Anda di halaman 1dari 40

KEPEMIMPINAN

• Robbins, S. P. dan Coulter, M. (2018). Management.


Pearson

Referensi • Ubed, R.S., Raharjo, T., dan Yudanto, A. A. (2020).


Manajemen. PKN STAN
Pemimpin - Seseorang yang dapat
memengaruhi orang lain dan yang memiliki
otoritas manajerial

Kepemimpinan - Apa yang dilakukan


pemimpin; proses memengaruhi kelompok
untuk mencapai tujuan
PEMIMPIN DAN
KEPEMIMPINAN
Idealnya, semua manajer harus menjadi
pemimpin karena leading adalah salah satu
fungsi dalam manajemen.

Meskipun kelompok mungkin memiliki


pemimpin informal, mereka bukan pemimpin
yang dipelajari dalam materi ini.
Riset tentang kepemimpinan mencoba menjawab
pertanyaan:
Apa itu pemimpin yang efektif?
TEORI
KEPEMIMPINAN
AWAL
Teori Kepemimpinan Awal

Trait Theories Teori Perilaku


Fokus pada sifat-sifat pemimpin (misalnya, Kepemimpinan:
perawakan fisik, penampilan, kelas sosial,
stabilitas emosional, kefasihan berbicara, dan Teori yang mengidentifikasi perilaku yang
kemampuan bersosialisasi); membedakan pemimpin yang efektif dan bukan.
Karakteristik tertentu membedakan antara
pemimpin dan bukan pemimpin.
Trait Theories (1920s-30s)

Penelitian awal Penelitian selanjutnya


Penelitian berfokus pada mengidentifikasi Penelitian selanjutnya tentang proses
karakteristik pribadi yang membedakan kepemimpinan mengidentifikasi delapan sifat
pemimpin dari yang bukan pemimpin; tidak yang terkait dengan kepemimpinan yang sukses:
berhasil. • Drive/dorongan, keinginan untuk memimpin,
kejujuran dan integritas, kepercayaan diri,
kecerdasan, pengetahuan yang relevan dengan
pekerjaan, extraversion, dan kerentanan
terhadap rasa bersalah (detail pada halaman
berikutnya)
Eight Traits Associated with Leader
Teori Perilaku Kepemimpinan (1):
University of Iowa Studies

Mengidentifikasi tiga gaya kepemimpinan:


Gaya otokratis: otoritas terpusat, Gaya demokratis: keterlibatan, Gaya Laissez faire: manajemen
partisipasi rendah partisipasi tinggi, umpan balik lepas tangan/hands-off

Temuan penelitian: hasil beragam


Tidak ada gaya spesifik yang secara konsisten lebih Karyawan lebih puas di bawah pemimpin yang
baik untuk menghasilkan kinerja yang lebih baik. demokratis daripada pemimpin yang otokratis.
Teori perilaku kepemimpinan (2):
Ohio State Studies

Mengidentifikasi Menginisiasi struktur: sejauh mana pemimpin menentukan perannya dan peran
anggota kelompok dalam mencapai tujuan.
dua dimensi Pertimbangan/consideration: sejauh mana pemimpin dan pegawai saling percaya serta
perilaku pemimpin hormat terhadap ide dan perasaan anggota kelompok.

Pemimpin yang tinggi di kedua dimensi (high-high), umumnya, tetapi tidak selalu,
Temuan penelitian: mencapai kinerja tugas kelompok yang tinggi dan kepuasan anggota yang tinggi.
hasil beragam Bukti menunjukkan bahwa faktor situasional tampaknya sangat memengaruhi efektivitas
kepemimpinan.
Mengidentifikasi dua dimensi perilaku pemimpin
Berorientasi pada karyawan: Berorientasi produksi:
menekankan pada pencapaian
menekankan hubungan pribadi tugas

Teori perilaku
kepemimpinan
(3):
University of Temuan penelitian:
Michigan Studies
Pemimpin yang berorientasi pada karyawan sangat terkait dengan
produktivitas kelompok yang tinggi dan kepuasan kerja yang tinggi.
The Managerial Grid

Menilai gaya kepemimpinan menggunakan dua dimensi:


Kepedulian terhadap orang-orang Kepedulian terhadap produksi
(concern for people) (concern for production)

Menempatkan gaya manajerial dalam lima kategori:


Impoverished Middle-of-the-road Country club
Task management Team management
management management management
The Manajerial
Grid
Perbandingan berbagai teori perilaku kepemimpinan
Study Behavioral Dimension Conclusion

University of Democratic style: involving subordinates, delegating Democratic style of leadership


Iowa authority, and encouraging participation was most effective, although later
Autocratic style: dictating work methods, centralizing studies showed mixed results.
decision making, and limiting participation
Laissez-faire style: giving group freedom to make decisions
and complete work
Ohio State Consideration: being considerate of followers’ ideas and High–high leader (high in
feelings consideration and high in
Initiating structure: structuring work and work relationships initiating structure) achieved high
to meet job goals subordinate performance and
satisfaction, but not in all
situations.
University of Employee oriented: emphasized interpersonal relationships Employee-oriented leaders were
Michigan and taking care of employees’ needs associated with high group
Production oriented: emphasized technical or task aspects of productivity and higher job
job satisfaction.
Managerial Concern for people: measured leader’s concern for Leaders performed best with a 9,9
Grid subordinates on a scale of 1 to 9 (low to high) style (high concern for production
Concern for production: measured leader’s concern for and high concern for people).
getting job done on a scale of 1 to 9 (low to high)
TEORI
KONTINGENSI
KEPEMIMPINAN
Teori Kontingensi Kepemimpinan

THE FIEDLER MODEL HERSEY AND BLANCHARD’S PATH-GOAL MODEL


SITUATIONAL LEADERSHIP
THEORY (SLT)
The Fiedler Model
◦ Efektivitas kinerja kelompok tergantung pada kesesuaian
antara gaya pemimpin dalam berinteraksi dengan pengikut
dan sejauh mana situasi memungkinkan pemimpin untuk
memengaruhi dan mengendalikan pengikutnya.
◦ Least-preferred coworker (LPC) questionnaire:
kuesioner yang mengukur apakah seorang pemimpin
berorientasi pada tugas (task oriented) atau pada hubungan
(relationship oriented).
Fiedler’s Situational Contingencies

Leader–member relations: menggambarkan tingkat keyakinan,


kepercayaan, dan rasa hormat karyawan terhadap pemimpin mereka.
Task structure: menggambarkan sejauh mana penugasan pekerjaan
diformalkan atau terstruktur.
Position power: menggambarkan tingkat pengaruh yang dimiliki
seorang pemimpin terhadap aktivitas-aktivitas seperti perekrutan,
disiplin, promosi, kenaikan gaji.
The Fiedler Model
Kepemimpinan yang berhasil dicapai dengan
Hersey and memilih gaya kepemimpinan yang tepat yang
bergantung pada tingkat kesiapan para pengikut.
Blanchard’s • Penerimaan: efektivitas kepemimpinan
Situational tergantung pada apakah pengikut menerima atau
Leadership menolak seorang pemimpin.
• Kesiapan: sejauh mana pengikut memiliki
Theory (SLT) kemampuan dan kemauan untuk menyelesaikan
(1) tugas tertentu.
Para pemimpin harus melepaskan kontrol dan
kontak dengan pengikut saat mereka menjadi lebih
kompeten.
Hersey and Empat gaya kepemimpinan spesifik yang
Blanchard’s menggabungkan dua dimensi kepemimpinan Fiedler:
• Telling: high task-low relationship leadership
Situational • Selling: high task-high relationship leadership
• Participating: low task-high relationship leadership
Leadership • Delegating: low task-low relationship leadership

