Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL RENCANA USAHA BIDANG KESEHATAN

RUMAH TETRA HERBAL


Proposal Rencana Usaha Dibuat Dalam Rangka
Memenuhi Mata Kuliah Kewirausahaan

Disusun Oleh :
Siti Sabila Suherman (32722001D18106)
3B Diploma III Keperawatan

Dosen Pembimbing:
Yeni Yulianti, S.Kep.,Ns.,M.Kep

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI
2020
LEMBAR PENGESAHAN

Proposal Rencana Usaha Ini Telah Diperiksa Dan Disetujui Untuk


Diseminarkan Dalam Seminar Proposal Rencana Usaha Mata Kuliah
Kewirausahaan Program Studi Diploma III Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sukabumi Pada:

Sukabumi, (…) November 2020

Menyetujui,

Koordinator Mata Ajar


Pembimbing Proposal
Kewirausahaan

Yeni Yulianti, S.Kep.,Ns.,M.Kep Yeni Yulianti, S.Kep.,Ns.,M.Kep

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan proposal rencana usaha ini dengan tepat
waktu. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda Nabi
Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, juga tak luput dari
bimbingan dosen pembimbing kami Ibu Yeni Yulianti, S.Kep.,Ns.,M.Kep
sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan proposal rencana usaha
ini sebagai tugas dari mata kuliah Kewirausahaan dengan judul “Proposal
Rencana Usaha Bidang Kesehatan Rumah Tetra Herbal"
Kami menyadari bahwa proposal rencana usaha ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.
Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca agar proposal
rencana usaha ini dapat menjadi lebih baik lagi. Mohon maaf apabila terdapat
banyak kesalahan pada proposal rencana usaha ini.
Demikian, semoga proposal rencana usaha ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Sukabumi, November 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................1
1.2 Manfaat............................................................................................2
1.3 Tujuan Kegiatan..............................................................................3
1.4 Visi Misi .........................................................................................3
BAB II METODE PELAKSANAAN
2.1 Jasa .................................................................................................4
2.2 Proses Pelayanan ............................................................................4
2.3 Pemasaran .......................................................................................5
2.4 Tempat Usaha .................................................................................6
BAB III TARGET LUARAN
3.1 Target Produksi ..............................................................................8
3.2 Target Konsumen ...........................................................................8
3.3 target pendapatan ............................................................................8
3.4 Analisa SWOT ...............................................................................8
BAB IV RENCANA BIAYA
4.1 Rencana Biaya Usaha....................................................................10
4.2 Titik Impas Produksi.....................................................................13
BAB V ORGANISASI PELAKSANA
5.1 Personil .........................................................................................14
5.2 Pendamping ..................................................................................16
BAB VI POTENSI KHUSUS
6.1 Peluang Komersial .......................................................................17
6.2 Peluang Legalitas .........................................................................17
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kebutuhan masyarakat akan kesehatan telah meningkat sedemikian
pesatnya seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan
pentingnya kesehatan. Begitu juga dengan merebaknya fenomena
pengobatan alternatif yang saat ini telah berkembang dengan pesat.
Pengobatan alternatif yang sangat dikenal yaitu terapi komplementer. Terapi
komplementer sebagai pengembangan terapi tradisional dan ada yang
diintegrasikan dengan terapi modern yang mempengaruhi keharmonisan
individu dari aspek biologis, psikologis, dan spiritual. Terapi komplementer
bertujuan untuk memperbaiki fungsi dari sistem-sistem tubuh, terutama
sistem kekebalan dan pertahanan tubuh. Ada banyak jenis metode dalam
terapi komplementer ini, seperti akupuntur, chiropractic, pijat refleksi, yoga,
tanaman obat/herbal, homeopati, naturopati, terapi polaritas atau reiki,
teknik-teknik relaksasi, termasuk hipnoterapi, meditasi, visualisasi, dan
sebagainya (Rajin, 2020).
Sedangkan untuk pengobatan herbal, obat yang digunakan bersifat
natural diambil dari bahan alam, seperti jamu-jamuan, rempah yang sudah
dikenal (jahe, kunyit, temulawak dan sebagainya). Hal ini membuat
masyarakat semakin percaya pengobatan alternatif adalah solusi terbaik bagi
mereka, karena dengan pengobatan alternatif resiko akan efek obat-obatan
kimia lebih bisa ditekan, dan tentu saja biaya yang harus dikeluarkan pun
relatif lebih murah dari pada berobat ke rumah sakit. Oleh karena itu banyak
masyarakat kita lebih condong untuk berobat ke pengobatan alternatif herbal
yang tentu saja lebih alami dan lebih aman (Trisnawati dan Jenie, 2019).
Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
1109 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengobatan Komplementer-
Alternatif di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Menurut aturan itu, pelayanan
komplementer-alternatif dapat dilaksanakan secara sinergi, terintegrasi, dan
mandiri di fasilitas pelayanan kesehatan. Pengobatan itu harus aman,
bermanfaat, bermutu, dan dikaji institusi berwenang sesuai dengan

1
ketentuan berlaku. Sementara itu, Keputusan Menkes RI No
1076/Menkes/SK/VII/2003 mengatur tentang Penyelenggaraan Pengobatan
Tradisional. Di dalam peraturan tersebut diuraikan cara- cara mendapatkan
izin praktek pengobatan tradisional beserta syarat-syaratnya. Khusus untuk
obat herbal, pemerintah mengeluarkan Keputusan Menkes RI Nomor 121
Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Medik Herbal.
Riskesdas 2018 menunjukan prevalensi penyakit tidak menular
mengalami kenaikan jika dibandingkan Riskesdas 2013, anatara lain seperti
kanker, stroke, ginjal kronis, diabetes melitus, dan hipertensi. Penelitian
yang dilakukan oleh Wells et al (2010) menjelaskan bahwa terapi alternatif
komplementer lebih sering digunakan pada pasien dengan penyakit kronis
ataupun dengan gangguan neurologi seperti stroke, memoryloss, migrain,
dan seizure (dalam Husna, 2016).
Dengan meningkatnya penyakit tidak menular tersebut, bisnis atau
usaha di bidang kesehatan adalah sebuah bisnis yang saat ini mempunyai
prospek yang sangat bagus, dan bahkan kedepannya akan cenderung
meningkat tajam. Menyikapi tingginya minat masyarakat terhadap terapi
alternatif komplementer ini, maka perawat sebagai salah satu tenaga
propesional yang keberadaannya dekat dengan pasien, mempunyai peran
yang besar dalam memberikan informasi dan edukasi terkait terapi
komplementer (Husna, 2016)
Dengan melihat pesatnya perkembangan klinik terapi alternatif tersebut
diatas, maka kami ingin mencoba masuk dalam sebuah peluang
usaha dibidang kesehatan, yaitu usaha dengan membuka Rumah Tetra
Herbal. Dengan bekal kemampuan dan pengalaman kami di bidang terapi
refleksi kesehatan, kami sangat berambisi untuk membuat gebrakan baru
dalam dunia kesehatan.
1.2. Manfaat
1. Merawat pasien tanpa obat konvensional, sehingga meminimalkan efek
obat pada tubuh
2. Membantu mengatasi keluhan pasien
3. Menambah relasi dari sesama profesi dan profesi lain

2
4. Menjadikan Rumah Tetra Herbal sebagai ladang pahala dan amal bagi
kami

1.3. Tujuan Kegiatan


Tujuan didirikannya Rumah Tetra Herbal ini adalah:
1. Menjadikan Rumah Tetra Herbal sebagai tempat pelayanan kesehatan
terbaik di Indonesia
2. Meningkatkan derajat kesehatan jasmani dan rohani masyarakat
3. Meningkatkan dan memberdayakan potensi Sumber Daya Manusia
(SDM) dalam bidang kesehatan
4. Memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam bidang kesehatan
5. Memperoleh penghasilan yang cukup untuk kebutuhan sehari-hari
1.4. Visi Misi
1. Visi
“Menyehatkan masyarakat dan memasyarakatkan kesehatan”
2. Misi
a. Sebagai wujud pengabdian pada masyarakat dengan ikut serta dalam
usaha masyarakat untuk meningkatkan derajat kesejahteraan melalui
upaya peningkatan kesehatan. 
b. Sebagai tempat masyarakat untuk mengkonsultasikan masalah
kesehatan yang mereka alami
c. Menjalankan terapi sesuai prosedur, berkualitas dan dapat terjangkau
oleh semua kalangan masyarakat.
d. Menjadikan Rumah Tetra Herbal sebagai tempat pelayanan
kesehatan terbaik di Indonesia

3
BAB II
METODE PELAKSANAAN

2.1 Jasa
Jasa yang kami berikan adalah pelayanan kesehatan berupa terapi
komplementer (Complementary Therapy) oleh tenaga ahli profesional.
2.2 Proses pelayanan
Konsep klinik yang kami tawarkan adalah sebuah klinik terapi yang di
dalamnya mempunyai fasilitas/program pelayanan di antaranya :
1. Layanan pemeriksaan dan Konsultasi
Layanan konsultasi adalah memberikan layanan kepada pasien
sebelum pasien diterapi, pasien akan diperiksa tekanan darah/gula
darah/asam urat/kolesterol dan deteksi penyakit yang diderita pasien
sekaligus konsultasi kesehatan. Setelah pasien mendapatkan hasil
pemeriksaan, selanjutnya pasien dipersilahkan ke ruang terapi untuk
mendapatkan terapi lanjutan.
2. Cafe Sehat
Di dalam klinik ini juga terdapat cafe sehat, jadi ketika pasien antri
menunggu giliran, pasien tidak akan merasa jenuh. Untuk produk
minuman yang kami tawarkan di cafe kami seperti wedang jahe kopi,
wedang secang, bandrek, wedang sereh, jamu kunyit asam, wedang
uwuh, sari jahe hangat, es asam manis, jus beras kencur, selain minuman
kami juga menawarkan makanan seperti salad buah.
3. Layanan Terapi
Dalam hal pelayanan, kami menggunakan beberapa alat yang dapat
mendukung proses berjalannya praktik terapi, alat-alat yang kami
gunakan adalah alat-alat medis seperti layaknya di rumah sakit sehingga
pasien menjadi lebih percaya terhadap pelayanan kami. Setelah mendapat
giliran pengobatan, pasien diarahkan sesuai layanan terapi yang akan
dilakukan. Layanan terapi yang klinik tawarkan adalah terapi herbal,
terapi audio refleksi, terapi akupuntur dan terapi akupresur.

4
a. Terapi Herbal merupakan salah satu pengobatan yang dilakukan
dengan menggunakan campuran bahan-bahan herbal
b. Audio Refleksi merupakan metode pengobatan dengan teknik
pemijatan pada titik – titik pada tubuh yang dibantu dengan alunan
musik dan aromaterapi sehingga pasien menjadi lebih rileks
c. Terapi Akupresur merupakan salah satu metode pengobatan yang
digunakan untuk mengobati penyakit dengan hanya menstimulasi
melalui tekanan ataupun tepukan di titik tertentu pada tubuh
d. Terapi Akupuntur merupakan salah satu metode pengobatan yang
digunakan untuk mengobati penyakit dengan mempergunakan jarum
sebagai perantaranya (Setyowati, 2018).
4. Apotik Tetra
Kami berencana membuat apotik berbasis herbal untuk klinik kami.
Apotik ini menjual segala ramuan tradisional yang nantinya akan
dibutuhkan pasien, jadi setelah menjalani terapi pasien tidak perlu repot-
repot mencari ramuan untuk obat. Dan dengan cara ini, pasien akan
merasa nyaman, dan tidak menutup kemungkinan dia akan kembali untuk
mengambil paket terapi di tempat kita.
5. Paket Terapi
Layanan ini maksudnya adalah pasien akan mendapatkan pelayanan
secara intensive. Pasien akan memilih waktu dan tempat di mana pasien
harus diterapi. Paket terapi ini habis setiap satu bulan sekali, dan setiap
minggunya pasien mendapatkan 1x terapi. Tidak hanya itu, setiap pasien
terapi mendapatkan ramuan obat gratis dan laporan perkembangan
kesehatan pasien dari terapis.
Lima poin di atas adalah yang nantinya akan menjadi fasilitas unggulan
dalam klinik kami, di samping tenaga ahli di bidang terapi komplementer
yang akan menangani secara langsung pasien yang kronis dan sebagainya.
2.3 Pemasaran
Segmen pasar yang dibidik untuk sementara waktu adalah masyarakat
sekitar klinik di Cibadak, Sukabumi. Diperkirakan dengan jumlah penduduk
di daerah cibadak dan sekitarnya sebanyak 500 jiwa, 40% nya adalah

5
dewasa-lansia dengan penyakit kronis yang akan dijadikan sasaran. Maka
akan ada sasaran bidik sejumlah 200 jiwa. Untuk strategi pemasarannya
kami menggunakan:
1. Personal Selling
Kami melakukan personal selling dengan cara pelayanan yang
diberikan dokter/perawat kepada pasien dilakukan semaksimal mungkin
dan menggunakan bahasa komunikasi yang santun dan ramah tamah.
Selain itu pasien selalu diberi kontrak agar kembali berobat di klinik
apabila sakit yang diderita belum sembuh atau obat yang dikonsumsi
habis.
2. Brosur dan spanduk
Strategi pemasaran yang kami gunakan melalui brosur yang berisi
ajakan pada masyarakat agar berobat di Rumah Tetra Herbal selain itu
kita juga memasang papan nama spanduk “Rumah Tetra Herbal” di
depan klinik.
3. Sistem promosi online
Mengikuti trend dan mode, kami pun mempromosikan klinik melalui
media sosial (instagram, facebook, twitter, line, youtube) untuk
memperkenalkan klinik, baik dari keunggulan maupun pelayanan yang
diberikan.
4. Senam Hari Inti (Sehati)
Yaitu berupa senam bersama masyarakat dan pemeriksaan kesehatan
(tekanan darah) selama 2 minggu sekali di lapangan tanpa dipungut biaya
apapun. Dengan maksud mempromosikan klinik dan meningkatkan taraf
kesehatan masyarakat.
2.4 Tempat usaha
Rumah Tetra Herbal berlokasi di  Jalan Cibadak Nomor 15, Kec.
Cibadak Sukabumi. Fasilitas yang akan kami gunakan untuk mendukung
kemajuan Rumah Tetra Herbal ini adalah sistem pendaftaran yang diatur
menggunakan sistem komputerisasi, sehingga pasien yang sudah terdaftar
pada data kami dapat tersimpan untuk dokumen kesehatan klinik. Selain itu,
kami merencanakan area ruang tunggu yang dilengkapi buku-buku bekas

6
layak baca, minuman dan makanan sehat dan fasilitas Hotspot WiFi agar
klien mampu mengakses internet.
Luas bangunan yang disediakan adalah 8 m x 13 m, yang terdiri dari
dari lima ruangan. Ruangan I seluas 5 m x 8 m untuk tempat pendaftaran
dan administrasi, apotik tetra dan toilet, ruangan II seluas 4 m x 4 m untuk
pengecekan dan konsultasi, ruangan III seluas 4 m x 4 m untuk tempat
terapi relaksasi dan aromaterapi, ruang IV seluas 4 m x 5 m untuk terapi
akupuntur-akupresure dan ruangan V seluas 4 m x 3 m untuk ruang tunggu
sekaligus cafe sehat, ruang baca.

Denah Ruang Rumah Tetra Herbal

7
BAB III
TARGET LUARAN

3.1 Target Produk


Jasa yang kami berikan adalah pelayanan kesehatan berupa terapi
komplementer. Terapi komplementer adalah terapi alternatif atau
pengobatan holistik dengan terapi tradisional yang meliputi sistem
kesehatan, modalitas dan praktik (Rajin, 2020). Terapi komplementer
banyak sekali jenisnya, tetapi kami hanya memfokuskan pada pelayanan
akupresur, akupuntur, obat herbal, dan audio refleksi yang dilakukan oleh
tenaga kesehatan profesional.

3.2 Target Konsumen


Target utama kami adalah masyarakat sekitar klinik, khususnya dewasa
hingga lansia dan selebihnya masyarakat di perkampungan yang akan kami
kunjungi.

3.3 Target Pendapatan


Jumlah pendapatan yang ingin kami peroleh setiap hari nya sekitar
1.200.000/hari.

3.4 Analisa SWOT


1. Strenght
• Dukungan mengenai pengobatan komplementer ditetapkan dalam
Permenkes RI Nomor 1109 Tahun 2007 tentang penyelenggaraan
pengobatan komplementer-alternatif di fasilitas pelayanan kesehatan,
Keputusan Menkes RI No 1076/Menkes/SK/VII/2003 mengatur tentang
penyelenggaraan pengobatan tradisional, Keputusan Menkes RI Nomor
121 Tahun 2008 tentang standar pelayanan medik herbal.
• Jasa yang kami tawarkan bervariasi mulai dari layanan konsultasi,
layanan terapi, cafe sehat, buku bacaan, apotik tetra, senam mingguan
serta paket terapi
• Biaya yang kami tawarkan cukup terjangkau sehingga bisa
dipergunakan oleh kalangan ekonomi mengenah ke bawah

8
• Kualitas sumber daya manusia yang handal dari berbagai profesi
2. Weakness
• Tidak menyediakan pelayanan dengan menggunakan jaminan kesehatan
3. Opportunity
• Banyaknya permasalahan kesehatan di lingkungan masyarakat
• Pertumbuhan jumlah penduduk yang semakin tinggi
• Kurang puasnya masyarakat dengan pengobatan konvensional
• Lokasi klinik yang stategis
• Belum ada klinik terapi komplementer di daerah sekitar
4. Threat
• Kurangnya minat masyarakat mengenai pelayanan kesehatan
• Masih ada masyarakat yang lebih memilih pengobatan menggunakan
obat konvensional

9
BAB IV
RENCANA BIAYA

4.1 Rencana Biaya Usaha


1. Biaya Investasi
a. Tempat Usaha
Sewa Bangunan per tahun Rp 9.000.000
b. Peralatan
Peralatan administrasi
No Uraian Vol Satuan Harga/sat Jumlah
1 Meja tulis 2 Buah Rp. 250.000 Rp. 500.000
2 Kursi 2 Buah Rp. 220.000 Rp. 440.000
3 Rak dokumen 1 Buah Rp. 310.000 Rp. 310.000
Total Rp. 1.250.000

Peralatan kerja
Satua
No Uraian Vol Harga/sat Jumlah
n
1 Stetoskop 2 Pcs Rp. 130.000 Rp. 260.000
2 Tensi meter Digital 1 Pcs Rp. 160.000 Rp. 160.000
3 EasyTouch GCU 1 Pcs Rp. 150.000 Rp. 150.000
4 Lancet pen + isi @100 1 Pcs Rp. 27.000 Rp. 27.000
5 Timbangan berat 1 Pcs Rp. 50.000 Rp. 50.000
6 Headphone 2 Pcs Rp. 150.000 Rp. 300.000
7 Tempat tidur 2 Pcs Rp. 1.300.000 Rp. 2.600.000
terapi+bantal
8 Kursi :
Panjang (tunggu) 3 Buah Rp. 175.000 Rp. 525.000
Pemeriksa 2 Buah Rp. 330.000 Rp. 660.000
Pasien 2 Buah Rp. 220.000 Rp. 440.000
9 Speaker active 1 Pcs Rp. 270.000 Rp. 270.000
10 Stempel 1 Pcs Rp. 70.000 Rp. 70.000
11 Nota 2 Pcs Rp. 25.000 Rp. 50.000
12 Banner, brosur Rp. 200.000 Rp. 200.000
13 Komputer 1 Buah Rp. 4.000.000 Rp. 4.000.000
14 Etalase 2x1 1 Buah Rp. 1.500.000 Rp. 1.500.000
15 Piring 1 Lusin Rp. 60.000 Rp. 60.000
16 Gelas kaca 1 Lusin Rp. 50.000 Rp. 50.000
17 Sendok 2 Lusin Rp. 10.000 Rp. 20.000
18 Dispenser 1 Buah Rp. 75.000 Rp. 75.000

10
19 Meja 3 Buah Rp. 250.000 Rp. 750.000
Total Rp.12.487.000

2. Bahan Habis Pakai (per bulan)


No Vo Satuan Jumlah
Uraian Harga Satuan
l
1 Air galon (isi ulang) 3 Galon Rp. 6.000 Rp. 18.000
2 Paket strip GCU 1 Paket Rp. 294.000 Rp. 294.000
3 Jarum akupuntur @100 pcs 4 Paket Rp. 25.000 Rp. 100.000
4 Oil massage 2 Pcs Rp. 25.000 Rp. 50.000
5 Aroma terapi @10 pcs 1 Paket Rp. 40.000 Rp. 40.000
6 Bahan obat herbal dan Rp. 5.000.000 Rp. 5.000.000
café sehat
7 Alkohol swab 2 Box Rp. 9.000 Rp. 18.000
8 Hand rub 4 Botol Rp.25.000 Rp. 100.000
Total Rp. 5.620.000

3. Biaya Operasional
Kebutuhan biaya operasional perbulan
No Uraian Vol Satuan Harga/sat Jumlah
1 Listrik Rp. 250.000
2 Wi-Fi Rp. 350.000
Total Rp. 600.000

Gaji dan upah kerja perbulan


No Uraian Vol Satuan Harga/sat Jumlah
1 Medis 4 Orang Rp. 3.500.000 Rp. 14.000.000
2 Non medis 2 Orang Rp. 2.500.000 Rp. 5.000.000
3 Lain-lain 1 Orang Rp. 1.500.000 Rp. 1.500.000
Total Rp. 20.500.000

Jumlah biaya produksi per hari : Rp. 187.500


Jumlah biaya produksi perbulan : Rp. 5.620.000
Biaya investasi usaha awal : Rp. 22.737.000
Biaya cadangan operasional : Rp. 1.455.500
Jumlah total biaya usaha : Rp. 30.000.000
4. Tarif

11
No Pelayanan Tarif Klinik Tarif Home Care
1 Konsultasi + Pengecekan Rp. 25.000 Rp. 25.000
kesehatan
2 Terapi audio refleksi Rp. 50.000 Rp. 65.000
3 Terapi akupresur Tangan (+/-30 Tangan (+/-30
menit): Rp. 45.000, menit): Rp. 55.000,
Alat (+/- 20 menit) : Alat (+/- 20 menit) :
Rp. 30.000 Rp. 40.000
4 Terapi akupuntur Rp. 150.000 Rp. 200.000
5 Paket terapi+obat herbal
Audio refleksi Rp. 210.000
Akupresure Rp. 200.000 Rp. -
Akupuntur Rp. 500.000
6 Obat herbal Rp. 25.000-300.000 Rp. 25.000-300.000
7 Café sehat Rp. 7.000. Rp. -

4.2 Titik Impas Produksi


Biaya pemasukan perbulan
Terapi komplementer perhari : Rp. 1.200.000
Terapi komplementer perbulan Rp. 1.200.000 x 30 : Rp. 36.000.000
Tarif rata-rata kunjungan Rp. 36.000.000 : 200 org : Rp. 180.000
Jumlah titik impas produksi
Rp. 30.000.000 : Rp. 180.000 = 167 Kunjungan

12
BAB V
ORGANISASI PELAKSANA

5.1 Personil
1. Struktur Organisasi

DIREKTUR
Siti Sabila Suherman

MANAJER ADMINISTRATOR
Reni Lisnawati M. Ikshan Suherman

DOKTER PENANGGUNG JAWAB PERAWAT PROFESIONAL


Dr. M. Alif, S.Ak. M.Y. Pratama, S.Kep., Ns
Nazwa Eka, S.Kep., Ns

CLEANING SERVICE APOTEKER/PRAMUSAJI


Maman Aulia Rahman, S.Si

2. Susunan Tugas Operasional


1. Direktur 
a. Bertugas sebagai pemimpin dari Rumah Tetra Herbal, agar segala
macam kegiatan yang direncanakan dapat tercapai dan dapat
mencapai sasaran.
b. Mengatur dan bertanggung jawab terhadap kinerja karyawan.
c. Donatur tetap setiap acara yang diadakan Rumah Tetra Herbal
2. Manajer
a. Menentukan dan mengatur pembagian tugas karyawan.
b. Merumuskan pokok-pokok kebijaksanaan dalam bidang
pelayanan, pemasaran/promosi, dan keuangan.
c. Bertanggung jawab terhadap penyeleksian tenaga kerja yang
ingin bergabung di Rumah Tetra Herbal
d. Menjalin relasi dengan pihak lain dalam setiap kegiatan yang
dilakukan

13
e. Mengatur pemasukan dan pengeluaran keuangan Rumah Tetra
Herbal
3. Administrator
a. Melayani kelengkapan administrasi mulai dari pendaftaran,
kelengkapan data dan pembayaran.
b. Menginput data kunjungan pasien per hari di komputer.
c. Membuat laporan hasil pemasukan setiap hari, bulan dan tahun
dalam pelaksanaan praktik.
4. Dokter Penanggung Jawab
a. Bertanggung jawab atas semua kegiatan yang dilakukan
b. Bertanggung jawab terhadap pelaksanan pelayanan
c. Berperan serta melayani pasien dalam praktiknya
d. Memberikan konseling sesuai dengan permasalahan kesehatan
yang di alami pasien
e. Memberikan pelimpahan/penjelasan kerja pada perawat
f. Melakukan kunjungan rumah bersama perawat bila di perlukan
5. Perawat Pofesional
a. Melakukan kunjungan rumah (homecare)
b. Melakukan asuhan keperawatan
c. Mengatur pelaksanan kegiatan keperawatan di Rumah Tetra
Herbal
d. Bertugas setiap hari untuk menerima pasien
e. Memberikan obat kepada pasien berdasarkan resep dokter
f. Melakukan tindakan keperawatan Komplementer pada pasien
g. Melakukan kunjungan rumah bersama dokter bila di perlukan
6. Apoteker/Pramusaji
a. Memberikan obat herbal yang diresepkan dokter
b. Mengantarkan makanan dan minuman sehat
7. Cleaning service
a. Menjamin keamanan dan kebersihan ruangan
b. Membersihkan peralatan

14
5.2 Pendamping
Dalam menjalankan praktik kliniknya, kami didampingi oleh Prof. Dr.
Berna Elya, M.Si dengan keahliannya dalam pengobatan herbal yang akan
memonitor serta meningkatkan kualitas pada setiap obat herbal yang ada di
klinik kami.

15
BAB VI
POTENSI KHUSUS

6.1 Peluang Komersial


Jasa pelayanan terapi komplementer seperti klinik kami belum ada di
daerah Cibadak, sehingga jasa pelayanan kesehatan ini memiliki peluang
pasar yang baik tanpa pesaing.

6.2 Peluang Legalitas


Dengan banyaknya minat masyarakat pada terapi komplementer,
peluang untuk mendapatkan legalitas usaha sangat tinggi karena selama ini
belum ada klinik pelayanan terapi komplementer dengan varian inovatif
seperti kami.

16
DAFTAR PUSTAKA

Husna, Elfira. 2016. Pengalaman perawat dalam menerapkan terapi


complementary alternative medicine pada pasien stroke di sumatera barat.
Ners Jurnal Keperawatan, 12(1), 15-23.

Rajin, Mukhamad. 2020. Buku bahan ajar keperawatan komplementer terapi


akupuntur. Kediri: Chakra Brahmanda Lentera.

Trisnawati, Elly dan Ikhlas M Jenie. 2019. Terapi Komplementer Terhadap


Tekanan Darah Pada Pemderita Hipertensi: A Literatur Review. Jurnal
Keperawatan Respati Yogyakarta, 6(3), 641-648.

Yulianti, Yeni. 2020. Outline Proposal Pengajuan Kewirausahaan.

Anda mungkin juga menyukai