Komponen HBM
1. Perceived Susceptibility
. Perceived Susceptibilityadalahkepercayaan
seseorang dengan menganggap menderita
penyakit adalah hasil melakukan perilaku terentu.
. Perceived susceptibilityjuga diartikan
sebagaiperceived vulnerabilityyang berarti
kerentanan yang dirasakan yang merujuk pada
kemungkinan seseorang dapat terkena suatu
penyakit.
. Perceived susceptibilityini memiliki hubungan
positif dengan perilaku sehat. Jika persepsi
kerentanan terhadap penyakit tinggi maka
perilaku sehat yang dilakukan seseorang juga
2. Perceived Severity
. Perceived Severityadalah kepercayaan subyektif
individu dalam menyebarnya penyakit
disebabkan oleh perilaku atau percaya seberapa
berbahayanya penyakit sehingga menghindari
perilaku tidak sehat agar tidak sakit.
. Hal ini berartiperceived severityberprinsip pada
persepsi keparahan yang akan diterima individu.
. Perceived severityjuga memiliki hubungan yang
positif denga perilaku sehat. Jika persepsi
keparahan individu tinggi maka ia akan
berperilaku sehat.
. Contohnya individu percaya kalau merokok dapat
menyebabkan kanker.
3. Perceived Benefits
. Perceived Benefitsadalah kepercayaan terhadap
keuntungan dari metode yang disarankan untuk
mengurangi resiko penyakit.
. Perceived benefitssecara ringkas berarti persepsi
keuntungan yang memiliki hubungan positif
dengan perilaku sehat.
. Individu yang sadar akan keuntungan deteksi dini
penyakit akan terus melakukan perilaku sehat
sepertimedical check uprutin.
. Contoh lain adalah kalau tidak merokok, dia tidak
akan terkena kanker.
4. Perceived Barriers
. Perceived barriersadalah kepercayaan mengenai
harga dari perilaku yang dilakukan.
. Perceived barrierssecara singkat berarti persepsi
hambatan aatau persepsi menurunnya
kenyamanan saat meninggalkan perilaku tidak
sehat.
. Hubunganperceived barriersdengan perilaku
sehat adalah negatif. Jika persepsi hambatan
terhadap perilaku sehat tinggi maka perialu sehat
tidak akan dilakukan.
. Contohnya, kalau tidak merokok tidak enak,
mulut terasa asam.
. Contoh lainSADARI(periksa payudara sendiri)
untuk perempuan yangdirasa agaksusah dalm
menghitung masa subur membuat
5. Cues to Action
. Cues to actionadalah mempercepat tindakan
yang membuat seseorang merasa butuh
mengambil tindakan atau melakukan tindakan
nyata untuk melakukan perilaku sehat.
. Cues to actionjuga berarti dukungan atau
dorongan dari ligkungan terhadap individu yang
melakukan perilaku sehat.
. Saran dokter atau rekomendasi telah ditemukan
utnuk menjadicues to actionuntuk bertindak
dalam konteks berhenti merokok (Weinberger et
al 1981;. Stacy dan Llyod 1990) dan vaksinasi flu
(Clummings et al 1979).
6. Self Efficacy
. Hal yang berguna dalam memproteksi kesehatan
adalahself efficacy.
. Hal ini senada dengan pendapat Rotter (1966)
dan Wallston mengenai teoriself-efficacyoleh
Bandura yang penting sebagai kontrol dari faktorfaktor perilaku sehat.
. Self efficacydalam istilah umumadalah
kepercayaan diri seseorang dalam menjalankan
tugas tertentu.
. Self Efficacyadalah kepercayaan seseorang
mengenai kemampuannya untuk mempersuasi
keadaan atau merasa percaya diri dengan
perilaku sehat yang dilakukan.
. Self efficcaydibagi menjadi dua yaituoutcome
expectancyseperti menerima respon yang baik
a) Ancaman
. Persepsi tentang
kerentanan diri
terhadap penyakit
(atau kesediaan
menerima diagnosa
penyakit).
. Persepsi tentang
keparahan penyakit /
kondisi
kesehatannya.
b) Harapan
. Persepsi tentang
keuntungan suatu
c) Pencetus tindakan:
Media
Pengaruh orang lain
Hal-hal yang
mengingatkan
(reminders)
d) Faktor-faktor Sosiodemografi
(pendidikan, umur,
jenis kelamin/gender,
suku bangsa).
e) Penilaian diri
(Persepsi tentang
kesanggupan diri
Kasus Hipertensi
Kampanye skrining (pemeriksaan) tekanan darah
tinggi, dilakukan untuk mengindentifikasi orang
yang beresiko mengalami serangan jantung dan
stroke. Tetapi, orang yang mengalami hipertensi
tidak selalu mengeluh sakit malahan sebagian
besar orang dengan hipertensi tidak mengalami
gejala apa pun. Jadi, orang-orang tersebut
berpikir tidak perlu mengkonsultasikan masalah
hipertensi dengan dokter, mengikuti anjuran
untuk diet rendah garam, mengontrol berat
badan, atau meminum obat anti hipertensi.
Karena faktanya, hanya sebagian kecil orang
dengan hipertensi (tekanan darah > 140/90
mmHg) yang mengeluhkan gejala seperti sakit
kepala, mimisan, nafas pendek, dan kecemasan.
Sering pertama kali pasien dengan hipertensi
4. Perceived Barriers
.Persepsi menggunakan kondom menurunkan
kenyamanan saat berhubungan seks.
Mengidentifikasi bagaimana dapat berhubungan
seks dengan nyaman walaupun menggunakan
kondom
5. Cues to action
.Melakukan tindakan nyata untuk meggunakan
kondom saat berhubungan seksual. Menerima
isyarat atau pesan pengingingat misalnya, 25%
remaja aktif seksual tertular HIV.Apakah anda
salah satu dari mereka?
6. Self Efficacy
. Merasa percaya diri dalam menggunakan
kondom
4. Perceived Barriers
.Perempuan harus menghitung masa subur
terlebih dahulu sebelum
melakukanSADARI(periksa payudara sendiri)
sehingga munculkeengganandalam
melakukannya.
5. Cues to action
.Melakukan tindakan nyataSADARI(periksa
payudara sendiri) dan membuat jadwal masa
mentruasi sehingga mengetahui masa subur.
6. Self Efficacy
.Merasa percaya diri setelah melakukan
SADARI(periksa payudara sendiri)
Kelebihan HBM
HBM mudah dan murah.
HBM adalah bentuk intervensi praktis untuk
peneliti dan perawat kesehatan khususnya
yang berhubungan dengan perilaku
pencegahan penyakit (misalscreening,
imunisasi, vaksinasi).
HBM adalah analisator perilaku yang
beresiko terhadap kesehatan.
Kelemahan
Rosenstock berpendapat bahwa model HBM
mungkin lebih berlaku untuk masyarakat
kelas menengah saja.
Sheran dan Orbel (1995) menyatakan dalam
penelitian sebelumnya, item kuesioner HBM
tidak random dan dapat dengan mudah
'dibaca' oleh responden sehingga
validasinya diragukan.
Penelitiancross sectionaluntuk
memperjelas hubungan perilaku dan
keyakinan seseorang.
Selamat Belajar