Anda di halaman 1dari 4

TUGAS INDIVIDU ESSAY

1. Intelegensi dalam kepemimpinan ( Kecerdasan intelektual ) adalah kecerdasan


yang berkaitan dengan pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis,
perencanaan, dan keberanian untuk bertindak terhadap semua kewajibannya.
Kecerdesan ini dapat diukur dengan alat “Psikometri”, yang biasa disebut test IQ.
Intelegensi atau kecerdasan intelektual dalam kepemimpinan ( Intelektual
Quotient) penting agar dapat menjaga keseimbangan emosi untuk membantu
memotivasi dan menginspirasi orang di sekitar mereka. Pemahaman emosional
dapat memberikan pengaruh kepada orang lain dengan cara yang positif.
Perbedaannya dengan Kecerdasan Emosional : 
Kecerdasan emosional adalah kecerdasan yang mengacu pada
kemampuan seseorang untuk memahami, mengidentifikasi, dan berhasil
mengelola emosi dalam diri sendiri dan orang lain. Pemimpin yang memiliki
kecedasan emosional yang tinggi dinilai lebih efektif oleh rekan kerja dan
bawahan dan kecerdasan intelektual adalah kemampuan yang dibutuhkan untuk
melakukan berbagai aktivitas mental berpikir, menalar dan memecahkan
masalah pada kecerdasan emosional.

2. Jelaskan mengenai “teori berorientasi tugas dan hubungan dengan para


anggota/pengikutnya pada keefektifan kepemimpinan. Menurut saudara mana
yang paling sesuaiuntuk diterapkan adalah teori dari hasil penelitian yang
mana? 
Jawab :
Hasi Penelitian Bandura (1997) mendefinisikan self-efficacy sebagai keyakinan
seseorang terhadap kapabilitas yang dimilikinya dalam mengorganisir dan
melaksankan kegiatan-kegiatan yang mensyaratkan pencapaian tingkat kinerja
tertentu. Keyakinan akan kemampuan diri akan mempengaruhi cara orang dalam
berpikir, merasakan dan memotivasi diri mereka sendiri dan dalam bertindak.
Dengan demikian self-efficacy diindikasikan mempunyai pengaruh terhadap
hubungan perilaku dengan kinerja

3. Apa yang Saudara ketahui tentang kepemimpinan Transaksional dan apa


perbedaanya dengan gaya kepemimpinan transformasional?Dan jelaskan
dimensi dimensi yang mempengaruhi gaya kepemimpinan transformasional dan
gaya kepemimpinan transaksional.
Jawab :
Transactional leadership atau kepemimpinan adalah gaya kepemimpinan yang percaya
bahwa karyawan dipekerjakan untuk melakukan pekerjaan mereka dan, sebagai
imbalannya, dibayar untuk upaya dan kepatuhan mereka. Para pengikut diharapkan
untuk mematuhi para pemimpin dan mengikuti perintahnya. 
Menurut Danim (2004:54), kepemimpinan transformasional adalah kemampuan
seseorang pemimpin dalam bekerja dengan dan/atau melalui orang lain untuk
mentransformasikan, secara optimal sumber daya organisasi dalam rangka mencapai
tujuan yang bermakna sesuai dengan target capaian yang telah ditetapkan.
Perbedaan Kepemimpinan Transaksional dan Kepemimpinan Tranformasional :
 Kepemimpinan transformasional didasarkan pada hubungan sedangkan
kepemimpinan transaksional didasarkan pada pertukaran imbalan dan
hukuman.
 Gaya kepemimpinan transaksional cocok untuk para pemimpin yang
memiliki sedikit otoritas sedangkan para pemimpin yang memiliki karisma
dan pengaruh memanfaatkan kepemimpinan transformasional sebaik-
baiknya.
 Untuk para pemimpin dalam masa transisi dan bagi mereka yang hanya
ingin memastikan kelancaran operasi sehari-hari, kepemimpinan
transaksional sangat ideal.
 Kepemimpinan transformasional menginginkan perubahan pada karyawan
demi kebaikan organisasi dan menggunakan inspirasi dan karisma untuk
melakukan perubahan ini.
 Kedua gaya kepemimpinan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-
masing dan seorang pemimpin harus menggunakan keduanya pada
waktu-waktu tertentu untuk mencapai tujuan organisasi.
 
 Dimensi yang mempengaruhi gaya kepemimpinan transformasional (Bass,
1985) :
 
 Karisma sebagai salah satu dimensi kepemimpinan transformasional
berpengaruh positif pada kinerja in-role karyawan.
 Stimulasi intelektual sebagai salah satu dimensi kepemimpinan
transformasional berpengaruh positif pada kinerja in-role karyawan
 Motivasi inspirasional sebagai salah satu dimensi kepemimpinan
transformasional berpengaruh positif pada kinerja in-role karyawan.
 Perhatian secara individual sebagai salah satu dimensi kepemimpinan
transformasional berpengaruh positif pada kinerja in-role karyawan

Dimensi yang mempengaruhi gaya kepemimpinan transaksional (Bass,


1985)
 Contingent reward sebagai salah satu dimensi kepemimpinan
transaksional berpengaruh positif pada kinerja in-role karyawan
 Management by exception yang bersifat aktif sebagai salah satu dimensi
kepemimpinan transaksional berpengaruh positif pada kinerja in-role
karyawan. 

4. Jelaskan Pengertian Motivasi dan mengapa pengikut atau anggota selalu


dimotivasi untuk meningkatkan kinerjanya? Sebutkan salah satu ahli teori
motivasi yang saudara anggap paling sesuai untuk diterapkan pada bidang
pekerjaan saudara sebagai pelaut Perwira, berikan justifikasinya.

Jawab:
Pengertian Motivasi adalah sebuah dorongan, hasrat atau pun minat yang begitu
besar di dalam diri, untuk mencapai suatu keinginan, cita-citra dan tujuan tertentu.
Adanya motivasi akan membuat individu berusaha sekuat tenaga untuk mencapai yang
diinginkannya.

Alasan pengikut atau anggota selalu dimotivasi untuk meningkatkan kinerjanya adalah
untuk :
Meningkatkan Retensi Karyawan atau membuat karyawan betah
Membantu Meringankan Tugas atasan yang memotivasi
Meningkatkan Nilai Produk
Karyawan Tidak Akan Cepat Puas terhadap Diri Sendiri

Mendorong Kreativitas, Komitmen, dan Energi Karyawan


salah satu ahli teori motivasi yang saudara anggap paling sesuai untuk diterapkan pada
bidang pekerjaan saudara sebagai pelaut Perwira adalah Teori X dan Y Mc Gregor.
Teori motivasi ini menggabungkan dari terori eksternal dan internal yang kemudian
dikembangkan MC Gregor. Gregor merumuskan dua perbedaan dasar dari perilaku
manusia. Kedua teori ini yang kemudian dikenal dengan Teori X dan Y.
A. Teori-teori X:
 Kebanyakan pekerja itu malas, tidak senang bekerja bahkan jika bisa akan
menghindari hal tersebut.
 Karena pada dasarnya memang tidak senang bekerja, maka harus dilakukan
pemaksaan dan pengendalian. Bahkan diperlakukan hukuma serta diarahkan
agar dapat mencapai tujuan dari organisasi. 
 Rata rata pekerja memang lebih ingin dibimbing, memiliki ambisi kecil, kemauan
diri sendiri atas segalanya, dan terkadang berusaha untuk menghindari tanggung
jawab. 
 Teori ini memang masih banyak digunakan beberapa organisasi dikarenakan
para manager menganggap jika anggapan-anggapan dalam teori tersebut
adalah benar serta bisa diamati dari perilaku manusia. Namun sesuai dengan
anggapa yang ada, teori tersebut memang tidak bisa menjawab semua
pertanyaan. Untuk itulah, Mc Gregor menjawabnya dengan menggunakan teori
yang didasarkan pada kenyataan.
 
B. Teori – teori Y:
Berikut ini anggapan dasar dalam teori Y:
 Usaha fisik dan mental yang telah dilakukan manusia sama dengan kegiatan
bermain dan istirahat.
 Rata Rata seseorang akan mau belajar jika dalam kondisi yang layak, tak hanya
menerima namun juga ikut mencari tanggung jawab.
 Ada kemampuan yang sangat besar dalam kecerdikan, daya imajinasi, serta
kualitas yang digunakan untuk memecahkan masalah dalam organisasi yang
tersebar luas di seluruh pegawai.
 Pengendalian yang dilakukan dari luar hukuman bukanlah cara yang tepat untuk
mengarahkan kepada tujuan organisasi. 
5. Sumber kekuasaan apakah yang terutama muncul dari karakteristik personal dan
sumber kekuasaan apakah yang terutama muncul dari posisi? Apa tipe
kekuasaan yang paling kuat hubungannya dengan keefektifan kepemimpinan?
Seberapa besar kekuasaan posisi dan kekuasaan personal yang dibutuhkan
pemimpin agar efektif ?
jawab
Sumber kekuasaan yang terutama muncul dari karakteristik personal .
Kekuasaan ini dapat berasal dari: 
i) Kekuasaan karena dianggap ahli (Expert Power) 
ii) Kekuasaan karena dijadikan contoh (Referent Power) 
sumber kekuasaan apakah yang terutama muncul dari posisi
Kekuasaan Formal (Formal Power) adalah kekuasaan yang didasarkan pada
posisi individual dalam suatu organisasi. Kekuasaan ini dapat berasal dari: 
i) Kemampuan untuk memaksa (coercive power), 
ii) Kemampuan untuk memberi imbalan (reward power) 
iii) Kekuatan formal (legitimate power)./

Tipe kekuasaan yang paling kuat hubungannya dengan keefektifan kepemimpinan:


Tipe  (Referent Power). Kekuasaan ini timbul pada diri seseorang karena ia memiliki
sumber-daya, kepribadian yang menarik, atau karisma tertentu. Kekuasaan ini dapat
menimbulkan kekaguman pada orang tersebut, dan membuat orang yang
mengaguminya ingin menjadi seperti orang tersebut. Misalnya seorang dengan
kepribadian menarik, sering dijadikan contoh atau model oleh orang lain dalam
berperilaku.

Seberapa besar kekuasaan posisi dan kekuasaan personal yang dibutuhkan pemimpin
agar efektif?
besarnya kekuasaan posisi dan personal yang diperlukan tergantung pada apa yang
dibutuhkan dalam menyelesaikan berbagai pekerjaan dan keterampilan seorang
pemimpin dalam menggunakan kekuasaan yang tersedia. Kekuasaan yang tidak telalu
besar dibutuhkan oleh pemimpin yang mempunyai keterampilan menggunakan
kekuasaan secara efektif dan yang mengetahui pentingnya berkonsentrasi pada tujuan
yang paling penting.
Bauer (1968, hlm. 17) memaparkan tentang tata cara yang bijaksana dalam
menggunakan kekuasaan secara selektif dan hati-hati.
 

Anda mungkin juga menyukai