Anda di halaman 1dari 15

2022

Dosen : Dra. Hj. Dwi Windradini BP, M.Si


NAMA ANGGOTA :

01 02
Vira Amelia Putri Utami Citra Ayu Nabilla Saputri
210910202162 210910202163

03 04
M Wisnu Bagaskoro Muhammad Falih Azzamzami
210910202082 210910202128
KEPEMIMPINAN
01 SITUASIONAL
Teori kepemimpinan situasional
atau the situational leadership
theory adalah teori kepemimpinan
yang dikembangkan oleh Paul
Hersey, penulis buku Situational
Leader. Dan Ken Blanchard, pakar
dan penulis The Minute Manager,
yang kemudian menulis pula buku
Management of Organizational
Behavior (sekarang sudah terbit
dalam edisi yang ke-9).
DEFINISI KEPEMIMPINAN
02 SITUASIONAL
Definisi kepemimpinan
situasional adalah “a leadership
contingency theory that focuses
on followers readiness/
maturity”.
Teori kepemimpinan situasional
bertumpu pada dua konsep
fundamental yaitu : Tingkat
kesiapan / kematangan individu
atau kelompok sebagai pengikut
dan gaya kepemimpinan.
TINGKAT KESIAPAN
03 PENGIKUT
Tingkat kesiapan / kematangan pengikut ditandai oleh dua
karakterisktik yaitu
1. The ability for directing their own behavior (
kemampuan )
2. The extent to which people have and willingness to
accomplish a specific task ( kemauan)
GAYA KEPEMIMPINAN
04 (Leadership Styles)
STUDI KASUS
05
Dalam penelitian yang telah dilakukan Hasil juga menunjukkan bawahan di PT Futurefood
di PT Futurefood Wahana Industri, Wahana Industri memiliki tingkat kesiapan yang berbeda-
diperoleh hasil bahwa gaya beda seperti, Informan 2 (Diah) bagian manajer
kepemimpinan situasional dalam PT administrasi yang memiliki tingkat kesiapan sangat tinggi
Futurefood Wahana Industri adalah karena memiliki tingkat pendidikan, pengalaman, dan
gaya kepemimpinan Delegating yang kesiapan yang sangat tinggi untuk menerima tanggung
mencerminkan perhatian rendah jawab atas perilaku tugas yang dikerjakan, Informan 3
terhadap perilaku tugas dan perilaku (Soleman) bagian manajer operasional yang memiliki
hubungan. Pemimpin menunjukkan tingkat kesiapan tinggi karena memiliki pendidikan,
ciri-ciri yang termasuk dalam gaya keterampilan, dan pengalaman yang diperlukan, namun
kepemimpinan Delegating yaitu, merasa tidak aman dalam hal kemampuan dan
mendelegasikan tugas-tugas kepada memerlukan beberapa arahan dari pemimpin, dan Informan
bawahan, melihat sesuatu dari 4 (Sukris) bagian staf operasional yang memiliki tingkat
gambaran besarnya, bawahan menjadi kesiapan sedang karena tidak memiliki pendidikan dan
pembuat keputusan, melakukan pengalaman dalam pekerjaan namun menunjukkan
pengawasan ringan, mengawasi kepercayaan diri, kemampuan, minat, dan kemauan untuk
aktivitas kerja, memperkuat hasil, dan belajar. Selanjutnya hasil angket adaptabilitas yang
pemimpin dapat dijangkau oleh digunakan untuk menilai kemampuan pemimpin dalam
bawahan (Hersey, Blanchard, & menganalisa tingkat kesiapan bawahannya juga
Johnson, 1996). menunjukkan skor yang rendah yaitu 16 poin.
Skor ini termasuk dalam pemimpin yang memiliki
adaptabilitas rendah dalam menganalisa tingkat kesiapan
bawahannya. Dari hasil yang telah diperoleh dapat
disimpulkan bahwa penerapan gaya kepemimpinan
situasional dalam PT Futurefood Wahana Industri berjalan
efektif pada bawahan yang memiliki tingkat kesiapan sangat
tinggi karena direktur menggunakan gaya kepemimpinan
Delegating. Tetapi lain halnya untuk bawahan yang memiliki
tingkat kesiapan tinggi dan tingkat kesiapan sedang, dalam
tingkat ini kepemimpinan dalam PT Futurefood Wahana
Anthony, Felix, and Marcus
Industri kurang berjalan dengan efektif karena bawahan
Remiasa, ‘Analisis Gaya
yang memiliki tingkat kesiapan tinggi lebih efektif bila Kepemimpinan Situasional
dipimpin menggunakan gaya kepemimpinan Participating PT. Futurefood Wahana
Industri’, Jurnal AGORA,
dan bawahan dengan tingkat kesiapan sedang lebih efektif 1.7 (2019), 1–6
bila dipimpin menggunakan gaya kepemimpinan Selling
KESIMPULAN
Gaya kepemimpinan situasional cukup menarik di era saat ini, karena pemimpin
dengan gaya ini akan selalu berusaha menyesuaikan dengan situasi dan kondisi
organisasi, serta bersifat fleksibel dalam beradaptasi/ menyesuaikan dengan
kematangan bawahan dan lingkungan kerjanya. Hal itu sesuai dengan kondisi
dan situasi saat ini yang menuntut pemimpin harus bersifat akomodatif dan
aspiratif terhadap lingkungan kerjanya.Kepemimpinan yang efektif adalah
bergantung pada relevansi tugas, dan hampir semua pemimpin yang sukses
selalu mengadaptasi gaya kepemimpinan yang tepat. Efektivitas kepemimpinan
bukan hanya soal pengaruh terhadap individu dan kelompok tapi bergantung
pula terhadap tugas, pekerjaan atau fungsi yang dibutuhkan secara
keseluruhan. Jadi pendekatan kepemimpinan situasional fokus pada fenomena
kepemimpinan di dalam suatu situasi yang unik. Jadi pendekatan
kepemimpinan situasional fokus pada fenomena kepemimpinan di dalam suatu
situasi yang unik.Kepemimpinan situasional sendiri bertumpu kepada tingkat
kematangan bawahan dan pemilihan gaya kepemimpinan yang nantinya dinilai
efektif dalam penerapannya, sehingga gaya kepemimpinan yang tepat
bergantung kepada tingkat kematangan/kesiapan dari individu/bawahan yang
ada didalam organisasi.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai