Dosen Pengampu :
Prof. DR. Zakaria Syafi’i M.Pd
DR. H. Subhan MED
Oleh :
Ali Mukafi
NIM : 223625018
1
Pengertian Pemimpin
Tugas kepemimpinan
Tugas pemimpin dalam suatu birokrasi sangat urgen dalam rangka
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya sebagaimana yang
diamanahkan administrasi. Oleh karena itu dapat diasumsikan bahwa
efektivitas kepemimpin yang bersangkutan merupakan suatu hal yang sangat
urgen yang diharapkan oleh semua pihak yang berkepentingan dalam
pencapaian tujuan birokrasi.
Hicks & Gullet, mengatakan pimpinan yang efektif mampu
memberikan pengarahan terhadapa usaha semua pekerja dan pencapaian
tujuan birokrasi. Tanpa pimpinan atau bimbingan, hubungan antara individu
dengan tujuan birokrasi menjadi lemah. Hasil penelitian dari para pakar
kepemimpinan menunjukkan bahwa efektivitas kepemimpinan seseorang
dinilai menggunakan kemampuan mengambil keputusan sebagai kriteria
utamanya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa yang dimaksud dengan
kemampuan mengambil keputusan tidak hanya di ukur dengan kuatitatif
(jumlah) keputusan yang lahir, akan tetapi yang digunakan sebagai indikator
adalah keputusan yang diambil bersifat praktis, realisitis dan dapat
diimplementasian untuk mencapai tujuan birokrasi secara efisien dan efektif.
Dalam segala situasi pemimpin memiliki peran yang sangat penting.
Pemimpin birokrasi merupakan simbol, panutan, pendorong, sekaligus
pengaruh, yang dapat mengarahkan berbagai kegiatan dan sumber daya
2
birokrasi guna mencapai tujuannya. Tidak mengherankan begitu banyak studi
3
menerima orang-orang.
Fungsi kepemimpinan
4
kelompok dapat berjlan lebih lancar – persetujuan dengan kelompok lain,
penegahan pendapat, dan sebagainya.
5
3. Pemimpin sebagai komunikator, yaitu pemeliharan baik keluar
maupun ke dalam dilaksanakn dalam proses komunikasi, baik lisan
maupun tulisan.
4. Pemimpin sebagai mediator,sebagai penengah dalam suatu konflik
yang mungkin terjadi didalam birokrasi itu sendiri.
5. Pemimpin sebagai integrator, yaotu merupakan kenyataan kehidupan
birokrasi bahwa timbulnya kecenderungan beorfikir dan bertindak
bekotak- kotak dikalangan para anggota birokrasi dapat diakibatkan
oleh sikappositif, ataupun sikap negatif.
Teori Kepemimpinan
Menurut Keating, kepemimpinan adalah merupakan suatu proses atau
sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan. Stoner, kepemimpinan
adalah proses mengarahkan dan memengaruhi aktivitas yang berkaitan
6
dengan pekerjaan anggota kelompok. Ada tiga implikasi penting dari definisi
tersebut :
Pertama, kepemimpinan menyangkut orang lain – bawahan atau
pengikut. Kesediaan meruntuk menerima pengarahan dari pemimpin, para
anggota kelompok membantu menentukan status kedudukan pemimpin dan
membuat proses dan membuat proses kepemimpinan dapat berjalan. Tanpa
bawahan, semua kualitas kepemimpinan sesorang akan menjadi tidak
relevan.
Kedua, kepemimpinan menyangkut suatu pembagian kekusaan yang
tidak seimbang diantara para pemimpin dan anggota kelompok. Para
pemimpin mempunyai wewenang untuk mengaragkan berbagai kegiatan para
anggota kelompok, tetapi para anggota kelompol tidak dapat mengarahkan
kegiatankegiatan pemimpin secara langsung, meskipun dapat juga melalu
sejumlah cara secara tidak langsung.
7
memimpin, maka tujuan yang ingin dicapai tidak akan dapat tercapai secara
maksimal.
Gaya kepemimpinan
8
ketimbang mengendalikan bawahan. Gaya ini menjalin hubungan
persahabatan, saling percaya, dan salaing menghargai dengan
pegawai yang sering kali diizinkan untuk berpartisipasi dalam
membuat keputusan untuk melaksanankan sesuatu.
Tipe-tipe kepemimpinan
Dalam setiap realitasnya bahwa pemimpin dalam melaksanakan
proses kepemimpinannya terjadi adanya suatu permbedaan antara pemimpin
9
yang satu dengan yang lainnya, hal sebagaimana menurut G. R. Terry yang
dikutif Maman Ukas, bahwa pendapatnya membagi tipe-tipe kepemimpinan
menjadi 6, yaitu :
10
1. Otokratis, pemimpin yang demikian bekerja kerang, sungguh-sungguh, teliti
dan tertib. Ia bekerja menurut peraturan yang berlaku dengan ketat dan
instruksi-instruksinya harus ditaati.
11
KESIMPULAN
12
DAFTAR PUSTAKA
13