Anda di halaman 1dari 40

School of Communication & Business

Inspiring Creative Innovation

Pengembangan Kepemimpinan
KEPEMIMPINAN SITUASIONAL

Mahasiswa dapat mengetahui tentang kepemimpinan situasional

Pertemuan 8 Semester 3/ Ganjil


Tahun 2019-2020
KEPEMIMPINAN

adalah proses yang dijalankan oleh


Kepemim. pinan
Pemimpi untuk mempengaruhi orang lain dalam rangka
n tujuan bersama yang telah direncanakan,
mencapai
sebagaimana tertuang didalam rencana organisasi dan
memastikan setiap elemen organisasi dapat bekerjasama
dan membangun organisasi yang kondusif dan solid serta
memiliki arah yang jelas
KEPEMIMPINAN SITUASIONAL
Teori kepemimpinan situasional atau the situational
leadership theory adalah teori kepemimpinan yang
dikembangkan oleh Paul Hersey, penulis buku Situational
Leader. Dan Ken Blanchard, pakar dan penulis The Minute
Manager, yang kemudian menulis pula buku Management of
Organizational Behavior
KEPEMIMPINAN SITUASIONAL
▶ Hersey dan Blanchard mengungkapkan teori kepemimpinan
yang dikenal dengan “Cycle Theory of Leadership” pada
tahun 1982 yang bertolak dari siklus kehidupan manusia.
▶ Menurut penelitian yang mereka temukan bahwa gaya
kepemimpinan cenderung berbeda-beda dari situasi ke
situasi yang lain.
▶ Untuk menerapkan gaya kepemimpinan yang efektif harus
diawali dengan mendiagnosis situasi sebaik-baiknya.
KEPEMIMPINAN SITUASIONAL
Asumsi dalam Kepemimpinan Situasional:
▶ Bahwa “tidak ada cara terbaik” untuk mempengaruhi
oranglain  shg bersifat situasional
▶ Efektivitas kekepimpinan dipengaruhi tiga faktor, yaitu:
1) Perilaku tugas
2) Perilaku hubungan
3) Kesiapan pengikut
KEPEMIMPINAN SITUASIONAL
▶ Definisi kepemimpinan situasional adalah
leadership contingency theory that “a focuses
followers readiness/ maturity”. on
▶ Inti dari teori kepemimpinan situational adalah bahwa
gaya kepemimpinan seorang pemimpin akan
berbeda-beda, tergantung dari tingkat kesiapan
para pengikutnya.

Kepemimpinan Situasional = Kesiapan Bawahan + Pemilihan


Gaya Kepemimpinan
KEPEMIMPINAN SITUASIONAL

▶ Gaya kepemimpinan situasional cukup menarik di era saat


ini, karena pemimpin dengan gaya ini akan selalu
berusaha menyesuaikan dengan situasi kondisi
dan organisasi, serta
fleksibel bersifat
dalam beradaptasi/
menyesuaikan dengan kematangan bawahan dan
lingkungan kerjanya.
▶ Hal itu sesuai dengan kondisi dan situasi saat ini yang
menuntut pemimpin harus bersifat akomodatif dan
aspiratif terhadap lingkungan kerjanya.
KEPEMIMPINAN SITUASIONAL
 Pemahaman fundamen teori
dari
kepemimpinan situasional adalah tentang
kepemimpinan
tidakadanya yang
gayaterbaik.
 Kepemimpinan yang efektif adalah bergantung pada
relevansi tugas, dan hampir semua pemimpin yang
sukses selalu mengadaptasi gaya kepemimpinan
yang tepat.
KEPEMIMPINAN SITUASIONAL

 Efektivitas kepemimpinan bukan hanya soal pengaruh


terhadap individu dan kelompok tapi bergantung pula
terhadap tugas, pekerjaan atau fungsi yang dibutuhkan
secara keseluruhan.
 Jadi pendekatan kepemimpinan situasional fokus pada
fenomena kepemimpinan di dalam suatu situasi yang
unik.
KEPEMIMPINAN SITUASIONAL
 Seorang pemimpin agar efektif ia harus mampu
menyesuaikan gayanya terhadap tuntutan situasi
yang berubah-ubah.
 Teori kepemimpinan situasional bertumpu pada dua
konsep fundamental yaitu: tingkat kesiapan/
kematangan individu atau kelompok
pengikut dan gaya kepemimpinan. sebagai
KEPEMIMPINAN SITUASIONAL

▶ Gaya kepemimpinan yang tepat bergantung pula oleh


kesiapan/ kematangan individu atau kelompok sebagai
pengikut.

▶ Teori kepemimpinan situasional dari Hersey dan Blanchard


mengidentifikasi empat level kesiapan pengikut dalam notasi
R1 hingga R4.
Tingkat Kesiapan Pengikut
(Follower Readiness)
Tingkat kesiapan/kematangan pengikut ditandai
dua karakteristik sebagai berikut:
oleh
i. The ability for directing their own
behavior 
Kemampuan
ii. The extent to which people have and willingness to
accomplish a specific task Kemauan.
Empat Tingkat Kesiapan Pengikut
(Follower Readiness)

Berdasarkan kriteria mampu dan mau, maka diperoleh empat


tingkat kesiapan/ kematangan para pengikut sebagai berikut:
Follower Readiness
▶ R1: Readiness 1 — Kesiapan tingkat 1 menunjukkan bahwa
pengikut tidak mampu dan tidak mau mengambil
tanggung jawab untuk melakukan suatu tugas.
Pada tingkat ini, pengikut tidak memiliki kompetensi dan tidak
percaya diri (dikatakan Ken Blanchard sebagai “The
honeymoon is over“).

▶ R2: Readiness 2 — Menunjukkan pengikut tidak mampu


melakukan suatu tugas, tetapi ia sudah memiliki kemauan.
Motivasi yang kuat tidak didukung oleh pengetahuan dan
keterampilan kerja yang memadai untuk melaksanakan tugas-
tugas.
Follower Readiness
▶ R3: Readiness 3 — Menunjukkan situasi di mana pengikut
memiliki pengetahuan dan keterampilan kerja yang
untuk melaksanakan tugas-tugas,
memadai tidak mau melaksanakan tugas-tugas tetapi
diberikan oleh pemimpinnya. yang
pengikut
▶ R4: Readiness 4 — Menunjukkan bahwa pengikut telah
memiliki pengetahuan dan keterampilan kerja yang
dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas, disertai
dengan kemauan yang kuat untuk melaksanakannya.
Gaya Kepemimpinan
(Leadership Styles)
▶ Tingkat kesiapan/kematangan individu atau kelompok
yang berbeda menuntut gaya kepemimpinan yang
berbeda pula.
▶ Hersey dan Blanchard memilah gaya kepemimpinan
dalam perilaku kerja dan perilaku hubungan yang harus
diterapkan terhadap pengikut dengan derajat
kesiapan/kematangan tertentu.
▶ Perilaku Kerja meliputi penggunaan komunikasi satu-
arah, pendiktean tugas, dan pemberitahuan pada
pengikut seputar hal apa saja yang harus mereka
lakukan, kapan, dan bagaimana melakukannya.
▶ Pemimpin yang efektif menggunakan tingkat perilaku
kerja yang tinggi di sejumlah situasi dan hanya
sekedarnya di situasi lain.
▶ Perilaku hubungan, meliputi penggunaan
komunikasi dua-arah, mendengar,
melibatkan pengikut dalam proses pengambilan
memotivasi,
keputusan, serta memberikan dukungan emosional
pada mereka.
▶ Perilaku hubungan juga diberlakukan secara berbeda
di aneka situasi.
Empat Gaya Kepemimpinan
Kategori dari keseluruhan gaya
kepemimpinan diatas diidentifikasi
mereka
dalam empat notasi yaitu S1 sampai S4 yang
merupakan kombinasi dari dua perilaku
diatas:

S1: Telling (Pemberitahu)


S2: Selling (Penjual)
S3: Participating (Partisipatif)
S4: Delegating (Pendelegasian)
Empat Gaya Kepemimpinan

22
S1: Telling (Pemberitahu) — Gaya ini paling tepat untuk kesiapan
pengikut rendah (R1). Ini menekankan perilaku tugas tinggi dan
perilaku hubungan yang terbatas.
 Gaya kepemimpinan telling (kadang-kadang
directing, instructing) adalah karakteristik disebut
kepemimpinan dengan komunikasi satu arah. gaya
 Pemimpin memberitahu individu atau kelompok soal: apa,
bagaimana, mengapa, kapan dan dimana sebuah pekerjaan
dilaksanakan.
 Pemimpin selalu memberikan instruksi yang jelas, arahan yang
rinci, serta mengawasi pekerjaan secara langsung.
S2: Selling (Penjual) — Gaya ini paling tepat untuk kesiapan
pengikut moderat (R2).
 Gaya ini menekankan pada perilaku tugas tinggi dan
perilaku hubungan yang tinggi.
 Pada tahapan gaya kepemimpinan ini seorang pemimpin
masih memberi arahan namun ia menggunakan
komunikasi dua arah dan memberi dukungan secara
emosional terhadap individu atau guna
kelompok
memotivasi dan rasa percaya diri pengikut.
S3: Participating (Partisipatif) — Gaya ini paling tepat
untuk kesiapan pengikut tinggi dengan motivasi moderat
(R3).
 Gaya ini menekankan pada perilaku hubungan yang
tinggi tetapi perilaku tugas rendah.
 Gaya kepemimpinan pada tahap ini mendorong individu
atau kelompok untuk saling berbagi gagasan dan
sekaligus memfasilitasi pekerjaan dengan semangat
yang mereka tunjukkan.
S4: Delegating (Pendelegasian) — Gaya ini paling tepat
untuk kesiapan pengikut tinggi (R4).
 Gaya ini menekankan pada kedua sisi yaitu perilaku kerja yang
rendah dan perilaku hubungan yang rendah, dimana gaya
kepemimpinan pada tahap ini cenderung mengalihkan tanggung
jawab proses pembuatan keputusan dan pelaksanaannya.
 Gaya ini muncul tatkala individu atau kelompok berada pada
level kompetensi yang tinggi sehubungan dengan pekerjaannya.
 Gaya ini efektif karena pengikut dianggap telah kompeten dan
termotivasi penuh untuk mengambil tanggung jawab atas
pekerjaannya.
 Tugas seorang pemimpin hanyalah memonitor berlangsungnya
sebuah pekerjaan.
 Dari keempat notasi diatas, tidak ada yang bisa
disebut teroptimal setiap saat bagi seorang
pemimpin.
 Pemimpin yang efektif butuh fleksibilitas, dan harus
beradaptasi di setiap situasi.
 Prinsip “One Size Fits All” tidak berlaku dalam
gaya kepemimpinan, terutama menghadapi tingkat
kesiapan bawahan yang berbeda.
Model Kepemimpinan
Situasional
Pengertian Kepemimpinan Situasional lanjutan:
Merupakan perkembangan dari model efektivitas pemimpin
tiga demensi Reddin (efektivitas, hubungan pemimpin dengan
tugas dan hubungan kerja )
Kepemimpinan situasional didasarkan kepada :
 Tingkat pengarahan yg diberikan pemimpin ( perilaku petugas)
 Tingkat dukungan yg diberikan pemimpin (perilaku hubungan)
 Tingkat kematangan bawahan/pengikut yang menggambarkan
pelaksanaan tugas, fungsi dan tujuan tertentu
Pengertian Kepemimpinan Situasional :

 Konsep kepemimpinan situasional menjelaskan hubungan antara

gaya kepemimpinan yang efektif dengan level kematangan para

pengikut/staff.

 kemauan ( willingness).
Kematangan (maturity) didefinisikan sebagai kemampuan (ability)
dan
 Gaya kepemimpinan (S1, S2, S3 dan S4) sesuai dengan

diterapkan kematangan/ kesiapan pengikut (R1, R2, R3,

dan R4)
Teori Situasional Hershey dan Blanchard - SLT
(Situational Leadership for Transformational Model)

31
R-1 S-1

R-2 S-2

R-3 S-3

R-4 S-4
Gaya kepemimpinan yang diterapkan tergantung pada
level kematangan orang yang dipengaruhi pimpinan
Kurva berbentuk lonceng disebut kurva perspektif
menunjukkan gaya kepemimpinan sesuai dengan level
kematangan
Gaya kepemimpinan dalam kurva tersebut :
 Memberitahukan (telling)
 Menjajakan (selling)
 Mengikutsertakan (participating)
 Mendelegasikan (delegating)
Gaya yg disebutkan merupakan kombinasi dari perilaku
tugas dan perilaku hubungan
 Perilaku tugas adalah sejauh mana pemimpin
mengarahkan subordinat/bawahan
 Perilaku hubungan sejaumana pemimpin melakukan
hubungan dua arah dengan staf/ bawahannya,
menyediakan dukungan dan dorongan
Memilih Gaya Kepemimpinan Yang Tepat

Gaya S-1 (Telling)


 Memberi petunjuk yang rinci dan jelas (who, what, when,
where, and how to do)
 Mendefinisikan secara operasional peran pengikut
 Komunikasi satu arah
 Pemimpin yang membuat keputusan
 Supervisi ketat dan meminta pertanggungjawaban
pengikut
 Instruksi bertingkat
 KISS (keep it simple and specific)
Memilih Gaya Kepemimpinan Yang Tepat

Gaya S-2 (Selling)


 Menyediakan petunjuk mengenai (who, what, when,
where, and how to do)
 Pemimpin yang membuat keputusan dan menjelelaskan,
membuka peluang klarifikasi
 Melakukan dialog dua arah
 Menjelaskan peran pengikut
 Mengajukan pertanyaan utk mengindentifikasi level
kemampuan
 Memperkuat perkembangan kecil
Memilih Gaya Kepemimpinan Yang Tepat

Gaya S-3 (Participating)


 Membagi tanggungjawab untuk membuat keputusan
 Memenuhi “kebutuhan ingin tahu” pengikut
 Memfokuskan kegiatan utk mencapai hasil
 Mengikutkan konsekuensi tugas utk meningkatkan komitmen dan
motivasi
 Menggabungkan pembuatan keputusan dengan pengikut
 Menentukan langkah-langkah berikutnya
 Memberi dorongan dan dukungan
 Mendiskusikan ketakutan para pengikut
 Memdorong pengikut memberi masukan
Memilih Gaya Kepemimpinan Yang Tepat

Gaya S-4 (Delegating)


 Mendengar dan mengevaluasi perkembangan
 Mendelegasikan tugas dan aktivitas
 Pengikut membuat keputusan
 Mendorong kebebasan utk mengambil resiko
 Supervisi longgar
 Memonitor aktivitas
 Memperkuat hasil
 Memberi dukungan dgn menyiapkan sumber
38

38 Last
TUGAS MINGGUAN (INDIVIDU)
Buat secara Individu :
“Mind Mapping”
(Materi Kuliah Minggu ini)
Persyaratan
1. Maksimal 1 (satu) halaman
2. Informatif (dapat diberi gambar, warna, symbol, dll ilustrasi)
3. Tidak Pakai Cover (cukup menulis nama, NIM, dan Nomor
Urut Absensi di lembar Mind Map)
4. Ditulis tangan atau diprint (menggunakan software Mind Map)
5. Tidak boleh copy paste (harus unik Individual)
6. Dikumpulkan saat kuliah pertemuan berikutnya
7. Terlambat mengumpulkan perhari didenda 0,5 39
40

Anda mungkin juga menyukai