5. Kemandirian berpikir
Seorang pemikir kritis selalu berpikir dalam
dirinya tidak pasif menerima pemikiran dan
keyakinan orang lain menganalisis semua isu,
memutuskan secara benar dan dapat
dipercaya
6. Berpikir adil dan terbuka
Yaitu mencoba untuk berubah dari
pemikiran yang salah dan kurang
menguntungkan menjadi benar dan lebih
baik.
7. Pengambilan keputusan berdasarkan
keyakinan.
Berpikir kritis digunakan untuk
mengevaluasi suatu argumentasi dan
kesimpulan, mencipta suatu pemikiran baru
dan alternatif solusi tindakan yang akan
diambil.
Karakteristik berpikir kritis, yakni meliputi:
1. Kegiatan merumuskan pertanyaan
2. Membatasi permasalahan
3. Menguji data-data
4. Menganalisis berbagai pendapat
5. Menghindari pertimbangan yang sangat
emosional
6. Menghindari penyederhanaan berlebihan
7. Mempertimbangkan berbagai interpretasi
8. Mentolerasi ambiguitas
Sebelum melanjutkan lebih jauh, kita perlu
mencoba untuk menemukan jalan yang
membantu pelajar pemula untuk belajar
tentang berpikir kritis dan termasuk
perkembangan model berpikir kritis yang
menjadi pokok bahasan. Banyak klasifikasi
berpikir yang ditemukan di literature. Costa
and Colleagues (1985). Menurut Costa and
Colleagues klasifikasi berpikir dikenal
sebagai “The Six Rs” yaitu :
1. Remembering (Mengingat)
2. Repeating (Mengulang)
3. Reasoning (Memberi Alasan/rasional)
4. Reorganizing (Reorganisasi)
5. Relating (Berhubungan)
6. Reflecting
(Memantulkan/merenungkan)
Kemudian Perkumpulan Keperawatan
mencoba mengembangkan gambaran
berpikir dan mengklasifikasikan
menjadi 5 model disebut T.H.I.N.K.
1. Total Recall,
2. Habits,
3. Inquiry,
4. New Ideas and Creativity,
5. Knowing How You Think
Total Recall berarti mengingat fakta atau
mengingat dimana dan bagaimana untuk
mendapatkan fakta/data ketika diperlukan.
Data keperawatan bisa dikumpulkan dari
banyak sumber, yaitu pembelajaran di dalam
kelas, informasi dari buku, segala sesuatu
yang perawat peroleh dari klien atau orang
lain, data klien dikumpulkan dari perasaan
klien, instrument (darah, urine, feses, dll),
dsb.
1. Berapa Hemoglobin Tn A 2 jam post operasi?
2. Berapa Trombosit Tn. B dengan DHF?
1. Bagaimana menjawab pertanyaan tersebut
dengan tepat dan cepat?
2. Bagaimana data tersebut dapat kita
ungkapkan setiap saat?
3. Berapa banyak data yang bisa kita simpan?
4. Bagaimana rumus/kunci menghafal untuk
meningkatkan memori?
Habits merupakan pendekatan berpikir ditinjau
dari tindakan yang diulang berkali-kali sehingga
menjadi kebiasaan yang alami. Mereka menerima
apa yang mereka kerjakan menghemat waktu dan
mudah untuk dilakukan.
Manusia selalu menggambarkan sesuatu yang
mereka kerjakan sebagai kebiasaan seperti “saya
mengerjakan sesuatu di luar pikiran”. Hal ini
bukan kebiasaan dalam keperawatan karena
tindakan yang dilakukan tidak menggunakan
proses berpikir. Hal ini terjadi jika proses berpikir
sudah berakar dalam diri mereka dalam melihat
sesuatu atau kemungkinan yang terjadi, di bawah
sadar.
Habits mengikuti sesuatu yang dikerjakan
diluar metode baru setiap waktu.
orang)
Mengapa hal ini sulit untuk dikerjakan?
Satu alasan mengapa hal ini sulit dilakukan
Tingkat Dasar
Kompleks
Tingkat Dasar
Mengakui banyak perbedaan pandangan atau
persepsi
Menguji dan menganalisis berbagai
perbedaan pandangan dan alternatif secara
mandiri dan sistematis
Perawat mencoba berbagai alternatif
tindakan keperawatan yang ada dengan
membuat rentang yang lebih luas untuk
pencapaiannya
Perawat mencoba berbagai alternatif untuk
penyakit yang sama
Berpegang teguh pada berbagai aturan atau
prinsip yang sedang berlaku
Melatih diri untuk berpikir sesuai dengan alasan
ilmiah
Perawat baru yang belum berpengalaman harus
banyak belajar dari perawat lain, bertanya
dan menerima pendapat orang lain
Perawat sudah mampu memilih tindakan
yang tepat berdasarkan hasil identifikasi dari
berbagai alternatif tindakan
Mengnatisipasi kebutuhan klien untuk
membuat pilihan-pilihan kritis sesudah
menganalisis berbagai manfaat dari alternatif
yang ada.
Memberikan pelayanan yang baik, lebih
inovatif dan lebih tepat dalammerawat
pasien
Pengalama
n
Kompetensi
Meliputi teori dan informasi dari dari ilmu-
ilmu pengetahuan, kemanusiaan, dan
ilmu- ilmu dasar keperawatan
Pengetahuan ini didaptkan perawat dari
pendidikan
Perawat terbuka akan pengetahuan baru
sehingga mampu mengelola perawatan
pasien
Semakin banyak pengetahuan yang
diperoleh semakin mampu menghadapi
situasi yang menantang
Pengalaman perawat mempercepat proses
berpikir kritis karena ia akan menghubungkan
kliennya, melakukan wawancara, observasi, pemfis
dan membuat keputusan untuk melakukan
perawatan terhadap masalah kesehatan klien
Perawat mampu menerapkan teori yg sudah
dipelajari dan tetap memperhatikan kenyataan
yang ada dengan mengadakan penyesuaian,
mengakomodasi respon klien, dan memperhatikan
pengalaman yang terjadi
Pengalaman hasil interaksi antar individu
melalui alat indranya dan stimulus yang
berasal dari sumber belajar
Sumber belajar teridiri dari interaksi
manusia, realita, pictorial
representation(rangsangan gambar), written
symbols and recorded sound
Implementasi Intervensi
Pengkajian langkah awal dan paling
mendasar dalam proses keperawatan secara
menyeluruh
Pengkajian proses pengumpulan,
pengorganisasian, validasi dan pencatatan
status klien
Tujuan pengkajian Mengumpulkan data
tentang respons klien terhadap kesehatan
Pengumpulan data
Apa yang akan dilakukan untuk mendapatkan
data?
Alat-alat apa yang dibuthkan?
Hal-hal apa yang diperhatikan saat
wawancara ?
Teknik apa yang dilakukan saat wawancara?
Apa yang harus diperhatikan saat observasi?
Hal-hal apa saja yang dibutuhkan saat
pemeriksaan fisik?
Sudahkan anda mengumpulkan data2 sekunder?
Dsbnya ....
Analisis Data
Sudahkanmelakukan analisis data dari hasil
pengkajian (data subjektif dan objektif)
Apakah sudah mengetahui data normalnya?
Sudahkah melakukan pengelompokkan data yang ada
(subjektif dan objektif)
Identifikasi Masalah apakah sudah sesuai
dengan data-data yang ada
Penyataan diagnosa Apakah masalah sesuai
dengan data-data dan etioginya
Prioritas masalah sudahkan menganalisis
masalah berdasarkan prioritas yang mengancam
kehidupan, kesehatan dan tumbang?
Perencanaan penyusunan rencana tindakan
keperawatan yang akan dilaksanakan untuk
menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosa
keperawatan yang telah ditentukkan dengan
tujuan terpenuhinya kebutuhan klien
Hal-hal yang dipertimbangkan dalam menyusun
rencana tindakan :
Tindakan apa yang akan dilakukan?
Mengapa tindakan itu dilakukan?
Kapan tindakan itu dilakukan?
Siapa yang melakukan tindakan itu?
Bagaimana caranya tindakan itu dilakukan?
Implementasi pelaksanaan rencana tindakan
yang telah ditentukkan dengan tujuan
kebutuhan klien terpenuhi secara optimal
Analisis pertanyaan kritis pada tahap
implementasi :
Apakah perawat sudah melakukan pengkajian ulang?
Apakah perawat membutuhkan asisten dalam
melakukan tindakan?
Apakah semua rencana diimplementasikan dengan
menerapkan sikap –sikap berpikir kritis seperti
integritas,kasih sayang,percaya diri???
Evaluasi adalah proses penilaian pencapaian
tujuan serta pengkajian ulang rencana
keperawatan
Analisis pertanyaan kritis :
Apakahkriteria hasil sudah dapat mengukur
pencapaian tujuan?
Apakah sudah mengumpulkan data
perkembangan pasien (data subjektif dan
objektif)
Apakah perawat sudah melakukan perbandingan
data klien dengan kriteria hasil?
Apakah sudah menyatakan masalah tersebut
tercapai atau tidak?