Anda di halaman 1dari 23

TEORI PERILAKU

KESEHATAN INDIVIDU
DAN KELUARGA
HARVINA SAWITRI, SKM, MKM

Masalah Kesehatan
Aspek Fisik

Aspek
Non-Fisik

Fasilitas
Obat2an

Budaya

Lingkunga
n

Perilaku

Apa itu perilaku?


Perilaku merupakan reaksi seorang individu

terhadap stimulus yang berasal dari luar


maupun dari dalam dirinya
Penggolongan perilaku:
Perilaku pasif/covert : (tidak telihat oleh mata

dan terwujud dalam pikiran)


Perilaku aktif / overt : terlihat nyata melalui
tindakan (action)

Menurut Bloom:
Perilaku Kognitif (kesadaran/pengetahuan)
Perilaku afektif (sikap dan emosi)
Psikomotorik (perilaku yang terwujud dalam

gerakan (aksi)/tindakan fisik jelas.

Konsep sehat WHO

A state of complete physical, mental, and


social well being, and not merely the
absence of desease or infirmity

Sehat tidak hanya menyangkut kondisi fisik,


melainkan juga kondisi mental dan sosial
seseorang

Perilaku Kesehatan
Solita Sarwono : perilaku kesehatan adalah

segala bentuk pengalaman dan interaksi


individu dengan lingkungannya khususnya
menyangkut pengetahuan & sikap tentang
kesehatan serta tindakannya yang
berhubungan dengan kesehatan &
penyakit.
Bloom : Perilaku merupakan salah satu

aspek yang menentukan derajat kesehatan


masyarakat

Faktor yang mempengaruhi derajat


kesehatan (Bloom)
Keturunan

Fasilitas
Kesehata
n

Status
Kesehata
n
Perilaku

Lingkunga
n
Fisik &
Sosbud

Model Perilaku Kesehatan (Nico S.


Kalangie)
Sadar/Tahu
(S)

Tidak Sadar/
Tidak Tahu
(TS)

Menguntungkan
(U)

Potensi
(Stimulan)

Merugikan
(R)

Kendala

Kotak 1: Menunjukkan kegiatan manusia yang

secara sengaja dilakukan untuk


menjaga,meningkatkan kesehatan &
menyembuhkan diri dari penyakit & gangguan
kesehatan. Kegiatan ini berupa tindakantindakan preventif,kuratif, promotif baik yg
dilakukan secara tradisional maupun modern
Kotak 2: Perilaku yg berakibat merugikan atau

merusak kesehatan , menyebabkan kematian,


namun secara sadar atau disengaja dilakukan,
(merokok,alkolic,workolic)

Kotak 3 : Mencakup semua tindakan yang baik

secara tidak disadari dapat mengganggu


kesehatan (penggunaan jarum suntik yang
berulang, rumah tanpa jamban, memakai alat
tidak steril untuk sunat & potong tali pusar
bayi).
Kotak 4: kegiatan yang tidak secara tidak

disadari atau disengaja dapat meningkatkan


kesehatan (menimba air di sumur, ke kampus
jalan kaki)

Perilaku Sehat
Perilaku sehat adalah tindakan yang

dilakukan seseorang yang merasa dirinya


sehat, dan bertujuan memelihara,
mempertahankan dan meningkatkan
kesehatan.
3 tujuan yang ingin dicapai dalam perilaku

sehat ini adalah


Perilaku preventif
Protektif
Promotif

Perilaku preventif

Perilaku preventif: upaya memelihara kesehatannya


dengan mencegah datangnya penyakit.

Caranya dapat dilakukan dengan Medical activities


& non-medical activities

Terdapat 2 tingkatan yaitu:


Primary preventif: langsung mencegah penyakit:

medical activities (imunisasi), non medical act


(minum jamu)
Secondary preventive: tidak langsung mencegah
penyakit (mandi, rekreasi, olahraga).

Model Antonovsky dan Kats


Model ini fokusnya adalah perilaku kesehatan

preventif.
Ada 3 golongan variabel yang diidentifikasi

sebagai yang determinan dalam perilaku


pencegahan gangguan kesehatan yaitu
motivasi prediposisi, variabel kendala dan
variabel Kondisi.

Motivasi predisposisi.

Bahwa setiap perilaku ada motivasinya yaitu


untuk mencapai suatu tujuan.
Ada 3 tipe tujuan orang melakukan perilaku
pencegahan penyakit yang masing-masing
orang berbeda :
Untuk meningkatkan derajat kesehatan atau

menghindari kemungkinan sakit.


Untuk mendapatkan persetujuan orang-orang
terdekat
Untuk memperoleh pengertian agar perilaku
tertentu disetujui atau diakui sendiri
manfaatnya.

Variabel Kendala

Yang merintangi orang yang telah termotivasi


untuk melakukan suatu perilaku kesehatan :
Internal = kurang pengetahuan tentang
perilaku sehat dan ketakutan dalam
pengobatan.
Eksternal = kekurangan sumberdaya (uang,
waktu atau dokter yang diperlukan)
Variabel Kondisi
Tingkat pendidikan
Pengalaman kesehatan sebelumnya
Status sosial ekonomi

Perilaku Protective
Melindungi tubuh dari gangguan penyakit

(minum vitamin, pakai kondom, jas hujan atau


payung)

Perilaku Promotif

Peningkatan kualitas/ derajat kesehatan,


konsumsi vit, olah raga, menu makan
diatur, berat badan diatur.

Perilaku Sakit.
Solita Sarwono: perilaku sakit adalah tindakan

yang dilakukan orang yang merasa dirinya


sedang sakit agar memperoleh kesembuhan.

Perilaku Sakit (Illness Behavior) adalah cara

seseorang bereaksi terhadap gejala-gejala


penyakit yang dipengaruhi oleh keyakinankeyakinannya terhadap apa yang harus
diperbuat untuk menghadapinya

MODEL SUCHMAN
Pola sosial dari perilaku sakit yang tampak

pada cara orang mencari, menemukan dan


melakukan perawatan medis.
4 unsur utama dalam memahami perilaku
sakit :
Perilaku sakit itu sendiri (alternative perilaku)
Mencari pertolongan medis dari berbagai sumber atau

pemberi layanan.
Menunda upaya mencari pertolongan sesuai dengan
gejala atau keadaan yang dirasakan.
Melakukan pengobatan sendiri.
Membatalkan atau menghentikan pengobatan.

Peristiwa medis terdapat 5 tingkat


Pengalaman dengan gejala penyakit (3 dimensi

gejala orang sakit : ada rasa sakit, kurang enak


badan, Karena tahu maka bisa menafsirkan akibat
penyakit , Ada rasa takut dan cemas

Saat tahu dirinya sakit mencoba untuk mengobati

sendiri (keluarga mencari sistem rujukan awam-lay


referral system. Supaya dapat pengakuan untuk
lepas dari tanggungjawab sosial

Tunduk pada aturan dokter.


Sembuh
Masa rehabilitasi.

Peranan Sakit & Peranan


Pasien
Peranan sakit terjadi jika penyakit telah

didefinisikan cukup serius, sehingga tdk dapat


melakukan sebagian atau seluruh peranan
normalnya serta memberikan tuntutan
tambahan kepada orang2 disekelilingnya .
Peranan pasien terjadi jika yg sakit

menghubungi dokter dan tunduk atas


instruksi dokter.

Perilaku dalam memilih layanan


kesehatan
MODEL ANDERSEN
Model ini mengambarkan deteminansi individu
terhadap pemanfaatan pelayan kesehatan :
Predisposisi keluarga untuk menggunakan pelayanan

kesehatan. Kecenderungan berbeda karena perbedaan


variabel demografi (umur, jenis kelamin, status perkawinan),
variabel stuktur sosial (pendidikan, pekerjaan kepala
keluarga, serta kepercayaan terhadap perawatan medis.

Faktor kemampuan. Dari segi keluarga (penghasilan dan

simpanan) dan dar segi komunitas (tersedianya fasilitas &


tenaga kesehatan, lamanya menunggu pelayanan, lamanya
waktu untuk mencapai fasilitas pelayanan kesehatan.

Kebutuhan terhadap jasa pelayanan kesehatan (perceived

need)

Model Anderson dan Bartkus


Model ini mencoba mengaitkan faktor sosiodemografi,
ekonomi, ekologi, dan sosiopsikologi dengan kebutuhan
kesehatan
Faktor ekonomi diukur dengan kemampuan
membayar pelayanan kesehatan.
Faktor ekologi diukur dengan mengetahui apakah
pelayanan kesehatan hanya diberikan kepada orang
yang dekat tempat tinggalnya atau yang jauh juga
Faktor sosiodemografi dianggap berpengaruh
terhadap perbedaan perilaku kesehatan, diukur dengan
mengetahui tingkat pendidikan, umur, jenis kelamin,
status perkawinan ataukah punya dokter keluarga.
Faktor sosiopsikologi diukur dengan penilaian
teman-teman terhadap pelayanan (lay referral system)
yang mempengaruhi pandangan individu terhadap
pelayanan kesehatan tersebut.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai