Anda di halaman 1dari 46

KEPEMIMPINAN

#Perilaku Organisasi

Program Studi Psikologi UAD


Definisi
Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi
suatu kelompok menuju pencapaian sebuah visi atau
tujuan yang ditetapkan. (Robbins, 2015)
Leader vs Manajer
• Tidak semua leader adalah manajer .
• Tidak semua manajer adalah Leader.
• Tidak ada jaminan jika seorang manajer mampu
memimpin secara efektif.
Leader vs Manajer
Leader Manajer
• Tertantang status quo. • Merancang rencana
• Menciptakan visi rinci.
masa depan. • Menciptakan struktur
• Menginspirasi angota organisasi yang efisien.
organisasi untuk • Menjalankan tugas
mencapai visi. harian.
Darimana pemimpin muncul ?
Pemimpin muncul karena berasal dari
dalam organisasi atau karena
penunjukan pihak terkait.
TEORI TEORI
KEPEMIMPINAN
Teori Kepemimpinan TRAIT
Teori kepemimpinan Trait berfokus pada
kualitas dan karakteristik personal.
Studi awal menelusuri berbagai atribut
kepribadian, sosial, fisik atau intelektual yang
membedakan pemimpin dengan yang bukan
pemimpin.
Teori Sifat (Karakteristik) Kepribadian ,
Trait Theories
• Seseorang dapat menjadi pemimpin apabila memiliki sifat
yang dibutuhkan oleh seorang pemimpin.
• Titik tolak teori : keberhasilan seorang pemimpin ditentukan
oleh sifat kepribadian baik secara fisik maupun psikologis
• Keefektifan pemimpin ditentukan oleh sifat, perangai atau
ciri kepribadian yang bukan saja bersumber dari bakat, tapi
dari pengalaman dan hasil belajar.
Teori Kepemimpinan Trait
 Hasil studi awal (tahun 1960an) tidak memberi
hasil yang diharapkan dalam mengungkap trait
pemimpin
 Tahun 1990 diputuskan bahwa : Kebanyakan
pemimpin “are not like other people,” namun trait
yang menjadi karakteristik sangatlah bervariasi.
Teori Kepemimpinan Trait
• Muncul era kajian BIG FIVE yang dirasa cocok
untuk menjelaskan kepemimpinan.
• Misalnya ambisi dan energi adalah bagian dari
extraversion. Ini mendukung traits sebagai
prediktor kepemimpinan.
Teori Kepemimpinan Trait
• Ditemukan juga bahwa extraversion menjadi trait
paling penting bagi seorang pimpinan efektif. Namun
demikian trait itu lebih kuat kaitannya dengan cara
seorang pemimpin muncul (ada) .
Teori Kepemimpinan Trait
Pendekatan Trait mengatakan pimpinan yang baik
adalah :
• Menyukai berada di antara orang orang
• Mampu asertif (extraverted),
• Disiplin dan mampu tetap berkomitmen
(conscientious)
• Kreatif, flexibel (open)
Teori Kepemimpinan Trait
Alasan : conscientiousness dan extraversion
berhubungan positif dengan self-efficacy, yang
dijelaskan melalui penilaian bawahan terhadap
kinerja pemimpin. Orang suka mengikuti seseorang
yang dipercaya, mampu mengarahkan menuju
tujuan yang tepat.
Teori Kepemimpinan Trait
• Trait yang juga dianggap mengindikasikan
kepemimpinan efektif : emotional intelligence (EI)
• Tanpa EI, seseorang dapat memperoleh pelatihan
luar biasa, analisis yang bagus, visi yang menarik,
ide yang tak kunjung habis tetapi tidak menjamin
menjadi pemimpin yang baik.
Teori Kepemimpinan Trait
EI demikian penting karena :
Komponen kunci dari EI adalah empati.
Pemimpin yang berempati mampu merasakan
kebutuhan orang lain, mendengarkan apa yang
dikatakan bawahan dan membaca reaksi orang
lain.
Teori Kepemimpinan Trait
Seorang pemimpin efektif dan mengelola emosi
akan merasakan mudahnya mempengaruhi
perasaan bawahan, dengan mengekspresikan
simpati keramahan dan antusiasme pada kinerja
yang baik, serta menggunakan irritation kepada
mereka yang gagal kinerjanya.
Teori Kepemimpinan Trait
Kesimpulan kepemimpinan :
• Trait dapat memprediksi leadership.
• Traits mampu memprediksi kemunculan kepemimpinan
dan kehadiran kepemimpinan daripada membedakan
mana pemimpin yang efektif dan yang bukan.
• Kenyataannya, individu menampilkan trait dan orang lain
melihat apakah pemimpin berhasil mendorong
kelompoknya mencapai tujuan atau tidak.
Teori Perilaku
(Behavior Theories)
• Keberhasilan seorang pemimpin sangat tergantung pada perilakunya
dalam melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpinan.
• Gaya atau perilaku kepemimpinan tampak dari cara melakukan
pengambilan keputusan, cara memerintah (instruksi), cara
memberikan tugas, cara berkomunikasi, cara mendorong semangat
bawahan, cara membimbing dan mengarahkan, cara menegakkan
disiplin, cara memimpin rapat, cara menegur dan memberikan sanksi
Teori Kepemimpinan
Perilakuan

• Seseorang dapat dilatih untuk menjadi seorang pemimpin


• Studi dari Ohio State menemukan dua perilaku pimpinan :
 initiating structure
 consideration
Teori Kepemimpinan
Perilakuan
• initiating structure : pemimpin memperjelas perannya
dan peran bawahannya untuk pencapaian tujuan

• Mencakup perilaku mengorganisir pekerjaan, relasi,


dan tujuan.
Initiating Structure
Ciri ciri pemimpin dengan IS tinggi :
• Memberi tugas tertentu pada anggota
• Mengharapkan karyawan mengelola standar kinerja
yang jelas.
• Menekankan tenggat waktu.
Teori Kepemimpinan
Perilakuan
• Consideration : hubungan kerja seseorang memiliki
karakteristik mutual trust, menghormati gagasan
karyawan, dan menghargai perasaan mereka.
Consideration
Ciri ciri pemimpin dengan Consideration tinggi :
• Memberikan bantuan pada karyawan yang mengalami
masalah personal
• Ramah dan tidak menyulitkan
• Berlaku adil pada karyawan
• Menghargai dan mendukung
Teori Kepemimpinan
Perilakuan

Studi University of Michigan’s Survey Research


Center menemukan 2 tipe pemimpin :

• Employee-oriented leader
• Production-oriented leader
Teori Kepemimpinan
Perilakuan

• employee-oriented leader 
menekankan hubungan interpersonal dengan
menunjukkan perhatian pada kebutuhan karyawan
dan menerima perbedaan di antara mereka
Teori Kepemimpinan
Perilakuan

• production-oriented leader  menekankan teknis


atau aspek tugas pekerjaan, fokus pada
penyelesaian tugas kelompok
Teori Kepemimpinan
Perilakuan
Studi Globe :
• Berdasarkan nilai-nilai karyawan di Brazil, seorang
manajer akan memimpin tim di Brazil dengan model
team oriented, partisipatif, and manusiawi. Pemimpin
dengan consideration tinggi akan sukses pada kelompok
seperti ini.
Ringkasan teori kepemimpinan Trait
dan Perilakuan
• Pimpinan yang memiliki karakteristik atau sifat tertentu dan
menunjukkan consideration dan perilaku terstruktur (IS) akan
lebih efektif
• Kedua pendekatan dapat diintegrasikan. Keduanya dapat
memprediksi efektif atau tidaknya seorang pemimpin, karena trait
maupun behavior tidak selalu menjamin berhasil.
Teori Kepemimpinan
Kontingensi
Tokoh : Fred Fiedler
 Efektivitas kinerja kelompok tergantung kecocokan
antara gaya pemimpin dengan kendali yang
dimunculkan oleh situasi.

