CONTINGENCY APPROACHES
TO LEADERSHIP
Irena Widya Wangsa 201770001
Lavenia 201770007
Natalia Gemala Ekasari 201770030
Lamzahhera Berinpalla 201770042
THE CONTINGENCY APPROACH
SITUATIONAL CONTINGENCIES
CASE
THE VROOM-JAGO CONTINGENCY
MODEL
FIELDER’S CONTINGENCY
MODEL
SUBSTITUTES FOR LEADERSHIP
PATH-GOAL THEORY
AGENDA
THE CONTINGENCY APPROACH
CONTINGENCY adalah sebuah teori yang berarti satu hal yang bergantung pada hal lain.
Perilaku yang efektif dalam beberapa keadaan mungkin tidak akan efektif jika berada di dalam perbedaan
kondisi. Dengan demikian, efektivitas perilaku pemimpin bergantung pada situasi organisasi. Hal ini disebut
dengan pendekatan kontigensi. Teori-teori ini menjelaskan hubungan antara gaya kepemimpinan dan
efektivitas dalam situasi tertentu.
Comparing the Universalistic and Contingency Approaches to
Leadership
THE CONTINGENCY APPROACH
Kontijensi yang paling penting bagi kepemimpian adalah situasi dan pengikut.
Penelitian menyatakan bahwa variable situasi seperti tugas, struktur, konteks, dan lingkungan penting untuk
gaya kepemimpinan.
Sifat pengikut juga merupakan kunci dari kontingensi.
Kebutuhan, kedewasaan, dan keterpaduan pengikut membuat perbedaan yang signifikan dengan gaya
kepemimpinan yang terbaik.
THE CONTINGENCY APPROACH
Pendekatan kontingensi berusaha untuk menggambarkan karakteristik situasi dan pengikut dan
memeriksa gaya kepemimpinan yang dapat digunakan secara efektif. Dengan asumsi bahwa seorang
pemimpin dapat mendiagnosis dengan tepat suatu situasi.
HERSEY AND
BLANCHARD’S
SITUATIONAL THEORY
Leadership Model
Situation
Contingency Theory
FIEDLER’S CONTINGENCY MODEL
Upaya awal yang luas untuk menghubungkan gaya kepemimpinan dengan situasi organisasi dilakukan oleh
Fiedler dan rekan-rekannya. Ide dasarnya sederhana. Padukan gaya pemimpin dengan situasi yang paling
menguntungkan untuk keberhasilannya.
Model kontingensi Fiedler dirancang untuk memungkinkan para pemimpin mendiagnosis gaya
kepemimpinan dan situasi organisasi.
a. Leadership model
Gaya kepemimpinan diukur dengan kuesioner yang dikenal sebagai skala rekan kerja yang paling tidak
disukai (LPC). Skala LPC memiliki 16 kata sifat bipolar, Contoh kata sifat bipolar yang digunakan oleh
Fiedler pada skala LPC adalah sebagai berikut:
Open Guarded
Quarrelsome Harmonious
Efficient Inefficient
Self-assured Hesitant
Gloomy Cheerful
a. Leadership model
Jika pemimpin menggambarkan rekan kerja yang paling tidak disukai menggunakan konsep positif, dia
dianggap berorientasi pada hubungan; yaitu, seorang pemimpin yang peduli dan peka terhadap perasaan
orang lain.
Sebaliknya, jika seorang pemimpin menggunakan konsep negatif untuk menggambarkan rekan kerja yang
paling tidak disukai, ia dianggap berorientasi pada tugas; yaitu, seorang pemimpin yang melihat orang lain
secara negatif dan menempatkan nilai lebih besar pada kegiatan tugas daripada orang.
b. Situation
Model Fiedler menyajikan situasi kepemimpinan dalam hal tiga elemen kunci yang dapat
menguntungkan atau tidak menguntungkan bagi seorang pemimpin:
kualitas hubungan pemimpin-anggota,
struktur tugas, dan
kekuatan posisi.
Hubungan Pemimpin-Anggota
Mengacu pada suasana kelompok dan sikap anggota terhadap dan penerimaan pemimpin. Ketika bawahan
percaya, menghormati, dan memiliki kepercayaan pada pemimpin, hubungan pemimpin-anggota dianggap
baik. Ketika bawahan tidak percaya, tidak menghormati, dan memiliki sedikit kepercayaan pada pemimpin,
hubungan pemimpin-anggota buruk.
Struktur Tugas
Mengacu pada sejauh mana tugas yang dilakukan oleh kelompok didefinisikan, melibatkan prosedur
khusus, dan memiliki tujuan yang jelas dan eksplisit.
Posisi Kekuasaan
Sejauh mana pemimpin memiliki otoritas formal atas bawahan. Posisi kekuasaan tinggi ketika pemimpin
memiliki kekuatan untuk merencanakan dan mengarahkan pekerjaan bawahan, mengevaluasinya, dan
menghargai atau menghukum mereka.
Posisi kekuasaan rendah ketika pemimpin memiliki sedikit otoritas atas bawahan dan tidak dapat
mengevaluasi pekerjaan mereka atau memberi penghargaan kepada mereka. Ketika kekuatan posisi tinggi,
situasi dianggap menguntungkan bagi pemimpin; ketika rendah, situasinya tidak menguntungkan.
c. Contingency theory
Menurut Fiedler, pemimpin yang berorientasi pada tugas lebih efektif ketika situasinya sangat
menguntungkan atau sangat tidak menguntungkan. Pemimpin yang berorientasi pada hubungan
lebih efektif dalam situasi dengan tingkat kesukaan yang sedang.
PATH-GOAL THEORY
Lingkungan Kerja
USE OF REWARDS
Tanggungjawab pemimpin adalah untuk mebuka jalan menuju reward untuk para pengikut dan juga untuk
meningkatkan jumlah reward supaya dapat meningkatkan kepuasan dan kinerja para pengikut.
THE VROOM-JAGO CONTINGENCY
MODEL
Model kepemimpinan ini menetapkan prosedur pengambilan keputusan yang paling efektif dalam situasi
tertentu.
Autokratis
Konsultatif
Model ini memberitahu pemimpin jumlah partisipasi bawahan yang tepat untuk digunakan dalam membuat
sebuah keputusan. Model ini emiliki tiga komponen utama yaitu sebagai berikut:
Consult Group, , menunjukan masalah kepada bawahan sebagai kelompok,mengumpulkan ide dan saran mereka,
kemudia membuat keputusan
membagi masalah dengan bawahan sebagai sebuah kelompok dan bertindak sebagai fasilitator
Fascilitate untuk membantu kelompok sampai pada suatu keputusan
Tingkat yang sesuai dari partisipasi pembuatan kepputusan tergantung pada sejumllah factor situasional.
Pemimpin dapat menganalisa tingkatan partisipasi yang sesuai dengan menjawab tujuh pertanyaan .
Decision significance
Importance of commitment
Leader expertise
Likelihood of commitment
Group support for goals
Goal expertise
Team competence
Selecting a Decision Style
Dalam pengembangan model ini, Vroom dan Yetton membuat beberapa asumsi yaitu :
Model ini harus dapat memberikan kepada para pemimpin, gaya yang harus dipakai dalam berbagai situasi
Tidak ada satu gaya yang dapat dipakai dalam segala situasi
Fokus utama harus dilakukan pada masalah yang akan dihadapi dan situasi dimana masalah ini terjadi
Gaya kepemimpinan yang digunakan dalam satu situasi tidak boleh membatasi gaya yang dipakai dalam
situasi yang lain
Beberapa proses social berpengaruh pada tingkat partisipasi dari bawahan dalam pemecahan masalah.
SUBSTITUTES FOR LEADERSHIP
Pengganti
Membuat perilaku pemimpin menjadi tidak perlu dan berlebihan. Hal ini meliputi suatu
karakteristik dari bawahan, tugas atau organisasi yang memastikan bawahan akan jelas memahami
peran mereka, mengetahui bagaimana melakukan pekerjaan.
Netralisator
Suatu karakteristik dari tugas atau organisasi yang mencegah seorang pemimpin untuk bertindak
dalam sebuah cara tertentu atau kurang meniadakan pengaruh dari tindakan pemimpin itu.
"If your actions inspire others to dream more,
learn more, do more and become more, you are a
Terima Kasih leader.“