Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Keperawatan Cikini e-ISSN 2686-1984

Vol. 4, No. 1, Januari 2023, pp. 87-93 87

Perbedaan Tekanan Darah Intradialisis pada Pasien Gagal


Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis
Kezia Defibriola Omega a,1,*, Kezia Prilla Anindita Putri a,2, Yeremia Septa Marcory a,3,
Juhdelienaa,4, Swingly Wikliva,5
a
Universitas Pelita Harapan, Lippo Village, MH Thamrin Boulevard 1100, Klp. Dua, Tangerang, 15811
1
kezia.defi11@gmail.com; 2 kezia_prilla@yahoo.com; 3 yeremiaseptamarcory@gmail.com, 4Juhdeliena.fon@uph.edu*, 5swinglydumanauw09@gmail.com
* Penulis Korespondensi

INFORMASI ARTIKEL ABSTRAK

Hemodialisis adalah terapi pengganti ginjal yang menjadi pilihan utama pasien
Riwayat Artikel
Diterima: 21 Januari 2023 Penyakit Ginjal Kronik (PGK) tahap akhir. Pasien yang menjalani hemodialisis dapat
Direvisi: 25 Januari 2023 mengalami komplikasi intradialisis berupa hipertensi intradialissi atau hipotensi
Disetujui terbit: 27 Januari
2023 intradialisis. Sebanyak 5-15% pasien mengalami peningkatan tekanan intradialisis
(HID) dan sekitar 20-30% mengalami hipotensi intradialisis (IH). Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengidentifikasi perbedaan tekanan darah intradialisis pada pasien
Kata Kunci:
Gagal ginjal kronik ,
penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis. Metode penelitian deskriptif
Hemodialisis, Tekanan Darah kuantitatif retrospektif kepada dokumen rekam medik dengan pendekatan cross
Intradialisis sectional. Sampel pada penelitian sebanyak 51 rekam medis pasien hemodialisis
dengan teknik total sampling. Analisis univariat dan bivariat mengguakan uji
Wilcoxon. Hasil tekanan darah sistolik ditemukan adanya perbedaan signifikan sistolic
blood pressure (SBP) terutama pada jam ke-2 dan jam ke-1 (pvalue = .032), Jam ke-3
dan jam ke-2 (pvalue = < .001), dan pada jam ke-5 dan jam ke-4 (pvalue = .012). Tidak
ditemukan perbedaan yang signifikan pada tekanan darah diastolik.
ABSTRACT
Hemodialysis is a kidney replacement therapy that is the main choice of patients with
Article History
Received: January 21st 2023 end-stage Chronic Kidney Disease (CKD). Patients undergoing hemodialysis may
Revised: January 26th 2023 experience intradialytic complications in the form of intradialytic hypertension or
Approved published: January
27th 2023 intradialytic hypotension. As many as 5-15% of patients have increased intradialytic
pressure (HID) and about 20-30% have intradialytic hypotension (IH). The purpose of
Keywords
Blood pressure Intradialytic,
this study was to identify differences in intradialytic blood pressure in patients with
Chronic Kidney Disease, chronic kidney disease undergoing hemodialysis. Retrospective quantitative
Hemodialysis descriptive research method on medical record documents with a cross-sectional
approach. The sample in this study was 51 medical records of hemodialysis patients
using a total sampling technique. Univariate and bivariate analyzes used the Wilcoxon
test. The systolic blood pressure results found a significant difference in systolic blood
pressure (SBP), especially at the 2nd and 1st hours (p-value = .032), 3rd and 2nd hours
(p-value = <.001), and at the 5th and 4th hour (p-value = .012). No significant
difference was found in diastolic blood pressure.

mengeluarkan zat yang tidak diperlukan tubuh


1. Pendahuluan dan memperbaiki gangguan keseimbangan
Hemodialisis merupakan terapi pengganti cairan pada pasien dengan PGK (Srianti,
ginjal yang mengalami kegagalan fungsi N.M., Sukmandari, N.M.A., Dewi, 2021).
dengan melakukan filtrasi darah di luar tubuh Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan
menggunakan mesin dialisis. Pasien PGK atau keadaan ginjal yang tidak dapat melakukan
terminal (GFR < 15 mL/min/1,73 m2) fungsinya dengan baik, sehingga ginjal tidak
biasanya menjalani terapi hemodialisis dapat melakukan proses metabolisme yang
seumur hidup. Terapi ini dilakukan setiap 2-3 menimbulkan kerusakan secara progresif dan
sesi per minggu dengan durasi 4-5 jam tiap ireversibel selama ≥ 3 bulan (Irwan, 2016;
sesi. Hemodialisis sangat membantu untuk

https://jurnal.akperrscikini.ac.id/index.php/JKC jurnal@akperrscikini.ac.id
88 Jurnal Keperawatan Cikini e-ISSN 2686-1984
Vol. 4, No. 1, Januari 2023, pp. 87-93

Toruan et al., 2018; I. A. A. Utami et al., sehingga perawat dapat mengantisipasi dan
2020). mengurangi komplikasi yang terjadi.
Angka kejadian gagal ginjal didunia
mencapai 10% (500 juta jiwa), 0,3% (1,5 juta 2. Metode
jiwa) diantaranya menjalani hemodialisis. Deskriptif kuantitatif retrospektif kepada
Prevalensi kejadian PGK mencapai 0,38% dokumen rekam medik dengan pendekatan
(713.783 jiwa) di Indonesia (KemenKes RI, cross-sectional. Populasi penelitian ini adalah
2018). seluruh rekam medis pasien PGK yang
Menurut 11 Th Report Of Indonesian menjalani terapi hemodialisis sepanjang tahun
Renal Registry (2018) jumlah pasien aktif 2021, penelitian dilakukan dari bulan Februari
menjalani hemodialisis tahun 2018 sebanyak – Maret 2022, dengan kriteria inklusi: rekam
0,5% (1.321.142 jiwa) di Indonesia. Penyakit medis pasien hemodialisis regular 2 kali
kardiovaskular menjadi penyebab mortalitas dalam seminggu dan pasien yang menjalani
tertinggi pada pasien yang menjalani hemodialisis ≥ 1 tahun. Kriteria eksklusi yaitu
hemodialisis sebanyak 42% dan 31% tidak rekam medis pasien yang menjalani
diketahui penyebabnya karena meninggal di hemodialisis irregular, rekam medis pasien
luar rumah sakit (11 Th Report Of Indonesian hemodialisis yang tidak lengkap dan tidak
Renal Registry, 2018). terbaca. Teknik pengambilan sampel
Beberapa hal yang harus diperhatikan menggunakan total sampling. Sampel yang
selama proses hemodialisis yaitu salah diperoleh berjumlah 51. Instrumen
satunya tekanan darah intradialisis. Tekanan menggunakan lembar isian yang dibuat oleh
darah dapat mengalami peningkatan atau peneliti yang berisikan pertanyaan mengenai
penurunan. Perubahan tekanan darah ini dapat usia, jenis kealmin, tekanan darah sistolik dan
menimbulkan komplikasi seperti munculnya diastolic saat dialysis jam ke-1, 2, 3, 4, dan 5,
ketidaknyamanan, peningkatan stress dan berat badan pre dan post hemodialisa, nilai
akan memengaruhi kualitas hidup. ultrafiltration rate, quick of blood, dan
Komplikasi lainnya seperti gagal jantung, penyakit penyerta (diabetes melitus,
edema paru, penyakit kardiovaskular dan hipertensi dan jantung). Analisis data
ensefalopati hipertensi pada otak bahkan menggunakan uji Wilcoxon. Penelitian ini
menyebabkan kematian (Kusuma et al., telah mendapat surat lolos kaji etik pada tahun
2019). 2022 oleh komite etik Fakultas Keperawatan
Sebanyak 5-15% pasien yang menjalani UPH dengan No.092/KEPFON/I/2022.
hemodialisis reguler mengalami peningkatan
tekanan darah intradialisis dan sekitar 20-30% 3. Hasil dan Pembahasan
mengalami hipotensi (Labarcon & Bad-Ang, Berdasarkan tabel 1 ditemukan responden
2018). Penelitian yang dilakukan oleh dengan jenis kelamin laki-laki ditemukan
Rahmawati & Padoli (2017) menemukan lebih banyak menjalani hemodialisis sebesar
bahwa kejadian hipertensi lebih tinggi sekitar 62,7%. Responden yang memiliki riwayat
35,8% responden. penyakit hipertensi sebanyak 31,4%, riwayat
Salah satu peran perawat hemodialisa yaitu diabetes mellitus sebanyak 13,7%, riwayat
meningkatkan efektifitas pemberian penyakit jantung sebanyak 3,9%. Sebagian
hemodialysis bagi pasien. Perawat kecil responden menggunakan obat
bertanggung jawab dalam melakukan asuhan antihipertensi (31,4%). Derajat IDWG paling
keperawatan yang meliputi pengkajian pasien banyak terjadi pada kategori berat > 6%
selama menjalani hemodialysis seperti sebanyak 52% (27 orang). Semua pasien
pemantauan tanda-tanda vital seperti tekanan dalam penelitian ini menggunakan quick of
darah dan volume darah, mengkaji tanda- blood ≥ 300 mL/menit dengan ultrafiltration
tanda gejala perburukan dan memberikan rate yang paling banyak digunakan selama
intervensi keperawatan yang aman bagi pasien hemodialisis yaitu 10-13 mL/Kg/Jam
(Hermalia, I., Yetti, K., & Adam, 2019). sebanyak 52,9% (27 orang). Rerata usia
Penelitian ini akan menilai perkembangan dari responden 50,84 tahun denga usia termuda 25
perubahan tekanan darah setiap jam, mulai tahun dan usia tertua 78 tahun. Rerata lama
dari jam pertama sampai jam terakhir, menjalani terapi 58,68 bulan. Kunjungan
terlama 140 bulan dan terbaru 12 bulan pada

Kezia Defibriola Omega dkk (Perbedaan Tekanan Darah Intradilitik Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik
e-ISSN 2686-1984 Jurnal Keperawatan Cikini 89
Vol. 4, No. 1, Januari 2023, pp. 87-93

pasien yang menjalani hemodialisis dua kali perbedaan bermakna dengan p value = .012 (<
dalam seminggu. 0.05). Pada diastolik antara DBP2-DBP1 tidak
ada perbedaan signifikan dengan p value =
.222 (> 0,05), antara DBP3-DBP2 didapatkan
Tabel 1. Distribusi Karakteristik Responden
hasil tidak ada perbedaan bermakna dengan p
(n=51) yang Menjalani Hemodialisis di Salah
value = .327 (> 0.05), antara DBP4-DBP3
Satu Rs Swasta Di Indonesia Bagian Barat
ditemukan hasil tidak ada perbedaan
bermakna dengan p value = .387 (>0.05), dan
Variabel f %
Jenis Kelamin
antara DBP5-DBP4 didapatkan hasil tidak ada
perbedaan bermakna dengan p value = .938
Perempuan 19 37,3
(>0,05).
Laki-laki 32 62,7
Riwayat Penyakit
Tabel 2. Gambaran Perubahan Tekanan Darah.
Hipertensi
Ya
16 31,4 Intradialisis (n=51) yang Menjalani
35 68,6 Hemodialisis di Salah Satu RS Swasta Di
Tidak
Diabetes Mellitus Indonesia Bagian Barat
7 13,7
Ya
44 86,3 Mean+SD (min-max)
Tidak
Jantung
Systolic Blood Pressure
Ya
2 3,9
Tidak SBP1 140.29+20.634 (104-202)
49 96,1
Penggunaan Obat Antihipertensi SBP2 142.09+22.120 (100-220)
SBP3 148.38+26.837 (194-292)
Ya 16 31.4
SBP4 150.89+25.221 (105-213)
Tidak 35 68.6
SBP5 153.22+29.845 (100-215)
Derajat IDWG
Diastolic Blood Pressure
Ringan (<4%) 10 19,6 DBP1 76.67+14.341(54-202)
Sedang (4-6%) 14 27,5 DBP2 76.71+13.123 (51-120)
Berat (>6%) 27 52,9 DBP3 77.97+13.257 (54-121)
Quick of Blood DBP4 78.43+12.747(57-126)
≥300 mL/menit 51 100 DBP5 79.71+18.022(50-152)
< 300 mL/menit 0 0 Tabel 3. Analisis Rerata Perubahan Tekanan
Ultrafiltration rate Darah Intradialisis (n=51) yang Menjalani
< 10 mL/Kg/Jam Hemodialisis di Salah Satu RS Swasta Di
24 47,1 Indonesia Bagian Barat
10 – 13
27 52,9
mL/Kg/Jam
0 19,6
>13 mL/Kg/Jam Z P-Value
Mean+SD (Min-Max)
Systolic Blood Pressure (SBP)
Usia 50,84+13,3826 (25-78)
Lama Menjalani
58,68+40,482 (12-140) SBP2 - SBP1 -2.140b .032
Terapi
SBP3 - SBP2 -3.907b <,001