Ia yakin bahwa gaya pemimpin sangat mempengaruhi


efektivitas
Teori Kepemimpinan
Kontingensi

• Ia menciptakan least preferred co-worker (LPC)


questionnaire
• Mengukur apakah seseorang itu task oriented atau
relationship oriented.
Teori Kepemimpinan
Kontingensi
LPC terdiri dari 16 kata sifat berlawanan
(menyenangkan-tidak menyenangkan, efisien – tidak
efisien) dan meminta responden menjelaskan satu
orang yang paling nyaman diajak bekerja.
diisi dengan skala 1 sd 8
Teori Kepemimpinan
Kontingensi
• Fiedler yakin dengan jawaban responden dapat
ditentukan gaya dasar pimpinan

• Model Fiedler berasumsi bahwa gaya


kepemimpinan seseorang sifatnya tetap.
Teori Kepemimpinan
Kontingensi

Jadi hanya ada 2 cara memperbaiki efektivitas :


a. Mengubah pimpinan supaya cocok dengan situasi, atau
b. Mengubah situasi menyesuaikan dengan pimpinan.
Apa saja dimensi situasi ?

•Leader-member relations derajat keyakinan,


kepercayaan, rasa hormat yang dimiliki anggota kepada
pemimpin.
•Task structure derajat prosedur tugas pekerjaan
•Position power derajat pengaruh yang dimiliki seorang
pemimpin terhadap variabel power seperti menarik tenaga
kerja, memecat, disiplin, promosi dan kenaikan upah.
Teori Kepemimpinan Kontingensi
Mengevaluasi situasi :
a. Leader-member : baik atau buruk
b. Task structure : tinggi atau rendah
c. Position power : kuat atau lemah.
Teori Kepemimpinan
Kontingensi

Fiedler menyatakan :
semakin baik hubungan leader-member,
semakin tinggi struktur pekerjaan, dan
semakin kuat kekuatan posisi, pemimpin
semakin memiliki kendali yang besar.
Evaluasi model Fiedler
• Tidak cukup menggunakan 3 kategori untuk
mendukung model Fiedler.
• Masalah yang muncul dalam penggunaan praktis :
• Dasar logika sulit dimengerti
• Skor LPC tidak stabil.
• Variabel situasi sangat kompleks dan sulit diukur.
Situational leadership theory (SLT)

• Fokus pada followers.


• Pemimpin yang sukses dipengaruhi gaya yang tepat,
yang cocok dengan level kesiapan bawahan.
• Kesiapan adalah kemampuan dan kesediaan untuk
menyelesaikan tugas spesifik.
Situational leadership theory (SLT)
• Seorang pemimpin harus memilih satu di antara 4 perilaku,
tergantung dari kesiapan bawahan.
• Jika bawahan tidak mampu dan tidak bersedia melakukan
tugas, pemimpin memberikan arahan yang jelas dan
spesifik.

Tidak Tidak
Diarah
berse mam kan
dia pu
Situational leadership theory (SLT)
• Jika bawahan tidak mampu tetapi bersedia,
pemimpin menunjukkan orientasi tugas tinggi
untuk menopang kekurangan kemampuan
bawahan dan menunjukkan orientasi
hubungan yang tinggi agar mengikuti
keinginan pemimpin.
Tidak Orient
Berse
mam tugas +
dia
pu hub
Situational leadership theory (SLT)

• Jika bawahan mampu tetapi tidak bersedia,


pemimpin menggunakan gaya dukungan dan
partisipatif.

Tidak Dukung an
mam
berse +
pu partisipatif
dia
Situational leadership theory (SLT)

• Jika bawahan mampu dan bersedia, pemimpin


tidak perlu melakukan hal sulit.

Berse
mampu
dia

• SLT tidak banyak didukung teori yang kuat.


Terima Kasih
# Perilaku Organisasi

Anda mungkin juga menyukai