RINGKASAN MATERI
Dosen pengampu : Nurul Istiqamah S. KM. M. Kes
210304500018
Kelas C
2022
KELOMPOK 1
KONSEP DEMAND DAN SUPPLY
A.Definisi
1. Demand
Demand (permintaan) merupakan suatu hubungan antara barang yang mau dan
mampu dibeli, dalam jumlah permintaan dan harga tertentu yang merupakan
variabel dependen sebagai penentu jumlah barang yang diminta oleh
konsumen.
Menurut para ahli:
Dalam ilmu ekonomi istilah permintaan (demand) mempunyai arti
tertentu, yaitu selalu menunjuk pada suatu hubungan tertentu antara
jumlah suatu barang yang akan dibeli orang dan harga barang tersebut.
(by Gilarso (2007)).
Teori permintaan adalah teori yang menerangkan tentang ciri-ciri
hubungan antara jumlah permintaan dan harga. Berdasarkan ciri
hubungan antara permintaan dan harga dapat dibuat grafik kurva
permintaan.
(by Sadono Sukirno 2005)
Permintaan barang yaitu bahwa faktor harga dari komoditas
merupakan variable dependen yang akan menentukan beberapa
jumlah komoditas yang bersangkutan diminta oleh konsumen. (by
Adiwarman A. Karim 2007.s
2. Suply
Sebuah hubungan yang menunjukkan berbagai macam jumlah suatu barang
yang dapat disediakan oleh para penjual untuk dijual dengan berbagai macam
harga alternatif, selama periode waktu tertentu. Wilton H. Spencer
(Contemporary Economics)
B.Konsep demand and supply
a) Tingkat permintaan barang di pasaran naik namun supply barang tetap stabil
b) Tingkat demand menurun, tingkat supply barang tidak berubah
c) Tingkat permintaan barang tidak berubah, angka supply meningkat
d) Posisi demand atas barang tetap, tingkat supply barang menurun
Pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan diinginkan oleh pasien yang disertai
jug dengan daya beli yang dimiliki oleh pasien tersebut. Terdiri dari need dan
want.
1. Need
Hal-hal yang mendasar yang dibutuhkan makhluk hidup untuk melangsungkan
kehidupannya.
Kuantitas barang atau pelayanan yang secara obyektif dipandang terbaik untuk
digunakan memperbaiki kondisi kesehatan pasien.
Datang dari dokter atau tenaga kesehatan.
2. Want
Barang atau pelayanan yang diinginkan pasien karena dianggap terbaik bagi
mereka Suatu keinginan yang dimiliki seseorang, untuk mendapatkan status
kesehatan yang lebih baik dari sekarang.
Datang dari keinginan pasien. Misal obat yang bekerja dengan cepat, obat
yang murah.
b) Pengobatan Tradisional
Bentuk pengobatan yang menggunakan cara, alat atau bahan yang tidak
termasuk dalam standar pengobatan medis modern baik yang dilakukan
sendiri atau dengan petunjuk tenaga kesehatan tradisional.
Man
Sumber daya manusia yang menyediakan layanan kesehatan baik
langsung maupun tidak langsung.
Money
Biaya yang muncul dalam penyediaan layanan kesehatan.
Material
Material yang berhubungan dengan logistik pelayanan kesehatan
Method
Manual atau SOP yang ada pada fasilitas layanan kesehatan (rumah
sakit, klinik dan laboratorium klinis).
Machine
Peralatan yang digunakan dalam penyediaan layanan kesehatan.
Market
Wilayah kerja pelayanan kesehatan
Teknologi
Teknologi yang digunakan dalam pemberian layanan kesehatan.
Time
Waktu yang digunakan dalam pemberian layanan kesehatan.
Informasi
Informasi terkait dengan layanan kesehatan dalam bentuk media
internet, pamflet dan leaflet.
A. Definisi Elastisitas
Secara sederhana elastisitas dapat diartikan sebagai derajat kepekaan suatu gejala
ekonomi terhadap perubahan gejala ekonomi lain. Pengertian lain elastisitas dapat
diartikan sebagai tingkat kepekaan perubahan kuantitas suatu barang yang
disebabkan oleh adanya perubahan faktor-faktor lain. Elastisitas adalah sebuah
perbandingan perubahan proporsional dalam satu variabel terhadap perubahan
variabel yang lain. Dengan kata lain, elastisitas yakni dapat mengukur seberapa
sensitif atau responsifnya konsumen dengan perubahan dalam harga.
B. Kriteria Angka elastisitas harga
Inelastis (Ep < 1) Inelastis menunjukkan bahwa persentase perubahan harga lebih
besar daripada persentase perubahan permintaan barang. Contoh Inelastis adalah
umumnya terjadi pada kebutuhan pokok. Misalkan terjadi kenaikan harga beras
sebesar 5%, permintaan beras dianggap turun sebesar 1%. Disini nilai elastisitas
harga (Ep) yaitu sebesar 0,2 yang berarti jenisnya inelastis. Persentase perubahan
jumlah permintaan lebih kecil dari persentase perubahan harga barang.
Elastis (Ep > 1)
Nilai elastisitas yang terkategori elastis adalah nilai elastisitas yang lebih
dari 1. Artinya bahwa persentase perubahan harga akan mengakibatkan
perubahan persentase jumlah permintaan yang lebih besar. Bila terjadi
kenaikan harga barang sebesar 1%, maka akan membuat jumlah
permintaan barang turun lebih dari 1%. Karena nilai elastisitasnya lebih
dari 1. Contoh barang yang bersifat elastis umumnya pada barang mewah
seperti mobil.
Elastis Unitari (Ep=1)
Elastis unitary menggambarkan persentase perubahan harga sama besarnya
dengan persentase perubahan permintaan barang. Bila harga naik 2% maka
penurunan jumlah permintaan barang sebesar 2%.
Inelastis Sempurna (Ep=0)
Inelastis sempurna terjadi bila perubahan harga tidak mempengaruhi sama
sekali jumlah permintaan barang. Orang-orang akan tetap membeli sesuai
jumlah kebutuhannya. Contoh kasus yang bisa dianggap dekat dengan
inelastis sempurna yaitu pada permintaan garam. Berapapun harga garam,
orang-orang akan membeli garam hanya sesuai kebutuhannya.
Elastis tak terhingga (Ep = ∞)
perubahan harga sedikit saja akan menyebabkan perubahan permintaan
barang dalam jumlah yang tak terbatas. Elastisitas sempurna atau tak
terhingga terjadi pada saat masyarakat sanggup membeli semua barang
yang dijual dengan harga yang ditawarkan. Kenaikan harga sedikit saja
akan membuat permintaan menjadi nol (0). Contoh produk yang tergolong
dalam permintaan elastis sempurna adalah barang atau jasa yang menjadi
komoditas seperti bahan bakar minyak (BBM).
C. Elastisitas Demand Pelayanan Kesehatan
Elastisitas demand (permintaan) adalah istilah ekonomi untuk menggambarkan
perubahan jumlah permintaan barang terhadap perubahan harga dari barang
tersebut.
Elastisitas Permintaan Pelayanan Kesehatan Secara Umum Meskipun berbagai
macam metode empiris dan sumber data, permintaan pelayanan kesehatan secara
konsisten ditemukan tidak elastis (inelastic) terhadap harga. elastisitas demand
pelayanan kesehatan bersifat inelastic.
Dikatakan inelastic karena semakin tinggi harga pelayanan kesehatan maka
demand pada pelayanan kesehatan akan menurun, tetapi penurunan permintaan
tidak sebesar kenaikan harga. Hal ini disebabkan karena harga bukanlah factor
dominan yang mempengaruhi permintaan pelayanan kesehatan, melainkan insiden
penyakit.
Dalam demand pelayanan kesehatan pada dasarnya jika seseorang ingin
meningkatkan derajat kesehatannya maka seseorang tersebut tidak memikirkan
seberapa besar uang yang akan dikeluarkan untuk kesehatannya tersebut. karena
elastisitas bersifat inelastic maka konsekuensi yang harus dilakukan adalah
meningkatkan mutu pelayanan,karena seperti yang sudah dijelaskan
sebelumnyabahwa factor yang lebih dominan adalah insiden terjadinya penyakit
dan provider.
a. Emergency
b. Non emergency.
c. Elective
D. Elastisitas supply dalam pelayanan Kesehatan
Elastisitas penawaran/supply yaitu presentase perubahan jumlah barang yang
ditawarkan akibat terjadinya perubahan harga barang itu sendiri.
Supply dalam pelayanan kesehatan bersiat relatif inelastis. Kondisi supply
inelastis pada pelayanan kesehatan karena, peningkatan biaya yang harus
dikeluarkan oleh penerima pelayanan kesehatan lebih besar sementara pelayanan
kesehatan yang dapat diberikan lebih sedikit
Penyebab supply pelayanan kesehatan relatif inelastis adalah penyedia pelayanan
kesehatan tidak berusaha untuk meminimalkan biaya pengeluaran pemberian
pelayanan kesehatan dan atau penyedia pelayanan kesehatan sulit mengubah /
mencari sumberdaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan kesehatan.
Faktor yang mempengaruhi elastisitas supply
a. Penting dalam menentukan elastisitas penawaran (supply) pada pelayanan
Kesehatan
1) Sifat perubahan biaya produksi
2) Jangka waktu analisis
Masa sangat singkat
Jangka pendek
Jangka panjang
b. Faktor produksi yang mempengaruhi supply pelayanan Kesehatan
1) Man
2) Money
3) Material
4) Method
5) Machine
6) Market
7) Technology
8) Time
9) Information
KELOMPOK 3
Nilai guna yang ditambahkan dalam contoh diatas adalah bagaimana sebuah rumah
tidak hanya digunakan sebagai tempat tinggal namun dapat berfungsi juga untuk
menghasilkan pendapatan bagi pemiliknya.
Faktor produksi
a. Faktor produksi sumber daya alam (Natural resources)
b. Factor produksi tenaga kerja (Labour)
c. Faktor produksi modal (Capital)
d. Faktor produksi kewirausahaan (Enterprencurship)
C. Produsen
Penegrtian Produsen
produsen adalah disebut sebagai pelaku usaha. Pelaku usaha adalah setiap orang
perseorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan
badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam
wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama
melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi.
Fungsi Produsen
Fungsi utama produsen adalah membuat ataupun memproduksi barang maupun jasa
untuk kemudian dijual dan digunakan oleh konsumen.
Tujuan Produsen
a. Mmebuat, mengubah serta meningkatkan nilai guna sebuah produk
Bentuk Produsen
a. Produsen perseorangan
b. Produsen badan usaha
D. Pelayanan Kesehatan
1. Pengertian Pelayanan Kesehatan
1) Dapkes RI (2009)
Pelayanan kesehatan menurut Depkes RI adalah upaya untuk
menyelenggarakan perorangan atau bersama-sama dalam organisasi untuk
mencegah dan meningkatkan kesehatan, memelihara serta menyembuhkan
penyakit dan juga memulihkan kesehatan perorangan, kelompok, keluarga
dan ataupun publik masyarakat.
2) Levey dan Loomba (1973)
Pelayanan kesehatan menurut Levey dan Loomba adalah upaya untuk
menyelenggarakan sendiri ataupun secara bersama-sama dalam suatu
organisasi kesehatan untuk mencegah dan meningkatkan kesehatan,
memelihara, dan menyembuhkan penyakit dari seseorang, kelompok,
keluarga, ataupun masyarakat.
3) Prof. Dr. Soekijo Notoatmojo
Pelayanan kesehatan menurut Prof. Dr. Soekijo Notoatmojo adalah
sebuah bagian dari sistem pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya
adalah pelayanan preventif (pencegahan) dan promotif (peningkatan
kesehatan) memiliki sasaran yaitu publik dan masyarakat.
2. Pihak yang BerperanSebagai Produsen Pelayanan Kesehatan
a. Rumah Sakit
Rumah sakit sebagai badan hukum yang menjalankan fungsinya sebagai
pelaku usaha di bidang jasa pelayanan kesehtan, secara teoritis yuridus dapat
di bagi menjadi 3 :
Sesuai dengan prinsip “ vicarious liability “
Sesuai dengan prinsip tanggung jawab mutlak “strict liability”
Mengacu pada prinsip tanggung jawab asuransi “ insurance liability”
b. Klinik
c. Pusat Kesehatan Masyarakat
KELOMPOK 5
A. Defenisi Pasar
Pasar adalah tempat terjadinya transaksi jual beli yang dilakukan oleh penjual dan
pembeli yang terjadi pada suatu waktu dan tempat tertentu. Pasar juga dapat diartikan
sebagai ajang pertemuan antara dunia usaha dengan masyarakat konsumen. Pada
umumnya, suatu transaksi jual beli melibatkan produk atau barang, atau jasa, dengan
uang sebagai alat trasaksi pembayaran yang sah dan disetujui oleh kedua belah pihak
Pasar tidak harus berupa tempat, tetapi suatu institusi yang menjadi ajang operasi
kekuatan – kekuatan yang menentukan harga.
B. Komponen Pasar
1. Ada pembeli
2. Ada penjual
3. Ada barang atau jasa yang diperjualbelikan
4. Ada tempat atau sarana penjualan
5. Ada alat tukar
C. Struktur Pasar
Struktur pasar adalah penggolongan produsen kepada beberapa bentuk pasar
berdasarkan pada ciri-ciri seperti jenis produk yang dihasilkan, banyaknya perusahaan
dalam industri, mudah tidaknya keluar atau masuk ke dalam industri dan peranan
iklan. Pada analisa ekonomi, Struktur Pasar dibedakan menjadi pasar persaingan
sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna.
1. Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna merupakan pasar di mana penjual dan pembeli
tidak dapat memengaruhi harga, sehingga harga di pasar benar-benar merupakan
hasil kesepakatan dan interaksi antara penawaran dan permintaan.
Contoh produknya adalah seperti beras, gandum, batubara, kentang, dan lain-
lain.
2. Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Pasar persaingan tidak sempurna merupakan pasar di mana penjual dan
pembeli yang dapat memengaruhi harga pasar serta berbanding terbalik dengan
pasar persaingan sempurna. contoh: Pasar Saham.
Berikut perbedaan struktur pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak
sempurna.