Anda di halaman 1dari 13

LEMBAR KERJA 9

1. DESKRIPSIKAN MINIMAL 2 PENDAPAT AHLI TENTANG KONSEP PENYUSUNAN

DAN SIMULASI SKENARIO KEPEMIMPINAN OPERASIONAL BESERTA

RUJUKANNYA?

KEPEMIMPINAN MENURUT PARA AHLI

Kepemimpinan ialah kemampuan yang mampu meyakinkan orang lain agar mau

bekerjasama dibawah pimpinannya menjadi kesatuan dari tim untuk mencapai suatu
tujuan

tertentu. James M. Black

• Kepemimpinan merupakan suatu hubungan yang ada dalam diri seseorang atau
pemimpin

dan pengaruh yang lain untuk mau bekerja secara sadar dalam kaitannya dengan tugas
untuk

mencapai tujuan yang diinginkan.

• Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan

yang diselenggarakan dalam kelompok dalam upaya mereka untuk mencapai tujuan yang

ditetapkan William G. Scott

KESIMPULAN Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi

orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran.

OPERASIONAL MENURUT PARA AHLI

Widjono Hs

• Operasional adalah batasan pengertian yang dijadikan sebagai pedoman

untuk melakukan suatu kegiatan ataupun pekerjaan.

Rhonda Abrams dan Alice Laplante • Operasional adalah aspek yang penting karena

tanpanya, maka tidak ada yang dapat dikerjakan.


2. SIMPULKAN KONSEP PENYUSUNAN DAN SIMULASI SKENARIO KEPEMIMPINAN

OPERASOIONAL MENURUT SAUDARA BERDASARKAN RUJUKAN YANG

DIDESKRIPSIKAN DI ATAS NO 1!

KESIMPULAN Operasional adalah hal yang dijadikan sebagai pedoman melakukan

suatu pekerjaan atau kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu.

Kepemimpinan operasional merupakan kemampuan seorang pemimpin untuk

menyelenggarakan atau mengoperasikan suatu lembaga supaya mencapai visi, misi dan

tujuan sebagaimana yang telah ditetapkan oleh organisasi. KEPEMIMPINAN

OPERASIONAL

Kepemimpinan operasional itu bersifat pengawalan atas kebijakan yang diambil

pimpinan dan organisasi.

• Pengawalan tersebut bersifat kontrol, sehingga pemimpin akan

terus menerus berada dalam organisasi yang dipimpin demi tercapainya tujuan organisasi

tersebut. KEPEMIMPINAN OPERASIONAL

3. SUSUN SKENARIO SIMULASI IMPLIMENTASI KEPEMIMPINAN OPERASIONAL?

Kepemimpinan operasional adalah sebuah proses dimana seorang pemimpin memngaruhi


dan

memberikan contoh kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.


Pemimpin

yang baik tidak dilihat dari seberapa banyak orang yang menjadi pengikutnya, bukan juga

dilihat dari seberapa ia memimpin. Pemimpin yang baik dilihat dari seberapa banyak ia

mampu menciptakan sosok pemimpin yang baru.

Kepemimpinan menjadi salah satu faktor penting bagi keberhasilan sebuah organisasi.

Untuk itu, ada beberapa sikap kepemiminan dalam organisasi yang perlu diterapkan oleh
seorang pemimpin, diantaranya:

1. Menjalin kedekatan dengan anak buah

Kepemimpinan dalam organisasi akan menjadi lebih efektif jika seorang pemimpin

telah mendapat respek dari anak buah.

2. Memberikan semangat dan motivasii

Kepemimpinan dalam organisasi bukan melulu soal pangkat dan jabatan tetapi

kepemiminan adalah bagamana seorang pemipin dapat memberikan semangat dan

motivasi, bahkan untuk setiap hal kecil dari pekrjaan yang anak buah anda lakukan

3. Memberikan kepercayaan dan tanggung jawab

Kepemimpinan dalam organisasi adalah tentang kepercayaan. Berikan anak buah anda

kepercayaan dan tsanggung jawab yang lebih dalam melakukan tugas mereka. Jika

ada hal yang tidak sejalan, jangan langsung menghakimi. Berikan feedback agar

kedepannya merka tidak takut salah dalam mengambil sebuahn kepuitusan.


LEMBAR KERJA 10

1. DESKRIPSIKAN MINIMAL 2 PENDAPAT AHLI TENTANG KONSEP PENYUSUNAN

DAN SIMULASI SKENARIO KEPEMIMPINAN ORGANISASI BESERTA

RUJUKANNYA?

Definisi Para Ahli Tentang Organisasi

Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.

Dalam ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang ilmu,
terutama

sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, dan manajemen. Kajian mengenai organisasi

sering disebut studi organisasi (organizational studies), perilaku organisasi (organizational

behaviour), atau analisa organisasi (organization analysis).

Definisi

Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok sama satu
sama

lain, dan ada pula yang berbeda. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau

wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis,

terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya


(uang,

material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang

digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.

Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.

Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang

dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang

bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau
sekelompok tujuan.

Prof Dr. Sondang P. Siagian, mendefinisikanorganisasi ialah setiap bentuk persekutuan

antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam
rangka

pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat
seseorang /

beberapa orang yang disebut atasan dan seorang / sekelompok orang yang disebut dengan

bawahan.

2. SIMPULKAN KONSEP PENYUSUNAN DAN SIMULASI SKENARIO KEPEMIMPINAN

ORGANISASI MENURUT SAUDARA BERDASARKAN RUJUKAN YANG

DIDESKRIPSIKAN DI ATAS NO 1!

Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek

seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi

sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik

adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya,

karena memberikan kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam

masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran.

Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang

terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan

tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam

keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang

dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.


3. SUSUN SKENARIO SIMULASI IMPLIMENTASI KEPEMIMPINAN ORGANISASI

Implementasi Peran Kepemimpinan Organisasi.

Mencermati berbagai konsep tentang kepemimpinan, peran kepemimpinan dan gaya

kepemimpinan, maka penulis yakin bahwa seorang pemimpin dalam sebuah

organisasi tidak akan berhasil mencapai tujuan tanpa memiliki kemampuan

mengimplementasikan peran kepemimpinan. Peran kepemimpinan yang dimaksud

pada tulisan ini adalah peran kepemimpinan yang mengacu pada pendapat Werren

Bennis & Burt Nanus yaitu peran kepemimpinan sebagai penentu arah, agen

perubahan serta juru bicara dan pelatih. Sedangkan gaya kepemimpinan adalah gaya

kepemimpinan Bass & Avolio yang dikutip dari Luthans yaitu gaya kepemimpinan

transformasional dan transaksional.

Hubungan kedua aspek ini dapat dilihat pada perilaku pemimpin dan yang

dipimpin. Pemimpin melaksanakan peran kepemimpinan dengan mengguanakan gaya

kepemimpinan. Sedangkan Pengikut sebagai staf menerima dan merespon peran yang

dimainkan oleh unsur pimpinan tersebut.

Mengimplementasikan peran kepemimpinan sebagai penentu arah, dalan arti

kata pemimpin mengarahkan pengikutnya ke arah pencapaian tujuan organisasi. Jika

pemimpin tidak memahami kondisi pengikut, maka untuk menggerakkan kearah

tujuan organisasi mustahil akan tercapai. Oleh karena itu para pemimpin di dalam

bertindak sebagai penentu arah, bagaikan alat (kompas) penentu arah yang digunakan

oleh seorang nahkoda di tengah laut kemana tujuan dan sasaran yang dituju. Tujuan

suatu organisasi tentunya mengacu pada visi organisasi, tanpa visi maka organisasi

tersebut bisa salah arah. Sebagaimana yang diungkapkan oleh ISSN 1411- 3341

JURNAL ACADEMICA Fisip Untad VOL.04 No. 01 PEBRUARI 2012 795 Werren

Bennis & Burt Nanus (2006:ii) mengatakan bahwa elemen yang paling pneting dari
kepemimpinan yang sukses adalah visi yang disampaikan dengan jelas, atau indra

yang tajam dalam menentukan arah untuk memfokuskan perhatian semua orang yang

terkait dengan organisasi. Jadi visi organisasi merupakan panduan untuk mengarah

pada pencapaian tujuan organisasi yang bersangkutan. Untuk mengarahkan pengikut

kearah pencapaian visi, maka pemimpin harus memahami karkateritik pengikut

menurut Yulk, bahwa karakteristik setiap pengikut tercermin pada Ciri (Kebutuhan,

nilai, konsep peribadi, Keyakinan & Optimisme, Keterampilan & keahlian, Sifat
dari

pemimpinnya, Kepercayaan kepada pemimpin, Komitmen dan upaya tugas, Kepuasan

terhadap pemimpin & Pekerjaan. Setelah memahami karkateristik pengikut, maka

unsur pimpinan memahami dan menyesuaikan gaya kepemimpinan apa yang cocok

bagi setiap pengikut agar mau mengikuti arahan yang bersumber dari pimpinan.

Misalkan salah satu karakterisitik yang dilihat dari aspek keterampilan dan keahlian,

maka unsur pimpinan sebenarnya menanamkan dan memberi keyakinan bahwa apa

yang dimiliki dapat memberi kontribusi terhadap organisasi, oleh karena itu pengikut

merasa diperhatian dan diharagai. Jika mengalami hambatan dengan adanya potensi

yang dimiliki maka unsur pimpinan mengarahkannya sesuai tujuan yang hendak

dicapai serta memberinya motivasi untuk meningkatkan kemampuan dengan

mengikuti pendidikan dsan pelatihan. Jika tidak menagalami hambatan, maka unsur

pimpinan memberi penghargaan baik berupa materi maupun non materi, seperti

pujian, karena tidak semua manusia dalam bekerja hanya sekedar memnuhi kebutuhan

hidup secara mendasar akan tetapi masih ada beberapa manusia membutuhkan

aktualisasi. Untuk memenuhi kebutuhan setiap manusia atau pengikut maka unsur

pimpinan dapat menerapkan gaya kepemimpinan transaksional maupun

transformasional.
LEMBAR KERJA 11

1.DESKRIPSIKAN MINIMAL 2 PENDAPAT AHLI TENTANG KONSEP PENYUSUNAN

DAN SIMULASI SKENARIO KEPEMIMPINAN ORGANISASI BESERTA RUJUKANNYA?

Pengertian Publik

Sebelum membahas pengertian publik perlu mengetahui latar belakang berkaitan dengan

publik yaitu tidak terlepas dari kodrat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang
memiliki

hubungan manusia dengan manusia lainnya (sosiologis). Dengan kata lain, kelangsungan

nilai hidup atau survival masyarakat maupun masing-masing anggotanya tergantung dari

realisasi keseimbangan kepentingan individu dan masyarakat tempat individu itu menjadi

anggotanya.

Oleh karena itu, perbedaan manusia yang secara lahiriah berbeda memiliki kebutuhan yang

berbeda pula, sehingga memerlukan suatu penataan kebijakan publik yang artinya bahwa
apa

yang ada di luar kepribadian masing-masing individu adalah urusan publik.

Menurut The Lexicon Webster Dictionary cetakan tahun 1978, kata publik diserap dari

bahasa Inggris public yang secara etimologis berasal dari bahasa Latin, publicus yang
berarti

for populicus dan populicus berasal dari kata populus yang berarti people.

Selanjutnya kata public diartikan sebagai bukan perseorangan, meliputi orang banyak,

berkaitan dengan atau mengenai suatu negara, bangsa, atau masyarakat, seperti digunakan

dalam frase public finance (keuangan negara), public administration (tata usaha negara),

public service (pelayanan publik), public transport (pengangkutan umum), public relation

(hubungan masyarakat), public interest (kepentingan umum), dan lain-lain.


Menurut Herbert Blumer, pengertian publik adalah sekelompok orang yang dihadapkan
pada

suatu permasalahan dengan berbagai pendapat mengenai cara pemecahan persoalan


tersebut,

serta terlibat dalam diskusi mengenai persoalan itu.

Sedangkan Emery Bogardus mendefinisikan Publik adalah sejumlah orang yang bersatu

dalam satu ikatan dan mempunyai pendirian sama terhadap suatu permasalahan sosial.

2.SIMPULKAN KONSEP PENYUSUNAN DAN SIMULASI SKENARIO KEPEMIMPINAN


PUBLIK

MENURUT SAUDARA BERDASARKAN RUJUKAN YANG DIDESKRIPSIKAN DI ATAS NO


1!

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengertian publik adalah sekelompok orang

(individu) yang masing-masing memiliki kepentingan dalam hubungan antar manusia

(sosiologis).

Sebagaimana dinyatakan secara semantik tentang pengertian kata publik di atas bahwa
kata

publik meliputi pengertian orang banyak atau masyarakat beserta hubungannya.


Sedangkan

di dalam masyarakat itu sendiri terdapat berbagai bentuk masyarakat atau kesatuan sosial

yang lebih kecil seperti suatu keluarga, suku bangsa atau suatu masyarakat daerah, atau
suatu

masyarakat profe tertentu, maupun kolektivitas-kolektivitas sosial seperti pemerintah,


negara,

rakyat dan lain-lain.

3.SUSUN SKENARIO SIMULASI IMPLIMENTASI KEPEMIMPINAN PUBLIK?

Publik adalah salah-satu kajian dari Ilmu Administrasi Publik yang banyak dipelajari oleh
ahli serta ilmuwan Administrasi Publik. Berikut beberapa pengertian dasar kebijakan
publik

yang dikemukakan oleh beberapa ahli. Menurut Dye (1981:1): “Public policy is whatever

governments choose to do or not to do”. Dye berpendapat sederhana bahwa kebijakan


publik

adalah apapun yang dipilih pemerintah untuk dilakukan atau tidak dilakukan. Sementara

Anderson dalam Public Policy-Making (1975:3) mengutarakan lebih spesifik bahwa:


“Public

policies are those policies developed by government bodies and official”.

Berhubungan dengan konteks pencapian tujuan suatu bangsa dan pemecahan masalah

publik, Anderson dalam Tachjan (2006i:19) menerangkan bahwa kebijakan publik

merupakan serangkaian kegiatan yang mempunyai maksud atau tujuan tertentu yang
diikuti

dan dilaksanakan oleh seorang aktor atau sekelompok aktor yang berhubungan dengan
suatu

permasalahan atau suatu hal yang diperhatikan. Seiring dengan pendapat tersebut
Nugroho

(2003:52) menjelaskan bahwa kebijakan publik berdasarkan usaha-usaha pencapaian


tujuan

nasional suatu bangsa dapat dipahami sebagai aktivitas-aktivitas yang dikerjakan untuk

mencapai tujuan nasional dan keterukurannya dapat disederhanakan dengan mengetahui

sejauhmana kemajuan pencapaian cita-cita telah ditempuh.

Setiap kebijakan publik mempunyai tujuan-tujuan baik yang berorientasi pencapian

tujuan maupuan pemecahan masalah ataupun kombinasi dari keduanya. Secara padat
Tachjan

(Diktat Kuliah Kebijakan Publik, 2006ii:31) menjelaskan tentang tujuan kebijakan publik

bahwa tujuan kebijakan publik adalah dapat diperolehnya nilai-nilai oleh publik baik yang

bertalian dengan public goods (barang publik) maupun public service (jasa publik). Nilai-
nilai tersebut sangat dibutuhkan oleh publik untuk meningkatkan kualitas hidup baik fisik

maupun non-fisik.

Berdasarkan teori yang dikemukakan Bromley dalam Tachjan (2006ii:17), kebijakan

publik memiliki tiga tingkatan yang berbeda berdasarkan hierarki kebijakan, yaitu: policy

level, organizational level, operational level.

Dalam suatu negara demokratis policy level diperankan oleh lembaga yudikatif dan

legislatif, sedang organizational level diperankan oleh lembaga eksekutif. Selanjutnya

operational level dilaksanakan oleh satuan pelaksana seperti kedinasan, kelembagaan atau

kementerian. Pada masing-masing level, kebijakan publik diwujudkan dalam bentuk

institutional arrangement atau peraturan perundangan yang disesuaikan dengan tingkat

hierarkinya. Sementara pattern interaction adalah pola interaksi antara pelaksana


kebijakan

paling bawah (street level bureaucrat) dengan kelompok sasaran (target group) kebijakan

yang menunjukkan pola pelaksanaan kebijakan yang menentukan dampak (outcome) dari

kebijakan tersebut. Hasil suatu kebijakan dalam kurun waktu tertentu yang ditetapkan
akan

ditinjau kembali (assesment) untuk menjadi umpan balik (feedback) bagi semua level

kebijakan yang diharapkan terjadi sebuah perbaikkan atau peningkatan kebijakan.

Adapun proses kebijakan publik adalah serangkian kegiatan dalam menyiapkan,

menentukan, melaksanakan serta mengendalikan kebijakan. Efektivitas suatu kebijakan

publik ditentukan oleh proses kebijakan yang melibatkan tahapan-tahapan dan variabel-

variabel. Jones (1984:27-28) mengemukakan sebelas aktivitas yang dilakukan pemerintah

dalam kaitannya dengan proses kebijakan yaitu: “perception/definition, aggregation,

organization, representation, agenda setting, formulation, legitimation, budgeting,


implementation, evaluation and adjustment/termination”.

Tachjan (2006i:19) menyimpulkan bahwa pada garis besarnya siklus kebijakan publik
terdiri

dari tiga kegiatan pokok, yaitu:

1. Perumusan kebijakan

2. Implementasi kebijakan serta

3. Pengawasan dan penilaian (hasil) pelaksanaan kebijakan.

Jadi efektivitas suatu kebijakan publik sangat ditentukan oleh proses kebijakan yang terdiri

dari formulasi, implementasi serta evaluasi. Ketiga aktivitas pokok proses kebijakan
tersebut

mempunyai hubungan kausalitas serta berpola siklikal atau bersiklus secara terus menerus

sampai suatu masalah publik atau tujuan tertentu tercapai.

Implementasi kebijakan merupakan tahap yang krusial dalam proses kebijakan publik.
Suatu

kebijakan atau program harus diimplementasikan agar mempunyai dampak atau tujuan
yang

diinginkan. Implementasi kebijakan dipandang dalam pengertian luas merupakan alat

administrasi publik dimana aktor, organisasi, prosedur, teknik serta sumber daya

diorganisasikan secara bersama-sama untuk menjalankan kebijakan guna meraih dampak


atau

tujuan yang diinginkan.

Van Meter dan Van Horn dalam Budi Winarno (2005:102) mendefinisikan implementasi

kebijakan publik sebagai:

”Tindakan-tindakan yang dilakukan oleh organisasi publik yang diarahkan untuk mencapai

tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dalam keputusan-keputusan sebelumnya. Tindakan-

tindakan ini mencakup usaha-usaha untuk mengubah keputusan-keputusan menjadi


tindakan-
tindakan operasional dalam kurun waktu tertentu maupun dalam rangka melanjutkan
usah-

usaha untuk mencapai perubahan-perubahan besar dan kecil yang ditetapkan oleh
keputusan-

keputusan kebijakan”.

Tahap implementasi kebijakan tidak akan dimulai sebelum tujuan dan sasaran ditetapkan

terlebih dahulu yang dilakukan oleh formulasi kebijakan. Dengan demikian, tahap

implementasi kebijakan terjadi hanya setelah undang-undang ditetapkan dan dana


disediakan

untuk membiayai implementasi kebijakan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai