Anda di halaman 1dari 3

Health Belief Model

Health Belief Model merupakan teori interpersonal digunakan untuk prediksi


kemungkinan kepatuhan seorang individu terhadap rekomendasi seorang professional
dalam melakukan tindakan preventif dalam bidang kesehatan. Dibuat pada tahun 1950
oleh Hochbaum, 1958 untuk menjelaskan mengapa program screening oleh U.S.
Public Health Service, khususnya untuk tuberculosis, tidak berhasil. HBM dibentuk
berdasarkan teori dimana perilaku ditentukan oleh persepsi dan kepercayaan. Persepsi
personal dipengaruhi oleh seluruh ruang lingkup faktor intrapersonal yang
mempengaruhi perilaku sehat.

Komponen dari HBM yang mempengaruhi perilaku sehat, yaitu :

Susceptibility : individu harus percaya bahwa mereka memiliki kerentanan untuk


terkena penyakit. Semakin besar resiko yang dirasakan, semakin besar
kemungkinan mengikuti perilaku untuk mengurangi risiko dan mengadopsi
perilaku sehat. Ketika seseorang percaya bahwa mereka berisiko terhadap suatu
penyakit, mereka akan berusaha melakukan sesuatu untuk mencegah hal tersebut
terjadi. Akan tetapi ketika orang percaya mereka tidak berisiko atau memiliki
risiko yang rendah dari kerentanan, perilaku tidak sehat cenderung dilakukan.

Sebagai contoh seperti kalimat Saya bisa terkena penyakit periodontitis.


Severity : individu harus percaya bahwa suatu penyakit dapat memiliki dampak
yang dihasilakn pada tingkat keparahan yang berbeda. Tingkat keparahan dari
suatu individu didasarkan pada informasi medis atau pengetahuan, dan juga dapat
berasal dari kepercayaan yang dimiliki seseorang mengenai kesulitan yang dapat

dibuat oleh suatu penyakit atau efek yang dimiliki pada kehidupannya secara
umum. Sebagai contoh seperti kalimat periodontitis merupakan penyakit yang
serius dan dapat menimbulkan pendarahan gingiva, bau mulut, dan kehilangang

gigi yang akan mempengaruhi kelangsungan hidup saya.


Beneficial : individu harus percaya bahwa suatu perubahan perilaku sehat dapat
dilakukan untuk mengurangi risiko dan mengontrol penyakit. Tujuan dari HBM
adalah pencapaian kualitas hidup yang lebih baik untuk individu baik secara
mental dan fisik. Orang- orang cenderung untuk mengadopsi perilaku yang lebih
sehat ketika mereka percaya bahwa perilaku baru akan mengurangi kemungkinan
mereka terjangkit penyakit. Sebagai contoh, seperti kalimat terdapat beberapa
hal spesifik yang dapat dilakukan seperti melakukan sikat gigi sesuai
rekomendasi dokter dan berbagai cara lainnya untuk menjaga kesehatan rongga

mulut yang dapat menghambat penyakit.


Benefit outweigh barriers to action : Hal ini merupakan evaluasi pribadi akan
hambatan yang ada ketika orang tersebut mengadopsi perilaku baru. seorang
individu harus percaya bahwa keuntungan yang didapatkan dalam menjalankan
perilaku sehat pasti lebih besar dibandingkan dengan hambatan yang dihadapi.
Sebagai contoh, seperti kalimat : saya membutuhkan waktu lebih banyak lagi
untuk mmembersihkan gigi dan mulut saya untuk terbebas dari penyakit
periodontitis.
Apabila seseorang memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi maka

kemungkinan seseorang mengadopsi perilaku sehat tersebut akan lebih tinggi.


Namun, apabila penyakit gigi dan mulut tidak dianggap dan dirasakan sebagai
penyakit yang serius, kemungkinan setiap orang tidak akan mengikuti dan
menjalankan tindakan preventif harian, menjalankan intervensi yang diberikan dokter
gigi, atau mematuhi rekomendasi dokter gigi.
Cues to action merupakan tambahan dari keempat kepercayaan atau persepsi
dan variable, HBM menyarankan agar perilaku juga dipengaruhi oleh dorongan atau
isyarat untuk bertindak. Dalam melakukan perubahan perilaku, setiap individu harus
memiliki kepercayaan diri agar dapat sukses dalam melakukan perubahan perilaku
yang tidak sehat seperti makan berlebihan atau merokok menuju perilaku sehat.
Melakukan observasi dan memberikan pertanyaan selama penilaian dapat
memberikan gambaran mengenai persepsi individu terhadap perilaku sehat. Terdapat
faktor modifikasi yang dapat mempengaruhi persepsi dan kepercayaan individu

terhadap kesehatan yaitu seperti umur, jenis kelamin, ras, etnis, pengetahuan
mengenai permasalahan kesehatan, dan juga pengaruh dari sekitar.
Health Belief Model dapat digunakan untuk membantu mengidentifikasi
pengaruh terhadap perubahan perilaku. Dan juga dapat berguna sebagai alat untuk
merencanakan strategi perubahan, seperti memberikan pesan kesehatan yang
persuasive yang dapat membimbing setiap individu menuju keputusan untuk hidup
sehat.
Referensi : Mason J. Concepts in dental public health. Philadelphia: Lippincott
Williams & Wilkins; 2010.

Anda mungkin juga menyukai