Anda di halaman 1dari 27

TEORI HEALTH BELIEF MODEL

ENTIANOPA, SKM.,M.Kes

1 november 2020
Health Belief Model ini (HBM) adalah teori yang paling umum
digunakan dalam pendidikan kesehatan dan promosi kesehatan.
Konsep asli yang mendasari HBM adalah bahwa perilaku kesehatan
ditentukan oleh keyakinan pribadi atau persepsi tentang penyakit dan
strategi yang tersedia untuk mengurangi terjadinya penyakit
(Hochbaum, 1958). Persepsi pribadi dipengaruhi oleh berbagai macam
faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan intrapersonal.
Health Belief Model adalah perubahan prilaku kesehatan dan model
psikologis dikembangkan oleh M. Rosenstock pada tahun 1966 untuk
mempelajari dan mempromosikan peningkatan pelayanan kesehatan.

Model ini ditindaklanjuti oleh Becker dan rekan pada 1970-an dan
1980-an. Teori Health Belief Model didasarkan pada pemahaman bahwa
seseorang akan mengambil tindakan yang akan berhubungan dengan
kesehatan.
Teori ini dituangkan dalam lima segi pemikiran dalam diri individu, yang mempengaruhi
upaya yang ada dalam diri individu untuk menentukan apa yang baik bagi dirinya, yaitu

1. perceived susceptibility (kerentanan yang dirasakan/


diketahui),
2. perceived severity (bahaya/ kesakitan yang dirasakan),
3. perceived benefit of action (manfaat yang dirasakan dari
tindakan yang diambil),
4. perceived barrier to action (hambatan yang dirasakan akan
tindakan yang diambil),
5. cues to action (isyarat untuk melakukan tindakan).
Hal tersebut dilakukan dengan tujuan self efficacy atau upaya
diri sendiri untuk menentukan apa yang baik bagi dirinya.

Tiga faktor penting dalam Health Belief Model, yaitu :

1. Kesiapan individu untuk merubah perilaku dalam rangka menghindari


suatu penyakit atau memperkecil risiko kesehatan.

2. Adanya dorongan dalam lingkungan individu yang membuatnya


merubah perilaku.

3. Perilaku itu sendiri.


Ketiga faktor di atas dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti persepsi
tentang kerentanan terhadap penyakit, potensi ancaman, motivasi untuk
memperkecil kerentanan terhadap penyakit, adanya kepercayaan bahwa
perubahan perilaku dapat memberikan keuntungan, penilaian individu
terhadap perubahan yang ditawarkan, interaksi dengan petugas
kesehatan yang merekomendasikan perubahan perilaku, dan
pengalaman mencoba perilaku yang serupa.
Aspek-aspek pokok perilaku kesehatan
menurut Rosenstock:
A. Ancaman
- Persepsi tentang kerentanan diri terhadap penyakit (atau kesediaan menerima diagnosa penyakit)
- Persepsi tentang keparahan penyakit / kondisi kesehatannya.
B. Harapan
- Persepsi tentang keuntungan suatu tindakan
- Persepsi tentang hambatan-hambatan untuk melakukan tindakan itu.
C. Pencetus tindakan:
- Media
- Pengaruh orang lain
- Hal-hal yang mengingatkan (reminders)
D. Faktor-faktor Sosio-demografi (pendidikan, umur, jenis kelamin/gender, suku bangsa).
E. Penilaian diri (Persepsi tentang kesanggupan diri untuk melakukan tindakan itu).
Ancaman suatu penyakit dipersepsikan secara berbeda oleh setiap individu.
Contoh: kanker. Ada yang takut tertular penyakit itu, tapi ada juga yang
menganggap penyakit itu tidak begitu parah, ataupun individu itu merasa
tidak akan tertular olehnya karena diantara anggota keluarganya tidak ada
riwayat penyakit kanker.
Keputusan untuk mengambil tindakan/upaya penanggulangan atau
pencegahan penyakit itu tergantung dari persepsi individu tentang
keuntungan dari tindakan tersebut baginya, besar/kecilnya hambatan untuk
melaksanakan tindakan itu serta pandangan individu tentang kemampuan diri
sendiri.
Persepsi tentang ancaman penyakit dan upaya penanggulangannya
dipengaruhi oleh latar belakang sosio-demografi si individu. Untuk
menguatkan keputusan bertindak, diperlukan faktor pencetus (berita dari
media, ajakan orang yang dikenal atau ada yang mengingatkan).
Jika faktor pencetus itu cukup kuat dan individu merasa siap, barulah
individu itu benar-benar melaksanakan tindakan yang dianjurkan guna
menanggulangi atau mencegah penyakit tersebut.
Model Kepercayaan kesehatan oleh Becker

1. Percaya bahwa mereka rentan terhadap masalah kesehatan tertentu.


Bagaimana menyadarkan masyarakat tersebut bilamana dirinya dapat
mengalami diare setiap saat. Oleh karena adanya lingkungan dengan
sanitasi yang buruk dan perilaku yang buruk terhadap kesehatan, seperti
cakupan jamban yang rendah serta sumber air bersih yang dikonsumsi
berpotensi tercemar oleh kuman. Tidak adanya WC memungkinkan
adanya lalat sebagai vektor penyebab terjadinya penularan ke manusia
yang sehat lainnya. Sumber air yang digunakan dari sumur pinggir
sungai/menggali lubang pasir di pinggir sungai sangat membahayakan
bilamana ada penderita cholera yang BAB disungai tersebut.
2. Menganggap masalah ini serius
• Terjadinya diare bukan saja dapat menyebabkan kesakitan tetapi juga
bahaya kematian. Terutama akibat dehidasi berat oleh diare. Penyakit
ini setiap tahunnya merupakan pembunuh no 1 atau no 2 di Indonesia.

3. Meyakini efektifitas tujuan pengobatan dan pencegahan.


• Model pengobatan dini dapat mencegah ke tahapan diare berat dengan
dehidasi hebat, sehingga tidak perlu dirujuk ke RS. Pencegahan
merupakan upaya terbaik dan murah melalui kebiasaan perilaku hidup
bersih dan sehat terutama sumber air yang steril, penggunaan WC dan
kebiasaan cuci tangan dengan sabun. Dimaksudkan memutuskan
penularan penyakit diare.
4. Tidak mahal
• Biaya yang tidak mahal karena hanya dengan merubah
kebiasaan buruk dimasyarakat. Jika dibandingkan dengan
biaya yang harus dikeluarkan untuk kesembuhan ditambah
dengan hilangnya produktifitas (waktu kerja)

5. Menerima anjuran untuk mengambil tindakan kesehatan


Melaksanakan anjuran oleh petugas kesehatan merupakan
tujuan dari perubahan perilaku. Strategi Perubahan Perilaku
Ditinjau dari proses terjadinya perubahan perilaku
dalam Health Belief Model (HBM), perilaku akan
berubah salah satunya yaitu jika individu diberikan
pemahaman tentang keuntungannya.
Dicari dulu penyebab dari suatu perilaku yang kurang
baik, lalu diberikan penyuluhan serta informasi yang
terinci tentang keuntungan dari perbaikan perilakunya.
Diperlukan waktu yang lama untuk meyakinkan
individu. Di sinilah, peran kita sebagai tenaga
kesehatan.
3 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
TEORI HBM
6 VARIABEL HBM
CONTOH DARI 6 VARIABEL HBM
Kerangka teori HBM
KELEBIHAN HBM
KELEMAHAN HBM
T E R I M A K A S IH

Anda mungkin juga menyukai