Piutang Usaha
Sediaan
Aktiva Tetap
Rp.
5.000
15.000
30.000
50.000
5
15
30
50
Rp.
2.000
18.000
50.000
30.000
2
18
50
30
Total
Rp. 100.000
100
Rp. 100.000
100
Risiko Bawaan
Risiko bawaan adalah kerentanan suatu asersi
terhadap salah saji material dengan asumsi
tidak ada kebijakan dan prosedur struktur
pengendalian intern yang terkait. Risiko
bawaan selalu ada dan tidak pernah mencapai
angka nol.
Risiko Pengendalian
Risiko pengendalian adalah risiko bahwa suatu
salah saji material yang dapat terjadi dalam suatu
asersi, tidak dapat dideteksi ataupun dicegah
secara tepat pada waktunya oleh berbagai
kebijakan dan prosedur pengendalian intern
perusahaan. Risiko pengendalian tidak pernah
mencapai angka nol karena pengendalian intern
tidak akan dapat menghasilkan keyakinan penuh
bahwa semua salah saji material akan dapat
dideteksi ataupun dicegah.
Risiko Deteksi
Risiko deteksi merupakan risiko bahwa auditor
tidak dapat mendeteksi salah saji material yang
terdapat dalam suatu asersi. Risiko deteksi
tergantung atas penetapan auditor terhadap
risiko audit, risiko bawaan dan risiko
pengendalian. Semakin besar risiko audit,
semakin besar pula risiko deteksi. Sebaliknya
semakin besar risiko bawaan ataupun risiko
pengendalian, semakin kecil risiko deteksi.
Risiko
Audit
Berbagai
kemungkinan
hubungan
antara
materialitas, bukti audit, dan risiko audit
digambarkan sebagai berikut:
1. Jika auditor mempertahankan risiko audit konstan
dan tingkat materialitas dikurangi, auditor harus
menambah jumlah bukti audit yang dikumpulkan.
2. Jika auditor mempertahankan tingkat materialitas
konstan dan mengurangi jumlah bukti audit yang
dikumpulkan, risiko audit menjadi meningkat.
3. Jika auditor menginginkan untuk mengurangi
risiko audit, auditor dapat menempuh salah satu
dari tiga cara berikut ini:
TERIMA KASIH