Anda di halaman 1dari 20

TUGAS EKONOMI KESEHATAN

RINGKASAN MATERI
Dosen pengampu : Nurul Istiqamah S. KM. M. Kes

Sajida Zulfadila Syam

210304500018

Kelas C

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI KESEHATAN

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2022
KELOMPOK 1
KONSEP DEMAND DAN SUPPLY
A.Definisi
1. Demand
Demand (permintaan) merupakan suatu hubungan antara barang yang mau dan
mampu dibeli, dalam jumlah permintaan dan harga tertentu yang merupakan
variabel dependen sebagai penentu jumlah barang yang diminta oleh
konsumen.
Menurut para ahli:
 Dalam ilmu ekonomi istilah permintaan (demand) mempunyai arti
tertentu, yaitu selalu menunjuk pada suatu hubungan tertentu antara
jumlah suatu barang yang akan dibeli orang dan harga barang tersebut.
(by Gilarso (2007)).
 Teori permintaan adalah teori yang menerangkan tentang ciri-ciri
hubungan antara jumlah permintaan dan harga. Berdasarkan ciri
hubungan antara permintaan dan harga dapat dibuat grafik kurva
permintaan.
(by Sadono Sukirno 2005)
 Permintaan barang yaitu bahwa faktor harga dari komoditas
merupakan variable dependen yang akan menentukan beberapa
jumlah komoditas yang bersangkutan diminta oleh konsumen. (by
Adiwarman A. Karim 2007.s
2. Suply
Sebuah hubungan yang menunjukkan berbagai macam jumlah suatu barang
yang dapat disediakan oleh para penjual untuk dijual dengan berbagai macam
harga alternatif, selama periode waktu tertentu. Wilton H. Spencer
(Contemporary Economics)
B.Konsep demand and supply
a) Tingkat permintaan barang di pasaran naik namun supply barang tetap stabil
b) Tingkat demand menurun, tingkat supply barang tidak berubah
c) Tingkat permintaan barang tidak berubah, angka supply meningkat
d) Posisi demand atas barang tetap, tingkat supply barang menurun

C. Demand & Supply Dalam Pelayanan Kesehatan

Demand dalam pelayanan Kesehatan

Pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan diinginkan oleh pasien yang disertai
jug dengan daya beli yang dimiliki oleh pasien tersebut. Terdiri dari need dan
want.

1. Need
Hal-hal yang mendasar yang dibutuhkan makhluk hidup untuk melangsungkan
kehidupannya.
Kuantitas barang atau pelayanan yang secara obyektif dipandang terbaik untuk
digunakan memperbaiki kondisi kesehatan pasien.
Datang dari dokter atau tenaga kesehatan.
2. Want
Barang atau pelayanan yang diinginkan pasien karena dianggap terbaik bagi
mereka Suatu keinginan yang dimiliki seseorang, untuk mendapatkan status
kesehatan yang lebih baik dari sekarang.
Datang dari keinginan pasien. Misal obat yang bekerja dengan cepat, obat
yang murah.

Secara umum, demand diukur dengan tingkat keterpakaian tempat


tidur (bed occupancy), jumlah kunjungan, jumlah tes diagnostik, dan
sebagainya.

Demand terhadap pelayanan kesehatan secara dominan sangat dipengaruhi


beberapa faktor yaitu tarif (harga), penghasilan pasien, preferensi pasien, dan
barang alternatif (ketersediaan dan harga). Hubungan faktor-faktor dimaksud
dengan permintaan terhadap pelayanan kesehatan sangat variatif.
Harga pelayanan kesehatan mempunyai hubungan negatif dengan demand
terhadap pelayanan kesehatan, semakin tinggi harga maka demand terhadap
pelayanan kesehatan semakin menurun.

Hubungan serupa juga terjadi antara ketersediaan barang alternatif dan


demand terhadap pelayanan kesehatan. Sedangkan penghasilan dan preferensi
pasien serta harga barang alternatif memiliki hubungan yang positif dengan
demand terhadap pelayanan kesehatan.

D. Cara memenuhi Demand pelayanan Kesehatan

a) Pengobatan sendiri di Rumah


Pengobatan tanpa petunjuk tenaga kesehatan (dokter/perawat/tenaga ahli
kesehatan lainnya)

b) Pengobatan Tradisional
Bentuk pengobatan yang menggunakan cara, alat atau bahan yang tidak
termasuk dalam standar pengobatan medis modern baik yang dilakukan
sendiri atau dengan petunjuk tenaga kesehatan tradisional.

c) Pengobatan dengan tenaga medis profesional


Pengobatan dengan petunjuk dari tenaga kesehatan yang dilakukan di
poliklinik, puskesmas dan rumah sakit

Demand (realisasi penggunaan) terhadap pelayanan kesehatan pada


masyarakat Indonesia dengan menggunakan tenaga medis profesional saat ini
masih sangat rendah. Hal ini tergambar dari Tabel yang menjelaskan bahwa
sebagian besar penduduk Indonesia cenderung untuk memilih pengobatan
sendiri di rumah baik menggunakan obat medis atau obat tradisional.
Penggunaan metode pengobatan ini umumnya dilakukan untuk
menanggulangi sakit ringan dan pengobatan rutin penyakit kronis setelah
sebelumnya mendapat perawatan dari tenaga kesehatan. Pada umumnya,
motivasi dari pengobatan cara ini adalah lebih praktis (tidak perlu mengantri
di rumah sakit), biaya lebih murah (harga jasa layanan kesehatan dari tenaga
medis profesional yang tinggi), jarak yang jauh ke lokasi 4 tersedianya
pelayanan kesehatan tenaga medis profesional dan rasa kecewa terhadap
pelayanan kesehatan dimaksud.

Namun demikian, masyarakat sebenarnya cenderung untuk menggunakan


tenaga medis profesional dalam memenuhi kebutuhan atas pelayanan
kesehatan. Hal ini terlihat dari Tabel 2 yang menjelaskan bahwa masyarakat
lebih memilih obat medis modern daripada obat tradisional. Selain itu,
preferensi masyarakat dimaksud menunjukkan bahwa harga dari jasa tenaga
medis kesehatan profesional masih belum terjangkau oleh masyarakat. Oleh
karena itu, dengan asumsi ”bila harga pelayanan kesehatan dari tenaga medis
profesional dapat terjangkau maka masyarakat akan memilih menggunakan
tenaga medis dimaksud dalam memenuhi kebutuhan akan pengobatan
(layanan kesehatan) daripada pengobatan sendiri”,

E. Cara memenuhi supply dalam pelayanan Kesehatan

Supply terhadap pelayanan kesehatan diartikan dengan penyediaan pelayanan


kesehatan yang disampaikan kepada pasien oleh kombinasi antara tenaga
pelayanan kesehatan dan fasilitas kesehatan (rumah sakit, klinik dan
laboratorium klinis).
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SUPPLY TERHADAP PELAYANAN
KESEHATAN

 Man
Sumber daya manusia yang menyediakan layanan kesehatan baik
langsung maupun tidak langsung. 
 Money
Biaya yang muncul dalam penyediaan layanan kesehatan.
 Material
Material yang berhubungan dengan logistik pelayanan kesehatan
 Method

Manual atau SOP yang ada pada fasilitas layanan kesehatan (rumah
sakit, klinik dan laboratorium klinis).
 Machine
Peralatan yang digunakan dalam penyediaan layanan kesehatan.
 Market
Wilayah kerja pelayanan kesehatan
 Teknologi
Teknologi yang digunakan dalam pemberian layanan kesehatan. 
 Time
Waktu yang digunakan dalam pemberian layanan kesehatan. 
 Informasi
Informasi terkait dengan layanan kesehatan dalam bentuk media
internet, pamflet dan leaflet.

Dari determinan-determinan supply layanan kesehatan dimaksud, man


merupakan determinan yang paling dominan dalam menentukan kondisi
determinan lainnya. Hal ini dapat dipahami karena determinan lain disediakan
dan dikelola oleh determinan man. Secara umum kondisi atau kualitas dari
determinan dimaksud akan menentukan kualitas pelayanan kesehatan.
KELOMPOK 2

ELASTISITAS DEMAND DAN SUPPLY DALAM


PELAYANAN KESEHATAN

A. Definisi Elastisitas
Secara sederhana elastisitas dapat diartikan sebagai derajat kepekaan suatu gejala
ekonomi terhadap perubahan gejala ekonomi lain. Pengertian lain elastisitas dapat
diartikan sebagai tingkat kepekaan perubahan kuantitas suatu barang yang
disebabkan oleh adanya perubahan faktor-faktor lain. Elastisitas adalah sebuah
perbandingan perubahan proporsional dalam satu variabel terhadap perubahan
variabel yang lain. Dengan kata lain, elastisitas yakni dapat mengukur seberapa
sensitif atau responsifnya konsumen dengan perubahan dalam harga.
B. Kriteria Angka elastisitas harga
Inelastis (Ep < 1) Inelastis menunjukkan bahwa persentase perubahan harga lebih
besar daripada persentase perubahan permintaan barang. Contoh Inelastis adalah
umumnya terjadi pada kebutuhan pokok. Misalkan terjadi kenaikan harga beras
sebesar 5%, permintaan beras dianggap turun sebesar 1%. Disini nilai elastisitas
harga (Ep) yaitu sebesar 0,2 yang berarti jenisnya inelastis. Persentase perubahan
jumlah permintaan lebih kecil dari persentase perubahan harga barang.
 Elastis (Ep > 1)
Nilai elastisitas yang terkategori elastis adalah nilai elastisitas yang lebih
dari 1. Artinya bahwa persentase perubahan harga akan mengakibatkan
perubahan persentase jumlah permintaan yang lebih besar. Bila terjadi
kenaikan harga barang sebesar 1%, maka akan membuat jumlah
permintaan barang turun lebih dari 1%. Karena nilai elastisitasnya lebih
dari 1. Contoh barang yang bersifat elastis umumnya pada barang mewah
seperti mobil.
 Elastis Unitari (Ep=1)
Elastis unitary menggambarkan persentase perubahan harga sama besarnya
dengan persentase perubahan permintaan barang. Bila harga naik 2% maka
penurunan jumlah permintaan barang sebesar 2%.
 Inelastis Sempurna (Ep=0)
Inelastis sempurna terjadi bila perubahan harga tidak mempengaruhi sama
sekali jumlah permintaan barang. Orang-orang akan tetap membeli sesuai
jumlah kebutuhannya. Contoh kasus yang bisa dianggap dekat dengan
inelastis sempurna yaitu pada permintaan garam. Berapapun harga garam,
orang-orang akan membeli garam hanya sesuai kebutuhannya.
 Elastis tak terhingga (Ep = ∞)
perubahan harga sedikit saja akan menyebabkan perubahan permintaan
barang dalam jumlah yang tak terbatas. Elastisitas sempurna atau tak
terhingga terjadi pada saat masyarakat sanggup membeli semua barang
yang dijual dengan harga yang ditawarkan. Kenaikan harga sedikit saja
akan membuat permintaan menjadi nol (0). Contoh produk yang tergolong
dalam permintaan elastis sempurna adalah barang atau jasa yang menjadi
komoditas seperti bahan bakar minyak (BBM).
C. Elastisitas Demand Pelayanan Kesehatan
Elastisitas demand (permintaan) adalah istilah ekonomi untuk menggambarkan
perubahan jumlah permintaan barang terhadap perubahan harga dari barang
tersebut.
Elastisitas Permintaan Pelayanan Kesehatan Secara Umum Meskipun berbagai
macam metode empiris dan sumber data, permintaan pelayanan kesehatan secara
konsisten ditemukan tidak elastis (inelastic) terhadap harga. elastisitas demand
pelayanan kesehatan bersifat inelastic.
Dikatakan inelastic karena semakin tinggi harga pelayanan kesehatan maka
demand pada pelayanan kesehatan akan menurun, tetapi penurunan permintaan
tidak sebesar kenaikan harga. Hal ini disebabkan karena harga bukanlah factor
dominan yang mempengaruhi permintaan pelayanan kesehatan, melainkan insiden
penyakit.
Dalam demand pelayanan kesehatan pada dasarnya jika seseorang ingin
meningkatkan derajat kesehatannya maka seseorang tersebut tidak memikirkan
seberapa besar uang yang akan dikeluarkan untuk kesehatannya tersebut. karena
elastisitas bersifat inelastic maka konsekuensi yang harus dilakukan adalah
meningkatkan mutu pelayanan,karena seperti yang sudah dijelaskan
sebelumnyabahwa factor yang lebih dominan adalah insiden terjadinya penyakit
dan provider.

Faktor yang mempengaruhi elastisitas demand


a. Tingkat kebutuhan
b. Banyaknya barang pengganti yang tersedia.
c. Persentasi pendapatan yang dibelanjakan.
d. Jangka waktu analisis.
e. Produk mewah versus kebutuhan.
f. Tradisi
g. Mode
h. Perubahan harga dan barang yang diminta

Sifat urgensi pada demand

Dalam pelayanan kesehatan, permintaan (Demand) tergantung pada sifat


urgensinya

a. Emergency
b. Non emergency.
c. Elective
D. Elastisitas supply dalam pelayanan Kesehatan
Elastisitas penawaran/supply yaitu presentase perubahan jumlah barang yang
ditawarkan akibat terjadinya perubahan harga barang itu sendiri.
Supply dalam pelayanan kesehatan bersiat relatif inelastis. Kondisi supply
inelastis pada pelayanan kesehatan karena, peningkatan biaya yang harus
dikeluarkan oleh penerima pelayanan kesehatan lebih besar sementara pelayanan
kesehatan yang dapat diberikan lebih sedikit
Penyebab supply pelayanan kesehatan relatif inelastis adalah penyedia pelayanan
kesehatan tidak berusaha untuk meminimalkan biaya pengeluaran pemberian
pelayanan kesehatan dan atau penyedia pelayanan kesehatan sulit mengubah /
mencari sumberdaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan kesehatan.
Faktor yang mempengaruhi elastisitas supply
a. Penting dalam menentukan elastisitas penawaran (supply) pada pelayanan
Kesehatan
1) Sifat perubahan biaya produksi
2) Jangka waktu analisis
 Masa sangat singkat
 Jangka pendek
 Jangka panjang
b. Faktor produksi yang mempengaruhi supply pelayanan Kesehatan
1) Man
2) Money
3) Material
4) Method
5) Machine
6) Market
7) Technology
8) Time
9) Information
KELOMPOK 3

KONSEP PERILAKU KONSUMEN DALAM PELAYANAN


KESEHATAN

A. Konsep perilaku konsumen


Perilaku konsumen adalah suatu proses yang digunakan konsumen untuk membuat
keputusan pembelian, serta menggunakan barang atau jasa yang dibeli dan juga
termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian tersebut.
Perilaku konsumen sebagai perilaku yang menampilkan pelanggan dalam mencari,
pirchaseing, menggunakan, mengevaluasi dan membuang produk dan layanan yang
mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka.

B. Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen


1. Budaya
2. Social (Kelompok Referensi dan Anggota Keluarga)
3. Pribadi (Jenis Kelamin, Umur, Kepribadian dan gaya hidup)
4. Psikologis (Motivasi, Persepsi, Pembelajaran, Keyakinan serta sikap.
C. Proses keputusan pembeli
1. Pengenalan Kebutuhan
2. Pencarian Informasi
3. Evaluasi Alternative
4. Keputusan Membeli
5. Evaluasi Hasil
D. Perilaku konsumen dalam pelayanan Kesehatan
1. Keinginan Konsumen Puskesmas atau Rumah
 Harapan dan presepsi konsumen
a. Kemanjuran obat, keterjangkauan biaya, tidakmembutuhkanwaktu yang
lama dalam proses perawatan.
b. Memperoleh obat merupakan faktor yang terpenting yang mendasari pola
pemanfaatan pelayanan kesehatan.
c. Pandangan yang menyeluruh mengenai penampilan, seperti sikappetugas
yang baik, kecakapan petugas, dan hubungan petugasdengan pasien.
d. Persepsi masyarakat terhadap kualitas sarana dan prasarana yang meliputi
jarak yang dapat dicapai, keadaan gedung, ruang tunggu,privasi, dan
kelengkapan peralatan medis.
e. Persepsi masyarakat terhadap kualitas proses yang meliputiketerampilan
petugas, kecukupan staf, biaya perawatan, dan penjelasan pengobatan.
 Faktor yang mempengaruhi persepsi dan harapan pasien terhadap jasa
pelayanan, yaitu :
a. Pengalaman dari teman (word of mouth)
b. Kebutuhan atau keinginan (personal need)
c. Pengalaman masa lalu saat menerima jasa pelayanan (pastexperience)
d. Komunikasi melalui iklan/ pemasaran (external communications
tocustomer).
 Faktor yang berhubungan dengan keputusan konsumen puskesmas atau
Rumah Sakit, yaitu :
a. Karakteristik Predisposisi
b. Pendukung
c. Kebutuhan
2. Tahap Proses Memilih Puskesmas atau Rumah Sakit
a. Keinginan dan kebutuhan apa yang mendorong pelanggan untukmenggunakan
suatu jasa (need arousal).
b. Apakah pelanggan mengumpulkan informasi berkaitan dengankebutuhan yang
dirasakan (information Gathering).
c. Bagaimana pelanggan mengevaluasi alternatif (decision evaluation).
d. Bagaimana pelanggan memanfaatkan jasa rumah sakit (decisionexecution).
e. Bagaimana sikap pelanggan setelah memanfaatkan jasa rumah sakit(post
decision assessment).
KELOMPOK 4

KONSEP PERILAKU PRODUSEN DALAM PELAYANAN


KESEHATAN

A. Teori perilaku produsen


Teori perilaku produsen ialah suatu teori yang menjelaskan bagaimana tingkah laku/
perilaku produsen untuk menghasilkan produk secara efisien dalam kegiatan
produksinya.
Produsen berusaha untuk menghasilkan produk secara baik dengan mengatur
penggunaan faktor produksi yang dimilikinya.
B. Pengertian produksi
Produksi dapat kita lihat dimana saja. Produksi yang paling sederhana adalah
seseorang membuka salon kecantikan di rumahnya. Ia sudah dapat mendapat
penghasilan dari salonnya tersebut. Inilah yang dimaksud dengan produksi, seseatu
yang berkaitan dengan penambahan nilai guna suatu objek. Nilai guna yang
ditambahkan dalam contoh diatas adalah bagaimana sebuah rumah tidak hanya
digunakan sebagai tempat tinggal namun dapat berfungsi juga untuk menghasilkan
pendapatan bagi pemiliknya.
Tujuan produksi
Dari pengertian tersebut, jelas bahwa kegiatan produksi mempunyai tujuan yang
meliputi:
a. Menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen
b. Meningkatkan nilai guna barang atau jasa.
c. Meningkatkan kemakmuran masyarakat.
d. Memperoleh keuntungan sebesar - besarnya.
e. Memperluas lapangan usaha.
f. Menjaga kesinambungan usaha perusahaan.
g. Memenuhi kebutuhan rumah tangga produksi maupun rumah konsumsi
h. Memenuhi kebutuhan sesuai perkembangan zaman dan kemajuan
teknologi sertapenduduk yang semakin meningkat.
i. Memacu tumbuhnya usaha produksi lain sehingga dapat menyerang
pengangguran.
j. Meningkatkan pendapatan masyarakat atau pendapatan Negara.
k. Memproduksi barang-barang ekspor berarti meningkatkan sumber
devisa Negara.
l. Mendapatkan keuntungan / laba / profit penghasilan dari salonnya
tersebut. Inilah yang dimaksud dengan produksi, seseatu yang
berkaitan dengan penambahan nilai guna suatu objek.

Nilai guna yang ditambahkan dalam contoh diatas adalah bagaimana sebuah rumah
tidak hanya digunakan sebagai tempat tinggal namun dapat berfungsi juga untuk
menghasilkan pendapatan bagi pemiliknya.
Faktor produksi
a. Faktor produksi sumber daya alam (Natural resources)
b. Factor produksi tenaga kerja (Labour)
c. Faktor produksi modal (Capital)
d. Faktor produksi kewirausahaan (Enterprencurship)
C. Produsen
Penegrtian Produsen
produsen adalah disebut sebagai pelaku usaha. Pelaku usaha adalah setiap orang
perseorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan
badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam
wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama
melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi.
Fungsi Produsen
Fungsi utama produsen adalah membuat ataupun memproduksi barang maupun jasa
untuk kemudian dijual dan digunakan oleh konsumen.
Tujuan Produsen
a. Mmebuat, mengubah serta meningkatkan nilai guna sebuah produk

b. Memenuhi kebutuhan konsumen atau masyarakat

c. Memberi pelayanan sebaik mungkin kepada masyarakat

d. Meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan pengahsilan Negara

e. Mendapat keuntungan atau laba semaksimal mungkin

Bentuk Produsen

a. Produsen perseorangan
b. Produsen badan usaha

D. Pelayanan Kesehatan
1. Pengertian Pelayanan Kesehatan

a. Pengertian pelayanan Kesehatan

Pelayanan kesehatan yaitu suatu konsep yang dipakai dalam pemberian


layanan kesehatan terhadap masyarakat. Pelayanan kesehatan juga diartikan
sebagai konsep yang diterapkan untuk memberikan layanan dengan jangka waktu
lama dan terus dilakukan kepada publik dan masyarakat.

b. Pengertian Pelayanan Kesehatan Menurut Para Ahli

1) Dapkes RI (2009)
Pelayanan kesehatan menurut Depkes RI adalah upaya untuk
menyelenggarakan perorangan atau bersama-sama dalam organisasi untuk
mencegah dan meningkatkan kesehatan, memelihara serta menyembuhkan
penyakit dan juga memulihkan kesehatan perorangan, kelompok, keluarga
dan ataupun publik masyarakat.
2) Levey dan Loomba (1973)
Pelayanan kesehatan menurut Levey dan Loomba adalah upaya untuk
menyelenggarakan sendiri ataupun secara bersama-sama dalam suatu
organisasi kesehatan untuk mencegah dan meningkatkan kesehatan,
memelihara, dan menyembuhkan penyakit dari seseorang, kelompok,
keluarga, ataupun masyarakat.
3) Prof. Dr. Soekijo Notoatmojo
Pelayanan kesehatan menurut Prof. Dr. Soekijo Notoatmojo adalah
sebuah bagian dari sistem pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya
adalah pelayanan preventif (pencegahan) dan promotif (peningkatan
kesehatan) memiliki sasaran yaitu publik dan masyarakat.
2. Pihak yang BerperanSebagai Produsen Pelayanan Kesehatan

a. Rumah Sakit
Rumah sakit sebagai badan hukum yang menjalankan fungsinya sebagai
pelaku usaha di bidang jasa pelayanan kesehtan, secara teoritis yuridus dapat
di bagi menjadi 3 :
 Sesuai dengan prinsip “ vicarious liability “
 Sesuai dengan prinsip tanggung jawab mutlak “strict liability”
 Mengacu pada prinsip tanggung jawab asuransi “ insurance liability”
b. Klinik
c. Pusat Kesehatan Masyarakat

KELOMPOK 5

STRUKTUR PASAR DAN PELAYANAN KESEHATAN

A. Defenisi Pasar
Pasar adalah tempat terjadinya transaksi jual beli yang dilakukan oleh penjual dan
pembeli yang terjadi pada suatu waktu dan tempat tertentu. Pasar juga dapat diartikan
sebagai ajang pertemuan antara dunia usaha dengan masyarakat konsumen. Pada
umumnya, suatu transaksi jual beli melibatkan produk atau barang, atau jasa, dengan
uang sebagai alat trasaksi pembayaran yang sah dan disetujui oleh kedua belah pihak
Pasar tidak harus berupa tempat, tetapi suatu institusi yang menjadi ajang operasi
kekuatan – kekuatan yang menentukan harga.
B. Komponen Pasar
1. Ada pembeli
2. Ada penjual
3. Ada barang atau jasa yang diperjualbelikan
4. Ada tempat atau sarana penjualan
5. Ada alat tukar
C. Struktur Pasar
Struktur pasar adalah penggolongan produsen kepada beberapa bentuk pasar
berdasarkan pada ciri-ciri seperti jenis produk yang dihasilkan, banyaknya perusahaan
dalam industri, mudah tidaknya keluar atau masuk ke dalam industri dan peranan
iklan. Pada analisa ekonomi, Struktur Pasar dibedakan menjadi pasar persaingan
sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna.
1. Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna merupakan pasar di mana penjual dan pembeli
tidak dapat memengaruhi harga, sehingga harga di pasar benar-benar merupakan
hasil kesepakatan dan interaksi antara penawaran dan permintaan.
 Contoh produknya adalah seperti beras, gandum, batubara, kentang, dan lain-
lain.
2. Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Pasar persaingan tidak sempurna merupakan pasar di mana penjual dan
pembeli yang dapat memengaruhi harga pasar serta berbanding terbalik dengan
pasar persaingan sempurna. contoh: Pasar Saham.
Berikut perbedaan struktur pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak
sempurna.

Pasar Tidak Sempurna Pasar Sempurna


Banyak pembeli dan
Banyak pembeli dan tidak
Jumlah dan Ukuran tidak ada yang
ada yang mempunyai pangsa
Pembeli mempunyai pangsa
besar dalam pasar
besar dalam pasar
Banyak penjual dan
Jumlah dan Ukuran tidak ada yang
Satu penjual
Penjual mempunyai pangsa
besar dalam pasar
Produk berbagai
Derajat substitusi antar
Tidak substitusi yang dekat. penjual bersifat
berbagai produk penjual
homogen.
Sampai seberapa jauh Pembeli mempunyai Pembeli mempunyai
pembeli tahu mengenai informasi yang baik informasi yang baik
harga dan Alternatif mengenai produk yang mengenai produk yang
lainnya ditawarkan penjual ditawarkan penjual
Ada hambatan hukum atau
Kondisi untuk masuknya Tidak ada hambatan
teknologi yang menghalangi
penjual baru apapun untuk masuk
penjual baru untuk beroperasi

D. Bentuk Pasar Persaingan Tidak Sempurna


1. Pasar Monopoli
2. Pasar Duapoli
3. Monopolistik
4. Oligopsoni
5. Duapsoni
6. Monopsoni
7. Oligopoli
8. Monopoli
E. Pasar Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan bisa disebut sebagai pasar yang dapat dilihat dari pengertian
pasar itu sendiri. Pasar adalah interaksi antara penjual dan pembeli untuk melakukan
penjualan dan pembelian satu barang dan jasa. Pada sektor kesehatan, industri
pelayanan kesehatan melibatkan jutaan transaksi ekonomi di dalamnya. Adapun
contoh pelaku sektornya berupa barang dan jasa. Dimana yang berperan produsen
disini adalah orang yang berada di RS untuk melakukan penjualan jasa dan barang.
Contohnya :
Dokter/perawat/Bidan melakukan tindakan medis (bedah, pemeriksaan, dan
fisioterapi). Dokter menyediakan bermacam jasa mulai dari memberikan resep obat
sampai melakukan bedah jantung.
F. Karakteristik Pasar Pelayanan Kesehatan
1. Intangibility (Tidak Berwujud)
2. Inseparability (Tidak bisa dipisahkan)
3. Inventory (Tidak bisa disimpan)
4. Inkonsistensi (Tidak konsisten/bervariasi)
G. Syarat Pokok Pelayanan Kesehatan
a. Tersedia dan berkesinambungan
b. Dapat diterima dengan wajar
c. Mudah dicapai
d. Mudah dijangkau
e. Bermutu
H. Ciri Khusus Pasar Pelayanan Kesehatan
1. Supply: Pelayanan Kesehatan sebagai Komoditas
a. Pelayanan Kesehatan sebagai komoditas "PERUSAHAAN UMUM /PUBLIC
GOODS"
 Contoh: P2M, pengendalian vektor, Kesehatan limgkungan (sanitasi, air
bersih, polusi) KIA, Pelayanan KB, Imunisasi, ANC, Posyandu Gizi
Pelayanan TB Paru, Malaria, Promosi Kesehatan.
b. Pelayanan Kesehatan Sebagai Komoditas "PERUSAHAAN PRIVAT
/PRIVATE GOODS"
 Contoh: Pada Rumah Sakit baik RS milik Pemerintah, Swasta, BUMN,
Organisasi, dan TNI/POLRI, Rumah Sakit Khusus, Rumah Sakit Khusus,
Penyelenggaraan Usaha Kuratif.
c. Fragmented Commodity
 Contoh: Pada pasien yang sakit Gagal Ginjal. Pertama kali ke Dokter
umum » rujuk ke Spesialis penyakit dalam » diperiksa dan diminta untuk
ke laboratorium dan radiologi untuk periksa lebih lanjut, kemudian balik
penyakit dalam» ternyata penyebab sakitnya adalah penyakit hipertensi
dan jantung» Sp.PD merujuk ke Sp.JP (Spesialis Jantung & Pembuluh
Darah).
d. Konsep Mutu Pelayanan
Mutu dalam pelayanan kesehatan adalah cukup (adequate) atau pas, tidak
kurang tidak lebih
e. One Time consumption Yaitu: Orang tidak mungkin dan tidak bisa menumpuk
keinginan mengakses yankes ketika harga murah » orang akan mengakses
yankes bila membutuhkan, dan bersifat segera.
f. Persepsi: Social Commodity vs Commercial Commodity
Pelayanan kesehatan  komoditi sosial : tidak etis menerapkan profit
maximization
2. Demand : sebagai permintaan dari pasien
a. Derived Demand
Prinsipnya orang mengakses yankes bukan untuk memperoleh kenyamanan
atau entertainmet, tapi kebutuhan pokok. Dengan hal itu kenapa orang tetap
mengakses, karena yang di "demand" adalah kesehatan yang menjadikan skala
utilitas bagi orang.
b. Consumer Ignorance
Prinsipnya banyak orang yang tidak tahu yankes yang sebenarnya apalagi
masalah mutu berbanding lurus dengan harga yankes, jadi provider 1 dengan
lainnya beda. Karena konsumen yankes punya kedudukan lemah, maka harus
ada interaksi antara konsumen dengan provider untuk capai mutu dan harga
yang optimal & tak saling merugikan.
c. Supply Induce Demand
Fenomena yang terjadi dimana terjadinya permintaan terutama oleh dorongan
penawaran ketimbang dorongan kebutuhan. Dalam yankes hal tersebut mudah
terjadi karena adanya consumer ignorance» bentuknya seperti Px dan
Pengobatan yang tak perlu, terutama dengan semakin berkembangnya modal
komersial yang terlibat dalam industri yankes.
d. Elastisitas Demand
Elastisitas demand Berdasarkan urgensinya, yankes bisa dibedakan:
Pelayanan emergency.
Pelayanan biasa / non-emergency.
Pelayanan elective / pelayanan yang bisa diatur pelayanannya.
Pelayanan gadar umumnya in-elastis thdp harga » krn berdasarkan
kebutuhan dan keperluan dari pasien, serta keadaan pasien yang tidak bisa
diprediksi, dan RS tdk boleh minta uang muka dlu pada pasien
emergency.
Pelayanan yang elastis dan sangat elastis terhadap perubahan harga »
pelayanan mewah didalam yankes, seperti inap VIP.

Anda mungkin juga menyukai