Theory (SLT) Empat tahap kesiapan pengikut:


(2) • R1: followers are unable and unwilling
• R2: followers are unable but willing
• R3: followers are able but unwilling
• R4: followers are able and willing
Path-Goal Model

◦ Tugas pemimpin adalah untuk membantu pengikutnya


dalam mencapai tujuan mereka dan untuk memberikan
arahan atau dukungan untuk memastikan bahwa tujuan
mereka kompatibel dengan tujuan organisasi.
◦ Gaya kepemimpinan berbeda pada waktu yang berbeda
tergantung pada situasi:
◦ Directive leader
◦ Supportive leader
◦ Participative leader
◦ Achievement oriented leader
Path-Goal Theory
TEORI
KEPEMIMPINAN
KONTEMPORER
Leader-Member Exchange (LMX) Theory

Transformational-Transactional Leadership

Contemporary Charismatic-Visionary Leadership


Views on
Leadership Authentic Leadership

Ethical Leadership

Team Leadership
Contemporary Views on
Leadership

Leader-Member Exchange (LMX) Theory

pemimpin menciptakan in-groups dan out-


groups; pegawai yang berada di dalam in-groups
akan memiliki peringkat kinerja yang lebih
tinggi, lebih sedikit turnover, dan kepuasan kerja
yang lebih besar
Contemporary Views on
Leadership

Transactional Leadership Transformational


pemimpin yang memimpin dengan menggunakan Leadership
pemimpin yang menstimulasi dan menginspirasi
pertukaran sosial (atau transaksi). Pemimpin (mengubah) pengikut untuk mencapai hasil yang
transaksional membimbing atau memotivasi luar biasa (extraordinary outcome)
pengikut untuk bekerja menuju tujuan yang
ditetapkan dengan memberikan rewards untuk
produktivitas mereka.
Contemporary Views on
Leadership

Charismatic Leadership Karakteristik pemimpin


karismatik:
Pemimpin yang antusias dan percaya diri yang Punya visi.
kepribadian dan tindakannya memengaruhi orang Mampu mengartikulasikan visi.
untuk berperilaku dengan cara tertentu.
Bersedia mengambil risiko untuk mencapai visi.
Peka terhadap lingkungan dan kebutuhan
pengikut.
Menunjukkan perilaku yang tidak biasa.
Contemporary Views on
Leadership

Visionary Leadership Pemimpin visioner memiliki


kemampuan untuk:
Seorang pemimpin yang menciptakan dan Menjelaskan visi kepada orang lain.
mengartikulasikan visi masa depan yang realistis, Mengekspresikan visi tidak hanya secara verbal
kredibel, dan menarik untuk memperbaiki situasi tetapi melalui perilaku.
saat ini.
Memperluas atau menerapkan visi tersebut ke
konteks kepemimpinan yang berbeda.
Contemporary Views on
Leadership

Authentic Leadership Ethical Leadership


pemimpin yang tahu siapa mereka, tahu apa yang Seorang pemimpin yang etis menempatkan
mereka yakini, dan bertindak berdasarkan nilai- keselamatan publik di atas profit, meminta
nilai dan kepercayaan itu secara terbuka dan terus pertanggungjawaban karyawan yang bersalah,
terang dan menciptakan budaya di mana karyawan
merasa bahwa mereka dapat dan harus
melakukan pekerjaan yang lebih baik.
Contemporary Views on
Leadership

Team Leadership Team Leader’s Job


Characteristics
Memiliki kesabaran untuk berbagi informasi Mengelola batas eksternal tim
Mampu memercayai orang lain dan menyerahkan Memfasilitasi proses tim: Coaching, fasilitasi,
otoritas penanganan masalah disiplin, review kinerja
Memahami kapan harus turun tangan individu dan tim, pelatihan, dan komunikasi
Specific Team Leadership Roles
ISU
KONTEMPORER
DALAM
KEPEMIMPINAN
1. Managing Power

Legitimate power Coercive power Reward power Expert power Referent power

• Kekuatan yang • Kekuatan seorang • Kekuatan untuk • Pengaruh yang • Kekuatan seorang
dimiliki seorang pemimpin untuk memberikan dapat diberikan pemimpin yang
pemimpin sebagai menghukum atau manfaat positif seorang pemimpin muncul karena
akibat dari mengendalikan. atau rewards. sebagai hasil dari sumber daya yang
posisinya. keahlian, diinginkan
keterampilan, atau seseorang atau
pengetahuannya. sifat-sifat pribadi
yang dikagumi.
Credibility (of a Leader)

• Penilaian oleh para pengikut tentang kejujuran,


kompetensi, dan kemampuan seorang pemimpin
2. untuk menginspirasi

Membangun Trust
kredibilitas • Kepercayaan pengikut dan orang lain terhadap
dan integritas, karakter, dan kemampuan seorang
kepercayaan pemimpin.
• Dimensi kepercayaan: integritas, kompetensi,
konsistensi, loyalitas, dan keterbukaan.
• Terkait dengan peningkatan kinerja pekerjaan,
perilaku warga organisasi, kepuasan kerja, dan
komitmen organisasi.
Saran dalam membangun kepercayaan

Praktikkan keterbukaan.
Adil.
Ekspresikan perasaan.
Katakan yang sebenarnya.
Tunjukkan konsistensi.
Penuhi janji Anda.
Jaga kerahasiaan.
Tunjukkan kompetensi.
3. Empowering
Employees
Empowerment
◦ Peningkatan kebijakan pengambilan keputusan pekerja sehingga tim
dapat membuat keputusan operasional dalam menyusun anggaran,
menjadwalkan beban kerja, mengendalikan inventaris, dan
menyelesaikan masalah kualitas.
◦ Mengapa memberdayakan karyawan?
◦ Tanggapan dan keputusan lebih cepat.
◦ Mengatasi masalah meningkatnya rentang kendali sehingga manajer dapat fokus
mengatasi masalah lain.
Tinjauan ke
Visi
masa depan
4. Cross-
Cultural
Memberikan
Leadership: dorongan
Kepercayaan

Universal
Elements of Dinamisme Positif
Effective
Leadership
Proaktif
Selected Cross-Cultural Leadership Findings

• Korean leaders are expected to be paternalistic toward employees.


• Arab leaders who show kindness or generosity without being
asked to do so are seen by other Arabs as weak.
• Japanese leaders are expected to be humble and speak frequently.
• Scandinavian and Dutch leaders who single out individuals with
public praise are likely to embarrass, not energize, those
individuals. Bag
aim
• Effective leaders in Malaysia are expected to show compassion ana
while using more of an autocratic than a participative style. den
gan
• Effective German leaders are characterized by high performance Ind
one
orientation, low compassion, low self-protection, low team si a??
?
orientation, high autonomy, and high participation.

Source: Based on J. C. Kennedy, “Leadership in Malaysia: Traditional Values, International Outlook,” Academy of Management Executive, August
2002, pp. 15–17; F.C. Brodbeck, M. Frese, and M. Javidan, “Leadership Made in Germany: Low on Compassion, High on Performance,” Academy
of Management Executive, February 2002, pp. 16–29; M. F. Peterson and J. G. Hunt, “International Perspectives on International Leadership,”
Leadership Quarterly, Fall 1997, pp. 203–31; R. J. House and R. N. Aditya, “The Social Scientific Study of Leadership: Quo Vadis?” Journal of
Management, vol. 23, no. 3, (1997), p. 463; and R. J. House, “Leadership in the Twenty-First Century,” in A. Howard (ed.), The Changing Nature of
Work (San Francisco: Jossey-Bass, 1995), p. 442.
5. Menjadi pemimpin yang efektif
• Leader training

• Substitutes for leadership

(penjelasan ada di catatan di bawah)

Anda mungkin juga menyukai