Anda di halaman 1dari 3

4.1 Perumusan Strategi.

Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke depan yang


dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi, menetapkan tujuan strategis dan
keuangan perusahaan, serta merancang strategi untuk mencapai tujuan tersebut dalam rangka
menyediakan customer value terbaik. Beberapa langkah yang perlu dilakukan perusahaan
dalam merumuskan strategi, yaitu:

1. Mengidentifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh perusahaan di masa depan dan
menentukan misi perusahaan untuk mencapai visi yang dicita-citakan dalam
lingkungan tersebut.
2. Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal untuk mengukur kekuatan dan
kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan dalam
menjalankan misinya.
3. Merumuskan faktor-faktor ukuran keberhasilan (key success factors) dari strategi-
strategi yang dirancang berdasarkan analisis sebelumnya.
4. Menentukan tujuan dan target terukur, mengevaluasi berbagai alternatif strategi
dengan mempertimbangkan sumberdaya yang dimiliki dan kondisi eksternal yang
dihadapi.
5. Memilih strategi yang paling sesuai untuk mencapai tujuan jangka pendek dan jangka
panjang. (Hariadi, 2005).

4.2 Perencanaan Strategik.

Perencanaan strategik adalah kegiatan manajemen organisasi yang digunakan untuk


menetapkan prioritas, memfokuskan energi dan sumber daya, memperkuat kinerja
operasional. Ada 5 langkah perencanaan strategik :

1. Penentuan Misi dan Tujuan

Perencanaan strategis dimulai dengan penentuan misi untuk organisasi. Tujuan utama
organisasi yang telah ditetapkan harus didefinisikan dengan jelas. Perencanaan strategis
berkaitan dengan hubungan jangka panjang organisasi dengan lingkungan eksternalnya. Jadi,
misi bisnis harus cermat dalam memperkirakan dampak sosial organisasi dan eksternal

2. Analisis Lingkungan
Untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman, analisa lingkungan eksternal organisasi perlu
dilakukan. Catat faktor penting yang mungkin memengaruhi kegiatan organisasi
kedepannya.

3. Penilaian Diri Sendiri

Pada langkah berikutnya, kekuatan dan kelemahan organisasiperlu dianalisa. Analisis


semacam ini akan memungkinkan perusahaan untuk memanfaatkan kekuatannya dan untuk
meminimalkan kelemahannya. Perusahaan dapat memanfaatkan peluang eksternal dengan
berkonsentrasi pada kapasitas internalnya. Dengan menyesuaikan kekuatannya dengan
peluang yang, perusahaan dapat menghadapi persaingan dan mencapai pertumbuhan.

4. Pengambilan Keputusan Strategis

Keputusan strategis kemudian dibuat dan dievaluasi. Setelah itu, keputusan strategis dibuat
untuk mengimprovisasi kinerja operasional. Organisasi harus memilih pilihan yang paling
sesuai dengan kemampuannya. Misalnya, untuk berkembang, suatu perusahaan harus masuk
ke segmen pasar baru atau menjual produk baru namun tetap di pasar yang sudah ada.

Pilihan strategi tergantung pada lingkungan eksternal, persepsi manajerial, sikap manajer
terhadap risiko, strategi masa lalu dan kekuatan manajerial juga efisiensi.

5. Implementasi dan Pengendalian Strategi

Setelah strategi ditentukan, strategi itu harus diterjemahkan ke dalam rencana operasional.
Program dan anggaran dikembangkan untuk setiap fungsi. Rencana operasional jangka
pendek disiapkan untuk menggunakan sumber daya secara efisien. Kontrol harus
dikembangkan untuk mengevaluasi kinerja sebagai strategi yang mulai digunakan.

4.3 Manfaat Perencanaan Strategik Bagi Organisasi.

1. Memberikan Kerangka Kerja Untuk Pengembangan Anggaran Tahunan.

Suatu anggaran operasi memerlukan komitmen sumber daya untuk masa depan. Oleh karena
itu, penting bahwa manajemen membuat komitmen sumber daya semacam itu dengan ide
yang jelas mengenai kemana arah organisasi untuk beberapa tahun kedepan. Suatu rencana
strategis menyediakan kerangka kerja yang lebih luas. Dengan demikian manfaat penting dari
pembuatan suatu rencana strategis adalah bahwa rencana tersebut memfasilitasi formulasi
dari anggaran operasi yang efektif. Selain itumempunyai manfaat memfasilitasi keputusan
alokasi sumber daya yangoptimal yang mendukung opsi-opsi strategis kunci.
2. Alat Pengembangan Manajemen Perencanaan.

Strategi formal adalah alat pendidikan dan pelatihan manajemen yang unggul dalam
melengkapi para manajer dengan suatu pemikiran mengenai strategi dan
mengimplementasikannya. Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa perencanaa strategis
formal, proses itu sendiri adalah jauh lebih penting dibandingkan dengan output dari proses
tersebut, yang merupakan dokumen rencana.

3. Mekanisme Untuk Memaksa Manejemen Agar Memikirkan Jangka Panjang.

Proses perencanaan strategis formal memaksa manajer untuk meyediakan waktu guna
memikirkan masalah-masalah jangka panjang yang penting.

4. Alat Untuk Menyejajarkan Manajer Dengan Strategi Jangka Panjang.

Perusahaan debat, diskusi dan negoisasi yang terjadi selama proses perencanaan
mengklarifikasi strategi korporat, menyatukan dan meyejajarkan manajer dengan strategi
semacam itu, dan mengungkapkan implikasi dari strategi korporat bagi manajer individual.

Daftar Pustaka

 Pearson, Chris. 2010. Jurnal Manajemen, Bahan Kuliah Manajemen. http://jurnal-


sdm.blogspot.com/2009/08/konsep-strategi-definisi-perumusan.html?m=1 . (Diakses
tanggal 4 Oktober 2020).
 Priharto, Sugi. 2018. Perencanaan Strategik : arti, konsep, dan prosesnya.
https://cpssoft.com/blog/manajemen/perencanaan-strategis-arti-konsep-proses/ .
(Diakses tanggal 4 Oktober 2020).
 Wijaya, Liam. 2017. Apa saja manfaat perencanaan strategik bagi organisasi?
https://www.dictio.id/t/apa-saja-manfaat-perencanaan-strategis-bagi-organisasi/14523
. (Diakses tanggal 4 Oktober 2020).

Anda mungkin juga menyukai