Defintion
Seperti yang kita ketahui, terdapat empat pilar yang mempengaruhi derajat kesehatan
seseorang, diantaranya adalah keturunan, lingkungan, pelayanan kesehatan, dan
perilaku.
Lingkungan adalah faktor pertama yang mempengaruhi derajat Kesehatan
masyarakat. Sedangkan, Perilaku merupakan faktor kedua, karena sehat atau tidak
sehatnya lingkungan individu, keluarga dan masyarakat sangat tergantung pada
perilaku manusia itu sendiri.
Health behaviors, sometimes called health-related behaviors, are actions taken
by individuals that affect health or mortality.
Perilaku kesehatan, kadang-kadang disebut perilaku yang berhubungan dengan
kesehatan, adalah tindakan yang diambil oleh individu yang mempengaruhi kesehatan
atau kematian.
Sehingga, dari persepsi-persepsi ini, maka masyarakat dapat menentukan perilaku apa yang
akan mereka lakukan untuk Kesehatan mereka.
Seseorang dapat berbuat suatu perilaku didasarkan oleh ketiga faktor ini. Saya ambil
contoh, misalnya, masyarakat di desa masih banyak yang percaya dengan hal-hal
mistis termasuk dengan Kesehatan. Setuju atau tidak, pengobatan alternatif sampai
saat ini masih dicari oleh masyarakat. Selain berharap bisa mendapat kesembuhan,
mereka yang datang ke pengobatan alternatif itu juga dilatarbelakangi oleh berbagai
faktor internal dan eksternal.
Faktor internal, antara lain pengetahuan tentang kesehatan yang masih minim,
keyakinan dan agama yang selalu menjadi alasan utama masyarakat, serta persepsi
masyarakat
Faktor eksternal, yaitu faktor pendukung (enabling factor) antara lain jarak tempuh
yang cukup dekat, dan biayanya yang murah. Faktor pendorong (reinforcing factor)
antara lain karena, dorongan sosial yang kaku, budaya yang selalu mendikte tradisi
klasik dan tingkat keparahan penyakit.
Behavioural Activities
Tindakan yang dapat digolongkan sebagai perilaku kesehatan ada banyak; contohnya
termasuk merokok, penggunaan zat, diet, aktivitas fisik, tidur, aktivitas seksual
berisiko, perilaku mencari perawatan kesehatan, dan kepatuhan terhadap perawatan
medis yang ditentukan.
Indicators
Tingkat aksesibilitas pelayanan kesehatan diukur dengan menggunakan beberapa variabel berdasarkan
demand factors (faktor kebutuhan) dan supply factors (faktor suplai) dengan mempertimbangkan
barriers (hambatan) yang ada .
Bisa dilihat dari gambar di slide, ini merupakan komponen masing masing indikatornya.
Yang pertama adalah supply factors. Supply adalah penyediaan pelayanan kesehatan yang
disampaikan kepada individu oleh tenaga pelayanan kesehatan (seperti: dokter, perawat,
teknisi, dan para asistennya) dan fasilitas (seperti: rumah sakit, klinik rawat jalan, dan
laboratorium klinis).
dari suply yang tersedia dalam suatu wilayah, pasti ada barriers atau hambatan yang muncul. Barriers
terbagi menjadi 3 yaitu:
Pertama, hambatan fisik (transportasi, kemampuan bergerak).
Kedua, hambatan ekonomi (kemampuan membayar, kepemilikan asuransi kesehatan).
Ketiga, hambatan geografis (lokasi atau kedekatan terhadap fasilitas kesehatan yang tersedia).
Hambatan geografis merupakan salah satu yang paling dominan mempengaruhi aksesibilitas
pelayanan kesehatan di Indonesia. Hal ini merupakan konsekuensi sebagai negara kepulauan.
sedangkan, Demand factors merupakan output dari supply dan hambatan yang ada, yaitu
meliputi jumlah kunjungan fasilitas pelayanan kesehatan, jumlah penduduk, kondisi rawat inap,
dan kondisi unit gawat darurat di suatu wilayah
Saat ini Kementerian Kesehatan juga mengeluarkan kebijakan Nusantara Sehat yang terdiri dari
beberapa tim yang berisi tenaga kesehatan yang disebar ke wilayah yang minim akses
kesehatannya. Kebijakan ini ditujukan untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan
kesehatan dasar di Daerah Tertinggal, Perbatasan, dan Daerah yang memiliki masalah kesehatan.
Pelaksanaan kebijakan ini dilakukan di 44 kabupaten pada 120 Puskesmas.