Anda di halaman 1dari 40

12 Rosa Maria Rostandi

1707168

KEPEMIMPI
NAN
Apakah yang
Disebut dengan
STEPHEN P. ROBBINS
Kepemimpinan?
TIMOTHY A. JUDGE
Kepemimpinan adalah
kemampuan untuk mempengaruhi
suatu kelompok menuju
pencapaian sebuah visi atau tujuan
yang ditetapkan.
Teori Sifat
Teori-teori yang
mempertimbangkan kualitas dan
karakteristik personel yang
mendiferensiasikan para
pemimpin dari yang bukan para
pemimpin
Sifat-sifat terorganisasi pada Lima Besar kerangka kerja
kepribadian

Keterbukaan
Stabilitas
Ekstraversi Keramahan Kehati-hatian pada
emosional pengalaman

Sebuah tinjauan yang komprehensif dari literatur kepemimpinan yang disusun di sekitar Lima
Besar telah menemukan bahwa ekstraversi menjadi sifat yang sangat prediktif terhadap
kepemimpinan yang efektif.
Teori-Teori Mengenai Memprakarsai struktur
Sampai sejauh mana seorang

Perilaku
pemimpin akan
mendefinisikan serta
menstrukturisasi peranan dan
Teori-teori yang mengusulkan perilaku para pekerjanya dalam
mencapai tujuan.
spesifik yang mendiferensiasikan para
pemimpin dari bukan para pemimpin
Keramahan
Sampai sejauh mana
Studi Ohio State mempersempit daftar seorang pemimpin akan
menjadi dua yang pada adasarnya memiliki hubungan
sangat diperhitungkan sebagai perilaku pekerjaan yang dicirikan
kepemimpinan oleh para karyawan : oleh rasa saling percaya,
menghormati gagasan dari
para bawahannya, dan
menghargai perasaan
mereka.
Studi Pusat Riset Survei pada University of
Michigan mengidentifikasi dua tipe
perilaku :

Pemimpin yang berorientasi


pada pekerja Pemimpin yang berorientasi
Seorang pemimpin yang menekankan hubungan pada produksi
interpersonal, menempatkan kepentingan Seorang pemimpin yang menekankan
pribadinya dalam kebutuhan dari para karyawan, pada aspek teknis atau tugas dari
dan menerima perbedaan individual antara para pekerjaan
anggota.
Model perilaku kepemimpinan (Kouzes & Posner 1988)

Menantang proses: berkomitmen untuk mencari peluang yang menantang untuk berubah, tumbuh,
berinovasi, dan berkembang. Pemimpin bersedia mengambil risiko, bereksperimen dan belajar dari
kesalahan.
Menginspirasi visi bersama: mencari pengikut dalam visi bersama untuk masa depan yang mengangkat dan
memuliakan dengan menarik nilai, minat, harapan, dan impian mereka.
Memungkinkan orang lain untuk bertindak: mendorong kolaborasi dengan mempromosikan tujuan koperasi
dan membangun kepercayaan bersama melalui memberdayakan pengikut dengan memberikan pilihan,
mengembangkan kompetensi, menugaskan tugas-tugas penting dan memberikan dukungan yang terlihat.
Memodelkan caranya: pemodelan peran, yang konsisten dengan nilai-nilai bersama dan mencapai
kemenangan kecil untuk mempromosikan kemajuan dan komitmen.
Mendorong hati: memberikan pengakuan individu untuk keberhasilan proyek dan secara teratur merayakan
pencapaian.
Pemimpin dengan skor
Teori Kontingensi LPC rendah (pemimpin
yang berorientasi pada
Model kontingensi Fiedler menyatakan bahwa tugas)
kinerja kelompok yang efektif bergantung pada
kecocokan yang tepat di antara gaya pemimpin
dan seberapa besar situasi memberikan kendali
pada pemimpin.

Dia menciptakan kuesioner rekan kerja


yang paling tidak disukai (least Pemimpin dengan
preferred co-worker [LPC] quesioner) skor LPC tinggi
Sebuah instrumen yang dimaksudkan ( pemimpin yang
untuk mengukur apakah seseorang berorientasi pada
berorientasi pada tugas atau hubungan. hubungan)
Sebagai landasan studinya, Fiedler
menemukan 3 (tiga) dimensi kontingensi atau
situasional:

Hubungan pemimpin-anggota Struktur tugas Kekuatan posisi


Tingkat Kepatuhan, Tingkat sejauh mana Tingkat pengaruh yang dimiliki
Kepercayaan, dan rasa hormat penentuan pekerjaan oleh seorang pemimpin atas
para anggota terhadap diproseduralkan (yaitu, variabel2 kuasa seperti
pemimpin mereka. terstruktur dan tidak perekrutan, pemecatan,
terstruktur) pendisiplinan, promosi dan
kenaikan gaji
Hasil Temuan dari Model Fiedler

Fiedler kemudian meringkas


delapan situasi menjadi tiga.
Para pemimpin yang
berorientasi pada tugas
dapat bekerja sangat baik
dalam situasi dengan
tingkat kendali yang tinggi
dan rendah. Sementara,
para pemimpin yang
berorientasi pada
hubungan dapat bekerja
dengan sangat baik dalam
situasi dengan tingkat
kendali sangat moderat.
Teori-Teori Kontingensi Lainnya

Teori Kepemimpinan
Teori kontingensi yang
Situasional menitikberatkan pada kesiapan dari
para pengikutnya

Suatu teori yang menyatakan bahwa merupakan tugas dari


Teori Jalur-Tujuan pemimpin untuk membantu para pengikut dalam memperoleh
tujuan-tujuan mereka dan untuk menyediakan pengarahan dan
atau dukungan untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan mereka
sesuai dengan keseluruhan tujuan dari kelompok atau organisasi

Model Pemimpin-
Suatu teori mengenai kepemimpinan yang menyediakan
Partisipasi serangkaian aturan untuk menentukan bentuk dan
jumlah pengambilan keputusan secara partisipatif dalam
situasi yang berbeda
Teori Pertukaran
Pemimpin-Anggota
Suatu teori yang mendukung penciptaan para
pemimpin di dalam kelompok dan di luar
kelompok; para bawahan dengan status di
dalam kelompok yang akan memiliki peringkat
kinerja yang lebih tinggi, tingkat perputaran
pekerja yang rendah, dan kepuasan kerja yang
lebih tinggi.
Teori Pertukaran Pemimpin-Anggota

Kecocokan pribadi, kompetensi


dari bawahan, dan/atau Pemimpin
kepribadian yang ekstrover

Hubungan
yang formal
Kepercayaan Interaksi yang tinggi

Bawahan A Bawahan B Bawahan C Bawahan D Bawahan E Bawahan F

Di dalam kelompok Di luar kelompok


Kepemimpinan
Karismatik dan Karakteristik para
pemimpin Karismatik:
Kepemimpinan Mereka memiliki sebuah
Transformasional
Teori Kepemimpinan Karismatik menurut visi, bersedia untuk
mengambil risiko pribadi
Robert House adalah para pengikut membuat
atribut kepahlawanan atau kemampuan dalam untuk mencapai visi
kepemimpinan yang luar biasa ketika mereka tersebut, yang peka
mengamati perilaku-perilaku tertentu. terhadap kebutuhan dari
pengikut, dan
memperlihatkan perilaku-
perilaku yang luar biasa.
Karisma adalah kemampuan pemimpin untuk membangkitkan pengabdian
dan keterlibatan melalui dinamika pribadi seperti kepercayaan diri, sikap
ideologis, dan daya tarik yang dramatis dan emosional. Inspirasi
berhubungan erat dengan karisma. (Kirby;1992)

Cara Pemimpin Karismatik Para pemimpin yang karismatik


mempengaruhi pengikutnya menggunakan pernyataan visi
dengan menyampaikan visi yang untuk menanamkan sasaran dan
menarik serta strategi dalam tujuan menyeluruh pada para
jangka panjang untuk pengikut.
memperoleh suatu tujuan
dengan mengaitkan masa
sekarang dan masa depan yang
lebih baik bagi organisasi
Sisi Gelap dari Kepemimpinan
Karismatik
Salah satu studi menunjukkan bahwa para CEO yang karismatik dapat
mempengaruhi gaji yang lebih tinggi bahkan ketika kinerja mereka
biasa saja
Kepemimpinan Transformasional

Studi yang dilakukan Ohio State menggambarkan para pemimpin yang transaksional
membimbing para pengikut mereka menuju tujuan yang ditetapkan dengan
menjelaskan peranan dan tugas yang dibutuhkan.

Sedangkan, para pemimpin transformasional menginspirasi para pengikut


untuk melampaui kepentingan diri mereka sendiri demi keuntungan organisasi.
Penelitian Bass (1985) dalam bisnis dan pengaturan militer mengarah pada
kesimpulannya bahwa kepemimpinan transaksional dan transformasional digunakan oleh
sebagian besar pemimpin tetapi bahwa penggunaan relatif mereka bervariasi dari satu
pemimpin ke yang lain.

Dia menemukan bahwa kepemimpinan transformasional secara signifikan menambah


kekuatan kepemimpinan transaksional sendiri dalam memprediksi kepuasan pengikut dan
persepsi efektivitas pemimpin.
Model Kepemimpinan yang
Lengkap
Efektif
Laissez-faire adalah yang sangat pasif
Pengaruh yang dan oleh karenanya paling kurang
Ideal
efektif dari perilaku pemimpin.
Motivasi

l
Inspirasional

na
Manajemen dengan Pengecualian

io
as
Stimulasi aktif atau pasif sedikit lebih baik,

rm
Intelektual

fo
tetapi masih dianggap tidak efektif.

ns
a
Tr
Keramahan
Individu Bergantung pada Pemberian
Bergantung pada Imbalan dapat menjadi gaya
Pasif Aktif
Pemberian kepemimpinan yang efektif tetapi tidak
Imbalan
Manajemen l akan membuat para pekerja untuk
na
dengan sio meningkat ke atas dan melampaui
sak
Pengecualian an panggilan tugas
Laissez-Faire Tr

Tidak Efektif
Model Kepemimpinan yang Lengkap
Dari empat gaya yang tersisa seluruh aspek dari
kepemimpinan transformasional adalah para
pemimpin yang dapat memotivasi para pengikut untuk
melaksanakan di atas ekspektasi dan melampaui
kepentingan diri mereka sendiri untuk kepentingan
organisasi.

Didasarkan pada model ini, para pemimpin pada


umumnya menjadi sangat efektif ketika mereka
secara teratur menggunakan empat I, yang
menghasilkan upaya ekstra dari para pekerja,
produktivitas yang lebih tinggi, moral dan
kepuasan yang semakin tinggi, efektivitas
organisasi yang lebih tinggi, tingkat perputaran
yang lebih rendah, dan kemampuan beradaptasi
pada organisasional yang lebih besar.
Bagaimana Kepemimpinan
Transformasional Bekerja

Para pemimpin yang


transformasional lebih efektif karena
mereka kreatif, selain itu mereka
mendorong para pengikutnya agar Evaluasi atas Kepemimpinan
menjadi kreatif juga. yang Transformasional
Kepemimpinan yang transformasional lebih kuat dikorelasikan daripada
kepemimpinan yang transaksional dengan tingkat perputaran yang
lebih rendah, produktivitas yang lebih tinggi, tekanan stres kerja dan
kejenuhan yang lebih rendah, dan kepuasan pekerja yang lebih tinggi.
Seperti kharisma, tipe kepemimpinan ini dapat dipelajari.
Versi teori kepemimpinan transformasional yang menghasilkan
penelitian paling banyak dirumuskan oleh Bass dan rekan-rekannya
(Bass, 1985, 1996).

Mereka mendefinisikan kepemimpinan transformasional terutama dalam hal


pengaruh pemimpin pada pengikut, dan perilaku yang digunakan untuk
mencapai efek ini. Para pengikut merasa kepercayaan, kekaguman,
kesetiaan, dan rasa hormat terhadap pemimpin, dan mereka termotivasi
untuk melakukan lebih dari yang semula mereka harapkan. Proses pengaruh
yang mendasari dijelaskan dalam hal memotivasi pengikut dengan membuat
mereka lebih sadar akan pentingnya hasil tugas dan mendorong mereka
untuk melampaui kepentingan diri mereka sendiri demi organisasi.
Kepemimpinan transformasional dibedakan dari kepemimpinan
transaksional, yang melibatkan proses pertukaran untuk memotivasi
kepatuhan pengikut dengan permintaan pemimpin dan aturan organisasi.
(Yukl; 1999)
Kepemimipnan yang
Autentik: Etika dan
Kepercayaan
Para pemimpin yang mengetahui siapakah
mereka, mengetahui apa yang mereka yakini
dan nilai, serta bertindak dengan nilai tersebut
dan meyakini secara terbuka dan berterus
terang. Para pengikut mereka akan
mempertimbangkan mereka menjadi orang-
orang yang memiliki etika.
Kepemimpinan yang autentik adalah suatu cara yang menjanjikan utuk
berfikir mengenai etika dan kepercayaan didalam kepemimpinan karena
menitikberatkan pada aspek moral yang dimiliki oleh seorang pemimpin.

Contoh pemimpin yang menerapkan


kepemimpinan autentik adalah Moto dari Bill McDermott, salah seorang
wakil CEO SAP, adalah “Tetap Tidak Pernah
McDermott dan Morrison.
Puas, Tetap Rendah Hati,” dan dia terlihat
menjalankan apa yang dia nasihatkan.

CEO dari Campbell Soup Denise Morisson


memutuskan untuk mengurangi sodium di
dalam produk sup perusahaan hanya
karena hal ini merupakan hal yang tepat
untuk dilakukan
Kepemimpinan yang Beretika
Sebuah studi atas 2.572 pasukan tentara AS menekankan
bahwa kepemimpinan puncak yang beretika mempengaruhi
tidak hanya para pengikut secara langsung, tetapi juga
diseluruh level organisasi, karena para pemimpin puncak
tersebut menciptakan suatu budaya etika dan mengharapkan
para pemimpin level rendah untuk berperilaku sesuai dengan
pedoman etika.

Pernyataan pemimpin yang beretika baik secara


positif maupun negatif dapat menjadi sama efektifnya
ketika mereka menyampaikan pernyataan secara jelas,
moral, inklusif, menetapkan tujuan dengan sangat
meyakinkan.
Kepemimpinan yang Melayani
Suatu gaya kepemimpinan yang ditandai dengan melampaui
kepentingan pemimpin sendiri dan akan menitikberatkan pada
kesempatan untuk membantu para pengikutnya agar
bertumbuh dan berkembang. Mereka tidak menggunakan
kekuasaan untuk mencapai akhir, mereka lebih menekankan
pada bujukan.

Kepemimpinan yang melayani akan lebih lazim dan lebih


efektif dalam budaya-budaya tertentu. Contohnya, ketika
diminta untuk menggambar citra dari para pemimpin, subjek
AS menggambarkan mereka berada di depan kelompok,
memberikan perintah kepada para pengikutnya.
Kepercayaan dan Kepemimpinan

Kepercayaan merupakan suatu ekspektasi positif yang orang lain


tidak akan bertindak secara oportunis.
Kepercayaan adalah atribut utama terkait dengan kepemimpinan.
Para pengikut yang mempercayai seorang pemimpin memiliki
kepercayaan diri bahwa hak dan kepentingan mereka tidak akan
disalahgunakan.
Pemimpin transformasional menghasilkan tingkat kepercayaan yang
lebih tinggi dari para pengikut mereka, yang mana pada gilirannya
akan terkait dengan level kepercayaan diri dari tim yang lebih tinggi,
dan akhirnya level kinerja tim akan semakin tinggi pula.
Integritas Kebajikan Kemampuan

Karakteristik utama yang mengarahkan bahwa


seorang pemimpin layak untuk dipercayai?
Kepercayaan pemimpin

Integritas Pengambilan risiko


Pembagian
informasi
Kebajikan Kepercayaan Efektivitas

Kemampuan kelompok
Produktivitas

Kecenderungan
untuk dipercayai
Riset terbaru dengan 100
perusahaan di seluruh dunia
menyarankan bahwa para pemimpin
dapat membangun kepercayaan
dengan menggeser gaya komunikasi
mereka dari perintah atasan menjadi
bahan percakapan organisasional
yang sedang berlangsung.
Apakah Konsekuensi dari Kepercayaan?

 Kepercayaan  Kepercayaan
mendorong
pengambilan risiko. 1 2 memfasilitasi pembagian
informasi.

 Kepercayaan

3 4
 Mempercayai kelompok
mendorong
lebih efektif.
produktivitas.
Terdepan untuk
Masa Mendatang: Riset mengindikasikan
bahwa meskipun
Pendampingan pendampingan memiliki
Pembimbing (mentor) merupakan seorang dampak terhadap
pekerja senior yang menyokong dan kesuksesan karir, tetapi
mendukung pekerja yang kurang bukan faktor yang
berpengalaman,. berkontribusi terhadap
Program pendampingan secara formal sangat peningkatan kemampuan
mungkin berhasil jika mereka secara tepat dan kepribadian.
menyetarakan dengan gaya kerja, kebutuhan,
dan keahlian dari anak didik dan pembimbing.
Fungsi Karier dan Psikologis dari Hubungan Pendampingan

Fungsi Karier Fungsi Psikologis


Memberikan nasihan kepada anak didik
Melobi untuk memperoleh anak didik menjadi lebih tertantang untuk meningkatkan kepercayaan diri
dengan penugasan dan dapat menonjol mereka sendiri
Melatih anak didik untuk membantu dalam mengembangkan
Berbagi pengalaman pribadi dengan anak
keahlian dan mencapai sasaran dari pekerjaan
didik
Menyediakan pemaparan terhadap para individu yang berpengaruh
didalam organisasi Memberi pertemanan dan penerima
Melindungi anak didik dari kemungkinan resiko terhadap reputasi Bertindak sebagai seorang panutan
Menyokong anak didik dengan menominasikannya atas kemajuan
atau kenaikan jabatan secara potensial
Bertindak sebagai dewan pembicara bagi gagasan-gagasan yang
mana anak didik akan ragu-ragu untuk berbagi dengan supervisor
secara langsung
Tantangan bagi Membangun
Kepemimpinan
Kepemimpinan sebagai sebuah atribut
Sebuah teori kepemimpinan yang mengatakan
bahwa kepemimpinan hanyalah sekedar
subuah atribut yang orang-orang akan ambil
mengenai individu lainnya
Substitusi dan Menetralisasi Kepemimpinan

Substitusi merupakan atribut seperti misalnya pengalaman dan


pelatihan, yang dapat menggantikan kebutuhan akan dukungan atau
kemampuan dari seorang pemimpin untuk menciptakan struktur.
Penetralisasi merupakan atribut yang menjadikannya tidak mungkin bagi
perilaku pemimpin untuk membuat beberapa perbedaan terhadap hasil
dari pengikut.
Kepemimpinan hanyalah sekedar variabel yang independen dalam model
perilaku organisasi kita secara keseluruhan.
Kepemimpinan Secara Online

Pemimpin secara online harus berpikir dengan hati-hati mengenai


tindakan apa yang mereka inginkan dari pesan digital mereka untuk
dijalankan.
Kepercayaan yang didasarkan pada identifikasi merupakan kepercayaan
yang didasarkan pada saling memahami niatan satu sama lain dan
menghargai keinginan serta kehendak orang lain.
Dalam komunikasi lewat elektronik, keahlian menulis cenderung menjadi
perluasan dari keahlian interpersonal.
JCPenney baru-baru ini
merekrut seorang CEO yang
Menemukan dan tidak memiliki pengalaman
Menciptakan Para dalam bidang departement
store yang dengan cepat
Pemimpin yang mengubah keseluruhan
strateginya, sebuah manuver
Efektif
Melatih Para Pemimpin yang dapat mendatangkan
Tes kepribadian dapat mengidentifikasi sifat- malapetaka yang mana saham
sifat yang terkait dengan kepemimpinan- Penney turun 69% secara
ekstrover, sifat teliti dan keterbukaan pada tajam dalam satu tahun
pengalaman. berjalan (hingga akhirnya
Dalam kasus ini organisasi terlihat tidak serius Penney merekrut kembali
dalam penggantian kepemimpinan dan terkejut CEO yang lama yang telah
ketika ternyata hasilnya buruk. diberhentikan secara paksa).
Bagaimana cara manajer untuk berhasil dalam pelatihan kepemimpinan?

Pertama, pelatihan kepemimpinan akan cenderung lebih berhasil dengan


pengawasan diri sendiri yang tinggi.
Kedua, organisasi dapat mengajarkan keahlian implementasi.
Ketiga, kita dapat mengajarkan keahlian seperti misalnya membangun
kepercayaan dan pendampingan.
Keempat, pelatihan perilaku melalui pemodelan latihan-latihan dapat
meningkatkan kemampuan perorangan untuk memperlihatkan kualitas
kepemimpinan yang karismatik.
Kelima, para keahlian kepemimpinan yang transformasional pemimpin
dapat dilatih.
Kesimpulan
Kepemimpinan memegang bagian penting dalam memahami perilaku kelompok
karena biasanya pemimpin yang mengarahkan kita menuju tujuan. Dengan
mengetahui apa yang menjadikan seorang pemimpin yang baik menjadi sangat
berharga dalam meningkatkan kinerja kelompok. Riset awal untuk menetapkan sifat
kepemimpinan secara universal mengalami kegagalan. Namun, upaya terkini dengan
menggunakan kerangka kerja lima besar kepribadian memperlihatkan hubungan yang
kuat dan konsisten diantara kepemimpinan dengan ekstrover, sifat teliti, dan
keterbukaan pada pengalaman. Kontribusi utama dari pendekatan perilaku
memfokuskan kepemimpinan kedalam yang gaya kepemimpinan yang berorientasi
pada tugas (memprakarsai struktur) dan yang berorientasi pada orang (keramahan).
Dengan mempertimbangkan situasi yang mana pemimpin beroperasional, teori
kontingensi menjanjikan untuk meningkatkan pendekatan mengenai perilaku, tetapi
hanya teori LPC yang relatif tepat dala riset mengenai kepemimpinan. Riset mengenai
kepemimpinan yang karismatik dan transformasional telah memberikan kontribusi-
kontribusi penting terhadap pemahaman kita mengenai efektivitas kepemimpinan
Daftar Pustaka

 Bass, B. M. (1990). Tiansformational Leadership: Learning to Share the Vision. Organizational


Dynamics, 18(3), 19–31. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/0090-2616(90)90061-S
 Ireland, R. D., & Hitt, M. A. (1999). Achieving and maintaining strategic competitiveness in the
21<sup>st</sup> century: The role of strategic leadership. Academy of Management
Perspectives, 13(1), 43–57. https://doi.org/10.5465/AME.1999.1567311
 Kirby, P. C., Paradise, L. V., & King, M. I. (1992). Extraordinary Leaders in Education: Understanding
Transformational Leadership. Journal of Educational Research, 85(5), 303–311. https://
doi.org/10.1080/00220671.1992.9941130
 Shalley, C. E., & Gilson, L. L. (2004). What leaders need to know: A review of social and contextual
factors that can foster or hinder creativity. Leadership Quarterly, 15(1), 33–53. https://
doi.org/10.1016/j.leaqua.2003.12.004
 Yukl, G. (1999). An evaluation of conceptual weaknesses in transformational and charismatic
leadership theories. Leadership Quarterly, 10(2), 285–305. https://
doi.org/10.1016/S1048-9843(99)00013-2
Sekian,
Terimakasi
h

Anda mungkin juga menyukai