Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

PERILAKU SPESIFIK DALAM KEPEMIMPINAN UNTUK MENGELOLA


PEKERJAAN

DOSEN PEMBIMBING
Paruhuman Tampubolon S.Th., M.Th.
Disusun Oleh :
Juni Yesti Malau
1917113904
UNIV IBBI
2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN.

1.1. Latar Belakang


Kepemimpinan memainkan perangkat yang penting dalam organisasi.Berhasil tidaknya suatu
organisasi salah satunya ditentukan oleh sumber daya yang ada dalam organisasi tersebut. Di
samping itu faktor yang sangat ini penting adalah faktor kepemimpinan. Peran utama kepemimpinan
adalahmempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapka.Pengembangan
organisasi merupakan suatu kegiatan mengadakan perubahan secara berencana yang mencakup suatu
diagnosa secara sistematis terhadap organisasi.Seorang pemimpin harus ikut aktif dalam pembantuan
pelaksanaan kegiatan usaha pengembangan organisasi. Keberhasilan kegiatan usaha pengembangan
organisasi sebagian besar ditentukan oleh kualitaskepemimpinannya atau pengelola dan komitmen
pimpinan pucuk organisasi.Kepemimpinan merupakansuatu halyang seharusnyadimiliki
olehpemimpinorganisasi. Efektivitas seorang pemimpin ditentukan oleh kepemimpinannya
mempengaruhi dan mengarahkan para anggotanya. Tentunya pihak pimpinan harus mempunyai
kemampuan dalam manajer, mengarahkan, mempengaruhi,memerintah dan memotivasi bawahannya
untuk memperoleh tujuan yang diinginkan oleh perusahaan.Di dalam manajer karyawan yang ada
dalam perusahaan harus diciptakan suatu komunikasi kerja yang baik antara atasan dan bawahan agar
tercipta hubungan kerja yang serasi dan selaras. Dengan pergi semangat dan kegairahan kerja para
karyawan tersebut diharapkanakan mencapai prestasi yang tinggi di bidang pekerjaan mereka masing-
masing sehingga tujuan perusahaan akan tercapai dengan hasil yang memuaskan.

1.2. Rumusan Masalah

1.Apa saja teori kepemimpinan itu ?


2.Bagaimana pemimpin yang efektif itu?
3.Bagaimana perilaku pemimpin terhadap mengelolah pekerjaan

1.3. Tujuan Makalah


1.Untuk menjelaskan apa saja teori kepemimpinan
2.Untuk mengetahui bagaiamana pemimpin yang efektif itu
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Teori Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah setiap tindakan yang dilakukan oleh individu atau kelompok untuk
mengkoordinasi dan memberi arah kepada individu atau kelompok lain yang tergabung dalam wadah
tertentu untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya Banyak ahli mengemukakan
pendapat dan teorinya tentang kepemimpinan. Teori yang mereka kemukakan berneka ragam.
Keragaman itu disebabkan antara lain oleh tiga hal. Pertama, teori dirumuskan berdasarkan bukti
empiris atau hasil penelitian. Kedua, perbedaan sudut pandang para ahli mengenai manusia
organisasi. Ketiga, hakikat dan substansi tugas yang dilaukan dan kerangka praktek kepemimpinan
itu. Berikut ini disajikan beberapa pendapat tentang teori kepemimpinan
I. Teori Sifat (Traits Theory)
Pendekatan ini menekankan pada sifat pemimpin seperti kepribadian, motivasi, nilai, dan
keterampilan. Yang mendasari pendekatan ini adalah asumsi bahwa beberapa orang
mempunyai bakat memimpin yang memiliki ciri tertentu yang tidak dimiliki oleh orang lain.
Teori kepemimpinan yang paling awal menyatakan bahwa kenerhasilan manajerial
disebabkan oleh kemampuan luar biasa seperti memiliki energi yang tidakk kenal lelah,
intuisi kepengelolaan, pandangan masa depan, dan kekuatan untuk membujuk yang tidak
dapat ditolak .Teori ini mempercayai bahwa pemimpin memiliki cara yang bervariasi karena
mereka memiliki karakteristik atau disposisi yang sudah melekat dalam dirinya. Teori tentang
analisis kepemimpinan berdasarkan ciri yang dalam berusaha untuk mengidentifikasi
perilaku-perilaku pemimpin. Bila perilaku pemimpin ada perbedaan yang berarti jika
dibandingkan dengan perilaku yang dipimpin, maka kepemimpinan akan dapat diajarkan. Bila
kepemimpinan bisa diajarkan, maka pasokan pemimpin bisa diperbesar. Pendekatan ini
menekankan bahwa pemimpin dan manager secara nyata bekerja untuk pekerjaan dan
hubungan keefektifan managerial. Perbedaan yang paling mendasar antara teori karakter dan
teori perilaku adalah terletak pada asumsi yang mendasarinya. Jika teori karakter yang benar,
maka pada dasarnya kepemimpinan dibawa dari lahir. Sedangkan jika teori perilaku yang
benar, maka kepemimpinan bisa diajarkan atau ditanamkan

II. Teori Situasional (Situasional/Contingency Theory)

Salah satu model kepemimpinan yang paling banyak digunakan dewasa ini adalah yang
berdasarkan teori situasional yang dikembangkan oleh Paul Harsey Dan Ken blanchard.Teori
ini terkadang disebut “teori kontijensi” kepemimpinan. Teori ini sangat menarik untuk
didalami paling sedikit tiga alasan, yaitu: penggunaannya yang meluas, daya tariknya secara
intuitif dan karena tampaknya didukung oleh pengalaman didunia nyata. Pendekatan
situasional menekankan pentingnya faktor kontekstual yang mempengaruhi proses
kepemimpinan. Berbagai faktor situasional yang ditemukan berpengaruh pada gaya
kepemimpinan tertentu, antara lain ialah:
 Kompleksitas tugas yang harus diselenggarialah
 Jenis pekerjaan, misalnya apakah bersifat rutin atau inovatif,
 Bentuk dan sifat teknologi yang digunadigunaka
 Persepsi, sikap dan gaya yang digunakan oleh para pejabat pemimpin yang
menduduki hirarki jabatan yang lebih tinggitinggi
 Norma-norma yang dianut oleh kelompok kerja yang berada di bawah pimpinan
yang bersangkutan,
 Rentang kendali yang paling tepat untuk diteraditerapkan
 Ancaman yang datang dari luar organisasi yang mesti dihadapi, misalnya dalam
bentuk persaingan bagi suatu organisasi niaga,
 Tingkat stress yang mungkin timbul sebagai akibat beban tugas, tingkat tanggung
jawab, desakan waktu dan faktor-faktor lainnya yang dapat menimbulkan ketegangan,
 Iklim yang terdapat dalam organisasi
Pada intinya teori ini menekankan bahwa efektifitas kepemimpinan seseorang tergantung
pada dua hal, yaitu pemilihan gaya kepemimpinan yang tepat untuk menghadapi situasi
tertentu dan tingkat kematangan jiwa (kedewasaan) para bawahan yang dipimpin. Dua
dimensi kepemimpinan yang digunakan dalam teori ini ialah perilaku seorang pemimpin yang
berkaitan dengan tugas kepemimpinannya dan hubungan atasan-bawahan. Tergantung pada
orientasi tugas kepemimpinan dan sifat hubungan atasan dan bawahan.
Yang digunakan, gaya kepemimpinan yang timbul apat mengambil empat bentuk, yaitu:
A. Memberitahukan Jika seorang pemimpin berperilaku memberitahukan, hal ini berarti
bahwa orientasi tugasnya dapat dikatakan tinggi dan digabung dengan hubungan atasan-
bawahan yang tidak dapat digolongkan sebagai akrab, meskipun tidak pula digolongkan
sebagai hubungan yang tidak bersahabat. Dengan kata lain, perilaku pemimpin terwujud
dalam gaya yang bersifat direktif.
B. “Menjual,” Jika seorang pemimpin berperilaku “menjual” berarti bertitik tolak dari
orientasi perumusan tugasnya secara tegas digabung dengan hubungan atasan-bawahan yang
bersifat intensif.
C.Mengajak bawahan berperan serta Perilaku pimpinan dalam hal demikian ialah orientasi
tugas yang rendah digabung dengan hubungan atasan-bawahan yang intensif. Artinya,
pimpinan hanya memainkan peranan selaku fasilitator untuk memperlancar tugas para
bawahan yang antara lain dilakukannya dengan menggunakan saluran komunikasi yang ada
secara efektif.
D.Melakukan pendelegasian. Seorang pemimpin dalam menghadapi situasi tertentu dapat pula
menggunakan perilaku berdasarkan orientasi tugas yang rendah digabung dengan intensitas
hubungan atasan-bawahan yang rendah pula.

III. Teori Otokratis dan Pemimpin Otokratis


Kepemimpinan dalam teori ini didasarkan atas perintah-perintah, paksaan, dan tindakan-
tindakan yang abitter (sebagai wasit). Pemimpin selalu melakukan pengawasaa pengawasan
yang ketat agar semua pekerjaan berlangsung secara efesien. Pemimpin pada teori ini disebut
otoktar keras karena mempunya sifat tepat, seksama,sesuai dengan prinsip namun keras dan
kaku. Pemimpin tersebut tidak akan mendelegasikan otoritas. Teori Psikologis Teori ini
menyatakan bahwa fungsi seorang pemimpin adalah memunculkan dan mengembangkan
sistem motivasi terbaik untuk merangsang kesediaan bekerja para anak buahnya guna
mencapai sasaran-sasaran organisatoris maupun untuk memenuhi tujuan-tujuan pribadi.
Pemimpin pada teori ini mementingkan aspek-aspek psikis manusia seperti pengakuan,
martabat, status sosial, kepastian emosional, dan lain-lain. Penganut teori ini merumuskan
tesis leader are made, pemimpin itu dapat diciptakan atau dipersiapkan secara khusus,
musalnya melalui pendidikan dan pelatihan
Teori Sosiologis Kepemimpinan dianggap sebagai usaha untuk melancarkan antar relasi
dalam organisasi dan sebagai usaha untuk menyelesaikan setiap konflik organisatoris antara
para pengikutnya agar tercapai kerja sama yang baik. Pemimpin menetapkan tujuan-tujuan
dengan menyertakan para pengikutnya dalam pengembilan keputusan terakhir. Selanjutnya,
pemimpinjuga mengidentifikasi tujuan, dan kerap kali memberikan petunjuk yang diperlukan
bagi para pengikut untuk melakukan setiap tindakan yang berkaitan dengan kepentingan
kelompoknya. 7.

IV. Teori Suportif


Menurut teori ini, para pengikut harus berusaha sekuat mungkin dan bekerja dengan penuh
gairah, sedangkan pemimpin akan membimbing dengan sebaik-baiknya melalui kebijakan
tertentu. Teori suportif ini biasa dikenal dengan teori partisipatif atau teori kepemimpinan
demokratis.

V. Teori Laissez Faire Pemimpin pada teori ini sebenarnya tidak mampu mengurus, dan
menyerahkan tanggung jawab serta pekerjaan kepada bawahannya. Pada teori ini, pemimpin
adalah seorang ketua yang bertindak sebagai simbol, dan biasanya tidakmemiliki
ketarampilan teknis.

VI. Teori Kelakuan Pribadi Kepemimpinan jenis ini akan muncul berdasarkan kualitas-kualitas
pribadi atau pola kelakuan para pemimpinnya. Pemimpin dalam kategori ini harus mampu
mengambil langkah-langkah yang paling tepat untuk suatu masalah. Masalah sosial itu tidak
akan pernah identik sama didalamruntunan waktu yang berbeda.

VII. Teori Sifat Orang-Orang Besar Cikal bakal seorang pemimpin dapat diprediksi dan dilihat
dengan melihat sifat, karakter, dan perilaku orang-orang besar yang tersebut sudah sukses
dalam menjalankan kepemimpinannya. Dengan demikian, ada beberapaciri-ciri unggul
sebagai predisposisi yang diharapkan akan dimiliki oleh seorang pemimpin, yaitu memiliki
inteligensi, memiliki daya persuasif dan keterampilan komunikatif, memiliki kepercayaan
diri, peka, kreatif, mau memberikan partisipasi sosial yang tinggi dan lain-lain.

VIII. Teori Humanistik / Populistik Fungsi kepemimpinan manurut teori ini yaitu merealisasi
kebebasan manusia dan memenuhi setiap kebutuhan insani yang dicapai melalui interaksi
pemimpin dengan rakyat. Untuk melakukan hal ini, perlu adanya organisasi yang baik dan
pemimpin mau memperhatikan kepentingan dan kebutuhan Rakyat. Organisasi tersebut
berperan sebagai sarana untuk melakukan kontrol sosial agar pemerintahan melakukan
fungsinya dengan baik, serta memerhatikan lemampuan dan potensi rakyat.

IX. Kepemimpinan Transaksional Moos dan Huber (2007)menyatakan bahwa istilah


“kepemimpinan transaksional” telah dilaksanakan untuk konsep kepemimpinan alam
semesta.Kepemimpinan transaksional adalah hubungan antara pemimpin dan bawahan serta
ditetapkan dengan jelas peran dan tugas-tugasnya. Kepemimpinan transaksional digambarkan
sebagai mempertukarkan sesuatu yang berharga untuk yang lain antara pemimpin dan
karyawan (Contingen Riward), intervensi yang dilakukan oleh pemimpin dalam proses
organisasional dimaksudkan untuk mengendalikan dan memperbaiki kesalahan yang
melibatkan interaksi antara pemimpin dan kakitanganya bersifat pro aktif. Prinsip utama dari
kepemimpinan transaksional adalah mengkaitkan kebutuhan individu dengan yang diinginkan
kemimpin untuk semua penghargaan yang diinginkan dari bawahannya sehingga
memungkinkan adanya peningkatan motivasi staf. Karena itu, dapat disimpulkan bahwa
pemimpin transaksi hakikatnya adalah menekankan bahwa perlunya seseorang pemimpin
menentukan apa yang harus dilakukan karyawan untuk mencapai tujuan organisasi. Pemimpin
transaksional juga cenderung memfokuskan diri pada solusi tugas-tugas organisasi. Untuk
memotivasi agar staf melakukan tanggung jawab mereka, para pemimpin transaksional sangat
tergantung pada sistem pemberian penghargaan dan hukuman pada bawahannya.

X Perilaku Spesifik Pemimpin Dalam Mengelola Pekerjaan

Seorang pemimpin pada hakikatnya adalah penggerak orang-orang yang bekerja. Oleh
karena itu, ia harus memiliki perilaku yang efektif dalammenggerakkan
bawahannya.Beberapa perilaku kepemimpinan dalam mengelola pekerjaan antara
lainmembuat perencanaan, menjelaskan, memberikan informasi, memantau danmemecahkan
masalah.
 Membuat PerencanaanPerencanaan merupakan perilaku pertama yang harus
dilakukan dalammengelola pekerjaan berdasarkan beberapa prinsip yaitu pekerjaan
apayangdilakukan, mengapa harus dilakukan, bagaimana meakukannya, siapayang
akan melakukan dan bila mana dilakukan, kategori perilaku initermasuk membuat
keputusan mengenai sasaran, strategi, strukturformsal,alokasi sumber daya dan
pengaturan berbagai kegiatan organisasi.Tujuannya agar pengorganisasian unit kerja
sejak awal dapat dijalankandengan efektif.
 MenjelaskanMenjelaskan (clarifying) adalah kegiatan mengkomunikasikan
rencanakegiatan yang telah ditentukan atau berbagai kebijakan yang telah dibuatdan
petunjuk praktis dalam melaksanakan berbagai kebijakan tersebut.
 Memberikan InformasiPerilaku menginformasikan adalah suatu kegiatan
mengkomunikasikantugas oleh seorang pemimpin kepada bawahan sehingga mereka
dapatmenjalankan tugas dengan baik atau memberikan informasi kepad paraatasan
tentang kegiatan-kegiatan, keputusan-keputusan, serta kinerjasubunit dalam instansi
tersebut.
 MemantauMemantau (monitoring) adalah kegiatan pengumpulan informasi
mengenaikegiatan atau aktivitas di subbagian (pemantau internal) serta
informasitentang peristiwa-peristiwa yang relevan dalam orgasisasi yang lebih
besaryang berasal dari lingkungan luar unit organisasi (pemantau eksternal).
 Memecahkan MasalahPemecahan masalah menyangkut identifikasi masalah-masalah
yang berhubungan dengan pekerjaan, menganalisisnya dengan cara yangsistematis,
dan bertindak tepat waktu untuk mengimplementasikan berbagai solusi dalam situasi
krisis. Tujuan dari perilaku ini adalah untukstabilitas organisasi dalam menjamin
iklim kerja yang kondusif danhubungan kerja yang baik.
BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Dari apa yang dipaparkan dalam perilaku spesifik dalam kepemimpinan untuk mengolah pekerjaan
membuat kita lebih mengerti dan bangaimana itu pemimpin mengelolah pekerjaan.Dan juga
Memberikan dukungan, mengembangkan dan memberikan pengakuan merupakan perilaku penting
yang berorientasi pada hubungan. Memberikan dukungan meliputih saran luas prilaku dimana seorang
pemimpin memperlihatkan pertimbangan, penerimaan, dan perhatian kepada kebutuhan dan perasaan
seseorang. seorang manajer yang perhatian dan bersahabat terhadap orang-orang mungkin
memenangkan persahabatan dan kesetiaan mereka. Mengembangkan meliputi perilaku yang bertujuan
untuk meningkatkan keterampilan yang berhubungan dengan pekerjaan dan memudahkan
penyesuaian pekerjaan dan kemajuan karir seseorang.

Memberikan dukungan, mengembangkan dan memberikan pengakuan merupakan perilaku penting


yang berorientasi pada hubungan. Memberikan dukungan meliputih saran luas prilaku dimana
seorang manajer rmemperlihatkan pertimbangan, penerimaan, dan perhatian kepada kebutuhan
dan perasaan seseorang. seorang manajer yang perhatian dan bersahabat terhadap orang-orang
mungkin memenangkan persahabatan dan kesetiaan mereka. Mengembangkan meliputi perilaku
yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan yang berhubungan dengan pekerjaan dan
memudahkan penyesuaian pekerjaan dan kemajuan karir seseorang. Memberikan dukungan,
mengembangkan dan memberikan pengakuan merupakan perilaku penting yang berorientasi pada
hubungan. Memberikan dukungan meliputih saran luas prilaku dimana seorang manajer
rmemperlihatkan pertimbangan, penerimaan, dan perhatian kepada kebutuhan dan perasaan
seseorang. seorang manajer yang perhatian dan bersahabat terhadap orang-orang mungkin
memenangkan persahabatan dan kesetiaan mereka. Mengembangkan meliputi perilaku yang
bertujuan untuk meningkatkan keterampilan yang berhubungan dengan pekerjaan dan
memudahkan penyesuaian pekerjaan dan kemajuan karir seseorang.

Anda mungkin juga menyukai