MANAJEMEN KEPERAWATAN
“TEORI KEPEMIMPINAN SITUASIONAL”
Oleh :
1. Febriani Lucky A (20171660084)
2. Nur Aida Pratiwi (20171660134)
3. Aisyah Laksmi W (20171660125)
4. Mamiek Umiyati (20171660122)
5. Titik Nuraeni (20171660096)
6. Widya Fitrianti (20171660081)
7. Rizal Fatkurohman (20171660097)
8. Vicky Rahmat H (20171660065)
7. Gaya Kepemimpinan adalah proses memberikan tujuan (arahan yang berarti) ke usaha
kolektif, yang menyebabkan adanya usaha untuk mencapai tujuan (Jacobs & Jaques
dalam Yukl 2010).
8. Gaya Kepemimpinan adalah kemampuan untuk bertindak di luar budaya untuk
memulai proses perubahan evolusi agar menjadi lebih adaptif (Schein dalam Yukl
2010).
9. Gaya Kepemimpinan adalah proses untuk membuat orang memahami manfaat bekerja
bersama orang lain, sehingga mereka paham dan mau melakukannya (Drath & Palus
dalam Yukl 2010).
10. Gaya Kepemimpinan adalah kemampuan individu untuk mempengaruhi, memotivasi,
dan membuat orang lain mampu memberikan kontribusinya demi efektivitas dan
keberhasilan organisasi (House et al., dalam Yukl 2010).
Jadi dari beberapa pengertian gaya kepemimpinan menurut para ahli diatas dapat
disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan adalah interaksi dua atau orang lebih dalam suatu
kelompok terstruktur atau struktur ulang terhadap situasi persepsi dan harapan anggota.
Dua orang itu merupakan pemimpin dengan bawahannya. Keduanya atau lebih
menyamakan persepsi dan harapan agar memiliki pola pikir, pola sikap, dan pola tindak
yang sama dalam memenuhi harapan bersama.
Dari keempat notasi diatas, tidak ada yang bisa disebut teroptimal setiap saat bagi
seorang pemimpin. Pemimpin yang efektif butuh fleksibitas, dan harus beradaptasi di
setiap situasi. Prinsip “One Size Fits All” tidak berlaku dalam gaya kepemimpinan,
terutama menghadapi tingkat kesiapan bawahan yang berbeda.