Anda di halaman 1dari 12

KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI

Dasar – Dasar Manajemen


Pengetian kepemimpinan :
Pemimpin adalah sebuah kemampuan dalam diri
seseorang untuk mempengaruhi orang lain atau
mengarahkan pihak tertentu untuk mencapai tujuan. Teori
kepemimpinan juga bisa didefinisikan sebagai kemampuan
seseorang dalam mengelola dan mengarahkan sebuah
kelompok dengan efektif dan efisien agar mencapai tujuan
atau visi dan misi sebuah organisasi. Selain itu, sosok
pemimpin tersebut harus menerapkan sifat kepemimpinan
dengan baik dan benar. About Us
people who carry out the duties
and responsibilities to lead and
can influence the people they
lead
TREY
research
Our Promise
mampu melaksanakan tugas dengan baik,
sehingga di bawah kepemimpinannya
lingkungan menjadi lebih sejuk, anggota
merasa dilindungi, dan organisasi menjadi
lebih maju.

TREY 3
research
Karakteristik Pemimpin Yang Efektif
Menjadi pemimpin bukanlah perkara
mudah. Butuh skill yang perlu diasah
terus. Salah satu kemampuan yang
wajib dilatih adalah kemampuan
berkomunikasi. Terdengar sepele,
namun pada praktiknya jika tidak
bisa berkomunikasi secara efektif
bisa berimbas pada kinerja tim.
Komunikasi efektif menjadi hal
pokok dalam perusahaan karena
berkaitan dengan kepercayaan dan
citra seseorang maupun perusahaan.
Hubungan yang kurang baik pada
akhirnya mampu menciptakan
hambatan dalam perusahaan.

TREY 4
research
Karakteristik pemimpin yang Efektif

1. Memiliki kemampuan memengaruhi orang lain


Memengaruhi orang lain sama halnya dengan membangun kepercayaan antar rekan kerja. Fokus pada pemahaman
motivasi mereka dan dorong  untuk memberikan pendapatnya. Pemimpin kemudian dapat menggunakan
pengetahuan itu untuk membuat perubahan dan menunjukkan bahwa suara rekan kerja sangat penting.
2. Memiliki transparansi dengan Batasan
Bagian dari membangun kepercayaan adalah menjadi transparan. Semakin terbuka seorang pemimpin tentang tujuan
dan tantangan organisasi, semakin mudah bagi karyawan untuk memahami peran mereka dan bagaimana dapat
berkontribusi secara individu bagi keberhasilan perusahaan Sementara transparansi sering dimaksudkan untuk
mempromosikan kolaborasi, berbagi pengetahuan, dan akuntabilitas.
3. Menorong pengambilan risiko dan inovasi
Membangun dan mempertahankan keunggulan kompetitif perusahaan, menciptakan budaya belajar dari kegagalan,
karyawan lebih berani menguji teori atau mengajukan ide-ide baru. Karyawan melihat kreativitas itu tetap dihargai.

TREY 5
research
Karakteristik pemimpin yang Efektif

4. Memiliki nilai etika dan integritas


Seorang pemimpin dengan standar etika yang tinggi menyampaikan komitmen terhadap keadilan, menanamkan
keyakinan bahwa mereka dan karyawan akan menghormati aturan main.
5. Bertindak Tegas
pemimpin yang efektif perlu membuat keputusan strategis dengan cepat, bahkan sebelum informasi definitif tersedia.
Pemimpin harus memiliki gambaran besar tentang organisasi untuk menyeimbangkan peluang yang muncul dengan
tujuan dan sasaran jangka panjang.
6.Selaraskan kenyataan yang sulit dengan optimisme
Setiap keputusan yang diambil pemimpin, tidak terlepas dari adanya konsekuensi kegagalan. Akan ada saat-saat
ketika pemimpin bertemu dengan kegagalan. Saat kejadian itu terjadi, pemimpin mengambil tindakan untuk melatih
ketahanan. Pemimpin yang efektif tidak menghindari kenyataan yang sulit. Sebaliknya, mereka bertanggung jawab
atas keputusannya, mempertahankan optimisme, dan fokus untuk memetakan tindakan baru. Mereka juga membantu
orang lain mengatasi perubahan organisasi dan mengatasi masalah dengan cepat, sehingga masalah tidak memburuk
dan meningkat

TREY 6
research
Pendekatan Dalam kepemimpinan

 Pendekatan kepemimpinan :
•Pendekatan menurut pengaruh kewibawaan
(power influence approach) ...
•Pendekatan sifat (trait approach) ...
•Pendekatan perilaku (behaviour approach) ...
•Pendekatan situasional (situational approach)

