Anda di halaman 1dari 36

MODEL PROMOSI KESEHATAN

Dedi wahyudin
• Promosi kesehatan merupakan suatu proses /
upaya agar masyarakat mampu memelihara dan
meningkatkan kesehatan (Piagam Ottawa).
• Promosi kesehatan juga suatu program yang
untuk  mengubah  prilaku organisasi masyarakat
 dan lingkungannya (Victoria Health
Foundation, 1996).
• Model adalah sebuah gambaran deskriptif dari sebuah
praktik bermutu yang mewakili sesuatu hal nyata
• Banyak model yang dikembangkan dapat
mempengaruhi kesehatan serta memperbaiki
intervensi pencegahan dan promosi kesehatan.
Pendekatan model kesehatan terapan dapat menjadi
dasar untuk kegiatan-kegiatan promosi kesehatan
seperti
▫ Health Belief Model (HBM),
▫ Transteoritical Model (TTM),
▫ Theory of Reasoned Action (TRA),
▫ Teori health promotion model
▫ Model Transaksional Stres dan Koping,
▫ Health Field Concept
Model kepercayaan kesehatan (Health
Belief Model)
• Menurut Rosentock dan Hocbaum inti dari teori ini adalah
health belief model adalah kepercayaan
Menegaskan bahwa persepsi seseorang terhadap perilaku
sehat sakit itu dipengaruhi oleh kepercayaan diri individu
terhadap kelemahan dan ancaman dirinya terhadap masalah
kesehatan yang di hadapi

• Model ini menjelaskan tahapan perubahan prilaku seseorang


1. percaya bahwa mereka rentan terhadap masalah kesehatan
tertentu,
2. menganggap bahwa masalah ini serius,
3. meyakini efektifitas tujuan pengobatan dan pencegahan,
4. Tindakan yang diambil tidak mahal,
5. menerima anjuran untuk mengambil tindakan kesehatan
(becker, 1974, 1979).
5

Variabel yg diajukan secara langsung


berpengaruh thd predisposisi utk mengambil
tindakan yakni
- persepsi thd ancaman
kesehatan individu dan kepastian bahwa
kegunaan melakukan tindakan utk melindungi
kesehatan dgn mengontrol barier
- keyakinan thd kelemahan individu
keseriusan penyakit tertentu dikombinasikan
dgn tingkat ancaman yg dialami.
- persepsi thd kelemahan individu
merefleksikan kerentanan thd masalah kesehatan tertentu
M. Rosenstock lima segi pemikiran dalam diri individu,
yang mempengaruhi upaya yang ada dalam diri individu
untuk menentukan apa yang baik bagi dirinya, yaitu
1. perceived susceptibility (kerentanan yang dirasakan/
diketahui),
2. perceived severity (bahaya/ kesakitan yang dirasakan),
3. perceived benefit of action (manfaat yang dirasakan dari
tindakan yang diambil),
4. perceived barrier to action (hambatan yang dirasakan
akan tindakan yang diambil),
5. cues to action (isyarat untuk melakukan tindakan). Hal
tersebut dilakukan dengan tujuan self efficacy atau
upaya diri sendiri untuk menentukan apa yang baik bagi
dirinya
Aspek-aspek pokok perilaku kesehatan
menurut Rosenstock
1. Ancaman
• Persepsi tentang kerentanan diri terhadap penyakit (atau kesediaan
menerima diagnosa penyakit).
• Persepsi tentang keparahan penyakit / kondisi kesehatannya
2. Harapan
• Persepsi tentang keuntungan suatu tindakan
• Persepsi tentang hambatan-hambatan untuk melakukan tindakan
itu.
3. Pencetus tindakan:
• Media
• Pengaruh orang lain
• Hal-hal yang mengingatkan (reminders)
4. Faktor-faktor Sosio-demografi (pendidikan, umur, jenis
kelamin/gender, suku bangsa).
5. Penilaian diri (Persepsi tentang kesanggupan diri untuk melakukan
tindakan itu).
Aplikasi Model Keyakinan Kesehatan
Model keyakinan kesehatan adalah prilaku pencegahan yang
berkaitan dengan dunia medis dan mencakup berbagai perilaku
seperti pemeriksaan dan pencegahan dan imunisasi. Contohnya,
model keyakinan kesehatan dalam imunisasi memberi kesan
bahwa orang yang mengikuti program imunisasi percaya
terhadap hal-hal berikut:
1. Kemungkinan terkena penyakit tinggi (rentan penyakit)
2. Jika terjangkit, penyakit tersebut membawa akibat serius
3. Imunisasi merupakan cara paling efektif untuk pencegahan
penyakit
4. Tidak ada hambatan serius untuk imunusasi, tetapi hasil
beberapa penelitan model ini menunjukan kebalikannya
• HBM tepat digunakan utk paradigma proteksi
kesehatan
• Model keyakinan kesehatan melingkupi
kebiasaan seseorang dan sifat-sifat yang
dikaitkan dengan perkembangan, termasuk gaya
hidup tertentu seperti merokok, diet, olahraga,
perilaku keselamatan, penggunaan alkohol,
penggunaan kondom untuk pencegahan AIDS
dan gosok gigi.
10
11
Faktor-faktorModifikasi Kemungkinan
-Variabel Demografi: usia, Aksi
Persepsi
jenis kelamin, suku, ras, dll Persepsi thd keuntungan
Individu -Variabel Psikososial: Kegiatan
kepribadian, tk-sosial, peer prevensi(dikurangi)
dan pressure group, dll Persepsi hambatan thd
-Variable Struktural: penge- kegiatan prevensi
tahuan ttg penyakit, saat
terakhir kontak dgn peny, dll
- Kerentanan
thd suatu
Persepsi ancaman thd Kemungkinan
penyakit
-Persepsi penyakit memilih/melakukan
kegiatan prevensi
serius/parah-
kesehatan yg
nya suatu Isyarat thd kegiatan:
-Kampanye mass media, direkomendasikan.
penyakit
-Saran orang lain, kartu/ catatan
peringatan dokter/drg
-Peny. Anggota klg/ teman Health Belief Model
-Artikel surat kabar/majalah
Transteoritical Model (TTM)

• lebih popular sebagai model tingkatan


perubahan.
• Inti dari teori ini adalah bahwa individu
bergerak melalui berbagai tingkatan
perilaku sebelum akhirnya mengadopsi
perilaku baru atau meninggalkan
perilaku kesehatan yang merugikan
• Teori ini dikembangkan oleh Proschaska dan
Diclemente berdasarkan pengalamannya secara
terus-menerus meneliti prog. berhenti merokok
pd orang dewasa
• Menurut Prochaska model ini berisikan tentang
perilaku kesehatan tidak bergantung pada
perangkap teoritik tertentu tetapi seseorang
mempertimbangkan untung rugi pengubahan
suatu perilaku dari tahap satu ke tahap
berikutnya
Model awalProchaska membagi model ini
menjadi 4 tahap
• Prekontemplasi yaitu seseorang yang belum
memikirkan sebuah perilaku sama sekali,orang
tersebut belum bermaksud merubah suatu perilaku
klien baru mengumpulkan informasi
• Kontemplasi seseorang benar-benar memikirkan
suatu perilaku namun masih belum siap
melakukannya
• Aksi seseorang sudah melakukan perubahan perilaku
• Pemeliharaan keberlangsungan jangka panjang dari
perubahan perilaku yang terjadi
Model akhir TTM
Model perubahan ini adalah sebuah proses yang
melibatkan kemajuan melalui enam tahap:
1. Prekontemplasi yaitu klien tdk berfikir ttg berhenti
atau mengadopsi perilaku tertentu,, klien baru
mengumpulkan informasi (paling tidak dalam waktu 6
bulan pertama)
2. Kontemplasi yaitu klien berfikir serius utk berhenti
atau mengadopsi perilaku tertentu (6 bulan berikutnya
pertimbangan utk berubah)
3. Perencanaa atau Persiapan yaitu klien yg akan mencoba
utk menghilangkan perilaku negatif atau mengadopsi
perilaku positif mulai berfikir serius ttg terlibat
perubahan kontemplasi dalam bulan berikutnya
(membuat perubahan kecil atau bertahap)
4. Aksi yaitu orang telah membuat modifikasi
terbuka tertentu dalam gaya hidup mereka dalam
enam bulan terakhir.
5. Pemeliharaan yaitu orang berupaya mencegah
terkambuhan, tahap yang diperkirakan terakhir.
6. Pemutusan yaitu individu tidak memiliki godaan
dan memiliki keberhasilan diri 100%, dimana
mereka yakin tidak akan kembali pada kebiasaan
lama yang tidak sehat mereka sebagai cara untuk
mengatasi
Model ini digunakan dalam mencocokan
pendekatan intervensi dengan tahapan
perubahan perilaku
• Penyebarluasan informasi kesehatan
pendekatan untuk mempengaruhi
prekontemplator
• Pelatihan keterampilan dan pedoman kerja
menggerakan kontemplator menuju aksi
• Reinforcemen menjadi pemelihara dari
kecenderungan kembali ke perilaku semula
Theory of Reasoned Action (TRA)/teori aksi beralasan

• TRA oleh Ajzen dan Fishbein  Sikap & norma subjektif,


keduanya faktor interpersonal, menjadi dasar teori ini.
 sikap thd perilaku yg merupakan keyakinan thd konsekuensi
dari tampilan perilaku; dapat positif/negative
 norma subjektif yg merupakan motivasi individu terlibat
dgn harapan mereka.

• Sikap dan norma subjektif penting didalam memprediksi


perilaku, sangat bervariasi tergantung target perilaku,
konteks, dan populasi yg menjadi objek studi
• Target intervensi adalah perubahan sikap yg
diarahkan pd keyakinan ttg hasil dan nilai terkait hasil
atau perubahan norma subjektif
Keyakinan perilaku
sikap
Evaluasi keyakinan

niat perilaku

Keyakinan normatif
Norma subyektik
Motivasi untuk patuh
Aplikasi TRA
• TRA merupakan model untuk perilaku preventif
dan telah digunakan dalam berbagai jenis
perilaku, seperti perilaku diet, pencegahan AIDS
dan penggunaan kondom, perilaku merokok,
penggunaan alkohol, penggunaan alat
kontrasepsi, perilaku seksual pada remaja.
Kelemahan TRA
Kelemahan teori ini : perilaku mungkin tdk
secara utuh dibawah kontrol individu, maka
selanjutnya ditambah 1 variabel lagi : persepsi
thd kontrol perilaku  tiga variabel yg mem-
prediksi intention behaviour , selanjutnya teori
ini disebut TPB (Theory of Planned Behaviors )
22

TPB
Sikap thd PL

Norma subjektif Minat PL PRILAKU

Kontrol PL persepsi
Health Promotion model (HPM) dari Nola J.
Pender 

• Teori Pender tentang model promosi kesehatan


ini konsisten dan berfokus pada pentingnya
promosi dan pencegahan kesehatan untuk
dilakukan guna peningkatan kesehatan klien
atau masyarakat yang lebih baik dan optimal
dengan meningkatkan komitmen terhadap suatu
perilaku. 
Teori ini menekankan pada
• Pengarahan diri (self direction)
• Pengaturan diri (self regulation)
• Persepsi terhadap kemajuan diri (self
efficacy)
Teori ini mengemukakan bahwa manusia memiliki
kemampuan dasar
1. Simbolisasi yaitu proses transformasi
pengalaman
2. Pikiran ke depan, mengantisipasi kejadian yang
akan muncul dan merencanakan tindakan untuk
mencapai tujuan
3. Belajar dari pengalaman orang lain.
4. Pengaturan diri menggunakan standar internal
dan reaksi evaluasi diri untuk menciptakan
motivasi dalam bertindak.
5. Refleksi diri, berfikir tentang proses pikir
seseorang dan secara aktif memodifikasinya
26

05/28/202
3
SIFAT 2 &
PRILAKU SPESIFIK HASIL PERILAKU
PENGALAMAN
PENGETAHUAN & SIKAP
INDIVIDU
Keuntungan2 dari
tindakan yg dirasakan

Hubungan dg
Perilaku Penghambat2 untuk Kebutuhan bersaing
sebelumnya bertindak yg dirasakan segera (kontrol
rendah) & Pilihan-2
(kontrol tinggi)
Kemajuan – diri
Yg dirasakan

Tindakan terkait yg
Faktor
mempengaruhi Komitmen Model Prilaku
Pribadi;
biologis,Psikol Pengaruh hub. pd Rencana Promosi
ogis, interpersonal (Klg,Klmpk, Tindakan Kesehtan(HPM)
sosialbudaya provider), norma,
dukungan & model.

Pengaruh situasional;
pilihan, sifat kebutuhan,
estetika
• Perilaku sebelumnya dan karakteristik yang diperoleh
mempengaruhi kepercayaan dan perilaku untuk
meningkatkan kesehatan
• seseorang akan melakukan perubahan perilaku
ketika mereka mengharapkan keuntungan yang
bernilai bagi dirinya sedangkan yang menjadi
penghambat seseorang melakukan perubahan
perilaku adalah suatu Rintangan yang dirasakan
• Pengaruh situasional pada lingkungan eksternal dan
sumber interpersonal (Keluarga, kelompok dan pemberi
layanan kesehatan) yang penting yang mempengaruhi,
menambah atau mengurangi keinginan untuk
berperilaku promosi kesehatan.
• Kepercayaan diri yang besar akan
menghasilkan sedikit rintangan pada
perilaku kesehatan spesifik sehingga
dapat menambah hasil positif dan
menambah komitmen untuk bertindak.
• Agar perilaku promosi kesehatan
dipertahankan untuk jangka waktu yang
lama maka dibutuhkan komitmen yang
besar pada suatu rencana kegiatan
yang spesifik.
Model Transaksional Stres dan Koping

• Stres adalah suatu kondisi atau keadaan tubuh


yang terganggu karena tekanan psikologi.
• Banyak hal yang memicu stres, seperti : rasa
khawatir, kesal, kletihan, frustasi, perasaan
tertekan, kesedihan, pekerjaan yang berlebihan,
sindrom premenstruasi (PMS), fokus yang
berlebihan pada suatu hal, perasaan bingung,
berduka cita dan juga rasa takut
• Koping (kemahiran bertahan) adalah
menstabilkan faktor yang dapat membantu
individu mempertahankan adaptasi psikososial
selama periode menegangkan.

• Koping meliputi perilaku kognitif dan upaya


mengurangi atau menghilangkan stres terkait
kondisi dan tekanan emosional (Lazarus dan
Folkam, 1984 ; Moos dan Schaefer, 1993).
Cara menghadapi stress
• respon berfokus pada masalah yaitu Stres
dihilangkan atau dikurangi dengan memecahkan
atau mengendalikan masalah.

• respon berfokus pada emosi yaitu , emosi yang


berfokus koping artinya respon diarahkan pada
reaksi emosional yang adaktif.

• strategi masalah berfokus koping, dan makna


berbasis koping (Glanz,dkk,2002).
• Ketika berhadapan dengan stresor, seseorang
mengevaluasi potensi ancaman atau disebut
dengan penilaian primer, yaitu penilaian
seseorang tentang makna dari suatu peristiwa
sebagai stres, positif, terkendali, menantang,
atau tidak relevan.
• Penilaian kedua menghadapi stresor adalah
evaluasi pengendalian stresor dan sumber daya
yang dimiliki untuk menghadapinya. (cohen,
1984).
Konsep Bidang kesehatan (The Health
Field Concept) (H.L.Laframboise,1973)

• Status kesehatan ditentukan dari hasil hubungan antara


factor –faktor lingkungan,gaya hidup.biologi dan
system pelayanan kesehatan secara bersama-sama.
• La Framboise, kemudian diadaptasi oleh Blum
mengemukakan sebuah teori yang menyatakan bahwa
tingkat kesehatan di dalam suatu masyarakat
dipengaruhi oleh 4 faktor:
Genetik

Lingkungan Perilaku
kesehatan

Pelayanan
kesehatan

Anda mungkin juga menyukai