Anda di halaman 1dari 24

Keabsahan Data

(Trustworthiness)

KONSTRUK KUANTITATIF KUALITATIF


Nilai Benar Validitas Internal Kredibilitas
Aplikabilitas Validitas Eksternal Transferabilitas
Konsistensi Reliabilitas Dependabilitas
Netralitas Objektivitas Konfirmabilitas
PERBEDAAN

Dalam penelitian kuantitatif, untuk mendapatkan


data yang valid dan reliabel yang diuji validitas dan
reliabilitasnya adalah instrumen penelitiannya,

sedangkan dalam penelitian kualitatif yang diuji


adalah datanya.
PERBEDAAN

Penelitian kuantitatif lebih menekankan pada aspek


reliabilitas, sedangkan penelitian kualitatif lebih
pada aspek validitas.
PENELITIAN KUALITATIF

Dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dapat


dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara
yang dilaporkan peneliti dengan apa yang
sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti.

Tetapi perlu diketahui bahwa kebenaran realitas data


menurut penelitian kualitatif tidak bersifat tunggal,
tetapi jamak dan tergantung pada konstruksi manusia,
dibentuk dalam diri seorang sebagai hasil proses
mental tiap individu dengan berbagai latar
belakangnya.
Menurut penelitian kualitatif, suatu realitas itu
bersifat majemuk/ganda, dinamis/selalu berubah,
sehingga tidak ada yang konsisten, dan berulang
seperti semula.

Dengan demikian tidak ada suatu data yang


tetap/konsisten/stabil.
Tiap peneliti memberi laporan menurut bahasa dan
jalan pikiran sendiri.

Demikian dalam pengumpulan data, pencatatan


hasil observasi dan wawancara terkandung unsur-
unsur individualistik.

Proses penelitian sendiri selalu bersifat personalistik


dan tidak ada dua peneliti akan menggunakan dua
cara yang persis sama
Uji Kredibilitas

Cara pengujian kredibilitas data atau kepercayaan


terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain
dilakukan dengan:
1. Perpanjangan pengamatan
2. Peningkatkan ketekunan dalam penelitian
3. Triangulasi
4. Diskusi dengan teman sejawat
5. Analisis kasus negative, dan
6. Membercheck.
Perpanjangan Pengamatan

Berapa lama perpanjangan pengamatan ini


dilakukan, akan sangat tergantung pada
kedalaman, keluasan dan kepastian data.

Kedalaman artinya apakah peneliti ingin menggali


data sampai pada tingkat makna.
Keluasan berarti, banyak sedikitnya informasi yang
diperoleh.
Data yang pasti adalah data yang valid yang sesuai
dengan apa yang terjadi
Meningkatkan Ketekunan

1. Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih


cermat dan berkesinambungan.

2. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan peritiwa akan dapat
direkam secara pasti dan sistematis.

3. Dengan meningkatkan ketekunan itu, maka peneliti dapat melakukan


pengecekan kembali apakah data yang telah ditemukan itu salah atau tidak.

4. Demikian juga dengan meningkatkan ketekunan maka, peneliti dapat


memberikan deskripsi data yang akurat dan sistematis tentang apa yang
diamati.

5. membaca berbagai referensi buku maupun hasil penelitian atau


dokumentasi-dokumentasi yang terkait dengan temuan yang diteliti
Triangulasi

Pendekatan multimetode pada saat mengumpulkan 


dan menganalisis data.

Ide dasarnya adalah fenomena yang diteliti dapat


dipahami jika didekati dari berbagai sudut pandang

Usaha mengecek kebenaran data atau informasi


yang diperoleh peneliti dengan cara mengurangi
sebanyak mungkin perbedaan yang terjadi pada saat
pengumpulan dan analisis data
Triangulasi

Norman K. Denkin  mendefinisikan triangulasi di


gunakan sebagai gabungan atau kombinasi berbagai
metode yang dipakai untuk mengkaji fenomena yang
saling terkait dari sudut pandang dan perspektif
yang berbeda
Konsep Triangulasi

OBSERVASI
PARTISIPATIF

WAWANCARA
SUMBER DATA SAMA
MENDALAM

DOKUMENTASI
Konsep Triangulasi

SUMBER
A

SUMBER
WAWANCARA B

SUMBER
C
Triangulasi Data
(Data Triangulation)

Peneliti menggunakan berbagai jenis sumber data dan bukti dari


situasi yang berbeda.

Ada 3 sub jenis yaitu orang, waktu dan ruang.


Orang, data-data dikumpulkan dari orang-orang berbeda yang
melakukan aktivitas sama.

1. Waktu, data-data dikumpulkan pada waktu yang berbeda.

2. Ruang, data-data dikumpulkan di tempat yang berbeda.

3. Bentuk paling kompleks triangulasi data yaitu menggabungkan beberapa sub-tipe


atau semua level analisis. Jika data-data konsisten, maka validitas ditegakkan.
Analisis Kasus Negatif

Kasus negatif adalah kasus yang tidak sesuai atau


berbeda dengan hasil penelitian hingga pada saat
tertentu.

Melakukan analisis kasus negatif berarti peneliti mencari


data yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan
data yang telah ditemukan.

Bila tidak ada lagi data yang berbeda atau bertentangan


dengan temuan, berarti data yang ditemukan sudah
dapat dipercaya.
Mengadakan Membercheck
Membercheck adalah, proses pengecekan data
yang diperoleh peneliti kepada pemberi data.

Tujuan membercheck adalah untuk mengetahui


seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan
apa yang diberikan oleh pemberi data.

Apabila data yang ditemukan disepakati oleh para


pemberi data berarti datanya data tersebut valid,
sehingga semakin kredibel/ di'percaya,
tetapi apabila data yang ditemukan peneliti dengan berbagai
penafsirannya tidak disepakati oleh pemberi data, maka
peneliti perlu melakukan diskusi dengan pemberi data,

dan apabila perbedaannya tajam, maka peneliti harus


merubah temuannya, dan harus menyesuaikan dengan apa
yang diberikan oleh pemberi data.

Jadi tujuan. membercheck adalah agar informasi yang


diperoleh dan akan digunakan dalam penulisan laporan
sesuai dengan apa yang dimaksud sumber data atau
informan.
Uji Transferability

Transferability ini merupakan validitas eksternal


dalam penelitian kuantitatif.

Validitas eksternal menunjukkan derajad ketepatan


atau dapat diterapkannya hasil penelitian ke
populasi dimana sampel tersebut diambil.

Nilai transfer ini berkenaan dengan pertanyaan,


hingga mana penelitian dapat diterapkan atau
digunakan dalam situasi lain.
supaya orang lain dapat memahami hasil penelitian
kualitatif maka peneliti dalam membuat laporannya
harus memberikan uraian yang rinci, jelas,
sistematis, dan dapat dipercaya.

pembaca menjadi jelas atas hasil penelitian tersebut,


sehingga dapat memutuskan dapat atau tidaknya
untuk mengaplikasikan hasil penelitian tersebut di
tempat lain.
Bila pembaca laporan penelitian memperoleh
gambaran yang sedemikian jelasnya, "semacam apa"
suatu hasil penelitian diberlakukan (transferability),
maka laporan tersebut memenuhi standar
transferabilitas
Uji Dependability

Dalam penelitian kuantitatif, dependability disebut reliabilitas

Suatu penelitian yang reliabel adalah apabila orang lain dapat


mengulangi/mereplikasi proses penelitian tersebut.

Dalam penelitian kualitatif, uji depenability dilakukan dengan


melakukan audit terhadap keseluruh proses penelitian. Sering terjadi
peneliti tidak melakukan proses penelitian ke lapangan, tetapi bisa
memberikan data.

Peneliti seperti ini perlu diuji dependabilitynya. Kalau proses


penelitian tidak dilakukan tetapi datanya ada, maka penelitian
tersebut tidak reliabel atau dependable.
Untuk itu pengujian depenability dilakukan dengan cara melakukan audit
terhadap keseluruhan proses penelitian.

Caranya dilakukan oleh auditor yang independent, atau pembimbing


untuk mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti dalam melakukan
penelitian.

Bagaimana peneliti mulai menentukan masalah/fokus, memasuki


lapangan, menentukan sumber data, melakukan analisis data, melakukan
uji keabsahan data, sampai membuat kesimpulan harus dapat
ditunjukkan oleh peneliti.

Jika peneliti tak mempunyai dan tak dapat menunjukkan "jejak aktivitas
lapangannya", maka dependabilitas penelitiannya patut diragukan
Uji Konfirmability

Pengujian konfirmability dalam penelitian


kuantitatif disebut dengan uji obyektivitas
penelitian.

Penelitian dikatakan obyektif bila hasil penelitian


telah disepakati banyak orang.

Dalam penelitian kualitatif. uji konfirmability mirip


dengan uji dependability, sehingga pengujiannya
dapat dilakukan secara bersamaan.
Menguji konfirmability berarti menguji hasil
penelitian. dikaitkan dengan proses yang dilakukan.

Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses


penelitian yang dilakukan, maka penelitian tersebut
telah memenuhi standar konfirmability.

Dalam penelitian, jangan sampai proses tidak ada,


tetapi hasilnya ada.

Anda mungkin juga menyukai