Anda di halaman 1dari 7

IMPLEMENTASI NILAI KEDISIPLINAN DALAM KEPEMIMPINAN

Oleh : Jenisa Tasiline


Email : jenisatasiline@gmail.com
Abstrak

Kepemimpinan merupakan kekuatan aspirasi, kekuatan semangat, dan kekuatan moral yang mampu
mempengaruhi para anggota untukmengubah sikap, sehingga merekamenjadi paham dengan
keinginan pemimpin. Oleh sebab itu gaya kepemimpinan seseorang dapat mempengaruhi para
pegawai melakukan tindakan sesuai dengan tujuan organisasi. Perilaku gaya kepemimpinan seseorang
misalnya dalam hal cara memberi perintah, cara pemimpin tersebut memberi tugas atau pekerjaan,
cara berkomunikasi dengan bawahan, cara membuat keputusan, dan sebagainya. Pada narasi ini akan
membahas tentang kedisiplinan dan penerapannya dalam kepemimpinan, Di antara ajaran mulia yang
sangat ditekankan dalam Islam adalah disiplin. Disiplin merupakan salah satu pintu meraih
kesuksesan. Kepakaran dalam bidang ilmu pengetahuan tidak akan memiliki makna signifikan tanpa
disertai sikap disiplin.
Kata kunci : implementasi, nilai, disiplin, pemimpin
PENDAHULUAN

Kepemimpinan merupakan kekuatan yang sangat penting dibalik kekuasaan berbagai


organisasi dan bahwa untuk menciptakan organisasi yang efektif maka ruang lingkup kerja mengenai
apa yang bisa mereka capai, kemudian memobilisasi organisasi itu untuk berubah kearah visi baru
tersebut (Werren Bennis & Burt Nanus, 2006:2). Tidak dapat dipungkiri bahwa kesuksesan sebuah
organisasi sangat ditentukan oleh faktor kepemimpinan. Di dalam kemimpinan terdapat pemimpin
dan pengikut.

Orang sukses tidak lepas dari disiplinnya terhadap perilaku penting secara terus menerus
tanpa henti. Anda hanya berhenti ketika alam menghendakinya, selama kehendak itu datang dari
alam bawah sadar Anda, maka segeralah bangkit dan tegak berdiri untuk terus maju mengejar tujuan.
Disiplin erat hubungannya dengan kepemimpinan. Tidak mungkin seseorang memotivasi orang lain,
kalau ia tidak dapat menimbulkan kepercayaan dan respek. Hal ini banyak ditentukan oleh cara
berpikir, perilaku dan berbuat yang berdisiplin. Mutu kepemimpinan banyak ditentukan oleh disiplin,
terutama disiplin pribadi atau pengendalian diri yang dapat ditumbuhkan seseorang dalam dirinya.

Pemimpin berdasarkan konsep teoritis, memiliki tanggung jawab yang besar terhadap
pencapaian tujuan suatu organisasi, karena kepemimpinan inti dari pada manajemen yang merupakan
penggerak bagi sumber daya dan fungsi manajemen serta alat lainnya. Untuk menggerakkan sumber
daya terutama sumber daya manusia atau pegawai diperlukan kualitas kepemimpinan seseorang.
Salah satu faktor untuk menilai berkualitas tidaknya seorang pemimpin termasuk pendapat Werren
Bennis & Burt Nanus (2006:3), mengatakan bahwa berperan kepemimpinan dapat dilihat dari aspek
peran sebagai penentu arah, agen perubahan, juru bicara dan pelatih.
Ketiga aspek tersebut dapat dilaksanakan jika seorang pemimpin memiliki kemampuan
untuk menerapkan gaya kepemimpinan untuk mempengaruhi para pengikutnya untuk melaksanakan
tugas dan tanggung jawab secara efektif. Werren Bennis & Burt Nanus (2006:4) mengatakan bahwa
sudah 850 definisi yang diberikan oleh banyak ahli selama 75 tahun terakhir, namun tidak ada
pemahaman yang jelas dan tegas tentang apa yang membedakan pemimpin dan bukan pemimpin,
akan tetapi menurut Bennis yang lebih penting adalah pemimpin yang efektif dan pemimpin yang
tidak efektif dan organisasi efektif dan organisasi yang tidak efektif. Disiplin yang baik
mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugasnya yang diberikan
kepadanya.Hal ini mendorong gairah kerja, semangat kerja, dan terwujudnya tujuan perusahaan,
karyawan, dan masyarakat. Permasalahan kedisiplinan khususnya kedisiplinan pegawai, hingga saat
ini masih mendapat sorotan yang tajam dari masyarakat.Pelanggaran maupun permasalahan
kedisiplinan pegawai telah menghambat fungsi pelayanan pemerintah.

LANDASAN TEORI

1. 10 Faktor Kesuksesan by Thomas J. Stanley, Ph.D,

Thomas J. Stanley, Ph.D, penulis buku Millionaire Mind. Pernah melakukan riset tentang 100 faktor
yang menentukan kesuksesan seseorang. Riset dilakukan di Amerika dengan total 1001 responden,
dimana 733 responden adalah miliuner. Dan ternyata memiliki IQ yang tinggi/superior, sekolah di
sekolah favorit atau perguruan tinggi bergengsi bukan termasuk dalam 10 faktor utama menentukan
kesuksesan seseorang. Lalu, apa saja yang menjadi faktor utama penentu kesuksesan?

Disiplin keras (Being well-disciplined)

Disiplin erat kaitannya dengan manajemen waktu dan konsistensi terhadap langkah-langkah
mencapai tujuan atau visi ke depan. Ada banyak godaan saat kita akan melangkah. Terkadang
lingkungan sekitar menjadi sumber yang mengalihkan fokus terhadap langkah mewujudkan visi.
Dengan menanamkan sikap disiplin, setiap langkah kita akan fokus mencapai target. Perlahan dan
pasti target yang selalu ditetapkan akan mengantarkan pada pencapaian sukses yang ingin diraih.

Adapun faktor kesuksesan lain menurut thomas : Disiplin Keras (Being Well-Disciplined), Mudah
Bergaul (Getting Along With People), Dukungan Pendamping, Kerja Keras (Working Harder Than
Most People), Kecintaan Pada Yang Dikerjakan (Loving My Career/Business), Kepemimpinan
(Having Strong Leadership Qualities), Kepribadian Kompetitif (Having A Very Competitive
Spirit/Personality), Hidup Teratur (Being Very Well-Organized), Kemampuan Menjual Ide (Having
An Ability To Sell My Ideas/Products)

2. Kepemimpinan
Menurut Winardi (2002 : 2) : “Pemimpin adalah seseorang yang karena kecakapankecakapan
pribadinya dengan atau tanpa penangkatan resmi dapat mempengaruhi kelompok yang dipimpinnya
untuk mengarahkan upaya bersama kearah pencapaian sasaransasaran tertentu”. Menurut Nawawi
(2003 : 20) yaitu : “merupakan ktivitas seseorang untuk mempengaruhi individu, kelompok, dan
organisasi sebagai satu kesatuan sehingga kepemimpinan diberi makna sebagai kemampuan
mempengaruhi semua anggota kelompok dan organisasi agar bersedia melakukan kegiatan atau
bekerja untuk mencapai tujuan kelompok dan organisasi”.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan kepemimpinan merupakan cara seorang pemimpin
dalam mempengaruhi bawahan dengan karakteristik tertentu sehingga dapat mencapai tujuan yang
diinginkan. Faktor keberhasilan seorang pemimpin salah satunya tergantung dengan tekhnik
kepemimpinan yang dilakukan dalam menciptakan situasi sehingga menyebabkan orang yang
dipimpinnya timbul kesadaran untuk melaksanakan apa yangv dikehendaki,. Dengan kata lain,
efektif atau tidaknya seorang pemimpin tergantung dari bagaimana kemampuannya dalam mengelola
dan menerapkan pola kepemimpinannya sesuai dengan situasi dan kondisi organisasi tersebut

3. Kedisiplinan

Menurut Ambar Teguh Sulistiani dan Rosidah (2009 : 290) mendifinisikan kedisiplinan sebagai
berikut : “Kedisiplinan (dicipline) adalah prosedur yang mengoreksi atau menghukum bawahan
karena melanggar peraturan atau prosedur. Kedisiplinan merupakan bentuk pengendalian diri
pegawai dan pelaksanaan yang teratur dan menunjukan tingkat kesungguhan tim kerja di dalam suatu
organisasi”. Menurut Keith Davis (1985 : 366) yang disadur oleh A.A. Anwar Prabu Mangkunegara
(2011 : 129) mengemukakan bahwa “Dicipline is management action to enforce organization
standards”. Dapat diartikan sebagai pelaksanaan manajemen untuk memperteguh pedomanpedoman
organisasi.

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa disiplin


merupakan dorongan kepada karyawan untuk melakukan suatu kegiatan sesuai norma atau aturan
yang telah ditetapkan dan juga merupakan suatu sikap ketaatan, kesediaan, kesedian, kesetiaan,
keteraturan dan ketertiban seorang karyawan.

PEMBAHASAN

1. Konsep kepemimpinan

Berbicara tentang kepemimpinan berarti kita tidak dapat melepaskan diri dari masalah
manusia, karena memang yang menjalankan kepemimpinan adalah manusia itu sendiri. Memiliki
pemikiran realistis dalam menghadapi berbagai proses aktivitas demi pencapaian tujuan organisasi.
Jadi unit analisisnya adalah manusia/individu. Oleh karena itu kepemimpinan tidak akan ada tanpa
pemimpin dan yang dipimpin, keduanya ini adalah manusia yang memiliki potensi mengarahkan
manusia dengan meningkatkan motivasi kerja sumber daya pegawai di dalam mencapai tujuan
organisasi. Tak dapat dipungkiri bahwa kesuksesan organisasi tergantung pada kepemimpinan.

Muladi Adi Sujatmo (2008:3) mengatakan bahwa kepemimpinan merupkan tema yang selalu
menarik diperbincangkan dan tak akan pernah habis dibahas. Masalah kepemimpinan akan selalu
hidup dan berusaha ditelusuri dari satu generasi ke genrasi selanjutnya, guna mencari formulasi yang
lebih aktual dan tepat sehingga dapat diterapkan pada setiap zamannya. Kepemimpinan merupakan
fenomena yang kompleks, dan merupakan gejala kemanusiaan yang universal (Bass,1981).
Kepemimpinan juga merupakan salah satu topik yang paling banyak diamati sekaligus fenomena
yang paling sedikit dipahami (Burns, 1978).

2. Pengertian kepemimpinan

Kepemimpinan berasal dari kata pemimpin yang berarti seorang pribadi yang memiliki
kecakapan dan kelebihan khususnya kecakapan dan kelebihan di satu bidang sehingga dia mampu
mempengaruhi orang lain untuk bersama±sama melakukan aktifitas tertentu demi pencapaian suatu
sasaran dan tujuan. (Kartono, 2005 :76).

Sutrisno (2009: 213), dalam suatu organisasi, kepemimpinan memegang peranan yang
penting karena pemimpin itulah yang akan menggerakkan organisasi dalam mencapai tujuan
organisasi. Tidak mudah menjadi seorang pemimpin, karena pempimpin harus memahami bawahan.

Menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu kegiatan
atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang
tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.

3. Fungsi kepemimpinan

ABerbagai kriteria digunakan untuk menilai efektifitas kepemimpinan se seorang. Kriteria tersebut
berkisar pada kemampuan pimpinan berperan dalam men jalankan berbagai fungsi-fungsi
kepemimpinan, sebagaimana dikemukakan oleh Siagian (2003) sebagaiberikut : 1. Pimpinan selaku
penentu arah yang akan ditempuh dalamusaha pencapaian tujuan 2. Wakil dan juru bicara organisasi
dalam hubungan dengan pihak-pihak di luar organisasi. 3. Pimpinan selaku komunikator yang efektif
4. Mediator yang andal, khususnya dalam hubungan ke dalam, terutama dalam
menanganisituasikonflik. 5. Pimpinan selaku integrator yang efektif, rasional, objektif, dan netral.

Kartono (2005), yaitu bahwa fungsi kepemimpinan ialah memacu, menuntun dan
membimbing, membangun dan memberi atau membangun motivasi-motivasi kerja, mengendalikan
organisasi, menjalin jaringanjaringan komunikasi yang baik, memberikan supervisi/pengawasan
yang efisien dan membawa para pengikutnya kepada sasaran yang ingin dituju sesuai dengan
ketentuan waktu dan rencana
KEDISIPLINAN DLAM KEPEMIMPINAN

Sebagai seorang Pemimpin meski hanya 1 orang dalam Tim Anda, maka syarat utama
adalah Anda harus Disiplin. Kepemimpinan tidak lepas dari Disiplin dan orang pertama yang Anda
pimpin adalah Diri Sendiri, maka Anda harus belajar ber-disiplin dalam segala hal sebelum
membawa kedisiplinan kepada orang-orang Anda. Disiplin Diri menjadi dasar utama Kepemimpinan
Anda akan terlihat.

Orang sukses tidak lepas dari disiplinnya terhadap perilaku penting secara terus menerus
tanpa henti. Anda hanya berhenti ketika alam menghendakinya, selama kehendak itu datang dari
alam bawah sadar Anda, maka segeralah bangkit dan tegak berdiri untuk terus maju mengejar tujuan.
Disiplin erat hubungannya dengan kepemimpinan. Tidak mungkin seseorang memotivasi orang lain,
kalau ia tidak dapat menimbulkan kepercayaan dan respek. Hal ini banyak ditentukan oleh cara
berpikir, perilaku dan berbuat yang berdisiplin. Mutu kepemimpinan banyak ditentukan oleh disiplin,
terutama disiplin pribadi atau pengendalian diri yang dapat ditumbuhkan seseorang dalam dirinya.

Untuk mengembangkan gaya hidup disiplin salah satu tugas Anda adalah menantang dan
menghilangkan kecenderungan apapun untuk membuat alasan. Ketika Anda mempunyai beberapa
alasan untuk tidak melakukan disiplin diri, maka sadarilah bahwa hal ini adalah kumpulan alasan
yang mana semuanya harus ditentang jika Anda ingin mendaki tingkat sukses lebih tinggi sebagai
seorang Pemimpin.

Faktor disiplin dalam kepemimpinan merupakan sesuatu yang sangat penting. Persoalan
utama yang muncul adalah persepsi yang keliru tentang disiplin itu, baik dari segi pemimpin maupun
dari segi bawahan. Pemimpin bisa terjebak untuk menggunakan disiplin guna mempertahankan
"status quo" dalam kepemimpinannya atau untuk mengekspresikan sikapnya terhadap bawahan, di
mana disiplin seolah-olah diartikan sebagai hukuman semata-mata. Dari pihak bawahan, disiplin
telah terlihat sebagai "hukuman yang mengancam nasibnya", atau usaha atasan untuk menghalang-
halangi kemajuan dirinya.

Dalam kepemimpinan, disiplin harus diartikan sebagai "mendidik untuk perbaikan dan
menjadi lebih baik". Disiplin di sini tidak diartikan sebagai hukuman untuk orang yang bersalah,
tetapi merupakan didikan atau tuntunan untuk bermotivasi, bersikap, dan berkinerja baik secara
konsisten. Disiplin tidak hanya diterapkan pada saat seseorang terbukti bersalah, tetapi dimulai
dalam kondisi kerja normal untuk meningkatkan komitmen dan kinerja. Seseorang yang terbukti
bersalah dan disiplin hanyalah merupakan salah satu aspek saja dari disiplin.

Dalam menjalankan disiplin, proses disiplin dapat dilukiskan dari lima sisi penting berikut.
1. Disiplin bagaikan mercusuar yang membuat nakhoda tetap siaga akan kondisi yang dihadapi
dan tetap waspada menghadapi kenyataan hidup dan kerja.
2. Disiplin bagaikan air sungai yang terus mengalir dari gunung ke lembah dan terus membawa
kesegaran dan membersihkan bagian sungai yang keruh.

3. Disiplin bagaikan dinamo yang menyimpan kekuatan/daya untuk menghidupkan mesin.


Apabila kunci kontak dibuka, daya pun mengalir dan menghidupkan mesin yang mencipta
daya dorong yang lebih besar lagi dan yang berjalan secara konsisten.
4. Disiplin bagaikan gas, rem, dan kemudi pada mobil yang mendorong, menghentikan, dan
memberikan arah yang pasti.Disiplin bagaikan wasit dan hakim yang mengarahkan
pertandingan dan menetapkan skor benar-salah, untung-kalah.

KESIMPULAN

Karakteristik seorang pemimpin yang sukses tidaklah lepas dari nilai-nilai kedisiplinan
dalam kepemimpinannya, disiplin dalam memimpin mampu mengatur segala jangkauan apa yang di
pimpin, dan menggambarkan kekuatan kepemimpinan seseorang, Islam sangat cermat dalam
menetapkan pemimpin yang akan menjadi teladan kelompok yaitu menyuburkan dan membangun
kepribadian Muslim. Salah seorang pemimpin yang memenuhi kualitas seperti itu, bagi seluruh umat
Islam adalah Nabi Muhammad saw. Pengangkatan beliau sebagai Rasul Allah swt., selain untuk
memimpin umat manusia juga untuk seluruh alam. Kepribadian Nabi Muhammad swt., sebagai
manusia yang kepemimpinannya patut diteladani adalah ketangguhan beliau untuk menjadi pribadi
yang tidak dipengaruhi keadaan masyarakat di sekitarnya yang masih jahiliyah

Disiplin yang baik dan benar dalam kepemimpinan akan selalu membangun serta membawa
kemajuan. Pemimpin yang berhikmat akan selalu menerapkan disiplin dalam hidup dan kerja
sehingga membawa dampak positif bagi kemajuan hidup dan kerja dalam organisasi.

Pada akhirnya, perlulah disadari bahwa disiplin dalam kehidupan berorganisasi, bekerja,
berkelompok, dan individu merupakan adanya gambaran tekad, kemauan, serta komitmen yang
sedang diejawentahkan. Hal ini menentukan kohesi tinggi dalam mekanisme sosial yang memastikan
hubungan dan kerja sama yang erat, yang secara pasti mengarah kepada keberhasilan/kesuksesan
hidup dan kerja kelompok maupun individu.

Anda mungkin juga menyukai