Mengidentifikasi Menginisiasi struktur: sejauh mana pemimpin menentukan perannya dan peran
anggota kelompok dalam mencapai tujuan.
dua dimensi Pertimbangan/consideration: sejauh mana pemimpin dan pegawai saling percaya serta
perilaku pemimpin hormat terhadap ide dan perasaan anggota kelompok.
Pemimpin yang tinggi di kedua dimensi (high-high), umumnya, tetapi tidak selalu,
Temuan penelitian: mencapai kinerja tugas kelompok yang tinggi dan kepuasan anggota yang tinggi.
hasil beragam Bukti menunjukkan bahwa faktor situasional tampaknya sangat memengaruhi efektivitas
kepemimpinan.
Mengidentifikasi dua dimensi perilaku pemimpin
Berorientasi pada karyawan: Berorientasi produksi:
menekankan pada pencapaian
menekankan hubungan pribadi tugas
Teori perilaku
kepemimpinan
(3):
University of Temuan penelitian:
Michigan Studies
Pemimpin yang berorientasi pada karyawan sangat terkait dengan
produktivitas kelompok yang tinggi dan kepuasan kerja yang tinggi.
The Managerial Grid
Transformational-Transactional Leadership
Ethical Leadership
Team Leadership
Contemporary Views on
Leadership
Legitimate power Coercive power Reward power Expert power Referent power
• Kekuatan yang • Kekuatan seorang • Kekuatan untuk • Pengaruh yang • Kekuatan seorang
dimiliki seorang pemimpin untuk memberikan dapat diberikan pemimpin yang
pemimpin sebagai menghukum atau manfaat positif seorang pemimpin muncul karena
akibat dari mengendalikan. atau rewards. sebagai hasil dari sumber daya yang
posisinya. keahlian, diinginkan
keterampilan, atau seseorang atau
pengetahuannya. sifat-sifat pribadi
yang dikagumi.
Credibility (of a Leader)
Membangun Trust
kredibilitas • Kepercayaan pengikut dan orang lain terhadap
dan integritas, karakter, dan kemampuan seorang
kepercayaan pemimpin.
• Dimensi kepercayaan: integritas, kompetensi,
konsistensi, loyalitas, dan keterbukaan.
• Terkait dengan peningkatan kinerja pekerjaan,
perilaku warga organisasi, kepuasan kerja, dan
komitmen organisasi.
Saran dalam membangun kepercayaan
Praktikkan keterbukaan.
Adil.
Ekspresikan perasaan.
Katakan yang sebenarnya.
Tunjukkan konsistensi.
Penuhi janji Anda.
Jaga kerahasiaan.
Tunjukkan kompetensi.
3. Empowering
Employees
Empowerment
◦ Peningkatan kebijakan pengambilan keputusan pekerja sehingga tim
dapat membuat keputusan operasional dalam menyusun anggaran,
menjadwalkan beban kerja, mengendalikan inventaris, dan
menyelesaikan masalah kualitas.
◦ Mengapa memberdayakan karyawan?
◦ Tanggapan dan keputusan lebih cepat.
◦ Mengatasi masalah meningkatnya rentang kendali sehingga manajer dapat fokus
mengatasi masalah lain.
Tinjauan ke
Visi
masa depan
4. Cross-
Cultural
Memberikan
Leadership: dorongan
Kepercayaan
Universal
Elements of Dinamisme Positif
Effective
Leadership
Proaktif
Selected Cross-Cultural Leadership Findings
Source: Based on J. C. Kennedy, “Leadership in Malaysia: Traditional Values, International Outlook,” Academy of Management Executive, August
2002, pp. 15–17; F.C. Brodbeck, M. Frese, and M. Javidan, “Leadership Made in Germany: Low on Compassion, High on Performance,” Academy
of Management Executive, February 2002, pp. 16–29; M. F. Peterson and J. G. Hunt, “International Perspectives on International Leadership,”
Leadership Quarterly, Fall 1997, pp. 203–31; R. J. House and R. N. Aditya, “The Social Scientific Study of Leadership: Quo Vadis?” Journal of
Management, vol. 23, no. 3, (1997), p. 463; and R. J. House, “Leadership in the Twenty-First Century,” in A. Howard (ed.), The Changing Nature of
Work (San Francisco: Jossey-Bass, 1995), p. 442.
5. Menjadi pemimpin yang efektif
• Leader training