Anda di halaman 1dari 30

Health Belief Model

MODEL KEYAKINAN KESEHATAN


Sebagai Dasar Berperilaku Sehat

DefinisiHealth Belief Model


Health Belief Model(disingkat HBM) seringkali
dipertimbangakan sebagai kerangka utama
dalam perilaku yang berkaitan dengan kesehatan
manusia dan telah mendorong penelitian perilaku
kesehatan sejak tahun 1950-an (Kirscht, 1988;
Schmidt dkk, 1990).
Hal ini menjadikan HBM sebagai model yang
menjelaskan pertimbangan seseorang sebelum
mereka berperilaku sehat. Oleh karena itu, HBM
memiliki fungsi sebagai model pencegahan atau
preventif (Stanley & Maddux: 1986)

HBM ini merupakan model kognitif yang artinya


perilaku individu dipengaruhi proses kognitif
dalam dirinya. Proses kognitif ini dipengaruhi oleh
beberapa faktor seperti penelitian sebelumnya
yaitu variabel demografi, karakteristik
sosiopsikologis, dan variabel struktural.
Variabel demografi meliputi kelas, usia, jenis
kelamin.
Karakteristik sosisopsikologis meliputi,
kepribadian, teman sebaya (peers), dan tekanan
kelompok.
Variabel struktural yaitu pengetahuan dan
pengalaman tentang masalah.

Komponen HBM
1. Perceived Susceptibility
. Perceived Susceptibilityadalahkepercayaan
seseorang dengan menganggap menderita
penyakit adalah hasil melakukan perilaku terentu.
. Perceived susceptibilityjuga diartikan
sebagaiperceived vulnerabilityyang berarti
kerentanan yang dirasakan yang merujuk pada
kemungkinan seseorang dapat terkena suatu
penyakit.
. Perceived susceptibilityini memiliki hubungan
positif dengan perilaku sehat. Jika persepsi
kerentanan terhadap penyakit tinggi maka
perilaku sehat yang dilakukan seseorang juga

2. Perceived Severity
. Perceived Severityadalah kepercayaan subyektif
individu dalam menyebarnya penyakit
disebabkan oleh perilaku atau percaya seberapa
berbahayanya penyakit sehingga menghindari
perilaku tidak sehat agar tidak sakit.
. Hal ini berartiperceived severityberprinsip pada
persepsi keparahan yang akan diterima individu.
. Perceived severityjuga memiliki hubungan yang
positif denga perilaku sehat. Jika persepsi
keparahan individu tinggi maka ia akan
berperilaku sehat.
. Contohnya individu percaya kalau merokok dapat
menyebabkan kanker.

3. Perceived Benefits
. Perceived Benefitsadalah kepercayaan terhadap
keuntungan dari metode yang disarankan untuk
mengurangi resiko penyakit.
. Perceived benefitssecara ringkas berarti persepsi
keuntungan yang memiliki hubungan positif
dengan perilaku sehat.
. Individu yang sadar akan keuntungan deteksi dini
penyakit akan terus melakukan perilaku sehat
sepertimedical check uprutin.
. Contoh lain adalah kalau tidak merokok, dia tidak
akan terkena kanker.

4. Perceived Barriers
. Perceived barriersadalah kepercayaan mengenai
harga dari perilaku yang dilakukan.
. Perceived barrierssecara singkat berarti persepsi
hambatan aatau persepsi menurunnya
kenyamanan saat meninggalkan perilaku tidak
sehat.
. Hubunganperceived barriersdengan perilaku
sehat adalah negatif. Jika persepsi hambatan
terhadap perilaku sehat tinggi maka perialu sehat
tidak akan dilakukan.
. Contohnya, kalau tidak merokok tidak enak,
mulut terasa asam.
. Contoh lainSADARI(periksa payudara sendiri)
untuk perempuan yangdirasa agaksusah dalm
menghitung masa subur membuat

5. Cues to Action
. Cues to actionadalah mempercepat tindakan
yang membuat seseorang merasa butuh
mengambil tindakan atau melakukan tindakan
nyata untuk melakukan perilaku sehat.
. Cues to actionjuga berarti dukungan atau
dorongan dari ligkungan terhadap individu yang
melakukan perilaku sehat.
. Saran dokter atau rekomendasi telah ditemukan
utnuk menjadicues to actionuntuk bertindak
dalam konteks berhenti merokok (Weinberger et
al 1981;. Stacy dan Llyod 1990) dan vaksinasi flu
(Clummings et al 1979).

