RUJUKANNYA?
Kepemimpinan ialah kemampuan yang mampu meyakinkan orang lain agar mau
bekerjasama dibawah pimpinannya menjadi kesatuan dari tim untuk mencapai suatu
tujuan
• Kepemimpinan merupakan suatu hubungan yang ada dalam diri seseorang atau
pemimpin
dan pengaruh yang lain untuk mau bekerja secara sadar dalam kaitannya dengan tugas
untuk
yang diselenggarakan dalam kelompok dalam upaya mereka untuk mencapai tujuan yang
Widjono Hs
Rhonda Abrams dan Alice Laplante • Operasional adalah aspek yang penting karena
DIDESKRIPSIKAN DI ATAS NO 1!
menyelenggarakan atau mengoperasikan suatu lembaga supaya mencapai visi, misi dan
OPERASIONAL
terus menerus berada dalam organisasi yang dipimpin demi tercapainya tujuan organisasi
yang baik tidak dilihat dari seberapa banyak orang yang menjadi pengikutnya, bukan juga
dilihat dari seberapa ia memimpin. Pemimpin yang baik dilihat dari seberapa banyak ia
Kepemimpinan menjadi salah satu faktor penting bagi keberhasilan sebuah organisasi.
Untuk itu, ada beberapa sikap kepemiminan dalam organisasi yang perlu diterapkan oleh
seorang pemimpin, diantaranya:
Kepemimpinan dalam organisasi akan menjadi lebih efektif jika seorang pemimpin
Kepemimpinan dalam organisasi bukan melulu soal pangkat dan jabatan tetapi
motivasi, bahkan untuk setiap hal kecil dari pekrjaan yang anak buah anda lakukan
Kepemimpinan dalam organisasi adalah tentang kepercayaan. Berikan anak buah anda
kepercayaan dan tsanggung jawab yang lebih dalam melakukan tugas mereka. Jika
ada hal yang tidak sejalan, jangan langsung menghakimi. Berikan feedback agar
RUJUKANNYA?
Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.
Dalam ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang ilmu,
terutama
sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, dan manajemen. Kajian mengenai organisasi
Definisi
Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok sama satu
sama
lain, dan ada pula yang berbeda. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau
material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang
Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang
dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang
bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau
sekelompok tujuan.
antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam
rangka
pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat
seseorang /
beberapa orang yang disebut atasan dan seorang / sekelompok orang yang disebut dengan
bawahan.
DIDESKRIPSIKAN DI ATAS NO 1!
seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi
Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang
terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan
pada tulisan ini adalah peran kepemimpinan yang mengacu pada pendapat Werren
Bennis & Burt Nanus yaitu peran kepemimpinan sebagai penentu arah, agen
perubahan serta juru bicara dan pelatih. Sedangkan gaya kepemimpinan adalah gaya
kepemimpinan Bass & Avolio yang dikutip dari Luthans yaitu gaya kepemimpinan
Hubungan kedua aspek ini dapat dilihat pada perilaku pemimpin dan yang
kepemimpinan. Sedangkan Pengikut sebagai staf menerima dan merespon peran yang
tujuan organisasi mustahil akan tercapai. Oleh karena itu para pemimpin di dalam
bertindak sebagai penentu arah, bagaikan alat (kompas) penentu arah yang digunakan
oleh seorang nahkoda di tengah laut kemana tujuan dan sasaran yang dituju. Tujuan
suatu organisasi tentunya mengacu pada visi organisasi, tanpa visi maka organisasi
tersebut bisa salah arah. Sebagaimana yang diungkapkan oleh ISSN 1411- 3341
JURNAL ACADEMICA Fisip Untad VOL.04 No. 01 PEBRUARI 2012 795 Werren
Bennis & Burt Nanus (2006:ii) mengatakan bahwa elemen yang paling pneting dari
kepemimpinan yang sukses adalah visi yang disampaikan dengan jelas, atau indra
yang tajam dalam menentukan arah untuk memfokuskan perhatian semua orang yang
terkait dengan organisasi. Jadi visi organisasi merupakan panduan untuk mengarah
menurut Yulk, bahwa karakteristik setiap pengikut tercermin pada Ciri (Kebutuhan,
nilai, konsep peribadi, Keyakinan & Optimisme, Keterampilan & keahlian, Sifat
dari
unsur pimpinan memahami dan menyesuaikan gaya kepemimpinan apa yang cocok
bagi setiap pengikut agar mau mengikuti arahan yang bersumber dari pimpinan.
Misalkan salah satu karakterisitik yang dilihat dari aspek keterampilan dan keahlian,
maka unsur pimpinan sebenarnya menanamkan dan memberi keyakinan bahwa apa
yang dimiliki dapat memberi kontribusi terhadap organisasi, oleh karena itu pengikut
merasa diperhatian dan diharagai. Jika mengalami hambatan dengan adanya potensi
yang dimiliki maka unsur pimpinan mengarahkannya sesuai tujuan yang hendak
mengikuti pendidikan dsan pelatihan. Jika tidak menagalami hambatan, maka unsur
pimpinan memberi penghargaan baik berupa materi maupun non materi, seperti
pujian, karena tidak semua manusia dalam bekerja hanya sekedar memnuhi kebutuhan
hidup secara mendasar akan tetapi masih ada beberapa manusia membutuhkan
aktualisasi. Untuk memenuhi kebutuhan setiap manusia atau pengikut maka unsur
transformasional.
LEMBAR KERJA 11
Pengertian Publik
Sebelum membahas pengertian publik perlu mengetahui latar belakang berkaitan dengan
publik yaitu tidak terlepas dari kodrat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang
memiliki
hubungan manusia dengan manusia lainnya (sosiologis). Dengan kata lain, kelangsungan
nilai hidup atau survival masyarakat maupun masing-masing anggotanya tergantung dari
realisasi keseimbangan kepentingan individu dan masyarakat tempat individu itu menjadi
anggotanya.
Oleh karena itu, perbedaan manusia yang secara lahiriah berbeda memiliki kebutuhan yang
berbeda pula, sehingga memerlukan suatu penataan kebijakan publik yang artinya bahwa
apa
Menurut The Lexicon Webster Dictionary cetakan tahun 1978, kata publik diserap dari
bahasa Inggris public yang secara etimologis berasal dari bahasa Latin, publicus yang
berarti
for populicus dan populicus berasal dari kata populus yang berarti people.
Selanjutnya kata public diartikan sebagai bukan perseorangan, meliputi orang banyak,
berkaitan dengan atau mengenai suatu negara, bangsa, atau masyarakat, seperti digunakan
dalam frase public finance (keuangan negara), public administration (tata usaha negara),
public service (pelayanan publik), public transport (pengangkutan umum), public relation
Sedangkan Emery Bogardus mendefinisikan Publik adalah sejumlah orang yang bersatu
dalam satu ikatan dan mempunyai pendirian sama terhadap suatu permasalahan sosial.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengertian publik adalah sekelompok orang
(sosiologis).
Sebagaimana dinyatakan secara semantik tentang pengertian kata publik di atas bahwa
kata
di dalam masyarakat itu sendiri terdapat berbagai bentuk masyarakat atau kesatuan sosial
yang lebih kecil seperti suatu keluarga, suku bangsa atau suatu masyarakat daerah, atau
suatu
Publik adalah salah-satu kajian dari Ilmu Administrasi Publik yang banyak dipelajari oleh
ahli serta ilmuwan Administrasi Publik. Berikut beberapa pengertian dasar kebijakan
publik
yang dikemukakan oleh beberapa ahli. Menurut Dye (1981:1): “Public policy is whatever
adalah apapun yang dipilih pemerintah untuk dilakukan atau tidak dilakukan. Sementara
Berhubungan dengan konteks pencapian tujuan suatu bangsa dan pemecahan masalah
merupakan serangkaian kegiatan yang mempunyai maksud atau tujuan tertentu yang
diikuti
dan dilaksanakan oleh seorang aktor atau sekelompok aktor yang berhubungan dengan
suatu
permasalahan atau suatu hal yang diperhatikan. Seiring dengan pendapat tersebut
Nugroho
nasional suatu bangsa dapat dipahami sebagai aktivitas-aktivitas yang dikerjakan untuk
tujuan maupuan pemecahan masalah ataupun kombinasi dari keduanya. Secara padat
Tachjan
(Diktat Kuliah Kebijakan Publik, 2006ii:31) menjelaskan tentang tujuan kebijakan publik
bahwa tujuan kebijakan publik adalah dapat diperolehnya nilai-nilai oleh publik baik yang
bertalian dengan public goods (barang publik) maupun public service (jasa publik). Nilai-
nilai tersebut sangat dibutuhkan oleh publik untuk meningkatkan kualitas hidup baik fisik
maupun non-fisik.
publik memiliki tiga tingkatan yang berbeda berdasarkan hierarki kebijakan, yaitu: policy
Dalam suatu negara demokratis policy level diperankan oleh lembaga yudikatif dan
operational level dilaksanakan oleh satuan pelaksana seperti kedinasan, kelembagaan atau
paling bawah (street level bureaucrat) dengan kelompok sasaran (target group) kebijakan
yang menunjukkan pola pelaksanaan kebijakan yang menentukan dampak (outcome) dari
kebijakan tersebut. Hasil suatu kebijakan dalam kurun waktu tertentu yang ditetapkan
akan
ditinjau kembali (assesment) untuk menjadi umpan balik (feedback) bagi semua level
publik ditentukan oleh proses kebijakan yang melibatkan tahapan-tahapan dan variabel-
Tachjan (2006i:19) menyimpulkan bahwa pada garis besarnya siklus kebijakan publik
terdiri
1. Perumusan kebijakan
Jadi efektivitas suatu kebijakan publik sangat ditentukan oleh proses kebijakan yang terdiri
dari formulasi, implementasi serta evaluasi. Ketiga aktivitas pokok proses kebijakan
tersebut
mempunyai hubungan kausalitas serta berpola siklikal atau bersiklus secara terus menerus
Implementasi kebijakan merupakan tahap yang krusial dalam proses kebijakan publik.
Suatu
kebijakan atau program harus diimplementasikan agar mempunyai dampak atau tujuan
yang
administrasi publik dimana aktor, organisasi, prosedur, teknik serta sumber daya
Van Meter dan Van Horn dalam Budi Winarno (2005:102) mendefinisikan implementasi
”Tindakan-tindakan yang dilakukan oleh organisasi publik yang diarahkan untuk mencapai
usaha untuk mencapai perubahan-perubahan besar dan kecil yang ditetapkan oleh
keputusan-
keputusan kebijakan”.
Tahap implementasi kebijakan tidak akan dimulai sebelum tujuan dan sasaran ditetapkan
terlebih dahulu yang dilakukan oleh formulasi kebijakan. Dengan demikian, tahap