Disusun Oleh :
MILTA (202201275 )
Penyakit Ginjal Kronik (PGK) adalah kelainan ginjal yang bersifat ireversibel
dengan kelainan struktur maupun fungsi ginjal,yang mana tubuh tidak dapat lagi
menjaga metabolisme serta keseimbangan cairan dan elektrolit sehingga
menyebabkan uremia. Gagal ginjal kronik (GGK) merupakan rusaknya ginjal
melebihi kurun waktu 3 bulan, abnormalitas struktur maupun fungsi ginjal. Tanda
Gangguan fungsi ginjal yaitu meningkatnya kadar ureum & kreatinin, kelainan
sedimen urin, elektrolit, histologi, dan struktur ginjal. (Eka Cahyani et al., 2022)
Penanganan GGK dapat dilakukan dengan dua metode yaitu pertama
transplantasi ginjal dan kedua Hemodialisa atau cuci darah. Hemodialisis adalah
proses pembersihan darah dengan mengumpulkan limbah. Pada penderita gagal
ginjal kronik, hemodialisis dapat mencegah kematian. Teknik utama yang digunakan
dalam dialisis ialah hemodialisis yaitu proses pemisahan makromolekul dari ion dan
senyawa berat molekul rendah dalam larutan dengan memanfaatkan perbedaan
tingkat difusinya melalui membran semipermeab
Pada tahun 2016, Penyakit ginjal kronis terdapat pada sekitar 753 juta orang
di seluruh dunia yang meliputi 336 juta pada pasien laki-laki dan 417 juta pada
pasien perempuan. Penyebab tersering penyakit ginjal kronis adalah Hipertensi pada
550 ribu pasien, diabetes melitus pada 418 ribu pasien, dan glomerulonephritis pada
238 ribu pasien. perawatan penyakit ginjal merupakan ranking kedua pembiayaan
terbesar dari BPJS kesehatan setelah penyakit jantung (Kher et al., 2016).
RSUD Undata merupakan salah satu rumah sakit yang terdapat instalasi
hemodialisis. Pasien diberikan rekomendasi untuk melakukan hemodialisa oleh
dokter dengan menyertakan diagnosis penyakit pasien.
Rumah Sakit Umum daerah Undata Palu merupakan Rumah Sakit Propinsi
Sulawesi Tengah yang menjadi Rumah Sakit rujukan dan banyak mendapatkan
pasien rujukan gagal ginjal. Jumlah pasien gagal ginjal yang diterima di Rumah Sakit
Umum daerah Undata Palu dari tahun ke tahun semakin meningkat dngan presentase
kenaikan setiap tahunnya.
Dari uraian tersebut, penulis inggin menggunakan psikoedukasi untuk
menurunkan kecemasan dan insomnia pada pasien hemodialisis sehingga penelitian
menggangkat judul “pengaruh psikoedukasi untuk menurunkan kecemasan dengan
insomnia pada pasien gagal ginjal kronik di unit hemodialisis RSUD Undata Palu”.
1.3 Tujuan
1. Tujuan umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh psikoedukasi untuk
menurunkan kecemasan dan insomnia pada pasien gagal ginjal kronik di unit
hemodialisis.
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui kecemasan pasien GGK di unit HD sebelum intervensi (pre-test)
dan setelah intervensi (post-test) pada kelompok intervensi dan kontrol.
b. Mengetahui insomnia pasien GGK di unit HD sebelum intervensi (pre-test)
dan setelah intervensi (post-test) pada kelompok intervensi dan kontrol.
c. Membandingkan kecemasanpasien GGK di unit HD sebelum intervensi (pre-
test) dan setelah diberikan psikoedukasi (post-test) pada kelompok
intervensi dan kontrol.
d. Membandingkan insomnia pasien GGK di unit HD sebelum intervensi (pre-
test) dan setelah intervensi (post-test) pada kelompok intervensi dan kontrol.
DAFTAR PUSTAKA