Berdasarkan tabel 2 diperoleh peningkatan SBP4 - SBP3 -1.666b .096


systolic blood pressure (SBP) dan Diastolic SBP5 - SBP4 -2.498b .012
blood pressure (DBP) setiap jamnya.
Pada tabel 3 ditemukan antara SBP2-SBP1 Dyastolic Blood Pressure (DBP)
didapatkan p value = .032 (< 0,05) yang DBP2 - DBP1 -1.220b .222
artinya ada perbedaan tekanan darah
intradialitik, antara SBP3-SBP2 ditemukan DBP3 - DBP2 -.981b .327
ada perbedaan yang bermakna dengan p value DBP4 - DBP3 -.865 b
.387
= < .001 (< 0,05), antara SBP4-SBP3
didapatkan hasil tidak ada perbedaan yang DBP5 - DBP4 -.078b .938
bermakna dengan p value = .096 (> 0,05), dan b
based on negative ranks
antara SBP5-SBP4 diperoleh hasil ada

Kezia Defibriola Omega dkk (Perbedaan Tekanan Darah Intradilitik Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik
90
88 Jurnal Keperawatan Cikini e-ISSN 2686-1984
Vol. 4, No. 1, Januari 2023, pp. 87-93

Pembahasan setiap jamnya. Rerata diastolic terjadi


Terjadi perubahan tekanan intradialisis peningkatan sebesar 3,04 mmHg dari jam
sistolik pada table 3, ditemukan nilai mean pertama sampai jam kelima. Penelitian yang
SBP1 sebesar 140,29 mmHg, SBP2 nilai dilakukan Ferdi (2016) didapati pada
mean sebesar 142.09 mmHg, SBP3 nilai mean pengukuran diastolik mengalami peningkatan
sebesar 148,38 mmHg, SBP4 nilai mean sebelum dan sesudah terapi. Berlin et al
150,89 mmHg dan SBP5 ditemukan nilai (2019) menemukan penurunan rata-rata
mean 153,22 mmHg. Secara substansi dapat tekanan darah diastolik sebelum dan setelah
dilihat hasil analisis bahwa terjadi menjalani hemodialisis. Suryansyah et al
peningkatan tekanan darah sistolik setiap (2019) menemukan kecenderungan
jamnya Peningkatan rata-rata tekanan darah peningkatan rerata pada tekanan darah
sistolik dari jam pertama sampai jam kelima diastolik terutama pada diastol 1–2, diastol 3–
sebesar 12,93 mmHg. (Van Buren & Inrig, 4, dan diastol 5-post HD. Sepdianto et al
2017) merekomendasikan tekanan darah (2019), tekanan darah diastol terjadi
sistolik sebelum dialysis <140 mmHg, setelah penurunan pada terapi hemodialisis.
dialysis <130mmHg, jika tekanan darah Khoerunnisa et al (2016) menemukan terjadi
berada diluar rentang tersebut maka penurunan nilai rerata tekanan darah diastolik
komplikasi kardiovaskular sangan mungkin sebelum hemodialisis dan setelah menjalani
terjadi. hemodialisis.
Penelitian lain yang mendapatkan hasil Penelitian yang dilakukan oleh Thalib
yang sama dilakukan oleh Ferdi (2016) (2019), peningkatan yang terjadi dapat
menemukan dari 39 pasien diperoleh adanya dibebabkan oleh beberapa faktor seperti
peningkatan nilai rata-rata sistolik pre kelebihan volume, aktivitas simpatis yang
hemodialisis dan sistolik post hemodialisis. berlebihan, aktivasi sistem renin angiotensin,
Berlin et al (2019) menemukan perubahan dan disfungsi sel endotel. Selain itu,
tekanan darah sistolik yang meningkat antara perubahan tekanan darah diastolik juga bisa
tekanan darah sebelum hemodialisis dengan dipengaruhi oleh kadar sodium (Suryansyah,
tekanan darah setelah hemodialisis. Hasil Muhtadin, et al., 2019). Karakteristik klinis
yang berbeda ditemukan dalam Sepdianto et yang berhubungan dengan tekanan darah
al (2019) terjadi penurunaan tekanan darah intradialisis diantaranya usia yang lebih tua,
sistol saat dan setelah hemodialisis. Selama berat badan yang lebih rendah, serum yang
hemodialisis fluktuasi intravaskular pada lebih rendah (keratinin dan albumin), serta
volume cairan dan perubahan cardiac output penggunaan > 1 obat hipertensi (Raikou &
dapat mempengaruhi homeostatis Kyriaki, 2018).
kardiovaskular dan perubahan ini akan Peningkatan tekanan darah pada sistolik
meningkatkan beban pada jantung selama dan diastolik terjadi karena berdasarkan hasil
hemodialisis (Kim et al., 2021). analisis penelitian menemukan rerata usia
Menurut Assimon & Flythe (2015) faktor responden yang menjalani hemodialisa 50,84
yang menjadi kemungkinan terjadinya tahun. Perubahan tekanan darah intradialisis
peningkatan tekanan darah selama proses dapat dipepengaruhi oleh penambahan usia
dialisis berlangsung diantaranya faktor pasien, atau usia yang lebih tua. Semakin menua usia
faktor terapi hemodialisis, disfungsi sel maka arteri akan mengalami penurunan, arteri
endotel dan faktor cairan atau volume. Faktor akan menjadi kaku, dan kurang mampu untuk
- faktor tersebut dapat meningkatkan cardiac merespon tekanan darah sehingga
output dan terjadinya vasokonstriksi pada menyebabkan terjadinya hipertensi
pembuluh darah yang kemudian akan (Ferdianan & Padoli, 2019).
menyebabkan peningkatan tekanan darah Hasil penelitian juga ditemukan laki-laki
intradialisis. Sekitar 5-15% pasien yang lebih banyak menjalani hemodialisis daripada
menjalani hemodialisis reguler terjadi perempuan. Laki-laki memiliki faktor resiko
hipertensi intradialisis yang ditandai dengan mengalami penambahan berat badan
peningkatan SBP ≥ 20 mmHg selama dialisis intradialisis karena pekerjaan laki-laki lebih
berlangsung berat dibandingkan perempuan sehingga lebih
Tekanan darah intradialisis diastolik sering mengkonsumi minuman penambah
dilihat secara keseluruhan terjadi peningkatan energi. Istanti & Yunipermata Sari (2014)

Kezia Defibriola Omega dkk (Perbedaan Tekanan Darah Intradilitik Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik
e-ISSN 2686-1984 Jurnal Keperawatan Cikini 91
89
Vol. 4, No. 1, Januari 2023, pp. 87-93

dalam (Lestari & Saraswati, 2020), elastisitas arteri akan mengalami penurunan,
menyatakan laki-laki lebih rentan mengalami arteri akan menjadi kaku, dan kurang mampu
PGK dan menjalani terapi hemodialisis untuk merespon tekanan darah sehingga
dikarenakan faktor pekerjaan laki-laki yang menyebabkan terjadinya hipertensi
lebih berat dan membuat laki-laki sering (Ferdianan & Padoli, 2019).
mengkonsumsi minuman suplemen yang Hasil penelitian juga ditemukan laki-laki
berlebih. Penelitian (Lestari & Saraswati, lebih banyak menjalani hemodialisis daripada
2020), cairan total di dalam tubuh laki-laki perempuan. Laki-laki memiliki faktor resiko
membentuk sekitar 60% dari berat badan, mengalami penambahan berat badan
sedangkan pada perempuan cairan total dalam intradialisis karena pekerjaan laki-laki lebih
tubuh membentuk sekitar 50% dari berat berat dibandingkan perempuan sehingga lebih
badan. Cairan total dalam tubuh dapat sering mengkonsumi minuman penambah
meningkatkan berat badan dalam kurun waktu energi. Istanti & Yunipermata Sari (2014)
yang cepat. dalam (Lestari & Saraswati, 2020),
menyatakan laki-laki lebih rentan mengalami
Analisis Rerata Tekanan Darah PGK dan menjalani terapi hemodialisis
Intradialisis dikarenakan faktor pekerjaan laki-laki yang
Hasil analisis pada uji Wilcoxon rerata lebih berat dan membuat laki-laki sering
tekanan darah diastolik intradialisis mengkonsumsi minuman suplemen yang
didapatkan SBP2-SBP1 nilai p-value= .032 (< berlebih. Penelitian Lestari & Saraswati,
0,05) yang artinya ada perbedaan bermakna (2020), cairan total di dalam tubuh laki-laki
tekanan darah intradialitik, pada SBP3-SBP2 membentuk sekitar 60% dari berat badan,
ditemukan ada perbedaan yang bermakna sedangkan pada perempuan cairan total dalam
dengan p-value = < .001 (< 0,05), antara tubuh membentuk sekitar 50% dari berat
SBP4-SBP3 didapatkan hasil tidak ada badan. Cairan total dalam tubuh dapat
perbedaan dengan p- value= .096 (> 0,05), dan meningkatkan berat badan dalam kurun waktu
antara SBP5–SBP4 diperoleh hasil terdapat yang cepat.
perbedaan bermakna dengan p-value = .012 (< Pada rerata perubahan diastolik ditemukan
0.05). Rerata tekanan sistolik jika dilihat bahwa antara DBP2-DBP1 diperoleh tidak
secara keseluruhan terjadi perbedaan ada perubahan bermakna dengan p-value =
bermakna kecuali pada SBP4-SBP3 tidak .222 (> 0,05), antara DBP3-DBP2 didapatkan
ditemukan perbedaan bermakna. hasil tidak ada perubahan bermakna dengan p-
Hasil penelitian yang sama ditemukan oleh value = .327 (> 0.05), antara DBP4–DBP3
Pasaribu et al. (2021) menggunakan uji ditemukan hasil tidak ada perubahan
Wilcoxon terdapat perbedaan tekanan darah bermakna dengan p-value = .387 (>0.05), dan
sistolik pada pasien CKD pre dan post antara DBP5-DBP4 didapatkan hasil tidak ada
hemodialisis. Berlin et al. (2019) perubahan bermakna dengan p-value = .938
menggunakan uji paired t-test terdapat (>0,05). Dapat dilihat pada hasil rerata
perbandingan tekanan sistolik yang signifikan tekanan darah diastolik intradialisis secara
(p = 0,007). Martono (2017) menemukan hasil keseluruhan tidak ditemukan adanya
yang berbeda, tekanan darah sistolik dan perubahan yang bermakna.
diastolik tidak mengalami perubahan tekanan Penelitian ini didukung oleh Ferdi (2016)
darah. menyatakan tidak terdapat pengaruh tindakan
Peningkatan SBP selama intradialisis telah hemodialisis terhadap perubahan tekanan
terbukti mempengaruhi sekitar 5-15% dari darah diastolik sebelum dan setelah
pasien yang menjalani hemodialisis reguler hemodialisis dengan p-value 0,686. Berlin et
dan lebih sering terjadi pada pasien yang lebih al. (2019) menggunakan uji Wilcoxon
tua, diresepkan obat antihipertensi (Assimon didapati perbandingan diastolik yang tidak
& Flythe, 2015). Perbedaan rerata tekanan signifikan (p = 0,193). Khoerunnisa et al.,
darah yang signifikan pada sistolik terjadi (2016) juga menemukan tidak ada perbedaan
ditemukan lebih banyak pada rentang usia 56- bermakna antara tekanan darah diastol
65 tahun (lansia akhir). Perubahan tekanan sebelum dan selama hemodialisis dengan (p >
darah intradialisis dipengaruhi ole tingkat 0,05). Suryansyah, Thaha, et al., (2019)
kekakuan aorta. Semakin menua usia maka mendapati tidak terdapat perubahan signifikan

Kezia Defibriola Omega dkk (Perbedaan Tekanan Darah Intradilitik Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik
8892 Jurnal Keperawatan Cikini e-ISSN 2686-1984
Vol. 4, No. 1, Januari 2023, pp. 87-93

pada rerata setiap jam selama hemodialisis INTRADIALITIK PADA KLIEN


berlangsung kecuali pada pengamatan ketiga GAGAL GINJAL KRONIK YANG
dan keempat cenderung meningkat. MENJALANI TERAPI
HEMODIALISIS DI RSI JEMURSARI
SURABAYAe. Jurnal Keperawatan,
Kesimpulan 12(1), 30–39.
http://journal.poltekkesdepkes-
Ada perbedaan tekanan darah sistolik sby.ac.id/index.php/KEP/article/view/1
intradialisis pada jam 1-2, 2-3, dan jam 4- 487
5. Tidak ada perbedaan tekanan darah Hermalia, I., Yetti, K., & Adam, M. (2019).
sistolik pada jam 3-4. Tidak ada KOMPETENSI PERAWAT
perbedaan tekanan darah diastolik selama HEMODIALISIS. Jurnal Keperawatan
intradialisis dari jam 1-5. Saran perlu Komprehensif, 2(5), 70–75.
ditetapkan regulasi pemantauan tanda- https://doi.org/https://doi.org/10.33755/j
tanda vital dan keluhan pasien setiap jam kk.v5i2.137
selama hemodialisis. Khoerunnisa, D., Afgani, A., &
Haribudiman, O. (2016). Perbandingan
Tekanan Darah Sebelum dan Selama
Ucapan Terima Kasih
Hemodialisis pada Pasien Gagal Ginjal
Terima kasih kepada salah satu RS Swasta Kronis yang Menjalani Hemodialisis
Di Indonesia Bagian Barat yang telah Rutin di RSUD Al-Ihsan Bandung
memberikan izin untuk peneliti dapat Periode Bulan Maret Tahun 2016.
melakukan penelitian, kepada kepala 144(No.2), 557–564.
rekam medik, serta kepada dosen Kim, K. Y., Park, H. S., Kim, J. S., Ahn, S.
pembimbing. Y., Ko, G. J., Kwon, Y. J., & Kim, J. E.
(2021). Comparison of Intradialytic
Daftar Pustaka Blood Pressure Metrics as Predictors of
11 th Report Of Indonesian Renal Registry. All-Cause Mortality. Clinical Kidney
(2018). Journal, 14(12), 2600–2605.
https://www.indonesianrenalregistry.or https://doi.org/10.1093/ckj/sfab124
g/data/IRR 2018.pdf Kusuma, H., Suhartini, Ropyanto, C. B.,
Assimon, M. M., & Flythe, J. E. (2015). Hastuti, Y. D., Hidayati, W., Sujianto,
Intradialytic Blood Pressure U., Widyaningsih, S., Lazuardi, N.,
Abnormalities: The Highs, the Lows Yuwono, I. H., Husain, F., Z.N, E. G.,
and All That Lies between. American Selvia, A., & Benita, M. Y. (2019).
Journal of Nephrology, 42(5), 337–350. BUKU PANDUAN Mengenal Penyakit
https://doi.org/10.1159/000441982 Ginjal Kronis dan Perawatannya (H.
Berlin, O., Oswari, L. D., & Susilawati. Kusuma (Ed.)). t Fakultas Kedokteran
(2019). Comparison of Blood Pressure Universitas Diponegoro.
and Blood Glucose Levels in Chronic http://eprints.undip.ac.id/81430/1/Buku
Kidney Failure Patients Before and _Panduan_Mengenal_Penyakit_Ginjal_
After Hemodialysis Treatment in Kronis_dan_Perawatannya_Henni_Kus
RSMH Palembang. Majalah uma%2C_Suhartini%2C_Untung_Sujia
Kedokteran Sriwijaya, 51(2), 86–96. nto%2C_Chandra_Bagus_Ropiyanto%
Ferdi, R. (2016). Perubahan Tekanan Darah 2C_Wahyu_Hidayati.pdf
pada Pasien Gagal Ginjal Kronis Labarcon, K., & Bad-Ang, M. T. (2018).
Sebelum dan Setelah Menjalani SP546PREDICTORS OF
Tindakan Hemodialisis di Ruang INTRADIALYTIC HYPERTENSION
Hemodialisa RSUD Dr. Ibnu Sutowo IN CHRONIC END STAGE RENAL
Baturaja Tahun 2015. Cinde, 1(1), 80– DIALYSIS PATIENTS IN A
89. TERTIARY HOSPITAL IN DAVAO
Ferdianan, D., & Padoli, J. S. (2019). No CITY. Nephrology Dialysis
TitlFAKTOR-FAKTOR YANG Transplantation, 33(suppl_1), i532–
MEMPENGARUHI HIPERTENSI i532.

Kezia Defibriola Omega dkk (Perbedaan Tekanan Darah Intradilitik Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik
e-ISSN 2686-1984 Jurnal Keperawatan Cikini 89
93
Vol. 4, No. 1, Januari 2023, pp. 87-93

https://doi.org/10.1093/ndt/gfy104.SP5 Suprajitno. (2019). Perubahan Tanda


46 Vital Pada Pasien Hemodialisis
Lestari, N. K. Y., & Saraswati, N. L. G. I. S. Sebelum, Saat dan Setelah Hemodialisis
(2020). Hubungan antara Interdialytic di RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar.
Weight Gain dengan Perubahan Journal of Borneo Holistic Health, 2(2),
Tekanan Darah Intradialisis pada Pasien 197–204.
Chronic Kidney Diseases. Jurnal Ilmu Srianti, N.M., Sukmandari, N.M.A., Dewi, S.
Keperawatan Medikal Bedah, 3(1), 32– P. A. A. P. (2021). PERBEDAAN
45. TEKANAN DARAH INTRADIALISIS
https://doi.org/https://doi.org/10.32584/j PADA PASIEN GAGAL GINJAL
ikmb.v3i1.320 KRONIS DENGAN INTERDIALYTIC
Martono, M. (2017). Monitoring Nilai Kritis WEIGHT GAINS>5% DAN <5% DI
Tekanan Sistolik Dan Diastolik Pada RUANG HEMODIALISISRSD
Asuhan Keperawatan Gagal Ginjal MANGUSADA BADUNG. Nursing
Kronik Yang Dilakukan Hemodialisis Update Jurnal Ilmiah Ilmu
Jenis Arteriovena Shunt Cimino Dan Keperawatan, 12(2), 24–32.
Akses Femoral Cephalica. Interest : https://doi.org/https://doi.org/10.36089/
Jurnal Ilmu Kesehatan, 6(1). nu.v12i2.313
https://doi.org/10.37341/interest.v6i1.8 Suryansyah, M. M., Thaha, M., & Budiono,
9 B. (2019). VARIABILITAS
Pasaribu, Y. R., Rompas, S. S. J., & Kundre, TEKANAN DARAH INTRADIALISIS
R. M. (2021). PERBEDAAN PASIEN PENYAKIT GINJAL
TEKANAN DARAH PADA PASIEN KRONIS DENGAN HEMODIALISIS
CKD SEBELUM DAN SETELAH BERKELANJUTAN. Biomorphology
HEMODIALISIS DI RUANG Journal, 29(1), 7–12.
HEMODIALISARS SWASTA DI https://doi.org/https://doi.org/10.20473/
SULAWESI UTARA. JURNAL mbiom.v29i1.2019.7-12
KEPERAWATAN, 9(1), 56. Suryansyah, Muhtadin, M., Thaha, M., &
https://doi.org/10.35790/jkp.v9i1.36773 Budiono. (2019). Variabilitas Tekanan
Rahmawati, B. A., & Padoli. (2017). Darah Intradialisis Pasien Penyakit
KEJADIAN KOMPLIKASI Ginja Kronis dengan Hemodialisis
INTRADIALISIS KLIEN GAGAL Berkelanjutan. Departemen Penyakit
GINJAL KRONIK DI. Jurnal Dalam, Fakultas Kedokteran,
Keperawatan, 10(1), 26–32. Universitas Airlangga., 29(1), 7–12.
http://journal.poltekkesdepkes- Thalib, A. H. S. (2019). Gambaran
sby.ac.id/index.php/KEP/search/authors Perubahan Tekanan Darah Pada Pasien
/view?firstName=Bella Ayunda Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani
Rahmawati%2C&middleName=&lastN Terapi Hemodialisis Di Ruang
ame=Padoli&affiliation=Griya Werdha Hemodialisa Rumah Sakit TK. II
Surabaya&country=ID Pelamonia Makassar. (Jkg) Jurnal
Raikou, V. D., & Kyriaki, D. (2018). The Keperawatan Global, 4(2), 89–94.
Association between Intradialytic https://doi.org/10.37341/jkg.v4i2.71
Hypertension and Metabolic Disorders Van Buren, P. N., & Inrig, J. K. (2017).
in End Stage Renal Disease. Special situations: Intradialytic
International Journal of Hypertension, hypertension/chronic hypertension and
2018, 1–9. intradialytic hypotension. Seminars in
https://doi.org/https://doi.org/10.1155/2 Dialysis, 30(6), 545–552.
018/1681056 Clinical https://doi.org/10.1111/sdi.12631
Sepdianto, T. C., Septiana, N. P., &

Kezia Defibriola Omega dkk (Perbedaan Tekanan Darah Intradilitik Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik

Anda mungkin juga menyukai