ABSTRAK
Salah satu permasalahan psikologis yang paling sering ditemukan pada pasien gagal ginjal kronik yang
menjalani hemodialisa adalah stress. Stress yang tidak teratasi dapat mengakibatkan dampak negatif untuk
pasien. Salah satu intervensi yang dapat mengurangi stress yaitu dengan teknik relaksasi. Tehnik relaksasi yang
digunakan penelitian ini adalah relaksasi dzikir. Tujuan penelitian ini adalah menyusun resume asuhan
keperawatan meliputi (pengkajian, diagnosis, perencanaan keperawatan, implementasi dan evaluasi) dalam
pemberian terapi relaksasi dzikir terhadap stress pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus dengan jumlah
sampel adalah 2 responden. Penelitian ini mengukur skore stress dengan menggunakan instrument lembar
observasi DASS 42 aspek penilaian dengan 14 pertanyaan tingkat stress. Pengukuran tingkat stress pada pasien
1 sebelum dilakukan relaksasi dzikir adalah 23 setelah dilakukan relaksasi dzikir adalah 15 sedangkan pada
pasien 2 sebelum dilakukan relaksasi dzikir adalah 25 setelah dilakukan relaksasi dzikir adalah 17. Terdapat
pengaruh pemberian relaksasi dzikir terhadap stress pada kedua responden yang awalnya mengalami stres
sedang menjadi stres ringan. Relaksasi dzikir berdampak positif dalam menurunkan tingkat stress pada asien
gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa. Pengaruh terapi tersebut dapat mempengaruhi penurunan
tingkat stress pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa.
ABSTRACT
One of the psychological problems most often found in patients with chronic kidney failure who undergo
hemodialysis is stress. Unresolved stress can have a negative impact on the patient. One intervention that can
reduce stress is by relaxation techniques. The relaxation technique used in this study is relaxation of dhikr. The
purpose of this study is to compile a nursing care resume including (assessment, diagnosis, nursing planning,
implementation and evaluation) in the provision of dhikr relaxation therapy for stress in patients with chronic
renal failure undergoing hemodialysis. The research method used is descriptive method with a case study
approach with the number of samples is 2 respondents. This study measures stress scores by using the DASS
observation sheet 42 aspects of assessment with 14 stress level questions. Measurement of stress level in patient
1 before dzikir relaxation is 23 after dhikr relaxation is 15 while in patient 2 before dzikir relaxation is 25 after
dzikir relaxation is done 17. There is an effect of giving dhikr relaxation to stress on both respondents who
initially experience moderate stress become mild stress. Dhikr relaxation has a positive impact on reducing
stress levels in patients with chronic renal failure undergoing hemodialysis. The effect of these therapies can
affect the decrease in stress levels in patients with chronic renal failure undergoing hemodialysis.
8
Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan Vol. 3 No. 2 Juli 2019, Halaman 8 – 14 UP2M AKPER Widya Husada Semarang
9
Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan Vol. 3 No. 2 Juli 2019, Halaman 8 – 14 UP2M AKPER Widya Husada Semarang
vibrasi. Teknik pengambilan sempel dalam dzikir. Subjek studi kasus yang akan
penelitian ini menggunakan purposive diteliti adalah pasien yang akan di jadikan
sampling yang sesuai dengan kriteria. Pada sebagai responden adalah terbatas hanya 2
pasien dihemodialisa berjumlah 22 orang orang responden sebagai kelompok
yang diambil 12 orang dengan menjalani perlakuan dengan gagal ginjal yang
hemodialisa pada jaduwal pagi. Dari 12 dilakukan terapi dzikir yang sedang
orang hanya 7 orang beresponden yang menjalanihemodialisa di RSUD Dr.
bersedia mengikuti proses penelitian. Adhyatma, MPH yang sesuai dengan
Kriteria tersebut beresponden beragama kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria
islam yang mengalami kecemasan dengan insklusi dalam penelitian ini adalah pasien
kriteria sedang dan berat yang sebelumnya yang menjalani hemodialisa 2 kali dalam
sudah diukur. Hasil penelitian satu minggu, pasien yang beragama islam,
menunjukkan enam orang pasien pasien sadar penuh, pasien kooperatif,
hemodialisa yang mendapatkan teknik pasien yang mengalami stress ringan
afirmasi positif dan stabilisasi dzikir sedang, pasien yang tidak pernah
vibrasi mengalami penurunan stress, melakukan penerapan terapi dzikir, pasien
sedangkan satu orang pasien mengalami bersedia menjadi responden.
peningkatan stress dengan kondisi tersebut
disebabkan karena pasien kurang aktif HASIL DAN PEMBAHASAN
dalam mempraktikan terapi stabilisasi Grafik 1. Tingkat stress pada pasien di
dzikir vibrasi secara rutin. RSUD Dr. Adhyatma MPH Semarang
Berdasarkan uraian diatas peran perawat pada bulan November2018 (n:2)
sangat dibutuhkan untuk memberikan
SKOR TINGKAT STRESS
Asuhan Keperawatan dalam bentuk
23 25
penerapan relaksasi dzikir pada pasien
15 17
dengan gagal ginjal kronis terhadap gejala
stress pada pasien gagal ginjal.
Diharapkan studi kasus ini dapat
menjawab penerapan dzikir terhadap stress Ny. S Ny. M
pada pasien gagal ginjal kronik sehingga
Sebelum dilakukan tindakan
mudah di terapkan oleh perawat secara
Sesudah dilakukan tindakan
praktif, efisien, dan efektif.
Penelitian yang dilakukan oleh Romadoni
METODE Siti dkk, (2018) menyatakan bahwa hasil
Studi kasus dilakukan dengan cara penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
meneliti suatu permasalahan melalui suatu adanya pengaruh terapi relaksasi dzikir
kasus dengan menggunakan bentuk asmaul husna terhadap tingkat stress pada
rancangan one group pretest posttest. Jenis pasien yang menjalani hemodialisa dengan
penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan total sampling yang
menggunakan metode pendekatan studi berjumlah sampel 32 responden. Dalam
kasus. Studi kasus ini menggunakan penelitian ini yang mengalami tingkat
asuhan keperawatan pendekatan pasien stress ringan (30-59) sebanyak 30
dengan tingkat stress pada pasien gagal responden dan yang mengalami stress
ginjal kronis dengan diberikan terapi sedang (60-89) sebanyak 2 responden.
10
Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan Vol. 3 No. 2 Juli 2019, Halaman 8 – 14 UP2M AKPER Widya Husada Semarang
Skore intervensi terapi dzikir pada pasien Hasil pengkajian karakteriktik pada kedua
gagal ginjal dapat mengalami penurunan pasien didapatkan data pengkajian. Pada
lebih besar skore ringan dari pada skore Ny.S berusia 56 tahun, pendidikan SMA
sedang. yang bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga.
Hasil penelitian yang pernah dilakukan Sedangkan pada Ny.M berusia 46 tahun,
oleh Kusumastuti Wanodya dkk, (2017) pendidikan SMA yang bekerja sebagai
menyatakan bahwa dalam penelitian ini Buruh Tani. Berdasarkan data yang
digunakan untuk menurunkan stress diperoleh kedua responden pekerjaan
dengan menggunakan Teknik afirmasi memiliki latar belakang berbeda Ny.S
positif dan stabilisasi dzikir vibrasi. berpendidikan SMA, pekerjaan sekarang
Teknik pengambilan sempel dalam menjadi seorang ibu rumah tangga
penelitian ini menggunakan purposive sehingga responden kurang terpapar
sampling yang sesuai dengan kriteria. Pada dengan informasi tentang penyakit gagal
pasien dihemodialisa berjumlah 22 orang ginjal kronik secara mendalam dan sesuai
yang diambil 12 orang dengan menjalani dengan SOP dan pada Ny.M
hemodialisa pada jaduwal pagi. Dari 12 berpendidikan SMA dan pasien bekerja
orang hanya 7 orang beresponden yang sebagai burug tani sehingga responden
bersedia mengikuti proses penelitian. juga kurang terpapar dengan informasi
Kriteria tersebut beresponden beragama tentang penyakit gagal ginjal kronik yang
islam yang mengalami stress dengan dialaminya sekarang secara mendalam dan
kriteria sedang dan berat yang sebelumnya sesuai SOP. Kedua responden belum
sudah diukur. Hasil penelitian pernah mendapatkan penerapan terapi
menunjukkan enam orang pasien dzikir untuk menurukan tingkat stress pada
hemodialisa yang mendapatkan teknik penyakit gagal ginjal kronik dengan
afirmasi positif dan stabilisasi dzikir hemodialisa yang benar sesuai dengan
vibrasi mengalami penurunan stress, SOP.
sedangkan satu orang pasien mengalami Terapi dzikir tersebut diberikan kepada 2
peningkatan stress dengan kondisi tersebut responden yaitu Ny.S dan Ny.M, dalam
disebabkan karena pasien kurang aktif pemberian terapi dzikir dilakukan dengan
dalam mempraktikan terapi stabilisasi cara yang sama yaitu sebelum dilakukan
dzikir vibrasi secara rutin. hemodialisa pasien diukur tingkat stress
Pengkajian hasil skore stress sebelum dan menggunakan lembar observasi DASS
sesudah diberikan terapi dzikir pada pasien dengan 42 aspek dengan 14 pertanyaan,
yang menjalankan hemodialisa dengan penilaian kemudian saat menjalani
Ny.S dan Ny.M. Pada Ny.S pengkajian hemodialisa berlangsung pasien
kecemasan dengan menggunakan skore menerapkan terapi dzikir untuk
stress DASS dengan hasil skore stress dari menurunkan stress dengan menggunakan
yang awalnya 23 (stress sedang) menjadi tasbih dan melafalkan
15 (stress ringan) dan pada Ny.M astaghfiruallahaladhimdan Laa ilaha
pengkajian stress dengan menggunakan illallahsampai hemodialisa berlangsung,
skore DASS dengan hasil skore stress dari setelah hemodialisa selesai pasien diukur
awalnya 25 (stress sedang) sekarang kembali tingkat stress menggunakan alat
menjadi 17 (stress ringan). ukur lembar observasi DASS dengan 42
aspek penilaian dalam 14 pertanyaan.
11
Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan Vol. 3 No. 2 Juli 2019, Halaman 8 – 14 UP2M AKPER Widya Husada Semarang
Tingkat stress pada Ny.S dan Ny.M individu dengan metode penelitian
sebelum diberikan terapi dzikir dengan menggunakan dekriptif. Data yang
menggunakan tasbih pada pasien gagal digunakan adalah data primer yang
ginjal yang menjalani hemodialisa yaitu diperoleh melalui kuesioner dengan hasil
stress sedang yang masing-masing tingkat stress tenaga kesehatan sebagian
mempunyai skore 23 dan 25 sedangkan besar dalam kategori tidak stress (66%).
tingkat stress sesudah dilakukan terapi Didapatkan juga faktor-faktor yang
dzikir dengan menggunakan tasbih pada mempengaruhi tingkat stress yaitu faktor
pasien gagal ginjal yang menjalani kemampuan individu yang
hemodialisa yaitu mengalami penurunan mempersepsikan stressor (84%), faktor
yang signifakan pada masing – masing intensitas terhadap stimulus (88%), faktor
responden dengan skore penurunan tingkat jumlah stressor yang harus dihadapi dalam
stress pada kedua responden yaitu 15 dan waktu yang sama (68%), faktor lamanya
17. pada pasien I dengan skore sebelum pemaparan stressor (74%), faktor
diakukan terapi dzikir adalah 23 (stress pengalaman masa lalu (82%), dan faktor
sedang), setelah dilakukan terapi dzikir tingkat perkembangan (78%).
mengalami penurunan menjadi 15 (stress Hasil penelitian yang dilakukan oleh
ringan). Sedangkan pada pasien II sebelum Rahmat Ibrahim dkk, (2010) menyatakan
dilakukan terapi dzikir adalah 25 (stress bahwa penelitian ini bertujuan untuk
sedang), setelah dilakukan terapi dzikir mengetahui pengaruh bimbingan dzikir
pasien II mengalami penurunan tingkat terhadap tingkat kecemasan pada pasien
stress menjadi 17 ( stressringan). gagal ginjal kronik yang menjalani
Hasil kesimpulan pada pasien I dan pasien hemodialisa dengan jenis penelitian
II adalah kedua responden mengalami eksperimen dengan jumlah sampel pada
penurunan tingkat stress. Pada kedua penelitian ini adalah 54 responden yang
responden mengalami penurunan tingkat terdiri dari 27 responden kelompok
stress yang signifikan dengan rata-rata intervensi dan 27 responden kelompok
skore sama yaitu penurunan tingkat kontrol yang masing-masing dilakukan
stressnya delapan, hal ini sama dengan penelitian eksperimen sebelum diberikan
penelitian yang dilakukan oleh Romadoni dan sesudah diberikan yang dilakukan di
Siti (2017) bahwa terapi dzikir pada pasien RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
gagal ginjal sangat efektif untuk Penelitian lain menurut Perwitaningrum
menurunkan tingkat stress pada pasien Citra Y dkk, (2016) bahwa hasil
yang menjalani hemodialisa. menelitian ini bertujuan untuk
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat mengungkapkan pengaruh terapi dzikir
stress menurut penelitian Nurbeti Novie terhadap penurunan tingkat stress pada
dkk, (2016) menjelaskan bahwa stress penderita gagal ginjal kronis. Dalam
merupakan respon tubuh yang sifatnya penelitian ini pada pasien gagal ginjal
nonspesifik terghadap setiap tuntutan kronis berjumlah 8 orang yang terbagi
beban atasnya. Proporsi tenaga kesehatan dalam 2 kelompok, yaitu 4 orang
di RS UNTAN yang memiliki tingkatan kelompok eksperimen dan 4 orang
stress dibagi menjadi ringan (34%), sedang kelompok kontrol dengan hasil penelitian
(0%), dan berat (0%) yang dipengaruhi menunjukkan kelompok yang diberi terapi
oleh faktor yang berbeda-beda dari setiap dzikir kecemasannya lebih rendah dari
12
Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan Vol. 3 No. 2 Juli 2019, Halaman 8 – 14 UP2M AKPER Widya Husada Semarang
pada kelompok yang tidak diberi terapi ini sama dengan penelitian yang dilakukan
dzikir. oleh Romadoni Siti bahwa terapi dzikir
Penelitian lain yang dilakukan oleh pada pasien gagal ginjal sangat efektif
Mukarromah Indah dkk, (2018) untuk menurunkan tingkat stress pada
menyatakan bahwa hasil penelitian yang pasien yang menjalani hemodialisa.
mengalami tingkat stres sebelum diberikan
terapi relaksasi spiritual dengan jumlah REFERENSI
pasien yang diteliti sebanyak 10 responden Baradero, Mary. (2009). Klien Gangguan
yang didapatkan hampir setengahnya 30% Ginjal : Seri Asuhan
yang mengalami stress ringan dan 50% Keperawatan.Jakarta: EGC.
responden yang mengalami stress sedang.
Kementerian Kesehatan Republik
Sedangkan tingkat stress setelah diberikan Indonesia. (2018). Cegah dan
terapi relaksasi spiritual, dari 10 responden Kendalikan Penyakit Ginjal dengan
yang diteliti hampir seluruhnya tingkat Cerdik dan Patuh. Jakarta.
stress mengalami stress ringan (30-69)
sebanyak 8 responden dan sebagian kecil Kusumastuti, Wanodya, dkk. (2017).
yang mengalami stress sedang (60-89) Efektivitas Afirmasi Positif dan
Stabilisasi Dzikir Vibrasi Sebagai
sebanyak 2 responden.
Media Terapi Psikologis Untuk
Hasil penelitian yang pernah dilakukan Mengatasi Kecemasan Pada
oleh Rahayu Fitri dkk, (2018) bahwa Komunitas Pasien Hemodialisa.
penelitian ini untuk mengetahui hubungan Program Studi Psikologi.
frekuensi hemodialisa dengan tingkat Universitas Muhammadiyah
stress pada pasien gagal ginjal kronik yang Magelang.
menjalani hemodialisa dengan penelitian http://journal.ummgl.ac.id/index.ph
p/tarbiyatuna/article/view/1618
yang bertujuan untuk menjelaskan masing-
masing variabel yang diteliti. Hasil Mukaromah, Indah, dkk (2018). Pengaruh
penelitian menunjukan bahwa terdapat Terapi Relaksasi Spiritual
hubungan yang signifikan antara frekuensi Terhadap Tingkat Stress Pasien
hemodialisis terhadap tingkat stress pada Gagal Ginjal Kronis yang
pasien gagal ginjal kronik dengan total 36 Menjalani Hemodialisa. Journal of
Nursing Care & Biomolecular.
responden yang menjalani terapi
hemodialisa di ruang hemodialisa RSUD Nurbeti, Novie, dkk. (2016). Faktor-Faktor
Arifin Achmad Pekanbaru, didapatkan yang Mempengaruhi Tingkatan
hasil bahwa kecenderungan keluhan fisik, Stres pada Tenaga Kesehatan di RS
psikologis, kognitif dan sosial yang Universitas Tanjungpura Pontianak
dirasakan pada pasien terbanyak adalah Tahun 2015. Jurnal Cerebellum.
sedanag 58%, keluhan dirasakan berat
Perwitaningrum, Y, Citra, dkk. (2016).
adalah sebesar 36%, dan ringan 6%.
Jurnal Intervensi Psikologi.
Universitas Islam Indonesia
KESIMPULAN Yogyakarta
Pada kedua responden mengalami
penurunan tingkat stress yang signifikan Prabowo, Eko. (2014). Asuhan
dengan rata-rata skore sama yaitu Keperawatan Sistem Perkemihan.
penurunan tingkat stressnya delapan, hal Sorowajan, Yogyakarta.
13
Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan Vol. 3 No. 2 Juli 2019, Halaman 8 – 14 UP2M AKPER Widya Husada Semarang
14