Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

T
DENGAN GASTRITIS KRONIS
Asuhan keperawatan ini Dibuat Dalam Rangka
Memenuhi Praktek Klinik Keperawatan (PKK)
Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah II

Dosen Pembimbing : Yeni Y, S.Kep, Ns.M.Kep

Dibuat oleh :
Nama : Sri Rahayu
Nim : 32722001D18108

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI
2020
I. PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian : 10 Juli 2020
Jam Pengkajian : 11.00 WIB
Oleh : Sri Rahayu
1. Pengumpulan Data
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. T
Umur : 55 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Kp. Pasir Huni, Rt 04/01, Kel/Desa Purabaya, Kec.
Purabaya, Kab.Sukabumi.
Status perkawinan : Janda
Agama : Islam
Suku : Sunda
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Guru
No. RM : -
Diagnosa medis : Gastritis Kronis
Tanggal masuk : -
Tanggal pengkajian : 10 Juli 2020

2. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Ny. E
Umur : 30 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Hubungan dengan pasien: Anak
Alamat : Kp. Pasir Huni, Rt 04/01, Kel/Desa Purabaya, Kec.
Purabaya, Kab.Sukabumi.
.
3. Riwayat Kesehatan Sekarang
a) Keluhan Utama
Klien mengeluh nyeri pada bagian perut sebelah kiri .
b) Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengatakan nyeri timbul secara tiba-tiba yang disebabkan
asam lambung naik. nyeri timbul pada bagian perut sebelah kiri. Skala nyeri
6 dengan penilaian PQRST yaitu:
1. P (Provocative) : Klien mengatakan nyeri timbul secara tiba-tiba yang
disebabkan karena asam lambung naik.
2. Q (Quality) : Klien merasakan nyeri pada bagian perut sebelah kiri.
3. R (Radiation) :Klien mengatakan Nyeri pada bagian perut sebelah kiri
dan tidak menyebar.
4. S (Severity) : Klien tampak meringis, skala nyeri 6 Klien merasa tidak
nyaman ketika nyeri datang.
5. T (Time) : Klien mengatakan Nyeri akan timbul ketika terlambat makan
dan hampir setiap melakukan aktivitas nyeri timbul.

c) Riwayat Kesehatan Dahulu


Klien mengatakan tidak memiliki penyakit lain, klien mengatakan
dahulunya pernah mengalami penyakit yang serupa dan di rawat di rumah
sakit pada tanggal 14-februari-2019, klien mengatakan tidak memiliki alergi
obat maupun makanan.

d) Riwayat Kesehatan Keluarga


Klien mengatakan bahwa keluarganya tidak pernah mengalami penyakit
yang sama dengan klien.

4. Data Biologis

1. Aktivitas Sehari–Hari/Activity Daily Living (ADL)


Jenis Kegiatan Sebelum Sakit Sesudah Sakit Keluhan & Tingkat
Kemndirian
1. Pola Nutrisi
a. Makan Nasi, Lauk,
Jenis daging, Sayur Bubur, lauk,
Klien mengatakan
Frekuensi 3x/Hari sayur
Mual muntah setelah
Porsi 1 Porsi Habis 3x/Hari
makan
Alergi Tidak ada 1/4 Porsi habis
Tidak ada
Diit

b. Minum
Air putih Air putih
 Jenis
Tidak ada keluhan
6-7 gelas/hari 5-6gelas /hari
 Frekuensi
± 1400cc 1000cc
 Jumlah
Tidak ada Tidak ada
 Pantangan
2. Pola Eliminasi
a. BAK
 Frekuensi 3-4x/hari 5-6x/hari
 Warna Kuning jernih Kuning jernih Tidak ada keluhan

 Jumlah ± 200 cc ±1500 cc/24

b. BAB jam
 Frekuensi 1x/hari 2x/hari

 Konsistensi Lembek Lembek

 Warna
Kuning Kuning

3. Pola Istirahat
a. Tidur Siang 1-2 Jam/Hari 1 jam/hari Tidur terganggu
b. Tidur Malam 7-8 Jam/Hari 4-5 Jam/Hari karena nyeri
4. Pola Hygiene
a. Mandi 2x/hari 2x/hari Personal hygiene
b. Gosok Gigi 3x/hari 2x/hari terpenuhi dan klien
c. Keramas Tidak tentu 2x/minggu dapat melakukan
d. Gunting Kuku 1x/minggu 1x/minggu kebersihan diri
secara mandiri.
5. Pola Aktivitas Aktivitas Pada saat dikaji
dilakukan klien tampak Klien mengeluh

secara mandiri mual dan nyeri


memegang
setelah makan
perut bagian
kiri.

5. Pemeriksaan Fisik HEAD TO TOE


a. Keadaan umum
 Kondisi umum : Klien terlihat lemas
 Tingkat kesadaran : Compos mentis
 Turgor kulit cukup yaitu bisa kembali dalam waktu <3 detik
 TTV (T, N, R, S)
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36 C
 BB/TB
BB : 60 kg
TB : 150 cm
Skala nyeri :6
b. Kepala dan leher
 Kepala: kepala simetris, tidak ada benjolan di kepala, tidak ada lessi,
rambut hitam keputihan lurus, persebaran rambut merata dan bersih.
 Wajah: Struktur wajah klien bulat, bentuk simetris, tidak edema, warna
sawo matang.
 Mata: klien memiliki mata yang lengkap dan Kedua mata simetris, ada
alat bantu, sklera putih.
 Hidung: simetris, tulang hidung lurus, Tidak ada pernafasan cuping
hidung.
 Mulut dan faring: simetris, mukosa bibir lembab, gigi lengkap, mulut
bersih, menelan baik, tonsil dan ovula tidak ada peradangan, tidak bau
mulut.
 Telinga: simetris, telinga terlihat bersih, pendengaran baik.
 Leher: simetris, tidak ada massa di daerah thyroid klien dan tidak teraba
pembesaran kelenjar getah bening dan thyroid.
c. Dada
 Inpeksi thoraks: bentuk thorak klien simetris.
 Pernafasan: RR 20x/menit, irama pernafasan klien teratur dengan
frekuensi tidak terlalu cepat, tidak ada batuk.

d. Abdomen
Inspeksi: Kembung
Palpasi: Nyeri pada kuadran II (skala 6), nyeri tekan pada abdomen
Perkusi: Hipertmpani
Auskultasi: peristaltik 4 kali/menit

e. Ekstermitas:
Atas: odema (-), kuku jari tidak pucat, kuku tangan bersih, bentuk simetris
antara kiri dan kanan, jumlah jari lengkap, kehangatan merata, dan skala 5
dengan keterangan bebas bergerak dan dapat melawan tahanan yang
setimpal.
Bawah: odema (-), tidak ada varises, kuku kaki bersih, bentuk simetris
antara kiri dan kanan, jumlah jari kaki lengkap, kehangatan merata, tidak
terdapat fraktur dan skala 4 dengan keterangan dapat bergerak dan dapat
melawan hambatan yang ringan..

6. DATA PSIKOSOSIAL SPIRITUAL


1. Psikososial
a. Pola pikir dan persepsi
Klien berusaha untuk sembuh dan menerima keadaan dengan berpasrah
kepada tuhan yang Maha Esa.
b. Status Emosional
Emosi klien dalam keadaan stabil.
c. Konsep diri
a) Gambaran diri: Klien mengatakan menyukai semua bagian tubuhnya.
b) Ideal diri: Klien berharap agar ia cepat sembuh.
c) Identitas Diri: Klien mengatakan sebagai seorang ibu, dan nenek bagi
cucu-cucu nya.
d) Peran: klien berperan sebagai ibu dari anak-anaknya dan nenek bagi
cucu-cucu nya.
e) Harga diri: Klien mengatakan sangat menghargai dirinya, dan merasa
harga dirinya dicintai dan selalu diberi dukungan oleh keluarganya.
d. Hubungan sosial dan komunikasi
Bahasa sehari–hari klien adalah bahasa sunda, klien berbicara Jelas,
relevan, klien juga mampu mengerti orang lain.
1. Orang yang berarti
Klien mengatakan bahwa orang yang paling berarti bagi dirinya
adalah keluarganya terutama anak dan cucu-cucu nya.
2. hubungan dengan keluarga
Klien memiliki hubungan yang baik dan harmonis dengan
keluarganya.
3. Hubungan dengan orang lain
Klien berhubungan baik dengan orang yang ada di sekitarnya.
2. Spiritual
1. Nilai dan keyakinan
Klien beragama islam, klien mengatakan agama dan kepercayaan
penting dan didaerah tempat tinggal kebanyakan menganut agama islam
dan klien menjadikan Allah SWT sebagai sumber kekuatan hidupnya.
2. Kegiatan ibadah
Klien beribadah setiap hari, selalu berdoa dan mengaji.

7. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1) Hasil Pemeriksaan Laboratorium

No Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai normal inerpretasi

1
- - - -
2
- - - -

2) Terapi Farmakologi
No Nama Dosis Rute Waktu

1 - - - -
2 - - - -
3 - - - -
4 - - - -
5 - - - -

II. ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah


1 DS: Zat-zat korosif Gangguan rasa
↓ nyaman (nyeri)
- Klien
Gangguan difus barier
Mengatakan:
mukosa
“saya

merasakan nyeri
Peningkatan asam lambung
setelah selesai

makan”
iritasi mukosa lambung
- Klien

mengatakan:
Peradangan mukosa
“saya
lambung
merasakan nyeri

dibagian perut
nyeri
jika terlambat
makan”
- Klien mengeluh
sering merasa
mual dan
muntah.
DO:
- wajah klien
kelihatan pucat
- klien tampak
lemah dan tidak
berenergi
2 Ds: Anoreksia,mual muntah Resiko tinggi nutrisi
↓ kurang dari
- klien mengatakan:
Masukan nutrient inadekuat kebutuhan tubuh.
“ nafsu makan

saya berkurang
Perubahan nutrisi kurang
pada saat nyeri
dari kebutuhan tubuh
timbul”
- klien mengeluh
sering merasa
mual tetapi tidak
ingin muntah
- klien
mengatakan:
“saya hanya
makan 2 kali
dalam sehari”
Do:
- wajah klien
kelihatan pucat
- klien tampak
lemah dan tidak
berenergi
- berat badan
menurun.
BB: 57 kg

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Gangguan rasa nyaman: nyeri berhubungan dengan mukosa lambung yang
teriritasi
2. gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan anoreksia
IV. PERENCANAAN KEPERAWATAN

Diagnosa Perencanaan Nama/


No Keperawat
Tujuan Intervensi Rasional Paraf
an
1. I Tujuan: Dx I Dx I
Setelah 1. Catat lokasi, lama, 1. identifikasi
dilakukan intensitas nyeri karakteristik nyeri
tindakan 2. kompres hangat pada dan faktor yang
keperawatan daerah nyeri berhubungan untuk
diharapkan 3. observasi TTV memilih
masalah 4. Berikan posisi yang intervensi.
gangguan rasa nyaman untuk klien 2. meningkatkan
nyaman: nyeri 5. Ajarkan teknik relaksi otot
teratasi manajemen nyeri 3. indikator
Kriteria hasil: 6. kolaborasi dalam keadekuatan
a. rasa nyeri pemberian analgetik volume sirkulasi
berkurang 4. menurunkan rasa
b. keadaan nyeri
klien tampak 5. menurunkan
rileks stimulasi yang
c. skala nyeri berlebihan yang
2 dapat mengurangi
d. TTV dalam rasa nyeri
batas normal 6. menghilangkan
(TD: 120/80 nyeri sedang
mmHg, N:60- sampai berat
80x/menit,
RR: 16- Dx II
20x/menit, S: 1. indikator dehidrasi
36-37C atau hipovolemia,
2. II Dx II keadekuatan
Tujuan: 1. Kaji Turgor kulit penggantian
Setelah 2. catat intake dan cairan.
dilakukan output cairan 2. mengganti cairan
Tindakan 3. pertahankan intake untuk masukan
keperawatan oral dan tingkatan kalori yang
diharapkan sesuai toleransi berdampak pada
intake klien 4. Hindari cairan yang keseimbangan
terpenuhi. bersifat asam yang elektrolit.
Kriteria hasil: dapat meningkatkan 3. mengurangi
a. intake asam lambung terjadinya
terpenuhi 5. observasi TTV dehidrasi
b. TTV dalam 6. kolaborasi dalam 4. makanan atau
batas normal pemberian minuman yang
(TD: antiemetic dapat merangsang
120/80mmHg, asam lambung
N:60- dapat
80x/menit, S: mengakibatkan
36-37C, RR: mual dan muntah
20x/menit. 5. indikator
c. Turgor kulit keadekuatan
elastis volume sirkulasi
6. mengurangi mual
dan muntah

V. IMPLEMENTASI dan EVALUASI

Nama/
Diagnosa Implementasi Evaluasi
Paraf
No Keperawa
Implementasi dan Nama/
tan Waktu
respon paraf
1. Dx I Sabtu a. mengkaji dan Dx I
11 juli
mencatat keluhan S:
2020
nyeri, sifat nyeri: klien mengatakan
09.00-
10.00
nyeri timbul nyerinya
WIB sewaktu-waktu berkurang
lalu menghilang ( O:
incidental pain). klien tampak
Lokasi nyeri: tenang, klien
bagian perut dapat mengontrol
sebelah kiri, nyeri yang
karakteristik dirasakan.
nyeri: intensitas A:
nyeri sedang. masalah sebagian
b. menjelaskan teratasi: Nyeri
kepada klien agar bekurang dengan
menghindari skala nyeri 2
makanan yang P:
mengakibatkan intervensi
peningkatan asam dilanjutkan
lambung, seperti mengkaji status
makanan pedas, nutrisi dan pola
asam, dan makan klien.
mengandung gas.
c. memberikan Dx II
klien posisi yang S:
nyaman pada Klien mengatakan
waktu tidur (semi sudah bisa
fowler) menghabiskan
d. mengajarkan makanan yang
teknik relaksi disajikan
seperti tarik nafas O:
dalam, Makanan klien
mendengarkan habis
musik, menonton A:
tv dan membaca. Masalah teratasi
e. memberikan P:
terapi analgesik Intervensi
dan antasid. dihentikan
contohnya:
antasida,
antagonis H2
(Ranitidin, ratin
dan simetidin)
proton pump
inhibitor
(omeprazole dan
lansoprazol).
f. mengkaji
tanda-tanda vital
klien.
TD:
110/80mmHg
N: 82x/menit
RR: 24x/menit
S: 36,7C

Dx II Minggu a. mengkaji status


12 juli
nutrisi dan pola
2020
makanan klien.
12.00
-13.00
asupan nutrisi
WIB yang diberikan
pada klien sudah
terpenuhi dan
sesuai dengan
kebutuhan yang
diperlukan. pola
makan klien:
3xsehari.
Nafsu makan
membaik.
b. menjelaskan
agar klien
menghindari
minuman yang
mengandung
kafein
c. memberikan
terapi
multivitamin:
Vitamin C dari
buah-buahan dan
antasid sesuai
program medik.

VI. CATATAN PERKEMBANGAN

N Hari/Tangga Paraf/Nam
Catatan Perkembangan
o l a Jelas
1 Dx I
S:
Ny.T mengatakan nyeri dirasakan di perut
bagian kiri bawah.
Ny.T mengatakan nyeri belum berkurang.
O:
Klien tampak merintih ketika nyeri kambuh.
Skala nyeri 6.
Tanda-tanda Vital:
TD: 100/70 mmHg.
N: 75x/menit
RR: 24x/menit
S: 37C
A:
Masalah belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
Dx II
S:
Klien mengatakan bisa menghabiskan
makanan yang disajikan
O:
Makanan klien habis Berat badan naik
BB: 58 kg
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai