Anda di halaman 1dari 12

TUGAS LEADERSHIP

RESUME MATERI PRESENTASI

Dosen pengampu : Dr. Jasmin Ambas S.KM., M.Kes

Mata Kuliah : Leadership

Oleh:

Nama : Sajida Zulfadila Syam


NIM : 210304500018
Kelas :C

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI KESEHATAN


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023
TIPE KEPEMIMPINAN
KELOMPOK 7 KELAS B

A. Latar Belakang
Kepemimpinan adalah sebuah proses memengaruhi orang lain agar memiliki visi
misi yang sama dan berupaya bersama dalam mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan. Kepemimpinan (leadership) dapat dikatakan sebagai cara dari seorang
pemimpin (leader) dalam mengarahkan, mendorong dan mengatur seluruh unsur unsur
di dalam kelompok atau organisasinya untuk mencapai suatu tujuan organisasi yang
diinginkan sehingga menghasilkan kinerja pegawai yang maksimal. Dengan
meningkatnya kinerja pegawai berarti tercapainya hasil kerja seseorang atau pegawai
dalam mewujudkan tujuan organisasi.
B. Kerangka Teori
1. Definisi Kepemimpinan
Menurut KBBI :
Kepemimpinan itu adalah tentang bagaimana mempengaruhi orang lain, bawahan
atau pengikut agar mau mencapai tujuan yang diinginkan sang pemimpin. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pemimpin adalah orang dengan
kemampuan untuk mempengaruhi atau memandu sekelompok atau pihak.
Menurut pendapat para ahli :
a. Kartini Kartono (1994) adalah karakter khas, khususnya, mengambil situasi
tertentu. Karena kelompok melakukan kegiatan tertentu dan memiliki tujuan
dan berbagai peralatan khusus. Pemimpin kelompok dengan fitur karakteristik
adalah fungsi dari situasi tertentu.
b. George R. Terry, pengertian kepemimpinan adalah hubungan yang ada dalam
seseorang atau pemimpin dan pengaruh yang lain untuk mau bekerja secara
sadar dalam kaitannya dengan tugas untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
c. William G. Scott (1962) berpendapat pengertian kepemimpinan adalah proses
mempengaruhi kegiatan yang diselenggarakan dalam kelompok dalam upaya
mereka untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
C. Tujuan dan peranan kepemimpinan
1. Memberdayakan pengikut
2. Membelajarkan organisasi secara terus menerus
3. Menciptakan visi dan mengembangkan budaya organisasi
4. Menciptakan sinergi
5. Memotivasi pengikut
6. Menciptakan perubahan
7. Menjadi tokoh,symbol, sosial di luar organisasi.
D. Tipe Kepemimpinan
1. Tipe Kepemimpinan Transformasional
Menurut Robbins dan Judge (2008;90), pemimpinan transformasional adalah
pemimpin yang menginspirasi para pengikutnya untuk menyampingkan
kepentingan pribadi mereka demi kebaikan organisasi dan mampu memiliki
pengaruh yang luas biasa pada diri pengikutnya. Secara definitif, kepemimpinan
transformasional adalah bentuk nilai, keyakinan, dan kebutuhan yang termasuk di
dalamnya perubahan sebagai bentuk terobosan baru.
2. Tipe Kepemimpinan Demokratis
Tipe kepemimpinan demokratis adalah gaya kepemimpinan yang memberikan
wewenang secara luas kepada bawahan. Setiap ada permasalahan selalu
mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya
kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas
serta tanggung jawab para bawahannya.
3. Tipe Kepemimpinan Visioner
Visionaris adalah orang yang telah mengalami personal victory, dengan
membiasakan diri bersikap proaktif (be proactive), terbiasa memulai aktifitas
dengan membayangkan hasil akhirnya dalam fikiran (begin with the end in mind),
dan terbiasa mendahulukan hal-hal yang utama (pur first thing first), serta terbiasa
untuk memperbarui diri secara terus-menerus (self renerwal).
4. Tipe Kepemimpinan Suportif
Maksudnya adalah pemimpin yang menciptakan suatu lingkungan kerja yang
membantu mempertebal keinginan pada setiap pengikut untuk melaksanakan
pekerjaan sebaik mungkin, bekerjasama dengan pihak lain, serta mengembangkan
skillnya dan keinginannya sendiri.
5. Tipe Kepemimpinan Transaksional
Maksudnya adalah kepemimpinan yang membantu organisasi mencapai sasaran
sekarang dengan lebih efisien seperti dengan menghubungkan kepuasan kerja pada
penilaian reward dan memastikan bahwa pekerja mempunyai sumber saya yang
diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan.
6. Tipe kepemimpinan izin bertindak
Maksudnya tipe gaya kepemimpinan yang cenderung pasif.
7. Tipe Kepemimpinan Karismatik
Tipe ini adalah gaya kepemimpinan dengan menonjolkan karisma untuk menarik
dan menginspirasi pengabsian oleh orang lain. Itu adalah salah satu contoh gaya
yang berpusat pada pemimpin, selain kepemimpinan otoritatif dan transaksional.
8. Tipe Kepemimpinan Otoriter
Tipe ini adalah gaya kepemimpinan dimana seorang pemimpin memiliki kendali
penuh untuk menentukan kebijakan dan prosedur, memutuskan tujuan apa yang
ingin dicapai dan mengarahkan serta mengawasi semua kegiatan organisasi, tanpa
partisipasi dari bawahan.
E. Kasus kepemimpinan
1. PT. Artha Surya Bojonegoro
Gaya kepemimpinan yang digunakan oleh PT. Artha Surya Bojenegoro adlah gaya
kepemimpinan demokratis, karena dalam mengambil keputusan dalam perusahaan
beliau sebagai pemimpin mengikut sertakan anggota atau karyawannya dalam
mengambil berbagai keputusan.
2. Gaya kepemimpinan Desa Pesanggarahan Kecamatan Batu Kota Batu.
Gaya kepemimpinan pada kasus ini adalah tipe Visioner yang memiliki pengaruh
positif terhadap kinerja pegawai dalam memberikan pelayanan administrasi di
kantor Desa Pesanggrahan Kecamatan Batu Kota Batu. Kepemimpinan visioner
mampu memengaruhi orang lain melalui proses komunikasi dan pengarahan-
pengarahan yang mengarahkan baik di dalam organisasi maupun di luar organisasi
untuk mencapai tujuan yang diingikan dalam suatu situasi dan kondisi apa pun.
MANAJER VS PEMIMPIN
KELOMPOK 10

A. Definisi
1. Manajer
Secara umum :
Seseorang yang melakukan segala perencanaan, proses, pengorganisasian,
pengarahan serta pengawasan usaha-usaha dari para anggota organisasi guna
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Menurut pendapat para ahli :
a. Prof. Dr. H. Arifin Abdurachman
Orang yang melakukan kegiatan-kegiatan atau aktivitas-aktivitas, proses kegiatan
didalam rentetan maupun urutan suatu proses kegiatan.
b. Dr. SP. Siagiam
Orang yang memiliki sebuah kemampuan dan keterampilan untuk memperoleh
suatu hasil dalam upaya untuk mencapai tujuan melalui Tindakan kerja orang lain.
2. Pemimpin
Secara umum :
Kepemimpinan adalah perilaku dari seorang individu yang memimpin aktivitas-
aktivitas suatu kelompok ke suatu tujuan yang ingin dicapai bersama. Kepemimpinan
adalah sebuah proses memberikan arti (pengarahan yang berarti) terhadap usaha
kolektif, dan yang mengakibatkan kesediaan untuk melakukan usaha yang diinginkan
untuk mencapai sasaran.
Menurut pendapat para ahli :
a. Rauch dan Behing
Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang
diatur untuk mencapai tujuan bersama.
b. Sanusi
Kepemimpinan adalah penyatupaduan dari kemampuan, cita-cita, dan semangat
kebangsaan dalam mengatur, mengendalikan, dan mengelola rumah tangga
keluarga maupun organisasi atau rumah tangga.
c. Ordway
Sedangkan Ordway Tead berpendapat bahwa kepemimpinan adalah suatu
kegiatan mempengaruhi orang lain untuk bekerja sama guna mencapai tujuan
tertentu yang diinginkan.
B. Fungsi manajemen
1. Planning
2. Organizing
3. Staffing
4. Motivating
5. Controlling
C. Tingkatan manajer
1. Manajer lini pertama
Yaitu manajemen tingkat terbawah yang tugasnya memimpin dan mengawasi
karyawan non manajerial yang ikut terlibat dalam proses prosuksi. Sebut saja
penyelia/supervisor, manajer sift, manajer kantor, ataupun manajer departemen.
2. Manajer tingkat menengah
yaitu bertugas sebagai penghubug antara lini pertama dan manajer puncak, jabatan
dalam manajer tingkat menengah yaitu kepala bagian, kepala proyek, atau manajer
pabrik.
3. Manajer puncak
Yaitu bertugas dalam perencanaan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan
melakukan pengarahan terhadap jalannya perusahaan. Jabatan dalam manajer puncak
yaitu CEO (Chieft Executive Order), CIO (Chieft Information Officier), dan CFO
(Chieft Financial Officier).
D. Persyatratan kepemimpinan
Kartini Kartono (2006: 36) mengungkapkan bahwa konsepsi mengenai persyaratan
kepemimpinan itu harus selalu dikaitkan dengan tiga hal penting, yaitu sebagai berikut:
1. Kekuasaan ialah kekuatan, otoritas dan legalitas yang memberikan wewenang kepada
pemimpin guna mempengaruhi dan menggerakkan bawahan untuk berbuat sesuatu.
2. Kewibawaan ialah kelebihan, keunggulan, keutamaan, sehingga orang mampu
“Mbawani” atau mengatur orang lain, sehingga orang tersebut patuh pada pemimpin,
dan bersedia melakukan perbuatan-perbuatan tertentu.
3. Kemampuan ialah segala daya, kesanggupan, kekuatan dan kecakapan atau
keterampilan teknis maupun sosial, yang dianggap melebihi dari kemampuan anggota
biasa
E. Sifat kepemimppinan
Ngalim Purwanto (2005: 55) mengemukakan bahwa ada 6 sifat yang diperlukan dalam
kepemimpinan pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Rendah hati dan sederhana
2. Bersifat Suka Menolong
3. Sabar dan Memiliki Kestabilan Emosi
4. Percaya pada Diri Sendiri
5. Jujur, Adil, dan Dapat Dipercaya
6. Keahlian dalam jabatan
F. Studi kasus
Studi kasus pada CV. Mina Marga Utama Malang) yaitu mengenai Analisis Peran
Manajerial Dalam Memotivasi Karyawan.
CV. Mina Marga Utama merupakan bentuk usaha keluarga atau lebih tepatnya
biasa disebut “family bussines”, karena hampir seluruh posisi top dan midle manajemen
dikelola oleh keluarga sendiri. CV. Mina Marga Utama hanya bergerak dibidang
penangkapan tuna segar di pesisir selatan Kabupaten Malang tepatnya di Pantai Sendang
Biru, ikan tuna hasil tangkapan selanjutnya dijual pada pabrik pengalengan ikan tuna.
Seiring berkembangnya usaha penangkapan dan penjualan tuna segar tersebut CV. Mina
Marga Utama mengembangkan usahanya di bidang jasa distribusi dan pembekuan ikan
tuna dan wilayah penangkapan tuna segar meluas hingga wilayah pesisir Pacitan,
Malang, dan Pulau Lombok. Hingga saat ini CV. Mina Marga Utama telah memiliki
sekitar 53 karyawan dari mulai bagian penangkapan tuna segar, distribusi tuna segar dari
wilayah penangkapan sampai pabrik, pembekuan ikan tuna.
KEPEMIMPINAN VISIONER
KELOMPOK 8

A. Definisi Kepemimpinan Visioner


Secara umum:
Kepemimpinan visioner (visionary leadership) dapat diartikan sebagai kemampuan
pemimpin dalam mencipta, merumuskan, mengkomunikasikan, mensosialisasikan,
mentransformasikan, dan mengimplementasikan pemikiran-pemikiran ideal yang berasal
dari dirinya atau sebagai hasil interaksi sosial diantara anggota organisasi dan
stakeholders yang diyakini sebagai cita-cita organisasi di masa depan yang harus dicapai
melalui komitmen semua personil.
Menurut ahli:
1. Seth kahan (2002)
kepemimpinan visioner meliputi kesanggupan, kemampuan, dan kepiawaian
untuk mencapai keberhasilan di masa depan. Seorang pemimpin visioner mampu
membaca tantangan dan peluang yang ada serta mampu memberdayakan orang
lain secara tepat.
2. Harsey
Pemimpin visioner adalah orang-orang yang memiliki kemampuan membangun
„fajar baru‟ (a new dawn), mampu bekerja dengan intuition, dan imagination,
penghayatan, dan boldness. Mereka menghadirkan tantangan untuk memberikan
yang terbaik bagi organisasi dan menjadikan hal tersebut sebagai sesuatu motivasi
untuk mencapai tujuan organisasi.
B. Ciri Ciri Kepemimpinan Visioner
1. Memiliki wawasan ke masa depan. Dalam hal ini, pemimpin memiliki framework
yang detail dan jelas tentang visi yang ingin dicapai;
2. Berani, percaya diri, dan siap menghadapi resiko. Pemimpin visioner mampu
membaca dan menganalisa secara cermat dan akurat mengenai kejadian-kejadian
yang penting;
3. Mampu mengajak orang lain untuk bekerjasama dalam mencapai visi. Visionary
leader ini adalah sosok yang mampu menjadi role model bagi masyarakat sekitar;
4. Mampu merumuskan visi yang jelas dan inspirasional. Pemimpin visioner merupakan
orang yang memiliki pandangan kedepan yang progressif dan memiliki komitmen
yang tinggi terhadap visi yang diembannya;
5. mampu mengubah visi menjadi aksi. Hal ini berarti pemimpin visioner mampu
menerjemahkan visi ke dalam misi untuk kemudian menjadi acuan program ke
depannya;
6. Menjalin hubungan secara efektif. Pemimpin ini sangatlah cerdas dalam membangun
komunikasi, memotivasi, dan memberikan bimbingan serta arahan untuk anggotanya;
7. Innovative dan proactive. Pemimpin visioner memiliki kemampuan inovasi dan
kreativitas yang tinggi. Pemimpin ini dapat membaca peluang dan isu-isu kekinian
mengenai organisasi. Mereka biasanya mengdongkrak paradigm lama, dan
menciptakan paradigm baru yang lebih dinamis.
C. Strategi Tindakan Kepemimpinan Visioner
1. Strategi pertama focus pada tujuan organisasi
2. Strategi kedua adalah membuat rencana jangka Panjang
3. Strategi ketiga adalah mengembangkan visi bagi masa depan organisasi
4. Strategi keempat adalah selalu berada dalam kondisi siap dan dinamis perubahan
5. Strategi kelima adalah selalu mengetahui perubahan kebutuhan konsisten
D. Kompetensi Kepemimpinan Visioner
Kepemimpinan visioner memerlukan kompetensi tertentu. Pemimipin visioner setidaknya
harus memiliki empat kompetensi kunci sebagaimana dikemukakan oleh Burt Nanus,
yaitu:
1. Seorang pemimpin visioner harus mampu untuk berkomunikasi efektif dengan
anggota lainnya dalam organisasi. Tujuan dari kompetensi tersebut supaya dapat
menghasilkan guidance, encouragement, dan motivation;
2. Seorang pemimpin visioner harus memiliki kepekaan terhadap lingkungan luar dan
memiliki kemampuan reaksi secara bijak dan cepat atas ancaman dan peluang yang
datang;
3. Seorang pemimpin visioner harus memegang peran penting dalam mempengaruhi
praktek organisasi, prosedur, produk dan jasa. Dalam hal ini, seorang pemimpin harus
mau terlibat dalam organisasi untuk menghasilkan dan mempertahankan
kesempurnaan pelayanan. Istilah yang biasa digunakan adalah successfully achieved
vision;
4. Seorang pemimpin visioner harus mengembangkan „ceruk‟ untuk mengantisipasi
masa depan. Ceruk ini adalah sebuah bentuk imajinatif, yang berlandaskan pada
kemampuan data untuk mengakses kebutuhan masa depan konsumen, teknologi, dan
lain sebagainya.

E. Peran Pemimpin Visioner


Burt Nanus (1992), mengungkapkan ada empat peran yang harus dimainkan oleh
pemimpin visioner dalam melaKsanakan kepemimpinannya, yaitu:
1. Peran penentu arah (direction setter).
2. Peran agen perubahan (agent of change).
3. Juru bicara (spokes person).
4. Pelatih (coach).
F. Studi kasus
1. Pemimpin visioner Bapak Ignasius Jonan (mantan Direktur Utama PT. Kereta
Api Indonesia (PT KAI).
Ignasius Jonan merupakan Menteri Perhubungan dan Menteri Energi dan Sumber
Daya Mineral (ESDM) di periode pertama Bapak Presiden Joko Widodo. Beliau
terkenal akan sosoknya yang berjasa dalam perubahan wajah PT. KAI ketika sedang
menjabat sebagai Direktur Utama PT. Kereta Api Indonesia (PT KAI) di tahun
sebelumnya. Dalam masa kepemimpinannya sebagai Direktur Utama, banyak
terobosan dan inovasi yang diterapkan sehingga membuat perusahaan itu menjadi
lebih baik.
Sejarah mencatat, dalam periode kepemimpinannya sejak Februari 2009 hingga
Oktober 2014, PT. KAI mengalami reformasi. Di bawah kepemimpinan Pak Jonan,
PT. KAI berhasil membalikkan keadaan pendapatan yang semula rugi menjadi laba
secara signifikan. Perubahan ini tidak hanya berupa pendapatan yang berhasil
mencetak laba, akan tetapi juga disertai perubahan pelayanan dan fasilitas menjadi
lebih teratur dan nyaman. Sehingga, Kereta Api menjadi salah satu pilihan favorit
masyarakat dalam bepergian.
KEPEMIMPINAN VISIONER
KELOMPOK 9 KELAS C

A. Definisi kepemimpinan visioner


Kepemimpinan visioner adalah kemampuan pemimpin dalam mencipta,
merumuskan, mengomunikasikan, mensosialisasikan, mentransformasikan, dan
mengimplementasikan pemikiran-pemikiran ideal yang berasal dari dirinya atau sebagai
hasil interaksi sosial di antara anggota organisasi dan stakeholders yang diyakini sebagai
cita-cita organisasi di masa depan yang harus diraih atau diwujudkan melalui komitmen
semua personel.
B. Konsep visi kepemimpinan visioner
Kepemimpinan yang relevan dengan tuntutan “school based management” dan
didambakan bagi produktivitas pendidikan adalah kepemimpinan yang memiliki visi
(Visionary Leadership) yaitu kepemimpinan yang kerja pokoknya difokuskan pada
rekayasa masa depan yang penuh tantangan, menjadi agen perubahan (agent of change)
yang unggul dan menjadi penentu arah organisasi yang tahu prioritas, menjadi pelatih
yang profesional dan dapat membimbing personil lainnya ke arah profesionalisme kerja
yang diharapkan
C. Teori kepemimpinan visioner
Visionary Leadership didasarkan pada tuntutan perubahan zaman yang meminta
dikembangkannya secara intensif peran pendidikan dalam menciptakan sumber daya
manusia yang handal bagi pembangunan, sehingga orientasi visi diarahkan pada
mewujudkan nilai comparative dan kompetitif peserta didik sebagai pusat perbaikan dan
pengembangan sekolah.
Agar menjadi pemimpin yang visioner, maka seseorang harus :
1. Memahami Konsep Visi.
2. Memahami Karakteristik dan Unsur Visi.
3. Memahami tujuan visi
D. Kompetensi pemimpin visioner
Pemimpin visioner setidaknya harus memiliki kompetensi yaitu :
1. Visualizing
2. Futuristic thinking
3. Showing foresight
4. Proactive planning
5. Creative thinking
6. Taking risks
7. Process aligment
8. Coalition building
9. Continuous learning
10. Embracing change
E. Studi kasus
1. Pengaruh Kepemimpinan Visioner Terhadap Kinerja Pegawai Dalam Memberikan
Pelayanan Administrasi (Studi Kasus di Kantor Desa Pesanggrahan Kecamatan Batu
Kota Batu)
Bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan Visioner terhadap Kinerja Pegawai di
Kantor desa Pesanggrahan Kecamatan Batu dalam memberikan Pelayan Kesehatan.
Dimana kita tau, kenyataannya dilapangan masih banyak terlihat bahwa pelayanan
public yang diselenggarakan oleh pemerintah sering kali mengabaikan bahkan
mengecewakan masyarakat dalam meminta pelayanan. Terlalu banyak peraturan dan
prosedur pelayanan terlalu kaku, berbelit-belit, biaya dan waktu tidak jelas, tidak ada
SOP/tidak dijalankan, dan ada persyarakatan yang tidak menyambung/rasional. Untuk
memperoleh pelayanan sederhana saja masyarakat berhadapan dengan oknum-oknum
yang ingin mencari peluang korupsi dengan meminta uang pelican sebagai bentuk
pelayanan yang cepat. Hal ini menjadi suatu masalah, ukan lagi masyarakat yang
harus dilayani akan tetapi masyarakat harus melayani aparatur dengan memberi uang
pelicin

Anda mungkin juga menyukai