TREY 7
research
Pendekatan Dalam kepemimpinan

1.   Pendekatan Sifat atau Trait Approach


 Dalam pendekatan sifat timbul pemikiran bahwa pemimpin itu dilahirkan, pemimpin bukan dibuat. Pemikiran
semacam itu dinamakan pemikiran “Hereditary” (turun temurun). Pendekatan secara turun temurun bahwa
pemimpin dilahirkan bukan dibuat, pemimpin tidak dapat memperoleh kemampuan dengan belajar/latihan tetapi
dari menerima warisan, sehingga menjamin kepemimpinan dalam garis turun temurun dilakukan antar anggota
keluarga. Dengan demikian kekuasaan dan kesejahteraan dapat dilangsungkan pada generasi berikutnya yang
termasuk dalam garis keturunan keluarga yang saat itu berkuasa.
Kemudian timbul teori baru yaitu “Physical Characteristic Theory”(teori dari Fisik). Kemudian timbul lagi bahwa
pemimpin itu dapat diciptakan melalui latihan sehingga setiap orang mempunyai potensi untuk menjadi pemimpin.
Para ahli umumnya memiliki pandangan perlunya seorang pemimpin mempunyai sifat-sifat yang baik. Pandangan
semacam ini dinamakan pendekatan sifat.

TREY 8
research
Pendekatan Dalam kepemimpinan

2.   Pendekatan perilaku atau Behavior Approach


Pendekatan ini biasa memiliki peranan penting terhadap apa yang dilakukan pemimpin, pemimpin bisa
dianggap gagal maupun berhasil jika memiliki suatu gaya bersikap dan bertindak dalam kepemimpinannya.
Pemimpin yang memiliki perilaku baik biasanya dapat menjalankan berbagai tugas dan bisa menjadi contoh
yang relatif baik serta mampu berkomunikasi baik dengan bawahnnya. Maka dari hal ini pendekatan
perilaku penting untuk dilakukan langsung oleh pemimpin.
Bila dalam melakukan tindakan dengan cara lugas, keras, sepihak yang penting tugas selesai dengan baik,
dan yang bersalah langsung dihukum, gaya kepemimpinan itu cenderung bergaya otoriter. Sebaliknya jika
dalam melakukan kegiatan tersebut pemimpin dengan cara halus, simpatik, interaksi timbal balik,
menghargai pendapatdan lain-lalin. Maka gaya kepemimpinan ini bergaya kepemimpinan demokratis.

TREY 9
research
Pendekatan Dalam kepemimpinan

3.   Pendekatan Kontingensi


Dalam pandangan ini dikenal dengan sebutan “One Best Way”(Satu yang terbaik), artinya untuk mengurus suatu
organisasi dapat dilakukan dengan paralek tunggal untuk segala situasi. Padahal kenyataannya tiap-tiap organisasi
memiliki ciri khusus bahkan organisasi yang sejenis akan menghadapi masalah berbeda lingkungan yang berbeda,
pejabat dengan watak dan perilaku yang berbeda. Oleh karena itu tidak dapat dipimpin dengan perilaku tunggal untuk
segala situasi. Situasi yang berbeda harus dihadapi dengan perilaku kepepimpinan yang berbeda.
Organisasi adalah suatu system yang terdiri dari sub sistem dengan batas lingkungan supra system. Pandangan
kontingensi menunjukkan pendekatan dalam organisasi adanya antar hubungan dalam sub system yang terdiri dari
sub sistem maupun organisasi dengan lingkungannya. Kontingensi berpandangan bahwa azas-azas organisasi bersifat
universal. Apabila dikaitkan dengan kepemimpinan maka dapat dikatakan bahwa tiap-tiap organisasi adalah unik dan
tiap situsi harus dihadapi dengan gaya kepemimpinan tersendiri.

TREY 10
research
Pendekatan Dalam kepemimpinan

4.   Pendekatan Situasional


Konsep ini dikembangkan untuk membantu orang menjalankan kepemimpinan dengan memperhatikan
peranannya. Konsepsional melengkapi pemimpin dengan pemahaman dari hubungan antara gaya
kepemimpinan dan tingkat kematangan para pengikutnya. Penekanan dalam situasional ini hanyalah berlaku
pada pemimpin dan bawahannya saja. Karna bukan saja pengikut sebagai individu bisa menerima atau
menolak pemimpinnya tetapi sebagai pengikut secara kenyataannya dapat menentukan kekuatan pribadi
apapun yang dimiliki pemimpin.
Sebuah pendekatan yang mana dilakukan pemimpin dengan memperhatikan berbagai situasi yang ada
ketika pekerjaan berjalan, pemimpin harus bisa memanfaatkan berbagai situasi dalam kepemimpinannya
agar memiliki hubungan baik dengan para bawahannya. Maka dari hal ini pentingnya pendekatan situasional.

TREY 11
research
ThankYou Presented By

Rahayu Fujie
Natasha Sabrina
Ahmad SopianTREY
S 12
research

Anda mungkin juga menyukai