Adalah suatu kegiatan atau aktivitas dari makhluk
hidup Adalah seperangkat perbuatan atau Tindakan seseorang dalam melakaukan respon terhadap sesuatu dan kemudian dijadikan kebiasaaan karena adanya nilai yang diyakini. Menurut Skiner (1938) prilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar) Teori ini mendasarkan pada asumsi bahwa penyebab terjadinya perubahan prilaku tergantung pada stimulus yang berkomunikasi dengan individu, keluarga ataupun masyarakat
Catatan: Bagi pemberi stimulus (penyuluh/perawat)
harus memiliki pengetahuan, kualitas sumber komunikasi (kredibilitas, kepemimpinan, gaya berbicara) Respon seseorang terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sehat sakit, baik yang biasa maupun tidak diamati dan factor-factor yang mempengaruhinya seperti genetik, lingkungan, pelayanan kesehatan, dan prilaku masyarakat. Ada Dua Aspek utama; 1. Aspek Fisik 2. Aspek Non Fisik
Aspek Fisik misalnya sarana kesehatan dan
pengobat penyakit, tenaga kesehatan
Aspek non Fisik menyangkut perilaku kesehatan.
Faktor Perilaku ini mempunyai pengaruh besar terhadap status kesehatan individu dan masyarakat Pertama, faktor predisposisi (predisposing factor), yaitu faktor yang mempermudah atau mempredisposisi terjadinya perilaku seseorang, antara lain: pengetahuan, sikap, keyakinan, kepercayaan, nilai-nilai, tradisi. Contoh: seorang ibu mau membawa anaknya ke posyandu untuk dilakukan penimbangan agar mengetahui pertumbuhannya. Tanpa adanya pengetahuan, ibu tersebut mungkin tidak akan membawa anaknya ke posyandu. Kedua, faktor pemungkin (enabling factor), yaitu faktor yang memungkinkan atau yang menfasilitasi perilaku atau tindakan, antara lain: prasarana, sarana, ketersediaan sdm. Contoh ketersediaan puskesmas, ketersediaan tong sampah, adanya tempat olah raga, dsb. Ketiga, faktor penguat (reinforcing factor), yaitu faktor yang mendorong atau memperkuat terjadinya perilaku, antara lain: sikap petugas kesehatan, sikap tokoh masyarakat, dukungan suami, dukungan keluarga, tokoh adat, dsb. Adalah perilaku individu untuk memelihara / menjaga kesehatan agar tidak sakit dan usaha untuk penyembuhan bila sakit
Perilaku Pemeliharaan kesehatan terdiri dari 3 aspek :
a.Perilaku pencegahan penyakit, dan penyembuhan bila sakit serta pemulihan bila sembuh. b.Perilaku peningkatan kesehatan c.Perilaku gizi Merupakan upaya individu saat menderita penyakit / kecelakaan
Perilaku mulai dari mengobati diri sendiri (self
treatment) sampai dengan mencari pengobatan Bagaimana indivisu merespon lingkungan baik lingkungan fisik, social budaya dan sebagainya. Sehingga lingkungan tersebut tidak mempengaruhi kesehatannya
Contoh: bagaimana individu dalam mengolah sampah,
keberadaan Septic tank, Air limbah rumah tangga. Sehat menurut WHO Suatu kondisi dimana seseorang bebas dari penyakit, bebas dari kecacatan dan bisa produktif. Kesehatan: keadaan sehat fisik, mental, sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial UU RI NO 36 tahun 2009 tentang Kesehatan Kesehatan merupakan hak azasi manusia dan merupakan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan Perilaku sehat tindakan yang dilakukan individu untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya, mis: pencegahan penyakit, personal hygiene, penjagaan kebugaran & mengkonsumsi makanan bergizi a. Makan dengan menu seimbang b. Kegiatan fisik secara cukup dan teratur c. Tidak merokok, minum minuman keras dan narkoba d. Istirahat yang cukup e. Pengendalian / manajemen stress f. Perilaku / gaya hidup positif Sehat fisik : Suatu keadaan bentuk fisik dan faalnya tidak mengalami gangguan sehingga memungkinkan berkembangnya mental dan sosial untuk dapat melaksanakan kegiatan sehari – hari dengan optimal. Sehat mental : suatu kondisi memungkinkan berkembangnya fisik, intelektual, emosional, yang optimal dari seseorang dan perkembangan ini berjalan selaras dengan keadaan orang lain. 3 komponen Kesehatan mental: a. Pikiran : berfikir logis dan runtut b. mosional: dpt mengekspresikan emosinya, senang, sedih, kuatir, gembira dsb. c. Spiritual sehat cara mengekspresikan rasa syukur, pujian, penyembahan, terhadap Sang Pencipta.
Melakukan ibadah dan aturan-atauran
agama yang dianutnya Sehat sosial : Mampu berinteraksi dengan orang lain, kelompok, tanpa membedakan ras, agama, status sosial, ekonomi, politik, saling menghargai dan toleransi.
Kesehatan dari aspek Ekonomi:
Org dewasa yg mampu menghasilkan sesuatu dan menghasilkan uang, yg dapat menyokong finansial utk hidupnya sendiri maupun keluarganya. bagi yg blm dewasa / pensiun, produktif secara sosial Perilaku sakit segala bentuk tindakan yang dilakukan oleh individu yang sedang sakit agar memperoleh kesembuhan a. Perilaku untuk mencari kesembuhan b. Perilaku untuk mengenal fasilitas kesehatan yang tepat utk memperoleh kesembuhan c. Tidak melakukan sesuatu yang merugikan bagi proses kesembuhannya d. Melakukan kewajiban agar tidak kambuh penyakitnya Perbedaan kemampuan fungsional terdiri dari 3 aspek (Bush) Kemampuan menggerakkan tubuh Mobilitas Kemampuan menjalankan kegiatan-kegiatan utamanya Mechanic teori tentang perilaku sakit Perilaku sakit adalah reaksi optimal dari invidu jika dia terkena suatu penyakit. Reaksi sangat ditentukan oleh sistem sosialnya Perilaku sakit erat hubungannya dengan konsep diri, penghayatan situasi yang dihadapi, pengaruh petugas kesehatan, & pengaruh birokrasi 2 faktor utama yang menentukan perilaku sakit: Persepsi atau definisi individu tentang suatu situasi/penyakit Kemampuan individu untuk melawan serangan penyakit Dikenalinya gejala-gejala/tanda-tanda yang menyimpang dari keadaan biasa Banyak gejala serius dan diperkirakan menimbulkan bahaya Dampak gejala terhadap hubungan dengan keluarga, hubungan kerja & kegiatan sosial yang lain Frekuensi dari gejala & tanda-tanda yang tampak dan persistensinya Kemungkinan si individu untuk diserang penyakit tersebut Informasi, pengetahuan & asumsi budaya tentang penyakit Perbedaan interpretasi terhadap gejala yang dikenalnya Adanya kebutuhan untuk bertindak/berperilaku mengatasi gejala sakit Tersedianya sarana kesehatan, kemudahan mencapai sarana, tersedianya beaya & kemampuan mengatasi stigma dan jarak sosial (rasa malu, takut, dsb) Faktor persepsi yang dipengaruhi oleh orientasi medis & sosio-budaya Faktor intensitas gejala (menghilang & terus menetap) Faktor motivasi individu untuk mengatasi gejala yang ada Faktor sosial psikologis yang mempengaruhi respons sakit Shopping proses mencari alternatif sumber pengobatan untuk menemukan seseorang yang dapat memberikan diagnosa & pengobatan sesuai dengan harapan si sakit Fragmentation proses pengobatan oleh beberapa fasilitas kesehatan pada lokasi yang sama Proscrastination proses penundaan pencarian pengobatan meskipun gejala penyakitnya sudah dirasakan Self medication pengobatan sendiri dengan menggunakan berbagai ramuan atau obat-obatan yang dinilai tepat Discontinuity penghentian proses pengobatan Pandangan orang tentang kriteria tubuh sehat atau sakit, tidak selalu bersifat obyektif Persepsi masyarakat tentang sehat/sakit dipengaruhi oleh unsur pengalaman masa lalu & unsur sosial- budaya. Petugas kesehatan berusaha menerapkan kriteria medis yang obyektif berdasarkan simptom untuk mendiagnosis kondisi fisik individu Orang yang sakit memiliki peran, yang mencakup hak- haknya dan kewajiban sebagai orang sakit Perilaku Peran orang sakit ini adalah: a. Perilaku untuk mencari kesembuhan b. Perilaku untuk mengenal fasilitas kesehatan yang tepat utk memperoleh kesembuhan c. Tidak melakukan sesuatu yang merugikan bagi proses kesembuhannya d. Melakukan kewajiban agar tidak kambuh penyakitnya Tahap pengenalan gejala Tahap asumsi peranan sakit Tahap kontak dengan pelayanan kesehatan Tahap ketergantungan si sakit Tahap penyembuhan atau rehabilitasi a. Mengenal masalah Kesehatan b. Memutuskan tindakan yang tepat c. Melakukan perawatan ketika sakit d. Memodifikasi lingkungan e. Menggunakan pelayanan kesehatan
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu