Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MEMBENTUK TIM PENDIRI DAN KEPEMIMPINAN


ENTREPRENEUR
Tugas Kuliah Dasar - Dasar Kewirausahaan

KELOMPOK 11

Siti Rakhma Noviandi


Andrea Beriany
Nisa Rismania
Dwi Wahyuningsih

STKIP MUHAMMADIYAH BOGOR


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Kepemimpinan merupakan kekuatan aspirasional, kekuatan semangat, dan
kekuatan moral yang kreatif yang mampu mempengaruhi para anggota untuk
mengubah sikap, sehingga mereka menjadi konform dengan keinginan pemimpin.
Kekuatan dan keunggulan sifat-sifat pemimpin itu pada akhirnya merupakan
perangsang psikososial yang bisa memunculkan reaksi-reaksi bawahan
secara  kolektif. Selanjutnya akan dimunculkan kepatuhan, loyalitas, kerjasama, dan
respek dari para anggota kelompok kepada pemimpinnya.

Kepemimpinan, bagi seorang kewirausahan, adalah modal yang sama


pentingnya dengan kepercayaan dan kreativitas. Kreativitas yang tinggi membuat anda
inovatif dan adaptif, kaya dengan pembaharuan dan tidak mudah dihambat oleh
kejadian-kejadian dari luar. Kepemimpinan menggabungkan kreativitas dan
kepercayaan menjadi sebuah usaha yang efiktif, yang berpengaruh luas dan hidup.
Sebelum usaha yang dibangun tanpa kepemimpinan yang kuat hanya akan
menjadi usaha kecil yang stagnant (tidak berkembang). Anda hanya mampu memimpin
sedikit orang dari usaha kecil dan tidak ada pertumbuhan usaha. Tanpa kepemimpinan,
tidak ada orang hebat yang bekerja pada anda karyawan anda tidak betah bekerja
sama dengan anda, dan pengetahuan atau pengalaman yang sudah anda tanam,
hilang bersama kepindahan mereka. Tanpa kepemimpinan, tidak ada visi besar yang
dapat dibangun menjadi sebuah usaha besar. Hanya orang-orang yang tak bisa ke
mana-mana yang bertahan bekerja pada Anda.
Sebaliknya, kepemimpinanlah yang akan membentuk usaha Anda menjadi besar
dan banyak orang yang mau bekerja dengan Anda. Kepemimpinan dibentuk bertahap,
sejalan dengan tumbuhnya usaha. Dari kombinasi pengetahuan, pengalaman,
keterampilan, cara mengarahkan, dan penerimaan.
Dalam suatu organisasi, kepemimpinan merupakan salah satu faktor utama yang
mendukung kesuksesan organisasi dalam mencapai tujuan. Banyak ahli yang mencoba
untuk mendefinisikan kepemimpinan. Kepemimpinan adalah seni mempengaruhi dan
mengarahkan orang denan cara kepatuhan, kepercayaan, hormat, dan kerja sama yang
bersemangat dalam mencapai tujuan bersama (Timpe, 2002:181). Hughesc dalam Ria 
(2009:11) menyatakan bahwa kepemimpinan merupakan fenomena kompleks yang
melibatkan tiga hal utama yakni pemimpin, pengikut, dan situasi. Fenomena mengenai
kepemimpinan ini diyakini memiliki pengaruh terhadap produktifitas dan kohefisitas
kelompok (Bass dalam Ria, 2009:11).
Keberhasilan atau efektifitas kepemimpinan tidak sajalah diukur bagaimana
memberdayakan bawahannya tapi uga kemampuannya menjalankan atau
melaksanakan kebijakan perusahaan melalui cara atau gaya kepemimpinannya. Pola
atau gaya kepemimpinan sangat tergantung pada karakteristik individu pemimpin
menghadapi bawahan berdasarkan fungsinya sebagai atasan.
Tidak ada gaya kepemimpinan yang paling baik, karena gaya kepemimpinan
haruslah fleksibel dan harus disesuaikan dengan perilaku, sistem nilai yang dianut
bawahan, situasi lingkungan, kematangan dan situasi bawahan. Seorang pemimpin
yang berhasil dan efektif bila dapat melakukan gaya kepemimpinan yang tepat pada
situasi yang tepat. Terdapat kriteria perilaku kepemimpinan yang dapat menentukan
gaya kepemimpinan pengusaha adalah: (1) gaya kepemimpinan diktator, (2) gaya
kepemimpinan partisipasi, (3) gaya kepemimpinan delegasi, (4) gaya kepemimpinan
konsiderasi.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pembentukan TIM


Tim merupakan bentuk khusus dari kelompok kerja yang berbeda dengan bentuk-
bentuk kelompok kerja yang lainnya. Tim beranggotakan orang-orang profesional
yang dikoordinasikan untuk bekrjasama dalam menangani suatu tugas atau
pekerjaan tertentu. Dengan kata lain tim adalah sekelompok orang dengan
berbagai latar belakang keahlian yang menjalin kerjasama untuk mencapai tujuan
bersama. (ijul, 2010)
Karakteristik Kelompok:
 Terdiri dari dua orang atau lebih dalam interaksi sosial baik   secara verbal
maupun non verbal.
 Anggota kelompok harus mempunyai pengaruh satu sama lain supaya dapat
diakui menjadi anggota suatu kelompok
 Mempunyai struktur hubungan yang stabil sehingga dapat menjaga anggota
kelompok secara bersama dan berfungsi sebagai suatu unit.
 Anggota kelompok adalah orang yang mempunyai tujuan atau minat yang sama.
 Individu yang tergabung dalam kelompok, saling mengenal satu     sama lain serta
dapat membedakan orang-orang yang bukan anggota kelompoknya. (zone, 2013)

Efektifitas tim kerja didasarkan pada dua hasil,  hasil produktif dan kepuasan
pribadi. Kepuasan berkenaan dengan kemampuan tim untuk memenuhi kebutuhan
pribadi para anggotanya dan kemudian mempertahankan keanggotaan serta
komitmen mereka. Hasil produktif berkenaan dengan kualitas dan kuantitas hasil
kerja seperti yang didefinisikan oleh tujuan – tujuan tim. Faktor – faktor yang
mempengaruhi efektifitas tim yaitu konteks organisasional, struktur, strategi,
lingkungan budaya, dan system penghargaan. Karakter tim yang penting adalah
jenis, struktur, dan komposisi tim. Karakteristik – karakteristik tim ini mempengaruhi
proses internal tim, yang kemudian mempengaruhi hasil dan kepuasan. Para
pemimpin harus memahami dan mengatur tingkat – tingkat perkembangan,
kekompakan, norma – norma, dan konflik supaya dapat membangun tim yang
efektif.

1). Pembagian peran


Pembagian peran kepemimpinan. Anggota tim saling berbagi peran dalam
kepemimpinan. Sebagai contoh : kepemimpinan tim di setiap fase proyek akan
didelegasikan kepada anggota yang memiliki keahlian dan pengalaman di bidang
itu. Sehingga fungsi kepemimpinan di dalam tim dilihat dari kompentensi
seseorang, bukan berasal dari titel, otoritas dan senioritas.

2). Keterbukaan dan saling percaya


Keterbukaan dan saling mempercayai antar anggota tim. Semua anggota
mendapatkan informasi yang sama dari akses yang sama pula serta  dapat
berkomunikasi dengan lancar dan jelas. Anggota tim bebas untuk mengeluarkan
ide-idenya. Eksperimen dan kreativitas selalu digiatkan anggota lainnya wajib untuk
menolong anggota bersangkutan, jika memang ide tersebut logis dan berguna.
 
3.) Tahapan pembentukan kelompok
Model pembentukan suatu kelompok pertama kali diajukan oleh Bruce Tackman
(1965). Teori ini dikenal sebagai salah satu teori pembentukan kelompok yang
terbaik dan menghasilkan banyak ide-ide lain setelah kosep ini dicetuskan.

Tahap 1 - Forming
Pada tahap ini kelompok baru saja dibentuk dan diberikan tugas. Anggota
kelompok cenderung untuk bekerja sendiri dan walaupun memiliki itikad baik
namun mereka belum saling mengenal dan belum saling percaya.

Tahap 2 – Storming
Kelompok mulai mengembangkan ide-ide berhubungan dengan tugas-tugas yang
mereka hadapi. Mereka membahas isu-isu semacam masalah yang harus mereka
selesaikan. Anggota kelompok saling terbuka dan mengkonfrontasi ide-ide dan
perspektif mereka masing-masing. Pada beberapa kasus, tahap storming cepat
selesai. Namun ada pula yang mandenk pada tahap ini.

Tahap 3 - Norming
Terdapat kesepakatan dan konsensus antara anggota kelompok. Peranan dan
tanggung jawab telah jelas. Anggota kelompok mulai dapat mempercayai satu
sama lain seiring dengan mereka melihat kontribusi masing-masing anggota untuk
kelompok.

Tahap 4 - Performing
Kelompok dalam tahap ini dapat menyelesaikan pekerjaan dengan lancar dan
efektif tanpa ada konflik yang tidak perlu dan supervisi eksternal. Anggota kelompok
saling bergantung satu sama lainnya dan mereka saling respect dalam
berkomunikasi.

Tahap 5 - Adjourning dan Transforming


Tahap dimana proyek berakhir dan kelompok membubarkan diri. Kelompok bisa
saja kembali pada tahap mana pun ketika mereka mengalami perubahan. (Putri,
2010)

2.2 Kunci Sukses Dalam Memimpin Perusahaan


Dalam memimpin sebuah perusahaan memang tidak mudah sebab tidak sedikit
dari mereka yang harus menelan kegagalan dalam menjalankan  perusahaannya
karena kemampuan dan pengetahuan yang tidak memadai sebagai seorang
pemimpin bisa dikatakan bahwa kesuksesan seorang pemimpin di sebuah
perusahaan sangat dipengaruhi oleh skill dan pengetahuan yang mereka miliki.
Melihat kondisi tersebut sangatlah penting jika pemimpin Anda dituntut untuk bisa
menciptakan budaya kerja yang efektif dan memberikan teladan yang baik bagi
para karyawan di perusahaan. Oleh karena itu, sebelum menjadi seorang
pemimpin, ada baiknya bila Anda memperhatikan beberapa kunci sukses yang
perlu diperhatikan agar bisa berhasil dalam memimpin suatu perusahaan. Berikut
adalah 7 Kunci Sukses Memimpin Perusahaan :

1. Tujuan Yang Jelas


Sebagai seorang pemimpin, tentunya Anda harus memiliki pandangan yang
cukup luas mengenai rencana jangka pendek maupun jangka panjang yang
hendak dicapai perusahaan. Hal ini sangatlah penting, mengingat seorang
pemimpin harus memiliki tujuan yang jelas sebelum akhirnya memutuskan
untuk membawa anak buahnya berjuang bersama menuju puncak kesuksesan
usaha.
2. Jeli Melihat Peluang Pasar
Sebagai seorang pelaku usaha anda harus jeli dalam melihat peluang pasar
dan jangan sampai ada kesalahan dalam menyusun rencana bisnis di
perusahaan, pastikan bahwa Anda siap menghadapi berbagai macam kondisi
yang ada di lapangan. Belajarlah untuk mengamati perubahan minat pasar, dan
jangan terlalu optimis ketika pasar sedang bagus serta jangan pula terlalu
pesimis ketika pasar sedang memburuk. Persiapkan strategi pemasaran
dengan matang, agar bisnis Anda tidak tenggelam ditengah ketatnya
persaingan pasar.
3. Menjaga Nama Baik Perusahaan
Tak bisa kita pungkiri bila pencitraan diri atau menjaga nama baik perusahaan
merupakan salah satu hal yang paling penting dalam mengembangkan sebuah
usaha. Ketika kualitas perusahaan Anda mulai diakui masyarakat luas, maka
tidak menutup kemungkinan bila peluang sukses bisnis Anda bisa semakin
terbuka lebar.
4. Tekad Yang Kuat
Memiliki tekad dan niat yang kuat untuk membawa perusahaannya menuju
puncak kesuksesan. Seperti kita ketahui bersama, modal awal yang dibutuhkan
seorang pelaku usaha adalah niat yang kuat untuk segera mulai melangkah,
serta tekad bulat para pemimpin perusahaan agar tak putus asa di tengah
perjalanan usaha.
5. Jadilah Motivator 
Hal ini perlu kita perhatikan, mengingat seorang pemimpin tentunya akan
menjadi panutan bagi para karyawannya. Oleh karena itu, sebisa mungkin
kerjakanlah hal-hal yang positif untuk menginspirasi para karyawan dan berikan
suntikan semangat agar produktivitas kerja mereka setiap hari bisa maksimal.
6. Membangun Pondasi Yang Kuat
Tingginya tingkat persaingan bisnis, menuntut Anda untuk terus berkarya dan
berusaha meningkatkan nilai tambah yang dimiliki perusahaan. Contohnya saja
seperti meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan, meningkatkan
kemampuan SDM, menciptakan inovasi baru, menyusun strategi pemasaran
yang unik, serta beberapa faktor lainnya yang bisa meningkatkan daya saing
perusahaan Anda.
7. Berani Mengambil Tantangan. 
Sebagai pimpinan perusahaan anda harus siap untuk mengambil berbagai
tantangan dan menjadikannya sebagai peluang baru untuk mendatangkan
untung yang lebih besar setiap bulannya. Bila sebagian besar masyarakat
menjadikan tantangan tersebut sebagai kendala, maka sebagai seorang pelaku
usaha Anda bisa lebih kreatif dan inovatif untuk menjadikan tantangan tersebut
sebagai peluang bisnis baru yang kedepannya menjanjikan untung besar bagi
perusahaan Anda.

2.3 Pengertian Entrepeneur


Dilihat dari segi bahasa, entrepreneur bersumber dari Bahasa Perancis yakni
entreprendre yang artinya berusaha. Lalu dari terminologinya, entrepreneur bisa
disebut sebagai pengertian entrepreneurship dari istilah adalah sebuah disiplin ilmu
yang membahas tentang nilai, kemampuan (ability) dan perilaku seseorang dalam
menghadapi tantang hidup untuk mendapatkan peluang dengan berbagai resiko
yang dialaminya.
Sederhananya, Entrepreneur merupakan orang yang menjalankan kegiatan
wirausaha yang mempunyai ciri-ciri berbakat dalam pengelolaan dan manajemen
suatu bisnis usaha yang dijalankan.
Ciri-Ciri Entrepreneur
Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) ciri-ciri atau karakteristik dari
entrepreneur adalah seseorang yang mempunyai jiwa kewirausahaan yang
dibangun dan dikembangkan antara ilmu dan kemampuan pasar.
Secara umum, ciri-ciri yang harus dimiliki oleh seorang Entrepreneur adalah:
 Creation, yakni membuat suatu peluang bisnis dan peluang yang ada
 Innovation, yakni melakukan pengembangan bisnis inovasi pada lingkungan
bisnisnya yang mencakup produk-produk baru, proses, market, material dan
organisasi.
 Risk Undertake, masing-masing entrepreneur menerima dan mengambil
risiko bahwa bisnis yang dilakukannya akan mengalami kerugian atau
kegagalan
 General Management, pemilik bisnis harus dapat melakukan pengelolan dan
pengalokasian semua sumber dayanya yang terbatas
 Performance Intention, menciptakan pertumbuhan yang tinggi dan
memperoleh laba atau keuntungan.

Sifat-Sifat Entrepreneur
1. Percaya Diri
Seorang entrepreneur harus mempunyai sifat yang percaya diri yang diawali
dari diri sendiri yang mantap, tidak mudah terombang-ambing oleh opini dan
saran orang lain tetapi memakai saran sebagai masukkan.
2. Berorientasi Pada Tugas Dan Hasil
Seorang entrepreneur harus fokus terhadap prestasi yang hendak diraih,
jangan mengedepankan prestige atau gengsi.
3. Berorientasi Pada Masa Depan
Seorang entrepreneur harus mempunyai visi ke depan atau berpikir kedepan,
hal itu karena dalam melakukan usaha tidak hanya untuk didirikan sementara
tetapi selamanya, sehingga sebelum mendirikan usaha atau bisnis haruslah
dilakukan perencanaan dan strategi yang matang.
4. Pengambilan Risiko
Cara pengambilan risiko akan mempengaruhi hal penting pada dunia wirausaha
yang penuh dengan resiko dan tantangan. Hal yang harus diperhatikan adalah
bahwa bagaimana seseorang entrepreneur mengambil resiko dengan penuh
pertimbangan.

Keterampilan kepemimpinan entrepreneurial


1. Memimpin tim yang berkomitmen
2. Berkomunikasi Tanpa batas
3. Menyatakan misi organisasi dengan jelas
4. Selalu menyampaikan kepemimpinan yang benar dan asli
5. Mengidentifikasi rintangan
6. Membangun tim yang fleksibel dan memberikan arah yang jelas
7. Percaya pada tim
8. Mengetahui bakat orang dan memberikan penghargaan yang sesuai
9. Memotivasi tim
10. Selalu siap dengan hal-hal tak terduga.

Prinsip kepemimpinan entrepreneurial


1. Tidak menyalahkan
2. Tidak menciptakan situasi permusuhan
3. Memahami pekerjaan, menjadi pembelajar konstan
4. Menempatkan potensi tepat di tempat yang tepat
5. Memimpin dengan contoh
6. Brainstorm
7. Merekam semua ide
8. bertanya, tidak menceritakan
9. Memutuskan
10. Mempertimbangkan “profit-sharing”
11. Simpati
12. Tegas
kemampuan yang harus dimiliki untuk menjadi Enterpreneurial Leadership
yakni
1. "Opportunity Seeker ",seorang pemimpin kewirausahaan harus memiliki
kemampuan untuk dapat melihat Peluang setiap saat, meskipun berstatus ASN
namun seorang pemimpin enterpreneur leadership, akan senantiasa mampu
merespon setiap peluang yang ada guna memberikan pelayanan yang maksimal
bagi masyarakat, bagi pemimpin enterpreneur kemampuan untuk melihat dan
membaca peluang menjadi kata kunci untuk memajukan perusahannya
Demikian pula dalam birokrasi seorang pemimpin kewirusahaan akan senantiasa
melihat berbagai peluang yang ada demi tercapainya Visi misi organisasi
termasuk menciptakan berbagai pelayanan publik bagi masyarakat yang akan
memberikan manfaat besar dan membuat masyarakat yang diberikana
pelayanan merasakan kemanfaatan dan rasa puas.
2. "Risk Taker", salah satu kunci untuk sukses menjadi pemimpin entrepreneurial
leadership adalah kemampuan untuk berani mengambil resiko yakni suatu
kemampuan merima kemungkinan kemungkinan akan adanya resiko yang bisa
saja datang akibat keputusan atau tindakan yang akan dilakukannya.
3. "Resource allocator" seorang pemimpin enterpreneur leadership tetunya
memiliki kemampuan untuk senantiasa memnafaatka sumber daya yang ada
baik manusia dan sumber daya lainnya seperti sarana dan prasarana untuk
dimanfaatkan kembali atau dikelolah sehinggah mampu mendatangkan dampak
positif bagi organisasi.
BAB III
KESIMPULAN

Tim merupakan bentuk khusus dari kelompok kerja yang berbeda dengan bentuk-
bentuk kelompok kerja yang lainnya. Tim beranggotakan orang-orang profesional yang
dikoordinasikan untuk bekrjasama dalam menangani suatu tugas atau pekerjaan
tertentu. Dengan kata lain tim adalah sekelompok orang dengan berbagai latar
belakang keahlian yang menjalin kerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Para
pemimpin harus memahami dan mengatur tingkat – tingkat perkembangan,
kekompakan, norma – norma, dan konflik supaya dapat membangun tim yang efektif.
Entrepreneur merupakan orang yang menjalankan kegiatan wirausaha yang
mempunyai ciri-ciri berbakat dalam pengelolaan dan manajemen suatu bisnis usaha
yang dijalankan.
DAFTAR PUSTAKA

http://inspirasi-karir.blogspot.com/2012/07/7-kunci-sukses-memimpin-perusahaan.html
admin. (2012, 6 14). Pentingnya Membangun Tim Kerja Anda yang Efektif. Retrieved 8
4, 2016, from Pentingnya Membangun Tim Kerja Anda yang Efektif:
http://ikhtisar.com/membangun-tim-kerja-yang-efektif/
ijul, z. (2010, 10 29). PEMBENTUKAN TIM KERJA . Retrieved 8 4, 2016, from
PEMBENTUKAN TIM KERJA: http://www.bintan-s.web.id/2010/12/pembentukan-
tim-kerja.html

Anda mungkin juga menyukai