Anda di halaman 1dari 3

Nama : Erwin Sunaryo

Nim. : 049131004

Prodi. : Manajemen

TUGAS 2 MANAJEMEN

Pertanyaan

Berdasarkan kasus di atas, maka analisalah:

1. Apa yang Anda ketahui mengenai kepemimpinan? Kaitkan jawaban Anda dengan teori-teori
kepemimpinan dan kepemimpinan kontemporer.

2. Menurut Anda, mengapa kepemimpinan strategik itu diperlukan?

3. Menurut Anda, bagaimana Sang Founder mengembangkan empati dan memanusiakan karyawan?
Berikan analisa Anda.

Jawab:

1.Menurut Fiedler (1967) kepemimpinan pada dasarnya merupakan polahubungan antara


individu-individu yang menggunakan wewenang danpengaruhnya terhadap kelompok orang agar
bekerja bersama-sama untukmencapai tujuan.Teori kepemimpinan yang berdasar gaya dan perilaku
menyatakan, pemimpinyang hebat dibuat, bukan dilahirkan. Teori kepemimpinan ini fokus
padatindakan seorang pemimpin. Bukan pada kualitas mental atau sifat ataukarakter bawaan
dari orang tersebut.Teori ini juga menyebutkan, seorang dapat belajar dan berlatih untuk
menjadipemimpin melalui ajaran, pengalaman, dan pengamatan yang baik. Teori ini menunjukkan
bahwa kepemimpinan yang efektif merupakan hasil dari tigaketerampilan utama yang dimiliki oleh
individu yaitu keterampilan teknis,manusiawi, dan konseptual.

Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi dan mengarahkan orang lain dalam
mencapai tujuan tertentu. Ini melibatkan kemampuan untuk menginspirasi, memotivasi, dan
mengarahkan orang-orang dalam organisasi atau kelompok.

Ada beberapa teori kepemimpinan yang telah dikembangkan untuk menjelaskan sifat dan karakteristik
kepemimpinan. Beberapa teori kepemimpinan antara lain:

a. Teori Kepemimpinan Kharismatik : Teori ini fokus pada kepemimpinan yang didasarkan pada daya
tarik dan karisma pribadi pemimpin. Pemimpin kharismatik mampu mempengaruhi dan menginspirasi
orang lain melalui kepribadian mereka yang menarik.
b. Teori Kepemimpinan Transformasional : Teori ini menekankan pentingnya pemimpin dalam
mengubah dan menginspirasi pengikut mereka. Pemimpin transformasional mampu menggerakkan
orang lain untuk mencapai potensi terbaik mereka dan mencapai tujuan yang lebih tinggi.

c. Teori Kepemimpinan Situasional : Teori ini berpendapat bahwa kepemimpinan yang efektif tergantung
pada situasi tertentu. Pemimpin harus mampu menyesuaikan gaya kepemimpinan mereka dengan
kebutuhan dan karakteristik situasi yang berbeda.

d. Teori Kepemimpinan Transaksional : Teori ini fokus pada pertukaran antara pemimpin dan pengikut.
Pemimpin transaksional memberikan penghargaan dan pengakuan kepada pengikut yang mencapai
tujuan yang ditetapkan.

e. Teori Kepemimpinan Hamba : Teori ini menekankan pentingnya pemimpin dalam melayani kebutuhan
dan kepentingan pengikut mereka. Pemimpin pelayan fokus pada pelayanan, empati, dan
pengembangan orang lain.

Selain teori-teori tersebut, ada juga kepemimpinan kontemporer yang berkembang seiring dengan
perubahan dalam lingkungan bisnis dan sosial. Kepemimpinan kontemporer mencakup konsep-konsep
seperti kepemimpinan inklusif, kepemimpinan berkelanjutan, dan kepemimpinan berbasis nilai.

Kepemimpinan inklusif melibatkan pengakuan dan penghargaan terhadap keberagaman dan inklusi
dalam organisasi. Kepemimpinan berkelanjutan fokus pada pengelolaan sumber daya secara
bertanggung jawab untuk mencapai tujuan jangka panjang. Kepemimpinan berbasis nilai meliputi
pengambilan keputusan berdasarkan nilai-nilai dan etika yang kuat.

Dalam praktiknya, pemimpin sering menggabungkan berbagai teori dan pendekatan kepemimpinan
untuk mencapai hasil yang terbaik dalam situasi yang berbeda. Penting bagi pemimpin untuk memahami
teori-teori kepemimpinan dan menerapkannya dengan bijaksana sesuai dengan kebutuhan dan konteks
organisasi.

2. Menurut saya Kepemimpinan strategik adalah kemampuan seseorang atau sekelompok orang dalam
memberi arah, motivasi, dan sumber daya untuk mencapai visi organisasi dalam jangka panjang. Ini
bukan hanya sekedar memimpin, tapi bagaimana memimpin dengan tujuan dan arah yang jelas. Dalam
konteks ini, pemimpin strategis tak hanya fokus pada tugas-tugas sehari-hari, tetapi juga bagaimana
mempersiapkan organisasi untuk tantangan di masa depan. Mereka memahami bahwa perubahan
adalah hal yang pasti, dan bersiaplah untuk menghadapinya. Kepemimpinan strategik memerlukan
pemahaman mendalam tentang lingkungan bisnis, sumber daya internal, dan bagaimana
menggabungkan kedua aspek tersebut untuk mencapai keunggulan kompetitif. Selain itu, kemampuan
untuk berkomunikasi, memotivasi, dan menginspirasi tim juga menjadi komponen penting dari
kepemimpinan jenis ini.
Dengan kata lain, pemimpin strategis bukan hanya seorang "pemikir besar", tetapi juga seseorang yang
mampu menggerakkan organisasi menuju visinya melalui tindakan dan keputusan yang tepat.

Sejatinya, kepemimpinan strategik adalah tentang menciptakan masa depan, bukan hanya merespons
perubahan. Ini berarti proaktif dalam mencari peluang dan mengantisipasi hambatan, serta selalu siap
untuk beradaptasi dengan lingkungan yang konstan berubah.

Manfaat Kepemimpinan Strategik

a. Visi yang Jelas : Pemimpin strategis memiliki visi yang jelas tentang apa yang ingin dicapai oleh
organisasi dalam jangka panjang. Mereka memastikan bahwa semua anggota tim memahami dan
berkomitmen untuk mencapai visi tersebut.

b. Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik : Dengan pemahaman mendalam tentang lingkungan bisnis
dan sumber daya internal, pemimpin strategis dapat membuat keputusan yang lebih tepat dan tepat
waktu.

c. Adaptabilitas : Dalam dunia yang cepat berubah, kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat adalah
kunci sukses. Pemimpin strategis selalu siap untuk menghadapi perubahan dan memastikan bahwa
organisasi tetap relevan.

d. Keterlibatan Karyawan : Pemimpin strategis memahami pentingnya keterlibatan karyawan. Mereka


memastikan bahwa semua anggota tim merasa dihargai, termotivasi, dan memiliki alat dan sumber daya
yang diperlukan untuk berhasil.

e. Kinerja yang Lebih Baik : Dengan semua manfaat di atas, tidak mengherankan jika organisasi dengan
kepemimpinan strategik cenderung memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan pesaing
mereka.

3. Ali sampai pada satu kesimpulan, bahwa untuk merasa bahagia itu bukan berusaha membahagiakan
diri sendiri, melainkan harus membahagiakan orang lain. Pelajaran hidup ini dibawanya dalam
melanjutkan pengembangan bisnis dan dalam mengasah sifat kepemimpinannya. Dari pernyataan diatas
Ali muharam memang sudah memiliki jiwa pemimpin yang melekat pada dirinya, berdasarkan latar
belakang hidupnya Ali muharam adalah orang dari keluarga sederhana sehingga ia merasakan
bagaimana sulitnya mencari pekerjaan dan sulot untuk bertahan hidup, dari situ ia berpikir untuk
membantu orang karna dengn membantu orang yang susah dapat memberikan bahagia bagi orang
tersebut dan bagi dirinya sendiri, dengan begitu Ali muharam sekarang memiliki cabang gerai diberbagai
kota dan 500 karyawan berkat sifat empati dan memanusiakan semua karyawannya.

Sumber referensi: Modul BMP ( EKMA4116 ) Manajemen

Anda mungkin juga menyukai