Anda di halaman 1dari 33

KELOMPOK 5 KEPEMIMPINAN MOTIVASI PEGAWAI

Kepemimpinan
&
Motivasi Pegawai
Dosen Pengampu
Dra.Ec.Anik Yuliati, M.Aks

Mulai

Lingkungan Bisnis & Manajemen (D)


KELOMPOK 5 KEPEMIMPINAN MOTIVASI PEGAWAI

Nama Anggota
1. Anindita Novianti (21013010003)
2. Arlin Choirun Nisa (21013010061)
3. Tasya Belinda Permatasari (21013010075)
4. Dwi Nazilah Octaviyah (21013010083)
5. Puspita Dwi Firnanda (21013010127)
6. Dwi Yuliatiningsih (21013010230)

Lingkungan Bisnis & Manajemen (D)


KELOMPOK 5 KEPEMIMPINAN MOTIVASI PEGAWAI

Hakikat Kepemimpinan
Hakikat Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah kemampuan untuk
Kepemimpinan adalah kemampuan untuk
mempengaruhi orang lain guna mencapai
mempengaruhi orang lain guna mencapai
tujuan
tujuanorganisasi.
organisasi.
KELOMPOK 5 KEPEMIMPINAN MOTIVASI PEGAWAI

Kepemimpinan Tingkat 5

Tingkat 1 Tingkat 2 Tingkat 3

Tingkat 4
Tingkat 5
KELOMPOK 5 KEPEMIMPINAN MOTIVASI PEGAWAI

Karakter Kepemimpinan

Latar Belakang Kecerdasan Karakter


Sosial & Kemampuan Fisik

Karakter terkait Karakter


Kepribadian
Pekerjaan Sosial
KELOMPOK 5 KEPEMIMPINAN MOTIVASI PEGAWAI

Program Penelitian Perilaku Kepemimpinan

Ohio State University

Mengidentifikasi dua perilaku menjadi 2 bagian

Pertimbangan Struktur Permulaan


KELOMPOK 5 KEPEMIMPINAN MOTIVASI PEGAWAI

Penelitian Michigan

Penelitian yang dilakukan di Universitas Michigan di waktu yang kurang lebih bersamaan
mengambil pendekatan berbeda dengan membandingkan perilaku supervisor yang
efektif dan tidak efektif.

Kisi-kisi Kepemimpinan

Kisi-kisi kepemimpinan adalah teori kepemimpinan dua dimensi yang mengukur


perhatian pemimpin terhadap manusia dan produksi. Lima model dari manajemen yaitu:
Manajemen tim
Manajemen klub olahraga
Manajemen pemenuhan kewenangan
Manajemen jalan tengah
Manajemen melarat
KELOMPOK 5 KEPEMIMPINAN MOTIVASI PEGAWAI

Pendekatan Kontigensi
Pendekatan kontingensi adalah model kepemimpinan yang menggambarkan
hubungan antara gaya kepemimpinan dan situasi spesifik di organisasi.

Teori Situasional Hersey dan Blanchard


Teori situasional, seorang pemimpin dapat menggunakan satu dari empat gaya
kepemimpinan berdasarkan gabungan perilaku hubungan perhatian terhadap manusia dan
tugas perhatian terhadap produksi. Empat gaya kepemimpinan menurut teori situasional:
Gaya menyuruh
Gaya menjual
Gaya berpartisipasi
Gaya mendelegasikan
KELOMPOK 5 KEPEMIMPINAN MOTIVASI PEGAWAI

Teori Kontingensi Fiedler

Fiedler dan rekan-rekannya mendalami unsur-unsur situasi organisasi lain untuk


menilai kapan satu gaya kepemimpinan lebih efektif daripada gaya kepemimpinan lain.
Titik tolak teori Fiedler adalah sejauh mana gaya pemimpin berorientasi tugas atau
berorientasi hubungan (manusia).

Mencocokkan Gaya Pemimpin dengan Situasi

Pemimpin berorientasi tugas lebih efektif ketika situasinya sangat menguntungkan


maupun sangat tidak menguntungkan. Pemimpin-pemimpin berorientasi hubungan
paling efektif di situasi yang cukup menguntungkan.
KELOMPOK 5 KEPEMIMPINAN MOTIVASI PEGAWAI

Pengganti Kepemimpinan

Pengganti

Pengganti adalah variabel situasi yang membuat gaya kepemimpinan tidak


diperlukan atau berlebihan.

Pembatal

Pembatal adalah variabel situasi yang membatalkan gaya kepemimpinan dan


mencegah pemimpin menunjukkan perilaku tertentu.
KELOMPOK 5 KEPEMIMPINAN MOTIVASI PEGAWAI

Kepemimpinan Karismatik & Transformasional

Kepemimpinan Karismatik dan Visioner

Pemimpin karismatik adalah pemimpin yang mampu memotivasi bawahannya


untuk melebihi kemampuan mereka.
visi adalah masa depan yang menarik dan ideal namun dapat dipercaya dan belum
tercapai.
dampak pemimpin karismatik biasanya muncul setelah:
menyatakan visi mulia yang dirasakan oleh semua pegawai
menampilkan kemampuan memahami dan berempati terhadap pengikut
memberdayakan dan mempercayai bawahan untuk mencapai hasil
KELOMPOK 5 KEPEMIMPINAN MOTIVASI PEGAWAI

Kepemimpinan Karismatik & Transformasional

Kepemimpinan Trasformasional vs Kepemimpinan Transaksional

Kepemimpinan trasformasional dapat dipahami lebih baik dengan


membandingkannya dengan kepemimpinan transaksional. Pemimpin
transformasional dibedakan oleh kemampuan istimewa mereka
untuk memunculkan motivasi dan perubahan, sedangkan
kepemimpinan transaksional memperjelas peran dan persyaratan
tugas bawahan juga memelopori struktur serta memberikan imbalan
yang sesuai sebagai dasar pemahaman juga pemenuhan kebutuhan
sosial bawahan.
KELOMPOK 5 KEPEMIMPINAN MOTIVASI PEGAWAI

Kepengikutan
Kepengikutan adalah suatu sikap atau kecendrungan seseorang untuk mengikuti orang lain. Kepengikutan
bukan peran yang pasif, namun sebaliknya, para pengikut yang paling berharga adalah seorang yang
terampil, karyawan yang mandiri, orang yang berpartisipasi aktif dalam menetapkan arah kelompok,
menginvestasikan waktu dan tenaganya dalam kerja kelompok, berpikir kritis, dan pendukung bagi ide-ide
baru (Grossman & Valiga, 2000).

Dimensi Berpikir Kritis dan Tidak Kritis Dimensi Perilaku Aktif dan Pasif
Pemikiran kritis cenderung lebih sadar atas dampak perilaku Pengikut aktif cenderung lebih dapat berpartisipasi
mereka dan orang lain dalam mencapai tujuan organisasi. penuh di organisasi, berperilaku melebihi batas
Pemikiran kritis mampu menimbang dampak keputusan pekerjaanya, menunjukan rasa kepemilikan, dan
atasan dan mereka sendiri serta memberikan kritik memelopori pemecahan masalah serta pengambilan
membangun, kreativutas, dan inovasi. Sebaliknya, pemikir keputusan. Sebaliknya, ciri pengikut pasif adalah selalu
tidak kritis tidak memikirkan kemungkinan melebihi perintah butuh pengawasan dan dorongan dari atasan.
yang ia terima, dan menerima pemikiran atasan tanpa Kepasifan ini sering kali dianggap pribadi yang malas
berpikir
KELOMPOK 5 KEPEMIMPINAN MOTIVASI PEGAWAI

Kekuasaan & Pengaruh

Kekuasaan adalah potensi untuk memengaruhi perilaku orang lain, dimana kemunculannya dapat
bersumber dari minat, tujuan, dan nilai seseorang. Sedangkan pengaruh artinya dampak dari tindakan
seseorang terhadap sikap, nilai, kayakinan, atau perilaku orang lain

Kekuasaan Posisi Kekuasaan Pribadi Sumber Kekuasaan Lain


1. Kekuasaan Sah 1. Kekuasaan Ahli 1. Upaya Pribadi
2. Kekuasaan Imbalan 2. Kekuasaan Rujukan 2. Jejaring Hubungan
3. Kekuasaan Hukum 3. Informasi
KELOMPOK 5 KEPEMIMPINAN MOTIVASI PEGAWAI

Taktik Pengaruh Interpersonal

1. Gunakan Persuasi yang Rasional


2. Buat Orang Lain Menyukai Anda
3. Andalkan Aturan Timbal Balik
4. Bangun Aliansi
5. Bersikap Tegas - Minta apa yang anda inginkan
6. Manfaatkan Kewenangan yang Lebih Tinggi
7. Berikan Imbalan atas Perilaku yang anda Inginkan
KELOMPOK 5 KEPEMIMPINAN MOTIVASI PEGAWAI

Kepemimpinan Sebagai Pelayanan


Ada dua pendekatan kepemimpinan kekal yang kembali menerima perhatian di masa yang penuh skandal
etika dan merosotnya kepercayaan pegawai. Karakteristik kepemimpinan abdi dan kepemimpinan moral
dapat digunakan oleh pemimpin dengan sukses di segala situasi untuk membuat perubahan positif

Kepemimpinan Abdi Kepemimpinan Moral


Konsep pemimpin adalah mementingkan diri sendiri Kepemimpinan moral terkait dengan membedakan
untuk melayani orang lain dan organisasi. Mereka yang benar dari yang salah dan memilih melakukan
bekerja pada dua tingkat untuk pemenuhan tujuan dan hal yang benar. Kepemimpinan berundur moral ini
kebutuhan bawahan mereka, serta perwujudan tujuan dibuat untuk membantu pemimpin agar bisa memikul
atau misi lebih besar dari organisasi mereka. Pemimpin tanggung jawab besar atas kekuasaan mereka secara
abdi kebanyakan bekerja di di organisasi non profit bijak dan beretika. Kepemimpinan moral perlu akan
karena memberikan cara alamiah bagi mereka untuk keberanian juga kebenaran, dimana pemimpin
menerapkan dorongan kepemimpinan dan keahlian semestinya bisa menciptakan lingkungan organisasi
untuk melayani orang lain. yang penuh kejujuran, kepercayaan, dan integritas
KELOMPOK 5 KEPEMIMPINAN MOTIVASI PEGAWAI

Memotivasi Pegawai
KELOMPOK 5 KEPEMIMPINAN MOTIVASI PEGAWAI

Konsep Motivasi
Motivasi adalah kekuatan yang muncul dari dalam atau luar diri seseorang dan
membangkitkan semangat serta ketekunan untuk mencapai sesuatu yang diinginkan

Masyarakat memiliki banyak kebutuhan seperti pengakuan, prestasi atau memperoleh


pendapatan yang diwujudkan menjadi sebuah dorongan internal yang memotivasi tingah
laku tertetu untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Jika berhasil, maka seseorang akan
diberi penghargaan dengan perasaan bahwa kebutuhan tersebut terpuaskan.
Penghargaan itu disebut:
Penghargaan intrinsik
Kepuasan yang diterima dalam proses pengerjaan sesuatu
Penghargaan ekstrinsik
Penghargaan diberikan oleh orang lain

KELOMPOK 5 KEPEMIMPINAN MOTIVASI PEGAWAI

Prespektif Isi Pada Motivasi


KELOMPOK 5 KEPEMIMPINAN MOTIVASI PEGAWAI

Teori isi menegaskan bahwa kebutuhanlah yang memotivasi seseorang. Oleh karena itu seorang
manajer harus memahami kebutuhan kebutuhan pegawainya dan dapat membuat mekanisme
penghargaan yang berkaitan dengan kebtuhan tersebut, sehingga pada akhirnya mendorong
perilaku kerja pegawai dalam mencapai tujuan organisasi

Hirearki kebutuhan
Maslow mengidentifikasi secara umum ada lima jenis krbutuhan yang dapat memotivasi seseorang
dan tersusun berdasarkan kepentingannya:
Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan akan rasa aman
Kebutuhan untuk diterima
Kebutuhan untuk dihargai
Kebutuhan aktualisasi diri
KELOMPOK 5 KEPEMIMPINAN MOTIVASI PEGAWAI

Teori ERG

Dikemukakan oleh Alderfer mengenai 3 kategori kebutuhan:


Kebutuhan eksistensi
Kebutuhan keterikatan
Kebutuhan pertumbuhan

Pendekatan Dua Faktor pada Motivasi


Herzeberg percaya bahwa ada dua dimensi terpisah yang berkontribusi pada sikap pegawai saat
bekerja. Faktor itu adalah:
Kesehatan pribadi
Motivator
KELOMPOK 5 KEPEMIMPINAN MOTIVASI PEGAWAI

Kebutuhan yang diperoleh

Kebutuhan akan prestasi


Kebutuhan akan afiliasi
Kebutuhan akan kekuasaan
KELOMPOK 5 KEPEMIMPINAN MOTIVASI PEGAWAI

Prespektif Proses Dalam Motivasi


Teori proses menjelaskan bagaimana orang memilih tindakan tindakan untuk
memenuhi kebutuhan mereka dan menentukan apakah pilihan mereka itu merupakan
pilihan yang berhasil

Perumusan target
Komponen perumusan target mencakup:
Kespesifikan target
Dalam hal tingkat kesulitan target
Penerimaan target
Komponen umpan balik

KELOMPOK 5 KEPEMIMPINAN MOTIVASI PEGAWAI

Teori Kesetaraan

merupakan teori proses yang berfokus pada persepsi individu mengenai seberapa adil mereka
diperlakukan dibandingkan orang lain

Rasio Hasil-Masukan sama dengan Rasio Hasil-Masukan tidak seimbang


pegawai lain
KELOMPOK 5 KEPEMIMPINAN MOTIVASI PEGAWAI

Teori Pengharapan

teori ini mengemukakan bahwa motivasi bergantung pada pengharapan individu


mengenai kemampuan mereka dalam melaksanakan tugas dan menerima
pengahargaan yang diinginkan
KELOMPOK 5 KEPEMIMPINAN MOTIVASI PEGAWAI

Perspektif Penguatan Pada Motivasi


Empat alat penguatan

Penguatan Positif Pebelajaran Penghindaran

Hukuman Peniadaan
KELOMPOK 5 KEPEMIMPINAN MOTIVASI PEGAWAI

Pendekatan-Pendekatan Rancangan Kerja

Penyederhanaan Pekerjaan
Pendekatan ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi tugas dengan cara
mengurangi jumlah tugas yang harus dilakukan oleh pegawai

Perputaran Pekerjaan
Secara sistematis memindahkan pegawai dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya
untuk memberikan variasi dan stimulus pada para pegawai
KELOMPOK 5 KEPEMIMPINAN MOTIVASI PEGAWAI

Pendekatan-Pendekatan Rancangan Kerja

Pemekaran Pekerjaan
Menggabungkan beberapa tugas menjadi satu tugas yang baru dan
lebih besar

Pengayaan Pekerjaan
Menggabungkan motivator tingkat tinggi ke dalam pekerjaan, diantara
tanggung jawab, pengakuan, dan kesempatan untuk tumbuh, belajar, dan
pencapaian
KELOMPOK 5 KEPEMIMPINAN MOTIVASI PEGAWAI

Model Karakteristik Pekerjaan


Perancangan ulang pekerjaan adalah pengubahan pekerjaan untuk meningkatkan kualitas
pengalaman kerja dan produktivitas pegawai

Dimensi Pekerjaan Inti Keadaan Psikologis Kritis

Makna pekerjaan yang


Variasi Keterampilan
dialami
Ciri-ciri Tugas
Tanggung jawab atas hasil
Manfaat Tugas
pekerjaan
Otonomi
Pengetahuan tentang hasil
Umpan Balik yang sebenarnya
KELOMPOK 5 KEPEMIMPINAN MOTIVASI PEGAWAI

Model Karakteristik Pekerjaan

Kekuatan Kebutuhan Pertumbuhan


Hasil Pribadi dan Hasil Kerja
Pegawai
Motivasi kerja
Kinerja kerja Perbedaan kebutuhan
Kepuasan yang tinggi yang dimiliki setiap
Kemangkiran dan orang untuk tumbuh
pergantian pegawai dan berkembang
yang rendah
KELOMPOK 5 KEPEMIMPINAN MOTIVASI PEGAWAI

Memberdayakan Orang-orang untuk Memenuhi


Kebutuhan Tingkat Tinggi
Pemberdayaan (empowerement) adalah delegasi kekuasaan dan
wewenang pada bawahan

Memberdayakan pegawai dapat dilakukan dengan 4 unsur dasar


meliputi :
1. Pegawai menerima informasi tentang kinerja perusahaan.
2. Pegawai memiliki pengetahuan dan keterampilan agar dapat
berkontribusi pada perusahaan.
3. Pegawai memiliki kuasa untuk membuat keputusan substantif.
4. Pegawai diberikan penghargaan berdasarkan kinerja perusahan.
KELOMPOK 5 KEPEMIMPINAN MOTIVASI PEGAWAI

Memberikan Makna pada Pekerjaan


Melalui Keterlibatan

Keterlibatan (engagement) merupakan situasi dimana


para pegawai menikmati pekerjaan mereka
berkontibusi secara antusias untuk memenuhi tujuan,
merasakan kesan kebahagian dan komitmen pada
organisasi. Manajer melibatkan pegawai dengan
mengatur tempat kerja sedemikian rupa agar para
pegawai dapat belajar, berkontribusi, dan tumbuh.
KELOMPOK 5 KEPEMIMPINAN MOTIVASI PEGAWAI

Terima Kasih
Apakah Ada Pertanyaan ?

Lingkungan Bisnis & Manajemen (D)

Anda mungkin juga menyukai