oinan
PENGANTAR ILMU EKONOMI
Demand dan Supply Pelayanan Kesehatan
Dosen Pembimbing : Abdi, S.E
OLEH :
Afrina T. Oinan
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat, bimbingan dan hidayah-Nya. Sehingga Makalah yang berjudul“Demand dan Supply
Pelayanan Kesehatan” ini dapat Kami selesaikan dengan baik.
Melalui makalah ini, Kami berharap pembaca dapat
mengetahui tentangMakroekonomi khususnya pembahasan tentang Demand dan Supply .
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................. i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................... 4
2.1 Tinjauan Pustaka .................................................................................................. 4
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
a. Memahami tentang demand dalam pelayanan kesehatan.
b. Mempelajari faktor – faktor yang mempengaruhi demand dalam pelayanan
kesehatan.
c. Mempelajari perbedaan demand dalam pelayanan kesehatan dengan demand
produk secara umum.
d. Mempelajari elastisitas demand dalam pelayanan kesehatan dan konsekuensinya.
e. Mempelajari tentang utility dalam pelayanan kesehatan dan cara pengukurannya.
f. Mempelajari definisi dari Supply Pelayanan Kesehatan.
g. Mempelajari bentuk kurva Supply Pelayanan Kesehatan.
h. Dapat mempelajari faktor yang dapat mempengaruhi Supply PelayananKesehatan.
i. Mempelajari cara menghitung Supply Maksimal pada industri Pelayanan
Kesehatan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Demand Pelayanan Kesehatan
Demand (permintaan) adalah keinginan yang disertai dengan daya beli.
Menurut (Kotler dan Andersen, 1995), permintaan adalah keinginan terhadap
produk spesifik yang didukung oleh kemampuan dan kesediaan untuk membeli.
Demand atau permintaan adalah jumlah dari suatu barang yang mau dan
mampu dibeli pada berbagai kemungkinan harga, selama jangka waktu tertentu,
dengan anggapan berbagai hal lain tetap sama (ceteris paribus). Mau dan mampu
di sini memiliki arti betapapun orang berkeinginan atau membutuhkan sesuatu,
kalau ia tidak mempunyai uang atau tidak bersedia mengeluarkan uang sebanyak
itu untuk membeli, maka keinginan tersebut belum disebut permintaan. Namun
ketika keinginan atau kebutuhan disertai dengan kemauan dan kemampuan untuk
membeli dan didukung oleh uang yang cukup untuk membayar maka akan disebut
permintaan. Dengan demikian permintaan adalah kebutuhan dan keinginan yang
didukung oleh daya beli.
Permintaan (demand) pelayanan kesehatan adalah Pelayanan yang
sesungguhnya dibeli oleh customer pelayanan kesehatan, dalam hal ini adalah
pasien. Permintaan tersebut dipengaruhi oleh pendapat medis dari dokter, dan juga
faktor lain seperti pendapatan dan harga obat. Model dari Cooper Posnett (1988)
dalam Palutturi (2005), Permintaan (demand) pelayanan kesehatan merupakan
keinginan untuk lebih sehat diwujudkan dalam perilaku mencari pertolongan tenaga
kedokteran. Jadi dapat disimpulkan bahwa, Permintaan (demand) pelayanan
kesehatan adalah pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan diinginkan oleh pasien
yang disertai juga dengan daya beli yang dimiliki oleh pasien tersebut.
Adapun rumus untuk demand pada pelayanan kesehatan yaitu sebagai berikut:
Qdmc = f (insiden penyakit, provider│ karakteristik budaya - demografi, factor
ekonomi, dll)
Meningkatnya demand dalam pelayanan kesehatan pada saat ini
banyak dipengaruhi oleh:
a) Kualitas dari pelayanan kesehatan yang diberikan.
b) Pelayanan pasca rawat inap.
c) Performance dari pelayanan kesehatan.
d) Kemudahan dalam penggunaan pelayanan.
e) Sistem pembayaran.
f) Sistem pelayanan secara keseluruhan.
b. Simple rating
Metode ranking sederhana klien membuat ranking dari objek (variabel) yang
ditanyakan dalam urutan pemilihan. Bobot kepentingan (importance-performance
analysis). Klien akan berusaha mendekatkan tingkat-tingkat kepentingan yang
berbeda dengan atribut yang bermacam-macam. Klien membuat rangking dari objek
(variabel) yang ditanyakan dalam urutan pemilihan. Misalnya empati lebih penting
dari pada keramahan. Bobot kepentingan menentukan faktor dominan. Kelemahan
metode ini bila klien tidak memilih salah satu dari objek tersebut.
Masalah Rangking
Pelayanan Dokter
Pelayanan Perawat
Pelayanan penunjang lain : Laboratorium, Radiologi, dll
Pelayanan administrasi, keuanga, kamar terima/loket
c. Metode berpasangan
Metode berpasangan menyediakan beberapa objek yang harus dinilai, kemudian
individu-individu tersebut disuruh memilih pasangannya. Metode berpasangan
sering dipakai, karena lebih mudah menentukan pilihan antar kedua objek pada satu
waktu yang bersamaan. Misal : tingkat tanggap (response) perawat terhadap
keluhan pasien.
Acuh tak acuh 1 2 3 4 5 Perhatian
Kuat 1 2 3 4 5 Lemah
Pelayanan ramah 1 2 3 4 5 Pelayanan tidak ramah
Pada saat analisis, untuk pertanyaan negative, skalanya harus dibalik dulu.
Keterangan :
Qs = Jumlah barang yang ditawarkan
Px = Harga barang itu sendiri
Py = Harga barang lain
T, C, P... = Faktor- faktor selain harga yang dianggap konstan (cateris paribus)
Keterangan :
Qsmc = Supply pelayanan kesehatan
Resources = Sumber daya yang dimiliki
Px = Harga barang itu sendiri
Py = Harga barang lain
9. Information
Informasi untuk menunjang pemberian layanan kesehatan seperti lewat
internet, pamphlet, leaflet, spanduk, dan lain-lain.
Berikut ini adalah contoh Supply pada pelayanan keperawatan. Jika input adalah
pelayanan keperawatan tiap pasien, maka yang termasuk dalam input dapat berupa
jumlah dan tipe perawat dalam unit keperawatan.
Hubungan antara pelayanan keperawatan pada tiap pasien dengan tipe perawat
dapat ditampilkan dalam fungsi berikut ini:
Qnpc = f (RNs, LPNs, ADs, UN)
Keterangan :
Qnpc = Quantity of nursing patient care (kuantitas pelayanan keperawatan pasien)
RNs = Registered Nurse (Perawat yang terdaftar)
LPNs = Licensed Practical Nurse (Perawat yang telah terlisensi/tersertifikasi)
Ads = Nursing Aides (pembantu perawat)
UN = The type of nursing unit (Unit atau tipe perawatan)
Dari persamaan di atas dapat diketahui bahwa dalam pelayanan keperawatan
dipengaruhi oleh perawat yang mahir, sudah memiliki surat ijin praktek, sudah bisa
mandiri sebagai perawat panggilan (RNs), pembantu perawat (AD), perawat praktek
yang masih harus dinaungi oleh institusi (LPN), serta unit atau tipe perawatan (UN).
RNs, AD, dan LPN terkategori dalam man, sedangkan UN terkategori dalam
machine. Dari kesimpulan di atas dapat dirumuskan bahwa faktor dominan yang
mempengaruhi Supply pelayanan kesehatan adalah man dan machine.
Pelayanan kesehatan merupakan bisnis jasa, jadi man yang memberi pelayanan
(man sebagai pemberi jasa). Man pada pelayanan kesehatan memiliki kompetensi
secara khusus. Kompetensi ini meliputi keterampilan, kemampuan yang disertai
kewenangan yang dilindungi undang-undang.
Machine dalam pelayanan kesehatan dapat berupa fasilitas ataupun sarana
khusus untuk pelaksanaan pemeriksaan oleh tenaga kesehatan, seperti dental
chair, X-ray, tempat tidur rumah sakit, dan lain-lain.
Dalam mencapai efisiensi dari Supply dalam pelayanan kesehatan, kombinasi
input yang tepat sangat diperlukan. Contohnya pada pelayanan keperawatan di
atas, satu orang LPNs tidak dapat menggantikan satu orang RNs. RNs mungkin
memiliki keahlian yang lebih sebagai hasil dari pelatihan tambahan mereka. Oleh
karena itu, LPNs mungkin dapat menggantikan sebagian pekerjaan dari RNs,
namun tidak bisa semuanya. Kombinasi antara berbagai jenis tenaga kesehatan
sangat penting untuk ditentukan dengan tepat oleh para pengambil keputusan,
karena dapat meminimalkan biaya penyediaan keperawatan.
Meskipun faktor dominan yang mempengaruhi Supply pelayanan kesehatan
adalah Man dan Machine, faktor yang termasuk dalam 6M, 2T, 1I dan faktor
lainnya tetap tidak boleh dihilangkan. Bila salah satu faktor produksi tidak ada, maka
output juga akan menjadi produk atau pelayanan kesehatan yang tidak maksimal.
Q/T
Kuantitas pelayanan medis
Gambar 2.1. Kurva Inelastis sempurna dan Inelastis pada Supply
Pelayanan Kesehatan
Sebagai contoh yaitu di poli gigi, penawaran pelayanan kesehatan gigi sangat
ditentukan oleh faktor produksi seperti dokter gigi dan dental chair.
Suatu saat harga yang ditawarkan di pelayanan kesehatan di poli gigi naik,
maka kenaikan harga tersebut tidak mempengaruhi kuantitas jumlah pasien yang
dapat diperiksa di poli gigi. Hal ini dikarenakan jumlah man dan machine berupa
dokter gigi dan dental chair terbatas, sehingga meskipun biaya periksa per pasien
naik, maka dokter gigi tetap tidak bisa memaksakan untuk melayani lebih banyak
pasien dari supply maksimumnya. Selain itu, provider pelayanan kesehatan tidak
mungkin menambah jumlah dokter gigi dan dental chair dalam jangka waktu
pendek.
Dari penjelasan contoh di atas, dapat disimpulkan bahwa kurva elastisitas
supply pelayanan kesehatan adalah inelastis. Sebab perubahan harga tidak
mempengaruhi perubahan kuantitas pelayanan yang ditawarkan.
3. Rawat Inap
a. Identifikasi sumber daya
Sumber daya yang dibutuhkan dalam pelayanan rawat inap puskesmas antara lain:
1) Man : 2 dokter umum dan 4 perawat
2) Material : obat, infus, selimut, seprei, oksigen, dan lainnya
3) Machine : tempat tidur (20)
4) Market : Seluruh masyarakat di wilayah kerja puskesmas
5) Time : 24 jam per hari dalam 1 bulan
6) Information : Poster berisi informasi jam besuk
b. Identifikasi sumber daya yang paling dominan dalam pemberian pelayanan
Sumber daya yang paling dominan dalam pemberian pelayanan rawat inap
untuk pasien adalah jumlah tempat tidur. Sedangkan sumberdaya lain diasumsikan
telah tersedia.
c. Identifikasi waktu yang tersedia dalam 1 tahun
24 jam x 365 hari = 8760 jam
d. Identifikasi waktu untuk 1 kali pelayanan
Rata-rata lama perawatan seorang pasien (AvLOS) di rawat inap adalah 6 hari.
e. Menghitung Supply maksimum
Menghitung supply maksimum dapat dihitung dengan cara :
Bor optimal (%) = Jumlah hari x 100%
Jumlah tempat tidur x 365
75 % = Jumlah hari x 100%
20 tempat tidur x 365
Jumlah hari = 5475
Rata-rata lama perawatan pasien = 6 hari
Jumlah pasien = 5475
6
= 912,5 ≈ 913 pasien
Jadi jumlah maksimum pasien yang dapat dirawat dengan adanya 20 tempat tidur
dan rata-rata lama perawatan 6 hari adalah 913 pasien per tahun.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Supply atau Penawaran adalah hubungan antara harga dan jumlah barang
yang ditawarkan. Hukum penawaran menyatakan bahwa jumlah barang atau jasa
yang ditawarkan berhubungan secara langsung dengan harga barang atau jasa
tersebut, dengan hal lain diasumsikan konstan. Supply maksimum adalah jumlah
maksimum atau kemampuan maksimum atau kapasitas maksimum barang atau
jasa yang dapat dihasilkan dalam periode tertentu.
Supply dalam pelayanan kesehatan adalah penyediaan pelayanan kesehatan
yang diberikan kepada individu oleh berbagai kombinasi tenaga pelayanan
kesehatan (seperti dokter, perawat, teknisi, dan para asistennya) dan fasilitas
(seperti rumah sakit, klinik rawat jalan, dan laboratorium klinis). Faktor yang
mempengaruhi Supply dalam pelayanan kesehatan yaitu fungsi penawaran dan
fungsi produksi yang melputi 6M, 2T, 1I. Faktor dominan yang mempengaruhi
supply dalam pelayanan kesehatanadalah man dan machine. Kurva Supply dalam
pelayanan kesehatan cenderung bersifat inelastis. Cara pengukuran
supply maksimum dalam pelayanan kesehatan dapat diterapkan pada rawat jalan,
penunjang medis, dan rawat inap.
3.2 Saran
Makalah tentang demand dan supply pelayanan kesehatan ini sebaiknya direvisi
sesuai dengan perkembangan ilmu ekonomi, sehingga dapat menambah ilmu
pengetahuan khususnya tentang supply elastisitas supply maksimum dalam
pelayanan kesehatan dan supply dalam pelayanan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Savitri, P. Windi. 2011. Supply Dalam Pelayanan Kesehatan. (online). Diakses
dari http://windichan.blogspot.com/2011/10/tugas-supply-dalam-pelayanan-
kesehatan.html tanggal 26 September 2013
Kelompok 4. 2012. Supply dalam Pelayanan Kesehatan. Surabaya: Universitas
Airlangga
fk.uns.ac.id/static/materi/Ekonomi_Kesehatan_-_Prof_Bhisma_Murti.pdf
Buku Kumpulan Materi Kuliah Ekonomi Kesehatan tahun 2006 FKM UNAIR
Makalah Dasar Ilmu Ekonomi Supply tahun 2010 FKM UNAIR
Makalah Ekonomi Kesehatan Review Supply tahun 2011 FKM UNAIR
Makalah Ekonomi Kesehatan Supply Pelayanan Kesehatan dan Perhitungan Supply
Maksimum di Bidang Pelayanan Kesehatan tahun 2010 FKM UNAIR
http://www.cbo.gov/ftpdocs/99xx/doc9924/Chapter5.9.1.shtml diakses tanggal 11
Oktober 2011 ; pukul 10.20