Anda di halaman 1dari 3

Kepemimpinan

A. Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah salah fungsi Manajemen untuk mempengaruhi, mengarahkan, memotivasi
dan mengawasi orang lain agar dapat melakukan tugas-tugas yang telah direncanakan sehingga
mencapai sasaran dan tujuan organisasinya. Kemampuan kepemimpinan atau Leadership seorang
Manajer akan sangat mempengaruhi kinerja organisasi terutama dalam hal pencapaian tujuan
organisasinya.
B. Teori-Teori Kepemimpinan
1. Teori Orang Hebat (Great Man Theory)
Great Man Theory atau Teori Orang Hebat ini berasumsi bahwa sifat kepemimpinan dan
bakat-bakat kepemimpinan ini dibawa dari sejak orang tersebut dilahirkan.  Great Man
Theory ini berkembang sejak abad ke-19. 
2. Teori Sifat Kepribadian (Trait Theory)
Teori Sifat Kepribadian atau Trait Theory ini mempercayai bahwa orang yang dilahirkan
atau dilatih dengan kepribadian tertentu akan menjadikan mereka unggul dalam peran
kepemimpinan. Artinya, kualitas kepribadian tertentu seperti keberanian, kecerdasan,
pengetahuan, kecakapan, daya tanggap, imajinasi, fisik, kreativitas, rasa tanggung jawab,
disiplin dan nila-nilainya lainnya dapat membuat seseorang menjadi pemimpin yang baik.
3. Teori Perilaku (Behavioural Theory)
Sebagai reaksi dari Teori Sifat Kepribadian, Teori Perilaku atau Behavioural Theories ini
memberikan perspektif baru tentang kepemimpinan. Teori ini berfokus pada perilaku para
pemimpin daripada karakteristik mental, fisik dan sosial mereka.
4. Teori Kontingensi (Contingency Theory)
Teori Kontingensi atau Contingency Theory beranggapan bahwa tidak ada cara yang paling
baik untuk memimpin dan menyatakan bahwa setiap gaya kepemimpinan harus didasarkan
pada situasi dan kondisi tertentu.
C. Kepemimpinan Karismatik dan Transformasional
 Kepemimpinan karismatik
Max Weber, seorang sosiolog, adalah ilmuan pertama yang membahas
kepemimpinan karismatik.Lebih dari seabad yang lalu, ia mendefinisikan karisma (yang
berasal dari bahasa Yunani yang berarti "anugerah") sebagai "suatu sifat tertentu dari
seseorang, yang membedakan mereka dari orang kebanyakan dan biasanya dipandang
sebagai kemampuan atau kualitas supernatural, manusia super, atau paling tidak daya-daya
istimewa.Kemampuan-kemampuan ini tidak dimiliki oleh orang biasa, tetapi dianggap
sebagai kekuatan yang bersumber dari yang Ilahi, dan berdasarkan hal ini seseorang
kemudian dianggap sebagai seorang pemimpin.
 Kepemimpinan Transformasional
Kepemimpinan merupakan proses dimana seorang individu mempengaruhi sekelompok
individu untuk mencapai suatu tujuan. Untuk menjadi seorang pemimpin yang efektif,
seorang kepala sekolah harus dapat mempengaruhi seluruh warga sekolah yang
dipimpinnya melalui cara-cara yang positif untuk mencapai tujuan pendidikan di sekolah.
Secara sederhana kepemimpinan transformasional dapat diartikan sebagai proses untuk
mengubah dan mentransformasikan individu agar mau berubah dan meningkatkan dirinya,
yang didalamnya melibatkan motif dan pemenuhan kebutuhan serta penghargaan terhadap
para bawahan.
D. Kepemimpinan Autentik: Etika dan Kepercayaan
Kepemimpinan yang autentik adalah suatu cara yang menjanjikan untuk berpikir mengenai
etika dan kepercayaan didalam kepemimpinan karena menitikberatkan pada aspek moral yang
dimiliki oleh seorang pemimpin. Para pemimpin yang autentik mengetahui siapakah mereka,
mengetahui apa yang mereka yakini dan nilai, bertindak atas nilai tersebut, serta
meyakini secara terbuka dan berterus terang. Para pengikut mempertimbangkan
mereka sebagai orang-orang yang b e r e t i k a . K u a l i t a s u t a m a y a n g d i h a s i l k a n
o l e h k e p e m i m p i n a n y a n g a u t e n t i k a d a l a h kepercayaan. Para pemimpin yang autentik
membagi informasi, mendorong komunikasi yang terbuka, dan melekat pada idealisme
mereka, sehingga menghasilkan orang-orang datang untuk memiliki keyakinan akan
mereka.
E. Tantangan Membangun Kepemimpinan
 Kepemimpinan Sebagai Sebuah Atribut
Teori atribut kepemimpinan menyatakan bahwa kepemimpinan hanyalah sekadar sebuah
atribut yang orang-orang akan ambil mengenai para individual lainnya. Kita memberikan
atribut kecerdasan kepada para pemimpin, kepribadian yang ramah, keahlian verbal yang
kuat, keagresifan, pemahaman dan rajin. Pada level organisasi, kita lebih cenderung pada
yang benar dan salah, untuk melihat para pemimpin yang bertanggung jawab atas kinerja
yang sangat luar biasa negatif dan sangat luar biasa positif.
 Subtitusi dan Menetralisasi Kepemimpinan
Permasalahan lainnya adalah bahwa sementara subtitusi terhadap kepemimpinan (seperti
misalnya karakteristik dari karyawan, sifat alamiah tugas, dan lain sebagainya.) merupakan
permasalahan bagi kinerja, yang tidak serta merta diartikan bahwa kepemimpinan tidak
diperlukan.
 Kepemimpinan Secara Online
Kepercayaan yang didasarkan pada identifikasi (identification-based trust), didasarkan pada
saling memahami niat satu sama lain serta menghargai keinginan dan kehendak orang lain,
yang terutama sulit untuk dicapai tanpa interaksi secara berhadapan muka. Negosiasi-
negosiasi secara online dapat juga menjadi terhalang karena kedua belah pihak
menampilkan level kepercayaan yang rendah.
F. Menciptakan Pemimpin yang Efektif
 Memilih Para Pemimpin
Proses organisasi yang harus dijalankan untuk mengisi posisi dalam manajemen merupakan
latihan dalam mengidentifikasi para pemimpin yang efektif. Anda harus mulai dengan
meninjau ulang pengetahuan, keahlian, dan kemampuan yang diperlukan untuk melakukan
pekerjaan secara efektif. Tes kepribadian dapat mengidentifikasi sifat-sifat yang terkait
dengan kepemimpinan ekstrovert, sifat teliti, dan keterbukaan pada pengalaman.
Mengawasi diri sendiri yang tinggi lebih baik dalam membaca situasi dan oleh karenanya
menyesuaikan perilaku mereka. Para kandidat dengan kecerdasan emosional yang tinggi
akan memperoleh keuntungan, terutama dalam situasi yang memerlukan kepemimpinan
yang transformasional. Pengalaman merupakan alat prediksi yang buruk atas afektivitas
pemimpin, tetapi pengalaman atas situasi tertentu yang relevan.
 Pelatihan Para Pemimpin
Bagaimana para manajer dapat memperoleh banyak hasil dengan anggaran pelatihan
kepemimpinan mereka? Pertama, pelatihan kepemimpinan akan cenderung lebih berhasil
dengan pengawasan diri sendiri yang tinggi. Para individu tersebut memiliki fleksibilitas
untuk mengubah perilaku mereka. Kedua, organisasi dapat mengajarkan keahlian
implementasi. Ketiga, kita dapat mengajarkan keahlian seperti misalnya membangun
kepercayaan dan pendampingan. Para pemimpin dapat diajarkan mengenai keahlian
menganalisis secara situasional. Mereka dapat mempelajari bagaimana mengevaluasi
situasi, memodifikasi mereka untuk lebih menyesuaikan dengan gaya mereka, dan menilai
mana perilaku pemimpin yang sangat efektif dalam suatu situasi tertentu. BHP Billiton,
Best Buy, Nokia, dan Adobe telah merekrut para pelatih dan bertindak dengan sedikit
mengurangi autokratis. Keempat, pelatihan perilaku melalui pemodelan latihan-latihan
dapat meningkatkan kemampuan perorangan untuk memperlihatkan kualitas
kepemimpinan yang karismatik. Riset terbaru juga mengindikasikan bahwa para pemimpin
harus terlibat dalam meninjau ulang kepemimpinan mereka secara teratur setelah peristiwa-
peristiwa penting dalam organisasi sebagai bagian dari pengembangan mereka. Tijauan
pascaperistiwa ini khususnya efektif bagi para pemimpin yang memiliki ketelitian tinggi
dan keterbukaan pada pengalaman, serta orang yang secara emosional stabil (rendah dalam
neurotisisme).Terakhir, para keahlian kepemimpinan yang transformasional pemimpin
dapat dilatih sehingga akan mencapai hasil dasar, seperti pada kinerja keuangan bank-bank
di Kanada atau efetivitas dari para tentara tergabung dalam Pasukan Pertahanan Israel.

DAFTAR PUSTAKA
https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-kepemimpinan-teori-kepemimpinan-definisi-
leadership/
https://id.wikipedia.org/wiki/Kepemimpinan
https://www.coursehero.com/file/pch4ha/G-Kepemimpinan-yang-Autentik-Etika-dan-
Kepercayaan-Apakah-yang-dimaksud-dengan/
https://dokumen.tips/documents/tantangan-bagi-membangun-kepemimpinan.html

Anda mungkin juga menyukai