6. Self Efficacy
. Hal yang berguna dalam memproteksi kesehatan
adalahself efficacy.
. Hal ini senada dengan pendapat Rotter (1966)
dan Wallston mengenai teoriself-efficacyoleh
Bandura yang penting sebagai kontrol dari faktorfaktor perilaku sehat.
. Self efficacydalam istilah umumadalah
kepercayaan diri seseorang dalam menjalankan
tugas tertentu.
. Self Efficacyadalah kepercayaan seseorang
mengenai kemampuannya untuk mempersuasi
keadaan atau merasa percaya diri dengan
perilaku sehat yang dilakukan.
. Self efficcaydibagi menjadi dua yaituoutcome
expectancyseperti menerima respon yang baik

Pada intinya, Model ini memberikan gagasan


mengenai kemungkinan individu untuk
mengambil tindakan terhadap masalah kesehatan
yang dialami berdasarkan kepada interaksi antara
4 tipe keyakianan (belief) atau presepsi
(perceive). Model ini dapat memprediksi
(meramalkan) individu akan cenderung
mengambil tindakan untuk melindungi atau
mendukung kesehatan jika:
1)Mereka merasa diri mereka rentan (beresiko)
terhadap sebuah kondisi masalah kesehatan
(Perceived susceptibility)
2) Mereka percaya hal tersebut berpotensi
membuat dampak atau masalah yang serius
(perceived severity)
3)Mereka percaya terhadap upaya atau tindakan
yang dapat mengurangi resiko atau

Konsep ini bertujuan sebagai perhitungan atau


prediksi mengenai kesiagaan tindakan
seseorang.
Atau didalam konsep HBM dikenal sebagaicues to
action(Isyarat tindakan) yang akan mengaktifkan
kesiagaan dan merangsang perilaku yang
sebenarnya.
Dan tambahan terbaru dari konsep HBM adalah
self-efficacy (kemanjuran/keberhasilan diri) atau
kepercayan diri seseorang mengenai kemampuan
diri untuk mengsukseskan tindakan.
Konsep tersebut ditambahkan oleh Rosentock dan
lainnya pada tahun 1988 untuk membantu teori
model HBM agar lebih baik lagi dalam
menghadapi tantangan untuk mengubah perilaku
dan kebiasan tidak sehat seperti gaya hidup

Pada awalnya, HBM dikembangkan untuk


menolong menjelaskan mengenai fenomena
kesehatan yang berhubungan dengan perilaku.
HBM memandu untuk memahamai perilaku hidup
seseorang terhadap kesehatan dengan
pertanyaan mengapa (misalnya, mengapa
orang tidak mau mengikuti skrining tuberkulosis
gratis?) sehingga jawabannya nanti mampu
menjadi titik acuan dalam melakukan strategi
perubahan .
Harapan tersebesar dari mengaplikasikan teori
HBM adalah untuk menolong mengembangkan
pesan ajakan kepada seluruh individu agar mau
membuat keputusan hidup sehat.

Faktor yg Penting dlm HBM


1. Kesiapan individu untuk merubah perilaku dalam
rangka menghindari suatu penyakit atau
memperkecil risiko kesehatan.
2. Adanya dorongan dalam lingkungan individu
yang membuatnya merubah perilaku.
3. Perilaku itu sendiri.
. Ketiga faktor di atas dipengaruhi oleh faktorfaktor seperti persepsi tentang kerentanan
terhadap penyakit, potensi ancaman, motivasi
untuk memperkecil kerentanan terhadap
penyakit, adanya kepercayaan bahwa perubahan
perilaku dapat memberikan keuntungan,
penilaian individu terhadap perubahan yang
ditawarkan, interaksi dengan petugas kesehatan
yang merekomendasikan perubahan perilaku,

Aspek-aspek pokok perilaku kesehatan menurut Rosenstock

a) Ancaman
. Persepsi tentang
kerentanan diri
terhadap penyakit
(atau kesediaan
menerima diagnosa
penyakit).
. Persepsi tentang
keparahan penyakit /
kondisi
kesehatannya.
b) Harapan
. Persepsi tentang
keuntungan suatu

c) Pencetus tindakan:
Media
Pengaruh orang lain
Hal-hal yang
mengingatkan
(reminders)
d) Faktor-faktor Sosiodemografi
(pendidikan, umur,
jenis kelamin/gender,
suku bangsa).
e) Penilaian diri
(Persepsi tentang
kesanggupan diri

Aplikasi Penerapan KomponenHealth Belief


Model
1) Preventive health behaviour, yang termasuk
promosi kesehatan (seperti olahraga dan
perilaku mengurangi resiko kesehatan seperti
pemberian vaksinasi dan penggunaan alat
kontrasepsi.
2) Sick role behaviouryang artinya menuruti
rekomendasi dari medis, biasanya diikuti oleh
diagnosi dari profesional tentang penyakit.
3) Clinic use,termasuk kunjungan dengan alasan
yang bervariasi.

APLIKASI DARI TEORI


HBM

Kasus Hipertensi
Kampanye skrining (pemeriksaan) tekanan darah
tinggi, dilakukan untuk mengindentifikasi orang
yang beresiko mengalami serangan jantung dan
stroke. Tetapi, orang yang mengalami hipertensi
tidak selalu mengeluh sakit malahan sebagian
besar orang dengan hipertensi tidak mengalami
gejala apa pun. Jadi, orang-orang tersebut
berpikir tidak perlu mengkonsultasikan masalah
hipertensi dengan dokter, mengikuti anjuran
untuk diet rendah garam, mengontrol berat
badan, atau meminum obat anti hipertensi.
Karena faktanya, hanya sebagian kecil orang
dengan hipertensi (tekanan darah > 140/90
mmHg) yang mengeluhkan gejala seperti sakit
kepala, mimisan, nafas pendek, dan kecemasan.
Sering pertama kali pasien dengan hipertensi

Sebelum seseorang menerima diagnosa


hipertensi dan mengikuti treatmen atau Regimen
yang dianjurkan,
1) Seseorang tersebut harus yakin bahwa kondisi
hipertensi dapat terjadi tanpa mengalami gejala
apa pun (penyakit silent killer)->Perceived
susceptibility: sejauh mana sesorang merasa
rentan atau beresiko mengalami penyakit
tersebut.
2) Hipertensi dapat menyebabkan serangan
jantung dan stroke->perceived severity: sejauh
mana seseorang merasa takut atau mengangap
hipertensi merupakan hal yang gawat dan
memiliki dampak yang parah.
3) Mengikuti anjuran untuk meminum obat dan
menurunkan berat badan dapat mengurangi

4) Pelaksanaan anjuran untuk mengontrol


hipertensi dengan obat atau penurunan berat
badan tidak meyebabkan efek samping atau
kesulitan dalam pelaksanaanya ->Perceived
Barrier: sejauh mana seseorang mengangap
bahwa untuk mencapai hal tersebut harus ada
yang dikorbankan atau ada harganya misalnya
tidak boleh merokok, harus meluangkan waktu
untuk berolahraga, makan tidak enak karena
harus mengurangi konsumsi garam, jadi sering
kecing akibat efek dari obat hipertensi (diuretik),
dll.

5) Apa yang akan dilakukan individu melakukan


anjuran tersebut atau malah menolak ->Cues to
action(isyarat tindakan): kearah mana
seseorang condong berperilaku setelah
mempertimbangkanperceived susceptibility,
severity, benefit, danBarrier. Komponencues to
actiondapat di perkuat melalui, pembagian
leaflet atau informasi mengenai hipertensi, surat
pos sebagaireminder(pengingat), kalender
minum obat yang dapat membatu konsintesi
perilaku, pembuatan kelompok senam, dll.

6) jika individu mempunyai pengalaman kegagalan


sebelumnya mengenai sulit untuk berolahraga
dan menjaga keteraturannya, maka dibutuhkan
upaya untuk meningkatkanself
Eficacy(kemanjuran diri): keyakinan bahwa
individu tersebut mampu untuk melakukan hal
tersebut. Dapat diperkuat melalui pelatihan dan
pendampingan.

HBM bisa menjadi sebuah model yang baik, jika


masalah kesehatan yang muncul hanya
menyangkut masalah motivasi sebagi bahasan
utamanya.
Konsep HBM harus mendapat tambahan bila
diterapkan pada rung lingkup yang lebih luas
seperti diberi tambahan dengan konsep motivasi
sosial atau ekonomi, seperti sesorang akan
terlihat lebih menarik jika berat badan turun dan
akan menghemat uang jika berhenti merokok.
Akan tetapi, tambahan tersebut akan didapatkan
dari model atau teori kesehatan lain, karena
fokus utama HBM hanya kepada faktor-faktor
yang berada di dalam individu itu sendiri
(intrapersonal).

Aplikasi HBM untuk Pencegahan HIV


1. Perceived Susceptibility
.Remaja memiliki presepsi bahwa mereka dapat
menderita HIV
2. Perceived Severity
.Percaya bahwa HIV adalah penyakit menular
sehingga remaja menghindari aktifitas yang
dapat menyebabkan HIV
3. Perceived Benefits
.Remaja percaya tentang penggunaan kondom
dapat melindungi diri HIV. Mereka akan mendapat
keuntungan karana menggunanakan kondom
mencegah penularan HIV

4. Perceived Barriers
.Persepsi menggunakan kondom menurunkan
kenyamanan saat berhubungan seks.
Mengidentifikasi bagaimana dapat berhubungan
seks dengan nyaman walaupun menggunakan
kondom
5. Cues to action
.Melakukan tindakan nyata untuk meggunakan
kondom saat berhubungan seksual. Menerima
isyarat atau pesan pengingingat misalnya, 25%
remaja aktif seksual tertular HIV.Apakah anda
salah satu dari mereka?
6. Self Efficacy
. Merasa percaya diri dalam menggunakan
kondom

Aplikasi HBM untuk Pencegahan Kanker


Payudara
1. Perceived Susceptibility
.Perempuan memiliki presepsi bahwa mereka
dapat menderita kanker payudara.
2. Perceived Severity
.Perempuan percaya bahwa kanker payudara
adalah penyakit yang membahayakan dan
menyakitkan sehingga diperlukan langkah
pencegahan.
3. Perceived Benefits
.Perempuan percaya dengan
melakukanSADARI(periksa payudara sendiri)
adalah upaya preventif yang menguntungka

4. Perceived Barriers
.Perempuan harus menghitung masa subur
terlebih dahulu sebelum
melakukanSADARI(periksa payudara sendiri)
sehingga munculkeengganandalam
melakukannya.
5. Cues to action
.Melakukan tindakan nyataSADARI(periksa
payudara sendiri) dan membuat jadwal masa
mentruasi sehingga mengetahui masa subur.
6. Self Efficacy
.Merasa percaya diri setelah melakukan
SADARI(periksa payudara sendiri)

Kelebihan HBM
HBM mudah dan murah.
HBM adalah bentuk intervensi praktis untuk
peneliti dan perawat kesehatan khususnya
yang berhubungan dengan perilaku
pencegahan penyakit (misalscreening,
imunisasi, vaksinasi).
HBM adalah analisator perilaku yang
beresiko terhadap kesehatan.

Kelemahan
Rosenstock berpendapat bahwa model HBM
mungkin lebih berlaku untuk masyarakat
kelas menengah saja.
Sheran dan Orbel (1995) menyatakan dalam
penelitian sebelumnya, item kuesioner HBM
tidak random dan dapat dengan mudah
'dibaca' oleh responden sehingga
validasinya diragukan.
Penelitiancross sectionaluntuk
memperjelas hubungan perilaku dan
keyakinan seseorang.

Ditinjau dari proses terjadinya perubahan


perilaku dalam Health Belief Model (HBM),
perilaku akan berubah salah satunya yaitu
jika individu diberikan pemahaman tentang
keuntungannya.
Dicari dulu penyebab dari suatu perilaku
yang kurang baik, lalu diberikan
penyuluhan serta informasi yang terinci
tentang keuntungan dari perbaikan
perilakunya. Diperlukan waktu yang lama
untuk meyakinkan individu.
Di sinilah, peran kita sebagai seorang
perawat/tenaga kesehatan.

Selamat Belajar

Anda mungkin juga menyukai