Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PENDAHULUAN

DENGAN KASUS NIFAS FISIOLOGIS

DI RUANG PNC NIFAS FISIOLOGIS

RSUD WAHIDIN

OLEH:

LAILATUL MUDRIKA

NIM: 0118022

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DIAN HUSADA

MOJOKERTO 2020
LEMBAR PENGESAHAN

Telah disetujui pada :

Hari :

Tanggal :

Pembimbing Pendidikan Pembimbing Rumah Sakit

Hj. Iis Suwanti., S.ST., M.Kes ……………..

NPP. 10.02.002 NPP.

Mengetahui

Kepala Ruangan

……………..

NPP.

LAPORAN PENDAHULUAN
DENGAN KASUS NIFAS FISIOLOGIS

DI RUANG PNC

RSUD WAHIDIN

A. KONSEP MEDIS

a. Definisi nifas fisiologis

Nifas fisiologi, Masa nifas (puerperium) dimulai setelah kelahiran placenta


dan berakhir ketika alat alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil
masa nifas atau puerperium dimulai sejak 2 jam seperti keadaan sebelum hamil.
Masa nifas (puerperium) dimulai sejak 2 jam setelah lahirnyaplacenta sampai
dengan 6 minggu (42) setelah itu. Dalam bahasa latin, waktu mulai tertentu
setelah melahirkan anak ini disebut Puerperium yaitu kata puer yang artinya bayi
dan parous melahirkan. Jadi, puerperium berarti masa setelah melahirkan bayi.
Puerperium adalah masa pulih kembali. Sekitar 50% kematian ibu terjadi dalam
24 jam pertama postpartum sehingga pelayanan pasca persalinan yang berkualitas
harus terselenggara pada masa itu untuk memenuhi kebutuhan ibu dan bayi. (Risa
pitriani, S. S.T., M.Kes., Rika Andriyani, S.T., M.Kes.-20l5)

b. Etiologi
Menurut (Risa pitriani, S. S.T., M.Kes., Rika Andriyani, S.T., M.Kes.-20l5)
etiologi post partum dibagi menjadi 2 yaitu :
1) Proses reepitelilisasi placental site yang buruk
2) Sisa konsepsi atau gumpalan darah
Bila dengan pemeriksaan ultrasonografi dapat diidentifikasi adanya
masa intrauterine (sisa konsepsi atau gumpalan darah ), maka harus
dilakukan evakuasi uternus. Terapi awl yang dilakukan adalah
memasang cairan infus dan memberikan uterotonika, antipiretika, dan
atbiotika. Kuretase dilakukan apabila terdapat sisa kosepsi.

c. Patofisiologi/WOC
Dalam masa post partum atau masa nifas, alat alat genetalia interna atau eksterna
akan berangsur angsur pulih kembali seperti keadaan sebelum hamil, perubahaan
alat alat genetalia ini dalam keseluruhannya disebut involusi. Isamping inolusi
terjadi perubahan perubahan penting yakni memokonsentrasi, dan
timbulnyalaktasi yang terakshir ini karena pengaruh hormon laktogen dri kelenjar
hipoisis terhadapkelenjar kelenjar mamae.
Otot otot uterus berkontraksi segera post partum pembuluh darah yang ada antara
nyaman otot otot uterus akan terjepit, proses ini akan menghentikan perdarahan
setelah plasenta lahir, perubahan perubahan yang terdapat pada serviks ialah
segera post partum mebentuk serviks agak menganga seperti corong. Bentuk ini
disebabkan oleh corpus uteri terbentuk semacam cincin. Perubahan perubahan
yang terdapat pada endometrium ialah timbulnya trombosis. Degenerasi dan
nekrosis ditempat implantasi plasenta pada hari pertama endometrium yang kira
kira setebal 2-5mm itu mempunyai permukaan yang kasar akibat pelepasan
desidua dan selaput janin regenerai endometrium terjadi dari sisa sisa sel desidua
basalis yang memakan waktu 2-3 minggu. Ligamen ligamen dan diafragma pelvis
serta fasia yang merenggang suwaktu kehamilan dan perlu setelah janin lahir
berangsur asur kembali seperti sedia kal.
d. pathway

Penyebab persalinan

Persalinan normal

Masa nifas

Perubahan Perubahan
fisiologis psikologis

Taking in Taking Letting


Kontraksi payudar
hold go
uterus a

Kondisi Belajar Mampu


adekua Tdk Penurunan ibu lemah tentang menyesuai
adekuat hormon hal baru & kan diri
progestero mengalam dgn
n, i keluarga
Kontraksi Kontraks Terfokus
perubahan
uterus i uterus diri
yg
lemah sendiri
Peningkat signifikan Mampu
an menyesuai
hormon kan diri
dg
Butuh
loche Involus pelayanan
dan
Belajar
perlindun
tentang
Kuman Nyeri Pembet gan
hal baru
mudah ukan
berkemba mandiri
ng
ASI Butuh
Defisit
keluar informasi Menerima
perawatan
diri tanggung
jawab
Kurang
pengetah
uan

e. Tanda dan gejala


Normlanya ibu nifas, akan mengalami beberapa tanda dan gejala berikut:
a) Lelah dan sulit tidur
b) Adanya tanda infeksi puerperalis (demam)
c) Nyeri / panas saat berkemih, nyeri abdomen
d) Sembelit, hemeroid
e) Sakit kepala terus menerus, nyeri ulur hati, dan edema
f) Lochea berbau busuk yang sangat banyak (lebih dari 2 pembalut dalam
satu jam) dan dibarengi nyeri abdomen
g) Puting susu pecah dan mamae bengkak
h) Sulit menyusui
i) Rabun senja
j) Edema, sakit, dan panas pada tugkai

f. Komplikasi
Macam-macam kompikasi masa nifas.
Pendarahan pervagina yang melebihi 500 ml setelah persalinan didefinisikan
sebagai pendarahan pasca persalinan, terdapat beberapa masalah mengenai
definisi ini:
1) Perkiraan kehilangan darah biasanya tidak sebanyak yang sebenarnya, kadang
kadang hanya setengah dari biasanya. Darah tersebut bercampur dengan cairan
amnion atau dengan urine.
2) Proses persalinan bermasalah seperti partus lama / macet terutama dengan
ketuban pecah dini, persalinan traumatic, kurang baiknya proses pencegahan
infeksi, dan manipulasi yang berlebihan.
3) Tindakan obstetrik operatif baik pervaginam maupun perabdominal.
4) Tertinggalnya sisa placenta, selaput ketuban, dan bekuan darah dalam rongga
rahim
5) Episiotomi atau laserasi

g. Pemeriksaan penunjang
Adapun pemeriksaan tambahan yaitu:
1. Peperiksaan laboratorium
2. USG bila perlu

h. Penatalaksaan dan terapi


a. Penatalaksanaan masa nifas

Penatalaksanaan masa nifas terbagi menjadi 3 stadium :

1. Penatalaksanaan jam-jam pertama pasca lahirnya plasenta ( persalinan kala


IV)
2. Penatalaksanaan masa nifas selanjutnya
3. Penatalaksanaan kunjungan 6 minggu pasca persalinan

b. Terapi masa nifas


Terapi pada ibu yang mengalami perdarahan postpartum terdiri dari 2
bagian pokok, yaitu resusitasi dan penanganan penyebab perdarahan. Langkah
– langkah penanganan awal yang harus segera dilakukan
1) Pijat uterus agar kontraksi dan keluarkan bekuan darah
2) Kaji kondisi ibu (nadi, tekanan darah, warna kulit, kesadaran, kontraksi
uterus) dan perkirakan banyaknya darah yang sudah keluar. Jika ibu syok,
pastikan jalan napas terbuka
3) Berikan oksitosin (oksitosin 10 IU IV dan ergometrin 0,5 mikrogram IV).
Berikan melalui IM apabila tidak bisa melalui IV
4) Siapkan donor untuk tranfusi, ambil darah untuk cross – check, berikan
NaCl 11/15 menit apabila ibu mengalami syok. Pada kasus syok yang
parah, gunakan plasma expander.
5) Kandung kemih selalu dalam kondisi kosong
6) Awasi agar uterus tetap kontraksi dengan baik. Tambahkan 40 IU
oksitosin dalam 1 liter cairan infus dengan tetesan 40 tpm. Usahan tetap
menyusui bayainya.
7) Jika perdarahan perisisten dan uterus relaks, lakukan kompresi bimanual
8) Jika perdaraahn persisten dan uterus tetap berkontraksi dengan baik,
pastikan laserasi jalan lahir
9) Jika ada indikasi kemungkinan terjadi infeksi, maka berikan antibiotik
10) Lakukan pencatatan yang akurat (Astuti, Sri, dkk, 2015).
KONSEP ASKEP

A. Pengkajian
 Biodata

a. Identitas Pasien
Di dalam identitas hal-hal yang perlu di kaji antara lain nama pasien, alamat
pasien, umur pasien biasnya kejadian ini mencakup semua usia antara anak-
anak sampai dewasa, tanggal masuk ruma sakit penting untuk di kaji untuk
melihat perkembangan dari pengobatan, penanggung jawab pasien agar
pengobatan dapat di lakukan dengan persetujuan dari pihak pasien dan
petugas kesehatan.
b. Riwayat kesehatan
a) Keluhan Utama
Nyeri pada luka jalan lahir dan badan terasa lemas
b) Keluhan tambahan
-
c) Riwayat penyakit dahulu
Klien belum pernah di rawat di rumah sakit sebelumnya, klien juga mengatakan tidak
pernah menderita penyakit diabetes, jantung, hipertensi dan hepatitis
d) Riwayat penyakit keluarga
Klien mengatakan keluarga tidak memiliki riwayat penyakit keturunan atau mengidap
penyakit jntung, DM, hipertensi
c. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum
a. Kesadaran : compos mentis
b. Tinggi badan : l55 cm
c. Beratt badan: 5l kg
d. TTV: TD? ll0/70 mmHg, N: 80x/menit, S: 36,5 C, RR:24/menit
2. Head to toe
a. Kepala: bentuk kepala normal simetris
b. Rambut: rambut hitam lurus dan rambut merata
c. Mata: konjungtiva tak anemis, sclera tak ikterik, pupil isokor
d. Leher: leher tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan distensi vena
jugulris
e. Telinga: daun telinga simetris, tidak ada kelainan anatomis,
pendegaran baik, kebersihan baik
f. Mulut: bentuk bibir simetris, membran mukosa lembab, tidak ada
lesidan karies, gigilengkap
g. Tenggorokan: tidak ada nyeri dan hiperemis di tenggorokan
h. Hidung: hidung tidak ada kelainan onotomis, sekret tidak ada
hidung bersih
i. Thorax dan paru: bentuk dada simetris, tidak ada ketinggalan
gerak, tidak ada retaksi otot dinding dada, suara nafasvasikular,
vokal fremitus baik kanan dan kiri, suara nafas tambahan seperti
ronchi dan whizing tidak ditemukan
j. Payudara: bentuk payudara simetris, kedua puting menonjol,
areola mamae menghitam, tidak teraba adanya massa, tampak
keluar asi sedikit bila dipijat
k. Abdomen: terdapat striae gravidura pada kulit perut, terba fundus
uteri 2 jari dibawah pusat, tidak ada distensi, peristaltik usus baik,
tidak teraba pembesaran limfa dan hati, tidak terdapat nyeri tekan
l. Genetalia: tampak lochea rubra (berwarna merah) pada pembalut,
klien mengatakan terasa nyeri pada jalan lahir dengan skala 4-5
m. Anus dan rektum: tidak ada hemorhoid, perineum terlihat ada
jahitan episiotomi, tidak ada tanda tanda infeksi
n. Muskulos keletal: tidak ada paralise dan plegia pada ekstermitas
B. Diagnosa keperawatan
1. Nyeri melahirkan b.d pengeluaran janin (D.0079)
2. Defisit perawatan diri b.d kelemahan (D.0l09)
3. Defisit pengetahuan b.d kurang terpapar informasi (D.0lll)
C. Intervensi

No Diagnosa Tujuan Interfensi


l. Nyeri melahirkan Tingkat nyeri (L.08066) Manajemen nyeri (l.08238)
b.d pengeluaran Kriteria hasil: Observasi:
janin (D.0079)  Keluhan nyeri  Identifikai lokal,
menurun karakteristik,
 Meringis menurun durasi, frekuensi,
 Kesulitan tidur kualitas, intensitas
menurun nyeri
 Identifikasi skala
nyeri
 Identifikasi respons
nyeri non verbal
 Identifikasi faktor
yang memperberat
dan memperingan
nyeri
Terapeutik:
 Berikan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa
nyeri (mis. TENS,
hipnosis, akupresur,
terapi musik,
biofeedback, terapi
pijat, aroma terapi,
teknik imajinasi
terbimbing,
kompres
hangat/dingin)
 Fasilitasi istirahat
dan tidur
 Pertimbangkan
jenis dan sumber
nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi:
 Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri
 Jelaskan strategi
meredakan nyeri
 Anjurkan
memonitor nyeri
secara mandiri
 Anjurkan
menggunakan
analgetik secara
tepat
 Ajarkan teknik non
farmakologis untuk
mengirangi rasa
nyeri
Kolaborasi:
 Kolaborasi
pemberian
analgetik, jikaperlu
2. Defisit perawatan Perawatan diri (L.lll03) Dukungan perawatan diri
diri b.d kelemahan Kriteria hasil: (I.ll348)
(D.0l09)  Kemampuan mandi Observasi:
meningkat  Identifikasi
 Kemampuan kebiasaan aktifitas
mengenakan pakaian perawatan diri
meningkat sesuai usia
 Ke mampuan  Monitortingkat
ketoilet (BAB/BAK) kemandirian
meningkat  Identifikasi
 Minat melakukan kebutuhan alat
perawatan diri bantu kebersihan
meningkat diri, berpakaian,
 Melakukan berhias, dan makan
perawatan diri Terapeutik:
meningkat  Sediakan
lingkungan yang
terapeutik (mis.
Suasana hangat,
rileks, privasi)
 Siapkan keperluan
pribadi (mis.
Parfum, sikat gigi,
dan sabun mandi)
 Dampingi dalam
melakukan
perawatan diri
sampai mandiri
 Fasilitasi untuk
menerima keadaan
ketergantungan
 Fasilitasi
kemandirian, bantu
jika tidak mampu
melakukan
perawatan diri
 Jadwalkan rutinitas
perawatan diri
Edukasi:
 Anjurkan
melakukan
perawatan diri
secara konsisten
sesuai kemampuan
3. Defisit Tingkat pengetahuan Edukasi kesehatan(I.l2383)
pengetahuan b.d (L.l2lll) Observasi:
kurang terpapar Kriteria hasil:  Identifikasi
informasi (D.0lll)  Perilaku sesuai kesiapan dan
anjuran meningkat kemampuan
 Verbilasi minat menerima informasi
dalam belajar  Identifikai faktor
meingkat faktor yang dapat
 Kemampuan meningkatkan dan
menjelaskan menurunkan
pengetahuan tentang motivasi perilaku
suatu topik hidup bersih dan
meningkat sehat
 Kemampuan Terapeutik:
menggambarkan  Sediakan materi dan
pengalaman media pendidikan
sebelumnya yg kesehatan
sesuai dengan topik  Jadwalkan
meningkat pendidikan
 Perilaku esuai kesehatan sesuai
dengan pengetahuan kesepakatan
meningkat  Berikan kesempatan
untuk bertanya
Edukasi:
 Jelaskan faktor
risiko yang dapat
mempengaruhi
kesehatan
 Ajarkan perilaku
hidup bersih dan
sehat
 Ajarkan strategi
yang dapat
digunakan untuk
meningkatkan
perilaku hidup
bersih dan sehat
Asuhan kperawatan Ny. D dengan kasus nifas fisiologis

RSUD WAHIDIN MOJOKERTO

Tanggal masuk : 6 juli 2020 Jam masuk : l3.00

Ruang / kelas :- kamar No. :-

Pengkajian tanggal : 9 juli 200 Jam : l9.00

IDENTITAS
Nama Pasien : Ny. D Nama Suami : Tn. J

Umur : 20 tahun Umur : 25 Tahun

Suku / Bangsa : jawa Suku / Bangsa : jawa

Agama : islam Agama : islam

Pendidikan : SD Pendidikan : SD

Pekerjaan : ibu rumah tangga Pekerjaan : WIRASWASTA

Alamat : mookerto Alamat : mojokerto

Status Perkawinan : menikah

Dx.Medis : post partum spontan (Pl A0)

Keluhan Utama :pasien mengatakan tubuhnya sangat lemas dan sedikit terasasesak pada
dadanya

RIWAYAT KEPERAWATAN :

RIWAYAT OBSTETRI

A. Riwayat Menstruasi
 Menarche :
Umur : l2 tahun

Siklus : teratur ( - ) tidak ( )

Banyaknya : sedang

Lamanya : 8 hari
 HPHT : l5-09-2020
Keluhan : pusing

 HPL :
B. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu :
Gl P0l A00

Anak Kehamilan Persalinan Komplikasi Nifas Anak


ke

U Per Hid
Umur Pen Pen Pen Las
N M Jeni Infe dar Jeni B up/
Kehami yuli olo yuli eras pj
O U s ksi aha s b ma
lan t ng t i
R n ti

L 2 9 bulan Spo Bid Iya iya P 26 50 Hid


0 nta an (sed 00 cm up
n ikit) gr
th

C. Genogram :
D. Rencana perawatan bayi : (- ) sendiri ( ) orang tua ( ) lain – lain
 Kesanggupan dan pengetahuan dalam merawat bayi :
 Breast Care : iya
 Perineal Care : iya
 Nutrisi : iya
 Senam nifas : tdk
 KB : tdk
 Menyusui : iya

Riwayat Keluarga Berencana

Pasien mengatakan sebelum mempunyai anak telah melaksanakan KB dengan jenis kontrasepsi

suntik

Riwayat Kesehatan
 Penyakit yang pernah dialami ibu : -
Pengobatan yang didapat : -

Riwayat penyakit keluarga

( ) Penyakit diabetes mellitus

( ) Penyakit jantung

( ) Penyakit hipertensi

( ) Penyakit lainnya : sebutkan

Riwayat Lingkungan

 Kebersihan : bersih
 Bahaya : tidak
 Lainnya. Sebutkan : -

Aspek Psikososial

Pasien mengatakan sangat gembira atas kehamilan anaknya, sikap keluarga terhapa pasien juga

baik dan ingin selalu membantu

Kebutuhan Dasar Khusus

1. Pola nutrisi
Frekuensi makan : 3 x / hari

Nafsu makan : ( - ) baik ( ) tidak nafsu, alasan

Jenis makanan rumah : iya

Makanan yang tidak disukai / alergi / pantangan :

2. Pola eliminasi
BAK

a. Frekuensi : 4-6 kali


b. Warna : kuning jernih berbau khas
c. Keluhan saat BAK : tidak
BAB

a. Frekuensi : 2 kali
b. Warna : kecoklatan
c. Bau : erbau khas
d. Konsistensi : lunak
e. Keluhan :

3. Pola Personal Hygiene


a. Mandi
 Frekuensi : 2x / hari
 Sabun : ( - ) Ya ( ) tidak
b. Oral hygiene
 Frekuensi : 2 x / hari
 Waktu : ( - ) Pagi ( - ) sore ( ) setelah makan
c. Cuci rambut
 Frekuensi : l x / hari
 Shampo : ( - ) Ya ( ) tidak

4. Pola istirahat dan tidur


 Lama tidur : 4-5 jam / hari
 Kebiasaan sebelum tidur :-
 Keluhan : jarang tidur sering bangun, bayi rewel

5. Pola aktifitas dan latihan


 Kegiatan dalam pekerjaan :-
 Waktu bekerja : ( ) Pagi ( ) Sore ( ) Malam
 Olah raga : ( ) Ya ( ) Tidak
Jenisnya :-

Frekuensi :-

 Kegiatan waktu luang :-


 Keluhan dalam aktifitas : tidk bisa beraktifitas seperti biasa, memerlukan
bantuan

6. Pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan


 Merokok : tidak
 Minuman keras : tidak
 Ketergantungan obat : tidak

Pemeriksaan Fisik

 Keadaan umum : baik Kesadaran : composmentis


 Tekanan darah : ll30mmHg Nadi : 88/menit
 Respirasi : 20x/menit Suhu : 36,5 C
 Berat badan : 50 kg Tinggi badan : l57cm
 Lila : cm

Kepala, mata kuping, hidung dan tenggorokan :

Kepala :

Bentuk : simetris

Keluhan :-

Mata :

 Kelopak mata : putih bening


 Gerakan mata :
 Konjungtiva : merah
 Sklera : putih
 Pupil : isokor
 Akomudasi :-
 Lainnya sebutkan :-

Hidung :

 Reaksi alergi :-
 Sinus :-
 Lainnya sebutkan : - tidak keluar cairan
- penciuman baik

Mulut dan tenggorokan

 Gigi geligi :
 Kesulitan menelan : tidak
 Lainnya sebutkan : - keadaan bersih

- tidak terdapat sariawan

- lidah bersih

- pengecapan baik

- tidak terdapat pembesarak kelenjar tyroid

Dada dan Axilla

 Mammae : membesar ( - ) Ya ( ) Tidak


 Areolla mammae : meluas
 Papila mammae : menonjol
 Colostrum :-

Pernafasan

 RR : 20 x/menit
 Pernafasan cuping hidung : tidak
 Jalan nafas : baik
 Suara nafas : wheezing
 Menggunakan otot – otot bantu pernafasan : tidak
 Lainnya sebutkan :

Sirkulasi jantung

 Kecepatan denyut apical : 60-l00 x / menit


 Tekanan darah : l30 Mmhg.
 Nada : x/menit
 Irama :-
 Kelainan bunyi jantung : tidak
 Sakit dada : tidak
 Timbul :-
 Lainnya sebutkan :-

Abdomen

 Mengecil :-
 Linea & Striae : terdapat striae
 Luka bekas operasi :-
 TFU : teraba 2 jari dibawah pusat
 Kontraksi uterus :-
 Lainnya sebutkan : - tidak teraba nyeri tekan
- peristaltik usus baik

Genitourinary

 Perineum : baik
 Lokhea : alba
 Vesika urinaria : baik
 Lainnya sebutkan :

Ekstremitas (Integumen / Muskuloskeletal)

 Turgor kulit :-
 Warna kulit :-
 Kontraktur pada persendian ekstremitas :-
 Kesulitan dalam pergerakan :-
 Lainnya sebutkan :-

Data Penunjang

Laboratorium :-

USG :-

Rontgen :-

Terapi yang didapat : tanggal 6 juli 2020

- ciprotiaxin 2 x l (250mg)

- infus RL 20 Tpm

Data Tambahan

Tanda tangan mahasiswa

(LAILATUL MUDRIKA)
Nama Terang

ANALISA DATA

Nama pasien : Ny.D

Umur : 20

No. Register :

No. Data Penunjang Kemungkinan Penyebab Masalah

1. Ds: klien mengatakan Kelemahan Intoleransi aktifitas


tidak bisaberaktifitas
seperti biasa,
memerlukan bantuan

Do: wajah tempak


pucat, lemas

2. Ds:- pasien Penurunan energi Pola nafas tidak efektif


mengatakan sedikit
sesak

Do:
- RR : 20 x/menit
- Pernafasan cuping
hidung : tidak
-Jalan nafas : baik
-Suara
nafas:wheezing
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

NAMA PASIEN : Ny. D

NO. REGISTER :

No. Tgl. Muncul Diagnosa Keperawatan Tgl. Teratasi Tanda tangan

l. 7 juli 2020 Intoleransi aktifitas (D.0056) 8 juli 2020

2. 7 juli 2020 Pola nafas tidak efektif (D.0005) 8 juli 020


RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Pasien :Ny.D

Umur :20

No. Register :

No Tgl Diagnosa Tujuan Kriteria hasil intervensi


keperawatan
l. 7 juli Intoleransi Setelah Toleransi aktifitas Managemen energi
2020 aktifitas b.d dilakukan (L.05047) (l.05l7)
kelemahan tindakan lx24 Observasi:
JamDiharapka -kemudahan dalam -identifikasi gangguan
n Melakukan Akti- fungsi tubuh yang
Intoleransi fitas sehari hari mengakibatkan
aktifitas mulai meningkat kelelahan
membaik
-kecepatan berjalan -monitor kelelahan
Meningkat fisik dan emosional

-kekuatan Tubuh -monitor pola dan jam


bagian atas tidur
meningkat
-monitor lokasi dan
-kekuatan bagian ketidak yamanan
bawah meningkat selama beraktifitas

-keluhan lelah Terapeutik:


menurun -sediakan lingk nyaman

-lakukan latihan rentan


gerak pasif/aktif

-berikan aktifitas distra-


ksi yang menenangkan

Edukasi:
-anjurkan tirah baring

-anjurka melakukan
aktifitas secara bertahap

Olaborasi:
-kolaborasi dengan ahli
gizi tentang meningkat
kan asupan makanan
2. 7 juli Pola nafas Setelah Pola napas Managemen jalan nafas
2020 tidak efektif dilakukan (L.0l004)
(l.0l0ll)
b.d tidakan lx24
penurunan jam diaharpan -Ventilasi semenit 0bservasi:
energi pola nafas
Meningkat -monitor pola nafas
membaik
(frekuensi, kedalam dan
-kapasita vital polanafas)
Meningkat -monitor bunyi nafas
tambahan(mis,gurgling,
mengi, wheezing, ronki
kering)

Terapeutik
-posisikan semi fowler
atau fowler Pertahanka
kepatenan jalan nafas

Edukasi
-anjurkan asupan cairan
200ml/hari Kolborasi
-pemberian bronko-
dilator, ekspentoran,
mukolitik jika perlu
DAFTAR PUSTAKA

1. Risa pitriani, S. S.T., M.Kes., Rika Andriyani, S.T., M.Kes.-20l5. Asuhan Kebidanan
Ibu Nifas Norml (ASKEB III). Yogyakarta:CV BUDI UTAMI
2. Risa pitriani, S. S.T., M.Kes., Rika Andriyani, S.T., M.Kes.-20l5. Asuhan Kebidanan
Ibu Nifas Norml (ASKEB III). Yogyakarta:CV BUDI UTAMI
3. Bahiyatun S. Pd, S.Si.T 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta:
buku kedokteran
4. Sri wahyuningsih & Mahasiswa D3 Keperawatan 20l9. Buku Ajar Asuhan
Keperawatan Post Partum Dilengkapi Dengan Panduan Persiapan Praktikm
Keperawatan Mahasiswa Keperawatan. Yogyakarta:CV Budi Utama
5. https://id.scribd.com/doc/114425854/Asuhan-Keperawatan-Post-Partum
6. PPNI.20l7.Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia.
7. PPNI.20l8. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
8. PPNI.20l9. Standar Keperawatan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai