Anda di halaman 1dari 28

KONSEP PERAN DAN PERILAKU PASIEN

PERILAKU SEHAT & SAKIT DI


MASYARAKAT

Oleh :
Agus Sarwo Prayogi, S.Kep, Ns, MH.Kes

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN YOGYAKARTA
TAHUN 2019
Perilaku Kesehatan
Indonesia kaya akan lintas budaya
dan silang budaya
Contoh:
•Praktek tentang kehamilan, persalinan, nifas, pengasuhan a
nak, cara membesarkan anak
•Tidak bertentangan dengan kesehatan
•Bertentangan dengan kesehatan
Perilaku Kesehatan
SISTEM RELIGI & KEAGAMAAN
Perilaku Kesehatan
PENGETAHUAN
Perilaku Kesehatan

Faktor Perilaku mempunyai pengaruh besar


terhadap status kesehatan individu dan masyarakat.
Perilaku Kesehatan

Perilaku manusia terwujud dalam bentuk :


Pengetahuan, sikap dan tindakan.
Dengan Kata lain perilaku merupakan
respon/reaksi seorang indivudu terhadap stimulus
yang berasal dalam dirinya.

Respon ini bersifat Pasif (Tanpa Tindakan:


Berpikir, Berpendapat, Bersikap) maupun Aktif
(melakukan Tindakan)
Perilaku Kesehatan

• Perilaku Kesehatan dapat dirumuskan sebagai bentuk


pengalaman dan interaksi individu dengan
lingkungannya.

• Menyangkut pengetahuan dan sikap tentang kesehatan


serta tindakan yang berhubungan dengan kesehatan

• Perilaku Aktif (overt) sedangkan Perilaku Pasif tidak


tampak misalnya, pengetahuan, persepsi dan motivasi.
Perilaku Kesehatan

Suku Amungme, dimana bila terjadi ketidak seimbangan antara lingkungan


dengan manusia maka akan timbulberbagai penyakit. Yang dimaksudkan
dengan lingkungan di sini adalahyang lebih berkaitan dengan tanah karena
tanah adalah “mama” yang memelihara, mendidik, merawat, dan
memberikan makan kepada mereka (Dumatubun, 1987).

Untuk itu bila orang Amungme mau sehat, janganlah merusak alam (tanah),
dan harus terus dipelihara secara baik.
Perilaku Kesehatan
Orang Moi Kalabra yang berada di hulu sungai Beraur, (Sorong). Mereka
percaya bahwa penyakit itu disebabkan oleh adanya gangguan roh jahat,
buatan orang serta melanggar pantanganpantangansecara adat.

Misalnya bila seorang ibu hamil mengalami keguguran atau perdarahan selagi
hamil itu berarti ibu tersebut terkena“hawa kurang baik” (terkena black magic/
atau roh jahat). Mereka juga percaya kalau ibu itu tidak bisa hamil/ tidak bisa
meneruskan keturunan,berarti ibu tersebut telah dikunci karena suami belum
melunasi mas kawin.

Kehamilan akan terjadi bila sang suami sudah dapat melunasinya, maka
penguncinya akan membuka black magic-nya itu (Dumatubun, 1999).
Faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan
(HL Bloom)
Perilaku Sehat

Perilaku sehat adalah tindakan yang dilakukan seseorang yang


merasa dirinya sehat, dan bertujuan memelihara, mempertahankan
dan meningkatkan kesehatan.

Tiga tujuan yang ingin dicapai dalam perilaku sehat ini adalah :
• Promotive
• Perilaku preventive
• Protective
1. Perilaku Promotive
• Peningkatan kualitas/ derajat
kesehatan,
• Konsumsi vitamin,
• Olah raga,
• Menu makan diatur,
• Berat badan diatur.
1. Perilaku Preventive
 Perilaku preventif: upaya memelihara kesehatannya dgn mencegah
datangnya penyakit.
 Caranya dapat dlilakukan dengan Medical activities & non-medical
activities

 Terdapat 2 tingkatan yaitu:


• Primary preventive: langsung mencegah penyakit: medical
actiities (minum vitamin), non medical act (minum jamu)
• Secondary preventive: tidak langsung mencegah penyakit
(mandi, rekresi).
Perilaku Preventive

Five level of Prevention (Leavel & Clark):


•Health Promotion
•Specific Protection
•Early Diagnosis and Prompt Treatment
•Disability Limitation
•Rehabilitation.
Perilaku Preventive

Ada 3 golongan variable yang


diidentifikasi sebagai yang determinan
dalam perilaku pencegahan gangguan
kesehatan yaitu :
1.motivasi prediposisi,
2.variable kendala dan
3.variable Kondisi.
Motivasi Predisposisi

Bahwa setiap perilaku ada motivasinya yaitu untuk mencapai suatu


tujuan.
Ada 3 tipe tujuan orang melakukan perilaku pencegahan penyakit
yang masing-masing orang berbeda :
• Untuk meningkatkan derajat kesehatan atau menghindari
kemungkinan sakit.
• Untuk mendapatkan persetujuan orang2 terdekat
• Untuk memperoleh pengertian agar perilaku tertentu disetujui atau
diakui sendiri manfaatnya.
Variabel Kendala
Yang merintangi orang yang telah termotivasi untuk
melakukan suatu perilaku kesehatan :

Internal = kurang pengetahuan tentang perilaku sehat


dan ketakutan dalam pengobatan.

Eksternal = kekurangan sumberdaya (uang, waktu


atau dokter yang diperlukan)
Variabel Kondisi

 Tingkat pendidikan sama halnya


megurangi kendala
 Pengalaman kesehatan
sebelumnya
 Status social ekonomi
3. Perilaku Protective

Melindungi tubuh dari gangguan


penyakit dengan (imunisasi, pakai
kondom, helm)
Perilaku Sakit
Perilaku sakit adah tindakan yang dilakukan orang yg merasa
dirinya sedang sakit agar memperoleh kesembuhan.
(Solita Sarwono)

Perilaku Sakit (Illness Behavior) adalah cara seseorang bereaksi


terhadap gejala-gejala penyakit yang dipengaruhi oleh
keyakinan-keyakinannya terhadap apa yang harus diperbuat
untuk menghadapinya (Fauzi Muzaham)
MODEL SUCHMAN

Reaksi individu terhadap gejala sakit (Schuman)


1. Tahap pengenalan gejala
2. Tahap asumsi peranan sakit
3. Tahap kontak dengan pelayanan kesehatan
4. Tahap ketergantungan si sakit
5. Tahap penyembuhan atau rehabilitasi
MODEL SUCHMAN
Pola sosial dari perilaku sakit yang tampak pada cara orang
mencari, menemukan dan melakukan perawatan medis.

Empat unsur utama dalam memahami perilaku sakit :


1.Perilaku sakit itu sendiri (alternative perilaku)
• Mencari pertolongan medis dari berbagai sumber atau pemberi
layanan.
• Fragmentasi perawatan mdis.
• Menunda upaya mencari pertolongan sesuai dengan gejala atau
keadaan yang dirasakan.
• Melakukan pengobatan sendiri.
• Membatalkan atau menghentikan pengobatan.
MODEL SUCHMAN

2. Sekuensinya peristiwa medis 5 tingkat


• Pengalaman dengan gejala penyakit (3 dimensi gejala orang
sakit : ada rasa sakit, kurang enak badan, Karena tahu maka
bisa menafsirkan akibat penyakit , Ada rasa takutdan cemas)
• Saat tahu dirinnya sakit mencoba untuk mengobati sendiri
(keluarga mencari sistem rujukan awam-lay referral system.
Supaya dapat pengakuan untuk lepas dari tanggungjawab
sosial.
• Tunduk pada aturan dokter.
• Sembuh dan masa rehabilitasi.
MODEL SUCHMAN
3. Tempat atau ruang lingkup
Tersedianya sarana kesehatan, kemudahan mencapai
sarana, tersedianya beaya & kemampuan mengatasi stigma
dan jarak sosial (rasa malu, takut, dsb)

3. Variasi perilaku selama tahap-tahap perawatan medis


Penilaian individu terhadap status kesehatan merupakan
salah satu faktor yang menentukan perilakunya, yaitu perilaku
sakit jika mereka merasa sakit & perilaku sehat jika mereka
menganggap sehat
Peranan Sakit & Peranan Pasien

Peranan sakit terjadi jika penyakit telah didefinisikan


cukup serius, sehingga tdk dapat melakukan sebagian
atau seluruh peranan normalnya serta memberikan
tuntutan tambahan kepada orang2 disekelilingnya .

Peranan pasien terjadi jika yg sakit menghubungi dokter


dan tunduk atas instruksi dokter.
MODEL ANDERSEN

Model ini mengambarkan deteminansi individu terhadap pemanfaatan pelayan


kesehatan :
•Predisposisi keluarga untuk menggunakan pelayanan kesehatan.
Kecenderungan berbeda karena perbedaan variable demografik (umur, jenis
kelamin, status perkawinan), variable stuktur sosial (pendidikan, pekerjaan
kepala keluarga, serta kepercayaan terhadap perawatan medis.
•Factor kemampuan. Dari segi keluarga (penghasilan dan simpanan) dan dar
segi komunitas (tersedianya fasilitas & tenaga kesehatan, lamanya menunggu
pelayanan, lamanya waktu untuk mencapai fasilitas pelayanan kesehatan.
•Kebutuhan terhadap jasa pelayanan kesehatan (perceived need)
Model Anderson dan Bartkus

Model ini mencoba mengaitkan faktor sosiodemografik, ekonomi, ekologi, dan


sosiopsikologi dengan kebutuhan kesehatan
 Faktor ekonomi diukur dengan kemampuan membayar pelayanan
kesehatan.
 Faktor ekologi diukur dengan mengetahui apakah pelayanan kesehatan
hanya diberikan kepada orang yang dekat tempat tinggalnya atau yang
jauh juga
 Faktor sosiodemografik dianggap berpengaruh terhadap perbedaan
perilaku kesehatan, diukur dengan mengetahui tingkat pendidikan, umur,
jenis kelamin, status perkawinan ataukah punya dokter keluarga.
 Faktor sosiopsikologi diukur dengan penilaian teman-teman terhadap
pelayanan (lay referral system) yang mempengaruhi pandangan individu
terhadap pelayanan kesehatan tersebut.
TERIMAKASIH


Anda mungkin juga menyukai