Inspiring CreativePegawai
School of Communication & Business
Innovation
Pengembangan Kepemimpinan
KEPEMIMPINAN SITUASIONAL
Kepemimpinan
. adalah proses yang dijalankan oleh
Pemimpin untuk mempengaruhi orang lain dalam rangka
mencapai tujuan bersama yang telah direncanakan,
sebagaimana tertuang didalam rencana organisasi dan
memastikan setiap elemen organisasi dapat bekerjasama
dan membangun organisasi yang kondusif dan solid serta
memiliki arah yang jelas
aLini gilang,sh.mm
KEPEMIMPINAN SITUASIONAL
Teori kepemimpinan situasional atau the situational
leadership theory adalah teori kepemimpinan yang
dikembangkan oleh Paul Hersey, penulis buku Situational
Leader. Dan Ken Blanchard, pakar dan penulis The Minute
Manager, yang kemudian menulis pula buku Management of
Organizational Behavior (sekarang sudah terbit dalam edisi
yang ke-9).
KEPEMIMPINAN SITUASIONAL
Hersey dan Blanchard mengungkapkan teori
kepemimpinan yang dikenal dengan “Cycle Theory of
Leadership” pada tahun 1982 yang bertolak dari siklus
kehidupan manusia.
Menurut penelitian yang mereka temukan bahwa gaya
kepemimpinan cenderung berbeda-beda dari situasi ke
situasi yang lain. Untuk menerapkan gaya
kepemimpinan yang efektif harus diawali dengan
mendiagnosis situasi sebaik-baiknya.
KEPEMIMPINAN SITUASIONAL
Asumsi dalam Kepemimpinan Situasional:
Bahwa “tidak ada cara terbaik” untuk mempengaruhi
oranglain bersifat situasional
Efektivitas kekepimpinan dipengaruhi tiga faktor, yaitu:
1) Perilaku tugas
2) Perilaku hubungan
3) Kesiapan pengikut
KEPEMIMPINAN SITUASIONAL
22
S1: Telling (Pemberitahu) — Gaya ini paling tepat untuk kesiapan
pengikut rendah (R1). Ini menekankan perilaku tugas tinggi dan
perilaku hubungan yang terbatas.
Gaya kepemimpinan telling (kadang-kadang disebut
directing, instructing) adalah karakteristik gaya
kepemimpinan dengan komunikasi satu arah.
Pemimpin memberitahu individu atau kelompok soal: apa,
bagaimana, mengapa, kapan dan dimana sebuah pekerjaan
dilaksanakan.
Pemimpin selalu memberikan instruksi yang jelas, arahan
yang rinci, serta mengawasi pekerjaan secara langsung.
S2: Selling (Penjual) — Gaya ini paling tepat untuk kesiapan
pengikut moderat (R2).
Gaya ini menekankan pada jumlah tugas dan perilaku
hubungan yang tinggi.
Pada tahapan gaya kepemimpinan ini seorang pemimpin
masih memberi arahan namun ia menggunakan
komunikasi dua arah dan memberi dukungan secara
emosional terhadap individu atau kelompok guna
memotivasi dan rasa percaya diri pengikut.
kadankala disebut gaya Consultating
S3: Participating (Partisipatif) — Gaya ini paling tepat
untuk kesiapan pengikut tinggi dengan motivasi moderat
(R3).
Gaya ini menekankan pada jumlah tinggi perilaku
hubungan tetapi jumlah perilaku tugas rendah.
Gaya kepemimpinan pada tahap ini mendorong individu
atau kelompok untuk saling berbagi gagasan dan sekaligus
memfasilitasi pekerjaan dengan semangat yang mereka
tunjukkan.
S4: Delegating (Pendelegasian) — Gaya ini paling tepat untuk
kesiapan pengikut tinggi (R4).
Gaya ini menekankan pada kedua sisi yaitu tingginya perilaku
kerja dan perilaku hubungan dimana gaya kepemimpinan pada
tahap ini cenderung mengalihkan tanggung jawab atas proses
pembuatan keputusan dan pelaksanaannya.
Gaya ini muncul tatkala individu atau kelompok berada pada
level kompetensi yang tinggi sehubungan dengan
pekerjaannya.
Gaya ini efektif karena pengikut dianggap telah kompeten dan
termotivasi penuh untuk mengambil tanggung jawab atas
pekerjaannya. Tugas seorang pemimpin hanyalah memonitor
berlangsungnya sebuah pekerjaan.
Dari keempat notasi diatas, tidak ada yang bisa
disebut teroptimal setiap saat bagi seorang
pemimpin.
Pemimpin yang efektif butuh fleksibitas, dan
harus beradaptasi di setiap situasi.
Prinsip “One Size Fits All” tidak berlaku dalam
gaya kepemimpinan, terutama menghadapi
tingkat kesiapan bawahan yang berbeda.
Model Kepemimpinan
Situasional
Pengertian Kepemimpinan Situasional lanjutan:
Merupakan perkembangan dari model efektivitas pemimpin
tiga demensi Reddin (efektivitas, hubungan pemimpin dengan
tugas dan hubungan kerja )
Kepemimpinan situasional didasarkan kepada :
Tingkat pengarahan yg diberikan pemimpin ( perilaku petugas)
Tingkat dukungan yg diberikan pemimpin (perilaku hubungan)
Tingkat kematangan bawahan/pengikut yang menggambarkan
pelaksanaan tugas, fungsi dan tujuan tertentu
Pengertian Kepemimpinan Situasional :
kemauan ( willingness).
31
R-1 S-1
R-2 S-2
R-1 S-3
R-4 S-4
Gaya kepemimpinan yang diterapkan tergantung pada
level kematangan orang yang dipengaruhi pimpinan
Kurva berbentuk lonceng disebut kurva perspektif
menunjukkan gaya kepemimpinan sesuai dengan level
kematangan
Gaya kepemimpinan dalam kurva tersebut :
Memberitahukan (telling)
Menjajakan (selling)
Mengikutsertakan (participating)
Mendelegasikan (delegating)
Gaya yg disebutkan merupakan kombinasi dari perilaku
tugas dan perilaku hubungan
Perilaku tugas adalah sejauh mana pemimpin
mengarahkan subordinat/bawahan
Perilakuhubungan sejaumana pemimpin melakukan
hubungan dua arah dengan staf/ bawahannya,
menyediakan dukungan dan dorongan
Memilih Gaya Kepemimpinan Yang Tepat
38 Last
Buat secara Individu :
“Mind Mapping”
(Materi Kuliah Minggu ini)
Persyaratan
1. Maksimal 1 (satu) halaman
2. Informatif (dapat diberi gambar, warna, symbol, dll ilustrasi)
3. Tidak Pakai Cover (cukup menulis nama, NIM, dan Nomor Urut
Absensi di lembar Mind Map)
4. Ditulis tangan atau diprint (menggunakan software Mind Map)
5. Tidak boleh copy paste (harus unik Individual)
6. Dikumpulkan saat kuliah pertemuan berikutnya
7. Terlambat mengumpulkan perhari didenda 0,5 39
40