Teori Health Belief Model didasarkan pada pemahaman bahwa seseorang akan
mengambil tindakan yang akan berhubungan dengan kesehatan. Teori ini dituangkan
dalam lima segi pemikiran dalam diri individu, yang mempengaruhi upaya yang ada dalam
diri individu untuk menentukan apa yang baik bagi dirinya,
yaitu perceivedsusceptibility (kerentanan yang dirasakan/ diketahui), perceived
severity (bahaya/ kesakitan yang dirasakan), perceived benefit of action (manfaat yang
dirasakan dari tindakan yang diambil), perceived barrier to action (hambatan yang
dirasakan akan tindakan yang diambil), cues to action (isyarat untuk melakukan tindakan).
Hal tersebut dilakukan dengan tujuan self efficacy atau upaya diri sendiri untuk
menentukan apa yang baik bagi dirinya.
Terdapat 4 variabel utama dalam Health Belief Model (HBM), yaitu Perceived
susceptibility, Perceived Severity, Perceived Benevits, dan Perceived Barriers. Namun,
baru-baru ini ditambahkan beberapa tahap dalam HBM, yaitu Cues to action, Motivating
factors, dan Self efficacy.
Persepsi individu terhadap resiko tertular penyakit. Ini merupakan salah satu persepsi
yang kuat untuk mendorong individu dalam berperilaku sehat. Semakin besar persepsi
resiko maka akan semakin besar kemungkinan ketertarikan dalam kebiasaan sehat untuk
mengurangi resiko yang akan terjadi. Persepsi keretanan ini seseorang merasakan
keyakinan/percaya akan kemungkinan sakit yang terjadi pada dirinya. Misalnya, seorang
wanita percaya adanya kemungkinan terkena kanker payudara sebelum dia akan tertarik
untuk melakukan pemeriksaan mammogram.
Mengacu pada pendapat individu terhadap keuntungan yang didapat atau dirasakan
dari suatu kebiasaan baru dalam menguangi resiko suatu penyakit. Masyarakat akan
berperilaku sehat jika mereka percaya bahwa kebiasaan baru tersebut dapat menurunkan
resiko penyakit atau terkena penyakit. Persepsi ini seseorang menimbang keuntungan yang
diperoleh antara biaya yang dikeluarkan dengan tingkat sakitnya, misalnya apakah efektif
biaya yang dikeluarkan pada pemeriksaan Papsmear yang mahal bila dibandingkan dengan
tingkat keseriusan atau resiko penyakitnya juga dapat mempengaruhi keputusan perilaku.
Dengan demikian, individu menunjukkan keyakinan yang optimal dalam kerentanan dan
keparahan yang tidak diharapkan untuk menerima tindakan kesehatan yang dianjurkan
kecuali mereka juga menganggap tindakan itu sebagai berpotensi menguntungkan dengan
mengurangi ancaman.
Persepsi ini mengacu pada evaluasi individu terhadap hambatan dalam berperilaku/
kebiasaan sehat. Perceived Barriers merupakan factor yang cukup penting dalam
perubahan kebiasaan. Ketika orang/masyarakat percaya bahwa kebiasaan/perilaku sehat
yang baru lebih menguntungkan dari pada kebiasaan yang lama dalam menurunkan resiko,
maka kebiasaan/perilaku sehat yang baru tersebut akan digunakan. Potensi aspek negatif
dari tindakan kesehatan tertentu sebagai hambatan untuk melakukan perilaku yang
direkomendasikan. Seperti, analisis biaya dan manfaatnya dimana individu menimbang
manfaat tindakan yang diharapkan dengan hambatan yang dirasakan, “ini bisa membantu
saya, tapi mungkin mahal, memiliki efek samping negatif, tidak menyenangkan, nyaman,
atau memakan waktu.”
Tingkat gabungan kerentanan dan keparahan menyediakan energi atau kekuatan untuk
bertindak dan persepsi manfaat (minus hambatan) menyediakan pilihan tindakan.
Merupakan kejadian, orang, atau sesuatu yang dapat membuat orang merubah kebiasaanya.
6. Self-Eficacy (Rasa Percaya Diri)
E. Studi Kasus
Penerapan Health Belief Model (HBM) dalam kasus keikutsertaan pelanggan wanita
pekerja seks dalam voluntary conseling and testing (VCT).
Dalam praktik VCT, seoarang pelanggan WPS akan melakukan VCT karena pernah
mengikuti sosialisasi penyakit HIV/AIDS dari petugas kesehatan, membaca poster tentang
HIV/AIDS atau pengalaman sesama pelanggan atau pekerja.
Kelebihan HBM
Kelemahan HBM
G. Kesimpulan
Teori perubahan perilaku Health Belief Model mampu menjadi landasan dari suatu
tindakan perilaku individu. Hal ini disebabkan karena untuk menjalankan komponen-
komponen dalam teori Health Belief Model membutuhkan proses kognitif, yaitu
kepercayaan seseorang yang didapatkan dari proses berpikir tentang seseorang atau sesuatu
lainnya yang mampu memengaruhi perilaku atau tindakan suatu individu terhadap sesuatu.
Ditinjau dari proses terjadinya perubahan perilaku dalam Health Belief Model (HBM),
perilaku akan berubah salah satunya yaitu jika individu diberikan pemahaman tentang
keuntungannya. Dicari dulu penyebab dari suatu perilaku yang kurang baik, lalu diberikan
penyuluhan serta informasi yang terinci tentang keuntungan dari perbaikan perilakunya.
Diperlukan waktu yang lama untuk meyakinkan individu.
H. Daftar Pustaka
Conner, M and Norman, P. (2003). Predictiong Health Behaviour, Research and Practice
with Social Cognition Model. Buckingham: Open Univeristy Press
Fibriana Ika Arulita. Januari 2013. Keikutsertaan Pelanggan Wanita Pekerja Seks Dalam
Voluntary Conseling and Testing (VCT). Universitas Negeri Semarang. Volume 8,
No.2.http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kemas, 03 Oktober 2015.
Taylor, S. E., (2012), Health Psychology (8th edition). New York: McGraw-Hill Higher
Education