Anda di halaman 1dari 6

Team6-TK2

Bobby Perwira Yudha


Fachri Arief Fauzi
M. Farhan Al Fauzi
M. Fadhlan Abdurrosyad
Maria Enjella Putri

Tugas Kelompok ke-2


(Minggu 5/ Sesi 7)

1. Kepemimpinan contingency lebih memperhatikan bagaiaman hubungan atara pekerja dan


pemberi kerja. Berilah contoh satu nama pemimpin perusahaan/ organisasi dan uraikan
bagaimana gaya kepemimpinan yang dimiliki. Jelaskan pula dalam contoh, apakah gaya
kepemimpinan yang dilakukan tersebut berdampak efektif terhadap kinerja pekerjanya?

Contingency leadership atau kepemimpinan kontingensi adalah kepemimpinan


mengedepakan pada situasi kerja dan budaya organisasi. Teori kepemimpinan ini
dikemukakan oleh Frederick E. Fiedler, yang mengendalikan bahwa gaya kepemimpinan
yang sukses, paling baik ditentukan oleh determinan situasional. Teori ini dikenal dengan
teori kontigensi kepemimpinan (contigency theories of leadership).
Kinerja dan kesuksesan pemimpin tidak hanya bergantung pada kualitas atau metodenya,
tetapi juga pada situasi dimana situasi dimana gaya kepemimpinan itu bekerja. ada
argumen bahwa setiap jenis kepemimpinan diperlukan pada masanya. Artinya, gaya
kepemimpinan tertentu diperlukan pada situasi tertentu dan tidak cocok pada situasi yang
lain. Salah satu teori dari Contingency leadership adalah Teori kepemimpinan situasional

Teori kepemimpinan situasional atau the situational leadership theory adalah teori
kepemimpinan yang dikembangkan oleh Paul Hersey, penulis buku Situational Leader.
Dan Ken Blanchard, pakar dan penulis The Minute Manager, yang kemudian menulis pula
buku Management of Organizational Behavior (skarang sudah terbit dalam edisi yang ke-
9).

Teori ini pada awalnya diintrodusir sebagai “Life Cycle Theory of Leadership”. Sampai
kemudian pada pertengahan 1970an “Life Cycle Theory of Leadership” berganti dengan
sebutan “Situational Leadership Theory“. Di akhir 1970an dan awal 1980an, masing-
masing penulis mengembangkan teori kepemimpinannya sendiri-sendiri. Hersey -
mengembangkan Situational Leadership Model dan Blancard-
mengembangkan Situational Leadership Model II.

MGMT6072-Introduction to Management and Business-R5


Dr. Ken Blanchard Dr. Paul Hersey
Definisi kepemimpinan situasional adalah “a leadership contingency theory that focuses on
followers readiness/maturity”. Inti dari teori kepemimpinan situational adalah bahwa gaya
kepemimpinan seorang pemimpin akan berbeda-beda, tergantung dari tingkat kesiapan para
pengikutnya.
Pemahaman fundamen dari teori kepemimpinan situasional adalah tentang tidak adanya gaya
kepemimpinan yang terbaik. Kepemimpinan yang efektif adalah bergantung pada relevansi
tugas, dan hampir semua pemimpin yang sukses selalu mengadaptasi gaya kepemimpinan yang
tepat.
Efektivitas kepemimpinan bukan hanya soal pengaruh terhadap individu dan kelompok tapi
bergantung pula terhadap tugas, pekerjaan atau fungsi yang dibutuhkan secara
keseluruhan. Jadi pendekatan kepemimpinan situasional fokus pada fenomena kepemimpinan
di dalam suatu situasi yang unik.
Dari cara pandang ini, seorang pemimpin agar efektif ia harus mampu menyesuaikan gayanya
terhadap tuntutan situasi yang berubah-ubah. Teori kepemimpinan situasional bertumpu pada
dua konsep fundamental yaitu: tingkat kesiapan/kematangan individu atau kelompok sebagai
pengikut dan gaya kepemimpinan.

keuntungan Kepemimpinan Situasional:

- Teori ini mudah untuk digunakan: Ketika seorang pemimpin telah memilih gaya
kepemimpinan yang tepat, dia akan tahu dan merasakan dampak positif dari pilihannya itu.
- Teori ini cukup sederhana: Teori kepemimpinan situasional tidak rumit. Dalam teori ini, yang
perlu dilakukan oleh manajer atau pemimpin hanyalah mengevaluasi situasi dan menerapkan
gaya kepemimpinan yang benar dan tepat.
- Daya tarik intuitif: Dengan tipe atau karakteristik pemimpin yang tepat, gaya kepemimpinan
ini akan sangat nyaman untuk diterapkan.
- Para pemimpin diperbolehkan untuk mengubah gaya kepemimpinan sesuai dengan keinginan
mereka.

MGMT6072-Introduction to Management and Business-R5


Contoh dalam Perusahaan
yang menjadi subjek bergerak dibidang packaging dalam bentuk plastik.
Didirikantahun 1992 oleh Alvin Satria yangberlokasi di Sidoarjo. CV.Tri Tunggal
Abadi merupakan perusahaan yang jelas dalam memberikan tugas kepada bawahannya.
Selama 24 tahun,kepemimpinan yang digunakan dalam perusahaan ini adalah dengan
memberikan instruksi yang jelas kepada bawahan tentang apa yang harus dilakukan
oleh bawahan. Salah satu contoh yang terjadi dalam perusahaan ini adalah ketika Alvin
sebagai pemimpin perusahaan, memberikan tugas kepada bawahan untuk
mencampurkan bahan baku untukmemproduksi salah satu packaging, salah satu
bawahannya yang sudah bekerja lebih dari 15 tahun diberikan tugas olehAlvin untuk
mencampurkan bahan baku dengan design yang lebih rumit, dan satunya baru bekerja

kurang lebih 2 tahun dengan design yang lebih sederhana. Alvin sebagai pemimpin selalu
mempertimbangkan langkah perusahaannya dengan melihat kesiapan dan kemampuan anggota
perusahaan, baik dalam menerima order dan mendistribusikan barang dagangan. CV.Tri
Tunggal Abadi selalu melihat kemampuan karyawannya dan kesiapan mesinnya dalam
produksi dan melihat jumlah pekerjaan yang masih harus dilakukan,sehingga menciptakan
situasi kerja yang kondusif dan sesuai dengan kemampuan bawahan dan kesiapan bawahan
perusahaan. dari contoh diatas, terlihat bahwa ada perbedaan perlakuanantar bawahan yang
diterapkan oleh Alvin Satria kepada kedua bawahan yang memiliki pengalaman yang berbeda.
Sehingga peneliti merasa dekat dengan memakai teori kepemimpinan situasional. Menurut
Hersey dan Blanchard yang menyesuaikan gaya kepemimpinan dengan tingkat kesiapan
bawahannya. Hersey dan Blanchard (1986) mengelompokkan gaya kepemimpinan situasional
menjadi empat, dilihat dari kesiapan bawahan dan lingkungan yaitu telling,
selling,participating dan delegating. Telling merupakan gaya kepemimpinan yang cenderung
direktif terhadap bawahan karena kesiapan dan keinginannya rendah, sedangkan selling lebih
memimpin dengan melatih dengan bawahan yang memiliki keinginan dan kesiapan
sedang. Participating, sesuai dengan namanya, adalah kepemimpinan yang partisipatif dengan
bawahan yang memiliki kemampuan dan keinginan tinggi, dan yang terakhir, pemimpin
dengan gaya kepemimpinan delegating lebih cenderung mengawasi bawahannya yang
memiliki kesiapan dan kemampuan sangat tinggi.Dengan latar belakang yang sudah dijelaskan
diatas,
2.Fungsi controlling dilakukan untuk memastikan bahwa kinerja yang dihasilkan sesuai
dengan target yang telah di tetapkan. Ada beberapa jenis fungsi controlling, maka jelaskan dan
berilah dengan satu contoh masing-masing. Selanjutnya, menurut kelompok anda, mana jenis
controlling yang terbaik untuk mencapai kinerja sesuai target.

MGMT6072-Introduction to Management and Business-R5


a.Feedforward control
Feedforward control sering juga disebut pengendalian awal, yaitu kegiatan pengendalian
(controlling) sebelum aktivitas kerja dimulai. Pengendalian ini memastikan bahwa arah yang
ditentukan sudah benar serta sumber daya yang tepat tersedia.
Feedforward control dirancang untuk mengantisipasi timbulnya masalah serta dapat
mengambil tindakan pencegahan untuk menghindari terjadinya permasalahan tersebut. Contoh
Feedforward Control: Dalam sebuah pabrik, para manajer/supervisor dapat melakukan
feedforward control dengan cara mengawasi secara ketat spesifikasi bahan baku yang dipasok.
Hal ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya hasil produksi yang buruk akibat mutu
bahan baku yang rendah. Feedforward Controls kemudian dibagi lagi menjadi 2 tipe yaitu:
-Diagnostic Controls:
Pengendalian dimana individu/organisasi menentukan penyimpangan apa yang terjadi.
Sebagai contoh, sales manager menerima laporan penjualan bulanan bisa menetapkan indikator
standar penyimpangan berdasarkan laporan tersebut tetapi tidak bisa mencari kenapa bisa
terjadi karena mereka hanya menetapkan standar dan permasalahan juga belum terja
-Therapeutic Controls:
Therapeutic controls memiliki definisi yang sama dengan diagnostic controls tetapi memiliki
fungsi lebih yaitu dapat mengetahui mengapa penyimpangan terjadi. Sebagai contoh, saat
manager melaksanakan pelatihan karyawan dengan metode coaching. Saat trainee
melaksanakan tugas, manager memperhatikan secara langsung dan teliti apa yang dilakukan
trainee tersebut. Saat terjadi penyimpangan manager dapat mendiagnosis kesalahan yang
dilakukan dan dapat memperbaiki sehingga penyimpangan terjadi saat pelatihan tidak saat
melakukan pekrjaan yang sesungguhnya.

a.Concurrent Control
Adalah tipe pengendalian/pengawasan yang terjadi disaat pekerjaan dilaksanakan
(memonitor pekerjaan yang berlangsung guna memastikan bahwa sasaran-sasaran
telah dicapai). Koreksi dan pengaturan dilakukan saat terjadi kesalahan terjadi,
bukan sebelum ataupun sesudah terjadinya penyimpangan. Pengendalian ini
membiarkan individu untuk melakukan koreksi langsung ditempat saat aktivitas
pekerjaan sedang berlangsung.
Contoh Concurrent Control: Dalam sebuah perusahaan, seorang manajer
melakukan pengawasan dan pengarahan kepada para karyawan atau bawahan
mereka disaat pekerjaan mereka sedang berlangsung. Atau, dalam sebuah proses
produksi, para manajer melakukan pengawasan berkala di sebuah pabrik agar
proses produksi berjalan sebagaimana mestinya.

MGMT6072-Introduction to Management and Business-R5


b.Feedback control
Adalah proses pengukuran hasil suatu kegiatan yang telah dilaksanakan. Pengawasan
ini merupakan tindakan korektif yang berfungsi sebagai landasan untuk memperbaiki
pekerjaan di masa mendatang.
Contoh Feedback Control: Sebuah evaluasi penjualan produk memperoleh informasi
mengenai reaksi para konsumen setelah menggunakan produk perusahaan, yang
kemudian menjadikan manajer dapat mengambil berbagai tindakan perbaikan mutu
produk yang diperlukan untuk menaikkan penjualan. Kegiatan evaluasi dalam
departemen lainnya, seperti: Membuat Analisis Laporan Keuangan (Financial
Statement Analysis), Pengawasan Kualitas (Quality Control), dan lain-lain.
Tanggapan kelompok kami mengenai controlling yang terbaik:

Menurut kelompok kami, seluruh jenis controlling adalah baik dan memiliki tujuan
masing-masing dalam rangka memastikan hasil dari sebuah tujuan organisasi tercapai
dengan baik. Namun dalam pelaksanaannya, menurut kami yang terpenting adalah
Concurrent Control. Control yang dilakukan disaat suatu sistem operasi/produksi sedang
berlangsung dapat memberikan para manajer peringatan lebih cepat mengenai sumber
masalah dan berbagai permasalahan yang terjadi sehingga dapat menjadikan proses
perbaikanny lebih efisien. Di dalam sebuah organisasi atau perusahaan, pelaksanaan suatu
pekerjaan biasanya tidak akan luput dari sebuah masalah meskipun telah melalui
pengawasan tahap awal (Feedback Control).
Dan dalam penanganan masalah tersebut, dapat menjadi terlanjur rumit permasalahannya jika
manajemen hanya melakukan evaluasi pada akhir pekerjaan. Sehingga inilah yang membuat
Concurrent Control menjadi tahapan control yang sangat berharga diantara control awal
(Feedforward Control) dan control akhir (Feedback Control).

MGMT6072-Introduction to Management and Business-R5


Referensi :
https://www.cekaja.com/info/tipe-kepemimpianan-teknologi-sukses
:https://media.neliti.com/media/publications/135417ID
none.pdf+&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id
https://perilakuorganisasi.com/teori-kepemimpinan-situasional.html
https://www.businessmanagementideas.com/management/controlling/types-of-control-
in-an-organisation-3-types-management/7941
https://www.studilmu.com/details/langkah-langkah-dasar-kepemimpinan-situasional

MGMT6072-Introduction to Management and Business-R5

Anda mungkin juga menyukai