Anda di halaman 1dari 81

UNIVERSITAS JENDRAL AHMAD YANI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


JURUSAN MANAJEMEN

PRILAKU KEPEMIMPINAN
YANG EFEKTIF
Dr. Abdurohim, SE, MM
Dr. ABDUROHIM, SE, MM.

S3/Universitas Cendrawasih : 2018


Sespibank : 2010
Pemimpin Cabang : 2007
Manajemen Risiko : IV
Pemimpin Div Renstra : 2018-
2013-2016
Auditor : 1992-2005

Dosen memiliki jabatan fungsional LEKTOR (SK


Kemenristekdikti 16/L14/KPT/KP.03.01/2019
Tanggal 30 April 2019)
Home: Bumi Panyawangan, Jalan Marsawa III-3,
Cileunyi, Bandung
PRILAKU KEPEMIMPINAN
YANG EFEKTIF
Kepemimpinan

Kemampuan untuk
memberi inspirasi,
keyakinan dan dukungan
bagi individu untuk
mencapai sasaran
organisasi
(Dubrin, 2007)

KEMAMPUAN UNTUK MEMBERI IMEMPENGARUHI


PERILAKU INDIVIDU ATAU KELOMPOK UNTUK MENCAPAI
SASARAN INDIVIDU DAN SASARAN
ORGANISASI

(PAUL HERSEY & KENNETH BLANCHARD)


Peran Pemimpin

Memberi inspirasi
visi bersama

Menantang
Menjadi contoh proses dan
mencari peluang
perbaikan

Memberdayakan Membuat orang


orang lain lain mau
bertindak
Perjalanan Teori Kepemimpinan

• Pemimpin • Pemimpin
dilahirkan • Pemimpin berhasil terkait
dicontohkan dengan
dari perilaku bawahan
 CONVICTION (KEYAKINAN)
 CHARACTER
 CARE (KEPEDULIAN)
 COURAGE (KEBERANIAN)
 COMPOSURE (KETENANGAN)
 COMPETENCE (KOMPETENSI)
 CREATIVENESS (DAYA KREATIVITAS)
 COHERENCE (PENGHUBUNG)
 EMPOWERMENT(PEMBERDAYAAN)
Peter F. Drucker
LEADER’S COMPETENCIES
(Harvard Business Review, January 2007 : MOMENT of TRUTH)

VISION (VISI)
HUMILITY (KERENDAHAN HATI)
ENERGY
INTUITION
PERSPECTIVE CONVICTION
(KEYAKINAN)
LEARNING (BELAJAR)
PASSION (GAIRAH)
Tantangan di Organisasi
 Mengelola keragaman anggota organisasi
 Meningkatkan kualitas dan produktivitas
 Meningkatkan pelayanan dan daya tanggap
 Meningkatkan kompetensi SDM organisasi
 Mendorong inovasi dan perubahan
 Meningkatkan perilaku SDM yang beretika
 Mengatasi Work/Life Conflicts
 Menciptakan lingkungan kerja positif
 dll
Pengertian Perilaku Kepemimpinan
Dalam kamus bahasa Indonesia Perilaku adalah tanggapan atau reaksi
terhadap rangsangan atau lingkungan.
Menurut Abdul Azis Wahab bahwa Perilaku adalah gaya kepemimpinan
dalam mengimplementasikan fungsi-fungsi kepemimpinan, yang
menurut teori ini sangat besar pengaruhnya dan bersifat sangat
menentukan dalam mengefektifkan organisasi untuk mencapai
tujuannya.

Pendekatan teori perilaku melalui gaya kepemimpinan dalam realisasi


fungsi-fungsi kepemimpinan, merupakan strategi kepemimpinan yang
memiliki dua orientasi yang terdiri dari orientasi pada tugas dan
orientasi pada bawahannya.

Perilaku Kepemimpinan yaitu gaya kepemimpinan yang


fokusnya tidak pada sifat-sifat atau karakteristik pemimpinan tetapi
pada tindakan interaksi terhadap orang-orang yang ada disekitar
kerjanya dan pada sekelompok orang bawahan
3 faktor situasional yang menentukan apakah
seseorang memiliki peluang menjadi pemimpin
yang efektif, yaitu:

1. Hubungan pemimpin-anggota yang mengacu pada kadar keyakinan,


kepercayaan, rasa hormat para pengikut terhadap pemimpin yang
bersangkutan. Variabel ini mencerminkan penerimaan pemimpin.

2. Struktur tugas, dimana dimensi ini mencakup komponen berikut:


• Kejelasan tujuan
• pemecahan masalah
• pembuktian keputusan
• Keterincian keputusan

3. Kekuasaan posisi, yaitu faktor situasi yang dirancang untuk


menentukan berapa banyak kekuasaan yang dimiliki seseorang yang
melakukan suatu pekerjaan tertentu.
KEPEMIMPINAN EFEKTIF
➢ Kinerja dan perkembangan
organisasi jangka panjang
➢ Kesiapan menghadapi
tantangan atau krisis
➢ Kepuasan pengikut terhadap
pemimpinnya
➢ Komitmen pengikut terhadap
sasaran kelompok
➢ Kesiapan calon pengganti
pemimpin

One who helps group members


attain productivity, including high
quality and customer satisfaction
TERMINOLOGI
Taksonomi / Pengelompokan perilaku
Pengelompokan dengan melakukan pengamatan terhadap perilaku
para pemimpin.
Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi
TInggi
Hubungan Tugas tinggi
tinggi dan Dan hubungan
tugas rendah Tinggi
Tingkah laku hubungan (3) (2)
(memberikan tingkah
laku untuk mendukung)
Hubungan Tugas tinggi
Rendah dan Dan hubungan
Tugas rendah rendah
Rendah (4) (1)

Rendah TInggi
Tingakh laku hubungan
(memberikan pedoman/pengarahan)

Gambar 1.3. Model Kepemimpinan Situasional


Hersey-Blanchard
Hal : 14
SIKAP DAN PRILAKU PEMIMPIN
TEORI 3 DIMENSI W.J.REDDIN

Taksonomi 3 Dimensi

Berorientasi pada Tugas

Berorientasi pada Hubungan

Berorientasi pada Perubahan


Penerapan Perilaku Kepemimpinan Yang Efektif

Planning

Orientasi
pada Clarifying
Tugas
Monitoring
Gaya kepemimpinan menurut Fiedler
dibagi menjadi 2 yaitu :

1. Orientasi Pada Tugas


Pemimpin yang berorientasi pada tugas memperoleh
kepuasan dari terlaksananya tugas-tugas (Koontz, et al.,
1986). Pemimpin memotivasi dengan memenuhi kebutuhan
psikologis seperti rasa percaya diri dan status yang dicapai
melalui penyelesaian tugas-tugas, tidak melalui hubungan
dengan bawahan .Ini tidak berarti pemimpin tidak bersahabat
dan ramah terhadap bawahan, tetapi jika penyelesaian tugas
terancam maka hubungan interpersonal yang baik tidak lagi
menjadi hal yang penting (lvancevich, et al., 1977).
Penerapan Perilaku Kepemimpinan Yang Efektif

Supporting

Orientasi
pada Developing
Hubungan
Recognizing
(mengakui)
Orientasi Pada Hubungan Antar
Pribadi
Pemimpin memotivasi dengan cara memenuhi
kebutuhan sosial dan
mengupayakan pencapaian hubungan antar pribadi
yang baik dan pencapaian
kedudukan pribadi yang menonjol (Koontz, et al.,
1986). Jika pemimpin dapat
mencapai tujuan diatas maka seorang pemimpin dapat
mencapai tujuan
sekundernya seperti status dan rasa percaya diri
(Ivancevich, et al., 1977).
Penerapan Perilaku Kepemimpinan Yang Efektif

Inovasi

Orientasi
pada Ancaman
Perubahan
Kesempatan
Teori Perilaku Kepemimpinan…?

Ohio State Studies The Michigan Group

1. Initiating Structure (Struktur


1. Production Oriented Leader
Peran Jelas)
(Penyelesaian pekerjaan)
2. Consideration (Bertanggung
2. Employee Oriented Leader
jawab dan dapat dipercaya
(Hubungan interpersonal)
bawahan)

“Kepemimpinan yang sukses adalah kepemimpinan


yang mempertimbangkan sifat, perilaku dan konteks
dimana ia menjadi seorang pemimpin”
Teori Kontijensi
(Pendekatan Kontijensi)
“Tidak ada gaya kepemimpinan tertentu yang sesuai untuk
semua situasi”
Agar gaya kepemimpinan efektif, harus mempertimbangkan:
1. Tuntutan Tugas
2. Harapan dan Perilaku Rekan Kerja
3. Karakteristik, Harapan dan Perilaku Karyawan
4. Budaya Organisasi dan Kebijakannya
Kepemimpinan Efektif
menggunakan Teori
Kontijensi…?
Menggunakan Teori Kontijensi agar Kepemimpinan
Efektif, yaitu:
1. Model Fiedler
2. Model Situational Theory
3. Model Leader Member Exchange
4. Model Path Goal Theory
5. Model Leader Participation
Model Fidler…
“Efektivitas kinerja kelompok dapat dicapai dengan gaya
kepemimpinan serta interaksi atasan dan bawahan”

Cara menilai menggunakan Model Fidler, yaitu menggunakan LPC


(Least Preffered co-Worker) → Untuk menilai apakah kepemimpinan
yang terbentuk adalah Task Oriented atau Relationship Oriented.

Model Fidler mengindentifikasi tiga (3) dimensi kepemimpinan:

1. Hubungan pemimpinan dan anggota (Rasa Hormat dan Percaya)

2. Struktur Tugas (Tugas memiliki struktur atau jelas)

3. Posisi Kekuasaan (Tingkat pengaruh pemimpin terkait kekuasaan,


bisa menaikkan gaji, promosi, memecat dan mendisiplinkan)
Situational Theory…
“Kepemimpinan yang efektif tergantung dari
kesiapan (Keinginan untuk berprestasi,
kemauan bertanggung jawab, keterampilan
dan pengalaman, kemampuan berhubungan
2
dengan
3 tugas) para pengikutnya”
4 Hubungan Tinggi – Hubungan Tinggi – 1
Tugas Rendah Tugas Tinggi

Hubungan Rendah – Hubungan Rendah –


Tugas Rendah Tugas Tinggi
Leader Member Exchange…
“Karena perubahan waktu, pemimpin
membangun hubungan istimewa dengan
kelompok kecil bawahan mereka”
Goal Path Theory…
“Untuk memotivasi karyawan, ditentukan
pada harapan akan imbalan atau daya Tarik
terhadap imbalan tersebut”
Karakteristik Bawahan
1. Locus of Control
2. Pengalaman
Gaya Kepemimpinan 3. Kemampuan
Hasil
1. Directive Leadership
1. Kepuasan
2. Supportive Leadership
2. Kejelasan Peran dan
3. Participative Leadership
Sasaran
4. Achievement oriented Faktor Lingkungan
3. Kinerja
Leadership 1. Karakteristik Tugas
2. Sistem Orientasi
Formal
3. Kelompok Kerja
Kepemimpinan Otentik
(Beretika dan Dapat Dipercaya)
“Pemimpin yang otentik mengetahui siapa
mereka, bertindak sesuai nilai yang dianut,
percaya dengan keterbukaan” sehingga
karyawan yakin terhadap pemimpin mereka.
KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF

Apa yang sebenarnya


pemimpin lakukan?
EFFECTIVENESS LEADERSHIP ?

✓ Sesuatu yang esensial dari kepemimpinan.


✓ Doing the right
✓ Kepemimpinan efektif ➔ ketika perilaku
dalam seluruh organisasi konsisten dengan
VISI, MISI,TUJUAN & ASPIRASI yang
tertulis.
✓ Pengikut mengukur keefektifan pemimpin
berdasar kemampuan mereka menepati janji
(O’Toole,1999)
Keefektifan pemimpin
Jika kepribadian pemimpin memiliki aspek:
1. Mencintai kebenaran & iman kepada Tuhan YME
2. Dapat dipercaya & mempercayai orang lain
3. Mampu bekerja sama dengan orang lain
4. Ahli di bidangnya & cerdas
5. Senang bergaul,ramah,suka menolong, memberi
petunjuk & terbuka terhadap kritik
6. Memiliki semangat maju, pengabdian, kesetiaan,
kreatif, inisiatif
7. Bertanggung jawab, konsekuen, disiplin, bijaksana
8. Memelihara jasmani & rohani
KEPEMIMPINAN EFEKTIF
(Nahavandi,1997)

Internal Stability External stability Goal Achievement


& Health
Karakteristik Pemimpin Positif
(Reynold,1996)
• Integritas
• Kasih Sayang
• Pemahaman
• Keberanian
• Komitmen
• Keyakinan
• Komunikasi
Hasil Beberapa Studi/Riset
(Universitas Michigan)
Tiga (3) buah jenis perilaku kepemimpinan
diantara manajer efektif dan tidak efektif:
✓ Task Oriented Behavior
➔ Manajer efektif: jika berkonsentrasi pada fungsi yang
berorientasi pada tugas
➔ Memandu bawahan menetapkan tujuan kinerja

✓ Relationship Oriented Behavior


➔ Manajer efektif:Considerate (perhatian), mendukung,
membantu bawahan, appreciate, mengakui kontribusi
bawahan
✓ Participative Leadership
➔pertemuan kelompok memudahkan
➔ ada empowerment (pemberdayaan) bawahan
Unsur-unsur Kepemimpinan

• Adanya leader
• Adanya follower
• Adanya kegiatan menggerakkan orang lain
➔menggerakkan orang lain dg
mempengaruhi & mengarahkan perasaan,
pikiran,tingkah laku
• Adanya tujuan yg akan dicapai ➔
sistematis & situasional
CIRI-CIRI KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF
MENUNJUKAN PERBEDAAN CARA MEIMPIN SUATU
ORGANISASI.
CIRI-CIRI PEMIMPIN YANG
EFEKTIF
• DAPAT DIPERCAYA
• MEMILIKI KECERDASAN YANG LEBIH DIBANDING
BAWAHANNYA
• MEMILIKI HASRAT UNTUK BERPRESTASI
• MEMILIKI KEMATANGAN SOSIAL
• MEMPUNYAI KEMAMPUAN UNTUK MENYESUAIKAN
DIRI DENGAN KEBUTUHAN PENGIKUT
• MEMPUNYAI KEMAMPUAN UNTUK MENCARI,
MENYARING, MENGINTERPRESTASIKAN DAN
MEMADUKAN INFORMASI YANG DITERIMA
MEMAHAMI BIDANG KEGIATAN SECARA
KESELURUHAN
GAYA KEMEPEMIMPINAN

ADALAH
CARA PEMIMPIN MEMPENGARUHI
BAWAHANNYA
AGAR PIMPINAN DAPAT EFEKTIF
MENGENDALIKAN BAWAHANNYA
MAKA DIA PERLU MENGUBAH
PERILAKUNYA DISESUAIKAN DENGAN
KEMATANGAN/KEDEWASAAN PARA
BAWAHANNYA
KEDEWASAAN

ADALAH
KEMAMPUAN DAN KEINGINAN MANUSIA
DALAM BERTANGGUNG JAWAB ATAS
PERBUATANNYA
2 KOMPONEN KEDEWASAAN

• KEDEWASAAN DALAM BEKERJA,


MELIPUTI: PENGETAHUAN
KEMAMPUAN, DAN PENGALAMANAN
DALAM BEKERJA

• BERHUBUNGAN DENGAN KEMAUAN


ATAU MOTIVASI UNTUK MELAKUKAN
SESUATU
GAYA KEPEMIMPINAN DIHUBUNGKAN
DENGAN KEDEWASAAN BAWAHAN
• TELLING

• SELLING

• PARTICIPATING

• DELEGATING
TELLING
(ORIENTASI TUGAS TINGGI DAN
ORIENTASI MANUSIA RENDAH)
DIGUNAKAN DALAM SITUASI KEMATANGAN
PARA BAWAHAN RENDAH DIMANA PARA
BAWAHAN TIDAK MAMPU/TIDAK MAU/RAGU
UNTUK MENERIMA TANGGUNG JAWAB

PEMIMPIN MENDEFINISIKAN PERAN DAN


MEMERINTAHKAN BAWAHANNYA TENTANG
APA, BAGAIMANA, DAN DIMANA TUGAS
HARUS DILAKSANAKAN
SELLING
(ORIENTASI TUGAS TINGGI DAN
ORIENTASI MANUSIA TINGGI)
DIGUNAKAN DALAM SITUASI KEMATANGAN PARA BAWAHAN RENDAH
SAMPAI SEDANG DIMANA PARA BAWAHAN TIDAK MAMPU TAPI MAU
MENERIMA TANGGUNG JAWAB

PEMIMPIN MEMBERIKAN ARAHAN DORONGAN DAN DUKUNGAN SAAT


MEREKA SIAP MENERIMA TANGGUNG JAWAB
PARTICIPACING
(ORIENTASI TUGAS RENDAH ORIENTASI
MANUSIA TINGGI)
DIGUNAKAN DALAM SITUASI KEMATANGAN
PARA BAWAHAN SEDANG SAMPAI TINGGI
DIMANA PARA BAWAHAN MAMPU TAPI
TIDAK MAU/RAGU UNTUK MENERIMA
TANGGUNG JAWAB

PEMIMPIN MEMBERIKAN DUKUNGAN DENGAN


PENEKANAN PADA KOMUNIKASI DUA ARAH
DAN KOLABORASI
PROTYPE KEPEMIMPINAN
MERUPAKAN TYPE KEPEMIMPINAN YANG TELAH DILAKUKAN OLEH PARA
CEO, DIREKTUR UTAMA PERUSAHAAN DI SELURUH DUNIA
Leadership Prototype
Image yang ada dalam benak pengikut tentang bagaimana seharusnya
pemimpin itu

Studi tentang kepemimpinan di beberapa negara menyimpulkan bahwa masing2 negara


mempunyai leadership prototype yang berbeda2
→Japan : responsible, educated, trustworthy, intelligent, disciplined
→USA : determined, goal oriented, persistent, verbally skilled, industrious
→Ind : ing …, ing …, tut … (?)
tidak gampang mengeluh (?)
tidak buta (?)
problem solver (?)
gagah (?)
senang blusukan (?)
Survai oleh Soegeng Sarjadi Syndicate menunjukkan (Koran Tempo, 7-6-2012 hal. A5):
tegas (22,1%) pro rakyat (14,3%)
cerdas (12,2) mampu memimpin (11,6%)
jujur (14,1%) risk taker dan progresif (sisanya, atau 25,7%)
Survai oleh Indikator Politik Indonesia (www.tempo.co.id, diakses 4-2-2014):
jujur (51%) peduli dan perhatian pada rakyat (24%)
mampu memimpin (12%) pintar (1%) lainnya (tidak disebut, 12%)

20/09/2017 48
Tanggung Jawab Moral Elite
Tajuk Rencana, Kompas 16 Maret 2017

Mulat sarira hangrasa wani. Pepatah dalam bahasa Jawa ini menggambarkan salah satu sikap seorang pemimpin yang dibutuhkan di
negeri ini.
Artinya, seorang pemimpin harus berani mawas diri dan memperjuangkan kebenaran. Secara lengkap, pepatah itu berbunyi, melu
handarbeni (merasa memiliki), melu hangrungkebi (ikut bertanggung jawab), dan mulat sarira hangrasa wani. Pemimpin harus merasa
memiliki dan bertanggung jawab kepada yang dipimpin (rakyat) serta selalu mawas diri dan berani menegakkan kebenaran.
Pepatah itu sejalan dengan ajaran moral dari guru bangsa Ki Hadjar Dewantara yang menyebutkan ing ngarsa sung tulada (di depan
memberikan teladan), ing madya mangun karsa (di tengah membangun harapan), dan tut wuri handayani (di belakang memberikan
dukungan).
Keteladanan, serta berani menegakkan kebenaran, dari elite itulah yang kurang dirasakan di negeri ini. Apalagi kalau berhadapan
dengan persoalan hukum, khususnya korupsi. Bahkan, tak sedikit pelaku korupsi berasal dari kalangan elite di berbagai tataran.
Kasus terakhir, yang membuat masyarakat marah, adalah korupsi proyek pengadaan kartu tanda penduduk elektronik (KTP-el), yang
merugikan negara Rp 2,3 triliun. Kasus ini melibatkan pengusaha, pejabat eksekutif dan legislatif, serta pejabat badan usaha milik
negara (BUMN). Presiden Joko Widodo pun gusar dan menyatakan korupsi membuat program KTP-el bubrah (rusak) semua. Ia
meminta semua yang terlibat dibongkar (Kompas, 12/3).
Untuk membongkar korupsi ini, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak mungkin bekerja sendirian. Apalagi, KPK berhadapan
dengan sejumlah sosok yang berpengaruh di negeri ini, terutama unsur pimpinan partai politik serta pimpinan atau mantan pimpinan
lembaga negara. Dukungan dari masyarakat, termasuk elite politik di negeri ini, amatlah dibutuhkan.
Sayangnya, momentum itu terlewatkan. Saat Presiden Jokowi bertemu pimpinan lembaga negara, Selasa lalu, kasus korupsi proyek
KTP-el tak dibahas. Padahal, rakyat menanti komitmen elite politik untuk mendukung penuntasan kasus korupsi yang nyaris sempurna
itu karena diduga dimulai sejak tahap perencanaan.
Kian ironis lagi, justru pimpinan DPR menggulirkan hak angket terhadap KPK dan menyosialisasikan perubahan terhadap Undang-
Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK. Rakyat menilai hal itu sebagai upaya melemahkan KPK. Apalagi, sejumlah pimpinan
maupun anggota DPR disebut terlibat dalam korupsi proyek KTP-el.
Padahal, pemimpin mempunyai tanggung jawab moral memberikan teladan dan berani menegakkan kebenaran. Apabila moralitas itu
tiada dalam dirinya, jangan menjadi pemimpin atau elite, apalagi berbicara atas nama rakyat.

20/09/2017 49
Mengapa Orang Mau Menjadi
Pemimpin?

Motif kekuasaan
Motif pencapaian sesuatu
Etika kerja yang kuat
Kemauan yang keras
Sumber: DuBrin, Leadership, 2010
20/09/2017 50
Sebagai Teori, Kepemimpinan
Dapat Dilihat dari Beberapa Sisi
K arak teristik Teori di k em bangk an berdas ark an pada sifat-sifat tertentu
P em i m pi n yang dimiliki oleh para pem i m pi n

Perilak u Teori di k em bangk an berdas ark an pada perilak u seperti


P e m im pin apa yang diperbuat oleh para pem i m pi n

Aliran
P engaruh situasi dan k ondisi pada efek tivitas pem i m pi n
S itu asional

H ubungan
P em i m pi n Teori di k em bangk an dengan m em perhati k an fak tor
dengan hubungan antara at as an -bawahan
B a w a h an

51
KARAKTERISTIK PEMIMPIN
Self Confidence Trustworthiness Extroversion
General
High tolerance Emotional stabi- Assertiveness
Personality
for frustration lity Warmth
Traits
Sense of humor Enthusiasm
Passion Emotional intelligence
Courage
Task-related Flexibility and Self-awareness Self-regulation
Personality adaptability Joy of task and Empathy
Traits Concert building resilience Social skill
Locus of control
Power motive Tenacity (persistence)
Leadership
Motives Strong work ethic Drive and achievement motive

20/09/2017 52
Karakteristik Pemimpin
yang Efektif dan
Sukses (1)
➢ Intelejen.
➢ Memiliki pengetahuan yang relevan dengan pekerjaannya.
➢ Memiliki keinginan untuk mempengaruhi dan mengendalikan pihak lain.
➢ Percaya diri.
➢ Enerjik.
➢ Toleran.
➢ Mempunyai integritas dan kejujuran.
➢ Mampu mengkomunikasikan makna aktivitas yang sedang dijalankan, hasil yang dicapai, tujuan, dan
arah organisasi.
➢ Mampu menjaga konsistensi dan kepercayaan.
➢ Mampu memahami orang lain dan menggunakan keahlian orang tersebut.
➢ Adanya dorongan (drive) untuk mencapai sesuatu, ambisius, kerja keras dan inisiatif.
➢ Mempunyai motivasi kepemimpinan (leadership motivation), yaitu keinginan untuk mempengaruhi
pihak lain dan untuk mencapai tujuan bersama.
➢ Memiliki beberapa dimensi intelejensia atau kemampuan selain dari pengetahuan tentang bidang
yang dipimpinnya, yaitu kemampuan kognitif (cognitive intelligence), intelejensia emosional (emotional
intelligence), intelejensia kultural (cultural intelligence).
➢ Kreatif dan fleksibel.

20/09/2017 53
Karakteristik Pemimpin
yang Efektif dan
Sukses (2)
Penelitian oleh Kouzes dan Posner terhadap 2.615 pemimpin yang paling
sukses di Amerika Serikat mengidentifikasi dan memeringkatkan
karakteristik berikut ini yang membuat mereka begitu efektif:
Karakteristik Peringkat % Responden
Honest 1 83
Competent 2 67
Forward-looking 3 62
Inspiring 4 58
Intelligent 5 43
Fair-minded 6 40
Straightforward 7 37
Imaginative 8 34
Banyak gelar atau sebutan yang diberikan kepada pemimpin yang efektif
dan sukses, seperti super leader, level-5 leader, highly efective leader, dsb.
20/09/2017 54
Perilaku Pemimpin

 Behavioral Theories → Kepemimpinan bergantung


p a d a per i l aku
⚫ Studi O h i o S t a t e → P e n e t a p a n str uktur d a n
konsideran
Perilaku ⚫ M i c h i g a n L e a d e r-
Pemimpin ship Studies → Ber or i entasi p d p e g a w a i d a n p r o d u k s i
⚫ T he Managerial

Grid → Ber or i entasi p d p e g a w a i d a n p r o d u k s i


⚫ Per i l ak u Otokr ati s
d a n Partisipatif → M e m b o l e h k a n ( m e l a r a n g ) keter l i batan
anak buah
 Or i entasi P e n g e m -
bangan → M e n g h a r g a i e k s p e r i m e n , i de b a r u &
menerapkan perubahan

20/09/2017 55
ALIRAN SITUASIONAL DALAM KEPEMIMPINAN

⚫ Fiedler Contingency
Model → Karak teristik p e m i m p i n
d a n fitur-fitur situasi
Gaya kepem impinan yang
berbeda akan memadai
u n t u k s i tuasi y a n g b e r b e d a

Aliran ⚫ Normative Decision


Situasional Theory atau Leader-
P articipation M o d e l → G a y a k e p e m i m p i n a n dise -
s u a i k a n d e n g a n j a wa b a n -
j a w a b a n a t a s si tua si ter-
t e n t u ( Vr o o m & Ye t t o n
M o d e l . Lihat Ta b e l 1 2 . 2 )

20/09/2017 56
HUBUNGAN PEMIMPIN DENGAN BAWAHAN

⚫ Path-goal theory → P e m i mp i n diharapkan m e m ba ntu


b a wa h an dlm mencapai tujuan

⚫ Situational Leader-
ship Theory → S e m a k i n matang b a wa han semak in
memerluk an gaya k epemimpinan
yang berbeda

⚫ Leaders Exchange
Theory → P e m i mp i n memperlak uk an b a wa h an
secara berbeda
Hubungan
Pemimpin ⚫ F o llowe rsh ip → P e m i mp i n menganut gaya yang ber-
dengan beda tergantung pengikutnya
Bawahan
20/09/2017 57
Pemimpin Terbaik?

Uraian sebelumnya mengindikasikan bahwa pemimpin


dikonotasikan selalu baik. Karena pemimpin adalah juga
manusia, maka berarti ada yang baik dan ada yang tidak
baik. Jika baik, adakah pemimpin yang paling baik?
Teori-teori kepemimpinan yang dikemukakan sebelumnya
mengindikasikan banyaknya argumen mengenai pemimpin
yang paling baik. Karena teori-teori tersebut sudah terbukti
kebenarannya, maka hal ini berarti bahwa di dunia ini tidak
ada pemimpin yang paling baik. Kata paling baik di sini
hanya berarti paling efektif. Meski demikian, beberapa
agama dan kebudayaan menyatakan bahwa memang ada best
leader
20/09/2017 58
EFFECTIVE VS. INEFFECTIVE LEADER (1)
EFFECTIVE INEFFECTIVE

Problem Over Ac- Over In-


Developing
Solving comodating volving

S3 S2 S3 S2
S4 S1 S4 S1

Delegating Directing Abdicating Dominating

20/09/2017 Sumber: John Beck & Neil Yeager, Leader’s Window, 2001 20
EFFECTIVE VS. INEFFECTIVE LEADER (2)
Directing → Memberi arahan dengan jelas kepada bawahan bila mereka tidak
EFFECTIVE berpengalaman atau baru dalam pekerjaan tersebut; memberi informasi
dan saran yang mereka butuhkan
S
1 Dominating → Sangat direktif padahal bawahan sudah tahu dan mengerti apa yang
INEFFECTIVE mesti dikerjakan bahkan sudah melaksanakannya;
taking control when it is unnecessary or overriding followers’ initiatives

Problem → Mendengarkan bawahan mengidentifikasi persoalan mereka; mencari


Solving input dari mereka yang harus berhadapan dengan keputusan yang di-
buat pemimpin; bertemu hanya dengan yang perlu saja; menjalankan
EFFECTIVE
pertemuan dengan efektif, bila perlu
S Over In- → Pemimpin banyak melakukan rapat tapi tanpa hasil karena hanya untuk
2 volving bertemu; membahas masalah tetapi tidak mau mendengarkan bawahan;
melibatkan banyak orang tapi tidak menghasilkan apa-apa. Akibatnya
INEFFECTIVE bawahan frustrasi, pekerjaan mundur atau merosot; persoalan yang
penting terabaikan karena tidak didengar atau bahkan diabaikan

20/09/2017 60
EFFECTIVE VS. INEFFECTIVE LEADER (3)
Developing → Memberi bantuan kepada bawahan bila mereka membutuhkan dalam
EFFECTIVE mengambil keputusan; bertanya kepada bawahan tentang atau yang
terkait dengan langkah2 pengambilan keputusan
S
3 Over acco- → Sangat sering pemimpin terlalu fokus pada relationship untuk kepenting-
modating annya sendiri; berusaha agar disukai oleh bawahan dan membuat se-
INEFFECTIVE mua orang bahagia, bahkan bila permintaan tak laik

Delegating → Mendelegasikan tanggung jawab dan otoritas kepada bawahan dalam


pengambilan keputusan dan pelaksanaan tugas; komunikasi dibatasi
EFFECTIVE pada laporan periodik atas kemajuan pekerjaan. Akibatnya anggota me-
rasa dipercaya dan percaya bahwa keberhasilan tim adalah atas usaha
S mereka sehingga bertanggung jawab
4
Abdicating → Meskipun ada pendelegasian tapi pemimpin merasa kehilangan tang-
gung jawab, dan bila terjadi kesalahan pemimpin menyalahkan bawah-
INEFFECTIVE an. Akibatnya bawahan merasa ditinggalkan, tanggung jawab dianggap
tak jelas, dan bos sering tak ditempat

20/09/2017 61
PEMIMPIN YANG EFEKTIF

Karakteristik
Karakteristik Pengikut
Pemimpin

LOCUS
Karakteristik
Sikon

Locus of leadership dikatakan sebagai pemimpin paling efektif karena memenuhi


karakteristik pemimpin, karakteristik pengikut dan karakteristik situasi dan kondisi
20/09/2017 62
Pemimpin yang Buruk
➢ Tidak k o m p et e n .
➢ K a k u (tidak fleksibel) t e r h a d a p hal-hal y a n g b a ru .
➢ T i d a k m a m p u m e n g e n d a l i k a n d i ri (intemperate ).
D a l a m ta-taran o r a ng Indonesia, harta tahta d a n
wanita adalah penye-babnya
➢ Ti dak berperasaan, tidak perduli o r a n g lain atau tidak
m e n g a y o m i o r a n g lain (callous).
➢ Jahat.
➢ Tidak terbuk a (insular atau inward-looking).
➢ K o r u p , d a l a m arti ti dak h a n y a m e n c u r i u a n g , tapi
juga dusta dan menipu serta mementingkan
k e p e n t i n g a n diri sendiri m e l e b i h i k e p e n t i n g a n u m u m .
Sumber: Barbara Kellerman, Bad Leadership, 2004
20/09/2017 63
Gaya Kepemimpinan
(1)
Partisipatif Ada-t idaknya ot onom i b a w a h a n d a n partisipasi d a l a m
v s . O to k ra tis pengambilan keputusan

R e la tio n s h ip
Ingin disukai oleh d a n sejalan d e n g a n baw ahan, atau
vs. Task
menginginkan agar baw ahan melakukan pekerjaan hebat
oriented

Managerial grid Kombinasi Relationship dengan Task oriented

Situasi b i s a m e m b u a t p e m i m p i n s u k s e s a t a u gagal, yaitu


Situasional h u b u n g a n ant ara a t a s a n - ba w ah an , struktur pekerjaan,
dan posisi kekuasaan pemimpin yang bersangkutan

M e n g k o m b i n a s i k a n tiga situasi p a d a m o d e l Situasional


Model
Semakin mat ang bawahan, semakin memerlukan gaya
K o n tin g e n s i
kepemimpinan yang berbeda

H i g h direction berarti tak cari input dari o r a n g lain serta


Directive vs. m e l a k u k a n supervisi s e c a r a ketat;high s upport berarti
Supportive s b g g u i d e saja d a n m e n ye r a h k a n m a s a l a h p d yg terkait

20/09/2017 64
Perilaku Otokratis Cocok Apabila

Leader/manager Has lots of power and limited restrains on its use


Has a way of saving matters in an emergency
Has some unique knowledge useful to the group
Is firmly entrenched in his/her position

Group members Are dependent on the leader


Are rarely asked for an option
Are readily replaced by other workers
Recognize emergencies
Are autocrats themselves
Have little need for independence

Work situation Requires a clear direction


Requires a new vision because of changes
Is characterized by strong controls
Is marked by low profit margins or tight cost controls
Includes physical dangers
Requires low level skills from workers
Requires that changes be made frequently or quickly

20/09/2017 65
Perilaku Partisipatif Cocok Apabila

Leader/manager Has limited power and limited authority to use it


Needs input from valuable employees
Risks rejection of his/her authority
Has few existing time pressures
Has limited sanctions that he/she can exert
Group members Expect to have some control over methods used
Have predominantly middle-class values
Possess relatively scarce skills
Like the system, but not the authority
Work situation Encourages consensus building
Is characterized by overall organizational objectives
Involves shared responsibility for control
Has some time pressures
Consists of gradual changes or regularly spaced changes
Occasionally involves actual or potential hazards
Values teamwork skills
20/09/2017 66
What do Leaders Do?(1)
Menurut Ki Hadjar Dewantoro:
→ ing ngarso sung tulodo
→ ing madyo mangun karso
→ tutwuri handayani
 Teladan adalah dalam segala hal: perilaku, perbuatan, dsb.
 Memberi semangat (motivasi) dan memberi kesempatan
pada bawahan untuk maju berarti managing people. Tersirat
dalam posisi ini adalah komunikasi yang baik dengan
mereka yang dipimpin serta adanya pendelegasian
20/09/2017 67
What do Leaders Do? (2)
Menurut berbagai literatur (dengan catatan pasti ada
saja yang belum masuk dalam daftar ini) adalah:
 Memotivasi para pengikut dan menentukan arah perjuangan
 Memberi kesempatan dalam pengambilan keputusan
 Melayani bawahan
 Membina hubungan baik
 Mengarahkan dan menginspirasi
 Penjaga bagi bawahan, penyelesai masalah, penengah konflik

20/09/2017 68
What do Leaders Do? (3)
Menurut teori Kouzes dan Posner, pemimpin yang efektif mencakup
lima langkah pokok sebagai berikut:
K Challenging the A le a d e r s e a r c he s for opportunities , lo o k s for w a y s
o process to c ha ng e or i m p r o v e t he status q uo; i m p l e m e nt s
u a n d t a k e s ris k s while c ha lle ng ing t he p r o c e s s
z
e Inspiring a s h a r e d In c ha lle ng ing t he s tatus q uo , a le a d e r n e e d s to
s v ision h a v e a v is ion of w h a t t he org anizatio n n e e d s to
& accomplish
P
o E n a b lin g others to A l e a d e r s h o u l d t r us t hi s / he r m e m b e r s t o t a k e
s act c harg e of a problem . Similar to tutwuri h a n d a y a n i
n
e
r'
s Prac tic ing w h a t t he le a d e r p r e a c he s . T h e p la c e of
Modeling the way
M ing n g a r s o s u n g t ul odo is he r e
o
d
Encouraging the Recognizing the ac c om plishm ent , cheering the
e
m e m b e r s u p in t h e t i m e o f dif f ic ult y. T h e p l a c e o f
l heart
ing m a d y o m a n g u n k a r s o is he r e

20/09/2017 69
What Leaders Should Do Menurut
Jack Welch dari GE
• Hadapilah kenyataan sebagaimana adanya, bu-
kan seperti yang Anda harapkan/bayangkan
• Jujurlah pada semua orang
• Jangan mengarahkan, tapi memimpin
• Berubahlah sebelum Anda terpaksa berubah
• Jika Anda tidak memiliki keunggulan bersaing,
janganlah bersaing
• Kendalikan nasib Anda, atau orang lain yang
akan melakukan
20/09/2017 70
MENYIAPKAN DIRI MENJADI PEMIMPIN (1)
Bagi yang percaya pemimpin tidaklah dilahirkan tetapi dapat dipelajari, cara-cara berikut ini
biasa dilakukan
Dengan menerapkan satu atau Mengembangkan karakteristik pemimpin, menyesuaikan
lebih teori-teori kepemimpinan dengan karakteristik pengikut, memperhatikan situasi dan
kondisinya, atau ketiga-tiganya (locus of leadership)
Menggunakan penilaian negatif Tidak semua orang bisa menerima dikritik dengan cara
(360-degree feedback) demikian terbuka
Jejaring (networking) Pelatihan kepemimpinan dimaksudkan untuk berhubung-
an dengan pihak lain yang dapat memberikan informasi
dan membantu menyelesaikan persoalan yang dihadapi
Mentoring Menciptakan “Putra Mahkota”
Executive couching Dilakukan oleh konsultan yang sangat spesifik sesuai
dengan kebutuhan calon pemimpin (tailor-made) dan
dibuat satu pelatih untuk satu calon pemimpin
Pemberian tugas kepada calon Berlatih sebagai pemimpin sebelum ditempatkan di suatu
pemimpin (job assignment) tempat yang dianggap lebih tinggi tingkatannya atau lebih
sulit dikelola
Action learning Seperti Outward Bound atau Outbound
20/09/2017 71
MENYIAPKAN DIRI MENJADI
PEMIMPIN (2)
• Menggunakan pola pikir berikut ini untuk memulainya:
• Current organizational realities, yaitu konteks organisasi yang akan
dipimpin: Sosial? Bisnis? Global? Lokal?
• Leadership vision, yaitu peranan apa yang dimainkan pemimpin, yang
semakin dekat dengan peranan yang ingin dimainkan dalam hidup
akan semakin baik
• Leadership values, yaitu prinsip2 hidup yang dipegang yang menjadi
guide dalam bertindak dan mengambil keputusan
• Leadership profile, yaitu kompetensi, gaya, pengalaman dsb. yang
dimiliki (profil pribadi)
• Current personal realities, yaitu siapa diri kita yang sebenarnya
• baik ketika bekerja atau ketika di rumah
• Sumber: Discovering the Leader in You (Sara King, David Altman dan Robert Lee.
San Francisco: Jossey-Bass, 2011) 33
MEREDUKSI PERANAN
PEMIMPIN
Teori-teori kepemimpinan di atas menunjukkan adanya
pemikiran tentang penting dan hebatnya pemimpin. Tetapi
terkadang pemimpin mempunyai pengaruh yang sangat kecil.
Pertama karena lemahnya pemimpin tersebut dan tidak cocok
dengan sikon yang ada, atau kedua karena faktor lain yang
mereduksi pengaruh pemimpin tersebut atau menetralisir
pengaruh yang ditimbulkan pemimpin
Faktor-faktor yang mereduksi pengaruh pemimpin tersebut
adalah: kemampuan (kapabilitas), sikap, kepribadian dan nilai
dari para pengikut serta mereka memiliki motivasi diri yang
tinggi (self-motivated)

20/09/2017 34
Konsep Prilaku Kepemimpinan
• Menurut Mulyasa yang dikutip oleh Nur Efendi, perilaku
kepemimpinan ada tiga dimensi, yang didasarkan pada hubungan
antara tiga faktor, yaitu perilaku tugas (Task behavior), perilaku
hubungan (relationship behavior) dan kematangan (maturity). Perilaku
tugas merupakan pemberian petunjuk oleh pemimpin terhadap anak
buah meliputi penjelasan tertentu, apa yang harus dikerjakan,
bilamana, dan bagaimana mengerjakannya, serta mengawasi mereka
secara ketat
• Perilaku hubungan merupakan ajakan yang disampaikan
oleh pemimpin melalui komunikasi dua arah yang meliputi
mendengar dan melibatkan anak buah dalam pemecahan
masalah. Adapun kematangan adalah kemampuan dan
kemauan anak buah dalam mempertanggungjawabkan
pelaksanaan tugas yang dibebankan kepadanya
• Perilaku kepemimpinan tersebut, yaitu
perilaku instruktif, konsultatif, partisipatif, dan
delegatif. Perilaku kepemimpinan tersebut,
masing-masing memiliki ciri pokok sebagai
berikut:
1. Perilaku instruktif; terbangunnya
komunikasi satu arah, pimpinan
membatasi peranan bawahan,
pemecahan masalah dan pengambilan
keputusan menjadi tanggung jawab
pemimpin, pelaksanaan pekerjaan
diawasi dengan ketat.
3. Perilaku konsultatif; pemimpin masih memberikan instruksi yang cukup besar serta
menentukan keputusan, telah diharapkan komunikasi dua arah dan memberikan
suportif terhadap bawahan, pemimpin mau mendengar keluhan dan perasaan
bawahan dalam pengambilan keputusan, bantuan terhadap bawahan ditingkatkan
tetapi pelaksanaan keputusan tetap pada pemimpin.

4. Perilaku persuasif; control atas pemecahan masalah dan pengambilan keputusan


antara pemimpin dan bawahan seimbang, pemimpin dan bawahan sama-sama
terlibat dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan, komunikasi dua
arah semakin meningkat, pemimpin makin mendengarkan secara intensif terhadap
bawahannya, keikutsertaan bawahan dalam pemecahan dan pengambilan keputusan
makin betambah.

5. Perilaku delegatif; pemimpin mendiskusikan masalah yang dihadapi dengan


bawahan dan selanjutnya mendelegasikan pengambilan keputusan
seluruhnya kepada bawahan, bawahan diberi hak untuk menentukan
langkah-langkah bagaimana keputusan dilaksanakan, dan bawahan diberi
wewenang untuk menyelesaikan tugas-tugas sesuai dengan keputusan
sendiri
Menurut Stogdill yang di kutip oleh Muwahid Shulhan,
mengemukakan bahwa untuk menilai perilaku kepemimpinan ada 12
faktor yang perlu di perhatikan, yaitu:

1. Perwakilan (representation), pemimpin berbicara dan


bertindak sebagai wakil kelompok.
2. Tuntutan perdamaian (reconciliation), pemimpin
mendamaikan tuntutan konflik dan mengurangi
ketidakteraturan dari sistem yang ada.
3. Toleran terhadap ketidakpastian (tolerance of
uncertainty), pemimpin mampu memberikan toleransi
terhadap ketidak pastian dan penundaan tanpa
kekhawatiran atau gangguan
4. Keyakinan (persuasiveness), pemimpin mampu
menggunakan persuasi dan organisasi secara efektif
serta memperlihatkan keyakinan yang kuat.
5. Struktur inisiasi (inisiation of structure), pemimpin
dengan jelas mendefinisikan peranan kepemimpinan
dan memberikan kesempatan bawahan mengetahui
apa yang diharapkan dari mereka.
6. Toleransi kebebasan (tolerance of freedom), pemimpin
membiarkan bawahan berkesempatan untuk berinisiatif,
terlibat dalam keputusan dan berbuat.
7. Asumsi peranan (role Assumption), pemimpin secara aktif
menggunakan peranan kepemimpinannya daripada menyerahkan
kepemimpinan kepada orang lain.
8. Konsiderasi (consideration), pemimpin memperlihatikan ketengan,
kerjasama, dan kontribusi (bantuan) bawahan.
9. Penekanan pada hal-hal yang produktif (productive emphasis),
pemimpin mementingkan atau menekankan kepada hal-hal yang
bersifat produktif.
10. Ketepatan yang bersifat produktif (predictive accuracy), pemimpin
memperlihatkan wawasan kedepan dan kecakapan untuk
memperkirakan hasil yang akan datang secara akurat.
12. Integrase (integration), pemimpin
memelihara secara akrab jaringan organisasi
dan mengatasi konflik antar anggota.

13. Orientasi kepada atasan (superior


orientation), pemimpin memelihara
hubungan ramah-tamah dengan atasan yang
mempunyai pengaruh terhadap pemimpin,
dan berjuang untuk memperoleh kedudukan
yang lebih tinggi
UNIVERSITAS JENDRAL AHMAD YANI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN MANAJEMEN

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai