Anda di halaman 1dari 8

Determinan Permintaan Pelayanan kesehatan

Nama : Adhrian Yoel Amalo

NIM : 2107010052

Kelas :A

Semester :3
Pendahuluan

Kesehatan merupakan salah satu aspek yang menentukan tinggi


rendahnya standar hidup manusia. Kesehatan merupakan salah satu aspek yang
menentukan tinggi rendahnya standar hidup manusiamenginvestasikan dan
atau mengonsumsi sejumlah barang dan jasa kesehatan. Maka untuk mencapai
kondisi kesehatan yang baik tersebut dibutuhkan sarana kesehatan yang baik
pula (Grossman, 1972).

Nilai guna pelayanan kesehatan dapat dilihat dari kualitas pelayanan


(mutu layanan) kesehatan yang akan berdampak pada kepuasan pelanggan.
Kualitas pelayanan kesehatan bersifat multi dimensi. Ditinjau dari pemakai jasa
pelayanan kesehatan (health consumer) maka pengertian kualitas pelayanan
lebih terkait pada ketanggapan petugas memenuhi kebutuhan pasien,
kelancaran komunikasi antara petugas dengan pasien, keprihatinan serta
keramahtamahan petugas dalam melayani pasien, kerendahan hati dan
kesungguhan (Supriyanto & Wulandari, 2003).

Kebutuhan (needs) adalah keinginan manusia atas barang dan jasa yang
perlu dipenuhi untuk mempertahankan kelangsungan hidup. Needs
menggambarkan kebutuhan dasar manusia seperti pangan, sandang, papan,
pendidikan, kesehatan, rekreasi, dan lainnya. Menurut (Shaikh & Hatcher,
2005) kebutuhan antara manusia bisa saja tidak sama tergantung faktor yang
memengaruhinya.
Isi

1. Pengertian
Pelayanan kesehatan merupakan bisnis jasa yang diberikan oleh
produsen (man), jadi man yang memberi pelayanan (man sebagai pemberi
jasa). Man pada pelayanan kesehatan memiliki kompetensi secara khusus.
Kompetensi ini meliputi keterampilan, kemampuan yang disertai kewenangan
yang dilindungi undang-undang.
Permintaan (demand) pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan
yang dibutuhkan dan diinginkan oleh pasien yang disertai juga dengan daya
beli dari pasien. Banyak faktor yang memengaruhi permintaan konsumen
terhadap pelayanan medis baik dari segi pasien maupun dari pihak pemberi
layanan medis.
2. Faktor yang mempengaruhi permintaan dalam pelayanan kesehatan
Faktor yang mempengaruhi permintaan pelayanan kesehatan berasal dari
pasien juga dari dokter sebagai pemberi pelayanan kesehatan.Faktor yang
mempengaruhi permintaan pasien terhadap pelayanan kesehatan antara lain
insiden penyakit, provider, karakteristik budaya-demografi dan factor ekonomi.
. Dua factor pertama berakar dari persepsi keluarga tentang masalah medis dan
keyakinan mereka terhadap kemanjuran pelayanan kesehatan yang
berpengaruh terhadap keinginan pelanggan untuk pelayanan kesehatan.
 Insiden penyakit atau penyakit yang dirasakan
Penyakit merupakan kejadian yang tidak diinginkan oleh semua orang.
Akan tetapi, penyakit dapat terjadi kepada siapapun dan dalam waktu apan
saja, Sehingga penyakit biasa dianggap sebagai peristiwa random, tapi
berkaitan dengan usia dan jenis kelamin populasi secara keseluruhan,
penyakit memiliki prediktabilitas yang sama. Seperti usia individu, insiden
penyakit meningkat dan pola-pola morbiditas berubah, penyakit kronis
menjadi determinan yang lebih penting dari kebutuhan akan pelayanan
kesehatan.
 Peran provider (dokter) dalam permintaan terhadap pelayanan kesehatan
Di pasar nonmedis konsumen dapat memilih barang dan jasa yang dia
inginkan. Sedangkan dalam pelayanan kesehatan, pasien tidak memutuskan
jenis pengobatan apa yang ia terima, ia lebih memilih dokter yang
menentukan pilihan tersebut. Dalam bertindak menurut kepentingan pasien,
para dokter menggunakan kesadaran mereka akan sumber keuangan dan
kebutuhan medis pasien. Saat memilih komponen-komponen perawatan yang
digunakan dalam pengobatan, para dokter tidak hanya dipandu oleh
kemampuannya, tapi juga oleh harga relative mereka terhadap pasien.
 Jenis kelamin
Meskipun pengeluaran untuk pemanfaatan pelayanan kesehatan yang
kurang lebih sama untuk kedua jenis kelamin pada tahun-tahun awal, ada
perbedaan dalam kebutuhan pelayanan kesehatan antara pria dan wanita. Di
kemudian hari, pengeluaran yang dikeluarkan oleh perempuan melebihi dari
yang dikeluarkan oleh laki-laki terutama karena biaya kandungan..
 Usia

Hubungan antara umur dan penggunaan pelayanan medis, bagaimanapun


tidak linier juga tidak sama untuk setiap jenis pelayanan kesehatan. Sebagai
contoh, hubungan antara umur dan penggunaan pelayanan rumah sakit berbeda
antara umur dan penggunaan pelayanan perawatan gigi.

 Pendidikan
Pendidikan juga diyakini dapat mempengaruhi permintaan pelayanan
medis. Sebuah jumlah yang lebih besar dari pendidikan di rumah tangga dapat
memungkinkan keluarga untuk mengenali gejala awal penyakit, sehingga
kesediaan yang lebih besar untuk mencari pelayanan kesehatan awal.
 Pilihan pasien
Preferensi yang dimiliki pasien bisa didapatkan melalui iklan, orang
sekita dan dokter yang dapat mempengaruhi pelayanan kesehatan yang
diinginkan oleh pasien.
 Pendapatan
Sejumlah penelitian telah mengungkapkan hubungan antara pendapatan
keluarga dan pengeluaran untuk pelayanan kesehatan. Ketika studi ini
didasarkan pada data survey, sering ditemukan bahwa keluarga-keluarga
dengan pendapatan yang lebih tinggi memiliki pengeluaran yang lebih besar
untuk pelayanan kesehatan. Keluarga dengan pendapatan yang lebih tinggi
memiliki pengeluaran yang lebih besar untuk pelayanan kesehatan.
 Harga
Hubungan tarif dengan demand terhadap pelayanan kesehatan adalah
negatif. Semakin tinggi tarif maka demand akan menjadi semakin rendah.
Sangat penting untuk dicatat bahwa hubungan negatif ini secara khusus terlihat
pada keadaan pasien yang mempunyai pilihan. Pada pelayanan rumah sakit,
tingkat demand pasien sangat dipengaruhi oleh keputusan dokter. Keputusan
dari dokter mempengaruhi length of stay, jenis pemeriksaan, keharusan untuk
operasi, dan berbagai tindakan medik lainnya.
 Asuransi kesehatan

Asuransi dan jaminan kesehatan dapat meningkatkan demand terhadap


pelayanan kesehatan, dengan demikian hubungan dari asuransi kesehatan dan
jaminan kesehatan terhadap demand terhadap pelayanan kesehatan adalah
bersifat positif.
Penutup

1. Kesimpulan

Permintaan pelayanan kesehatan pada dasarnya sama dengan permintaan


pada kebutuhan nonmedis lainnya. Namun, permintaan terhadap pelayanan
kesehatan sangat bergantung pada keadaan keseehatan sang pasien dan
permintaan terhadap pelayaan kesehatan biasanya terjadi pada saat pasien
merasakan sakit atau terkena penyakit.dalam permintaan pelayanan kesehatan
juga faktor budaya dan faktor status ekonomi juga sangat berpengaruh, kita
dapat meliat bahwa orang dengan status ekonomi rendah cenderung akan
datang ke pusat pelayanan kesehatan pada saat penyakit yang ia alami mulai
parah, sedangkan orang dengan staus ekonomi baik akan datang ke pusat
pelayanan kesehatan saat ia telah merasakan gejala awal penyakit.
Daftar pustaka

Murti, Bhisma. (2019). Ekonomi Kesehatan. Surakarta: Universitas Sebelas


Maret
Haning, E, Aimanah, I,U, dan Rochman, T,N. (2018). Analisis Demand
Pelayanan Kesehatan Pada Puskesmas Siwalankerto Kota Surabaya di Era
JKN. Diakses pada 4 oktober 2022
https://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/hsr/article/download/
431/244/

Anda mungkin juga menyukai