Anda di halaman 1dari 11

Departemen Keperawatan Dasar

ANALISIS JURNAL
TERAPI SLOW STROKE BACK MASSAGE TERHADAP
PENINGKATAN KUALITAS TIDUR PASIEN CHRONIC KIDNEY
DISEASE (CKD) YANG MENJALANI HEMODIALISIS

Disusun Oleh:

Kelompok D

Nurhajrawati 70900122019
Nilam Sari 70900122012
Maulinda 70900122002
Mutmainnah 70900122022
Wania 70900122025

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XXI

Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XXI


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2022

ANALISIS JURNAL
1. Judul Artikel
Terapi Slow Stroke Back Massage Terhadap Peningkatan Kualitas Tidur
Pasien Chronic Kidney Disease (CKD) Yang Menjalani Hemodialisis
2. Kata Kunci (Keyword)
Hemodialisis, Kualitas Tidur, Penyakit Ginjal Kronis
3. Penulis
Dewi Astuti & Fitri Arofiati, 2022
4. Publisher
Jurnal Keperawatan Silampari
DOI: https://doi.or/10.31539,/jks.v5i2.3451
5. Instansi Terkait
RSUP Prof.Dr.D.Kandou Manado
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
6. Telaah Step 1 (Fokus Penelitian)

Problems
Penyakit ginjal kronik (PGK) adalah
masalah kesehatan utama diseluruh dunia
dan dianggap sebagai faktor kunci dalam
hasil kesehatan yang buruk untuk sebagian
besar penyakit tidak menular, termasuk
penyakit kardiovaskular, hipertensi dan
diabetes (Luyckx et al., 2018). Penyakit
ginjal kronik memengaruhi hingga 13% dari

Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XXI


populasi dunia dan angka kematiannya terus
meningkat, terutama di negara berkembang
(Bikbov et al., 2020). Jumlah pasien yang
membutuhkan terapi pengganti ginjal
terutama hemodialisis juga terus meningkat
dari waktu ke waktu. Di Indonesia,
hemodialisis adalah pengobatan yang paling
banyak digunakan diantara pasien dengan
penyakit ginjal kronik (PGK) yaitu sebanyak
98% (Pernefri, 2018).

World Health Organization (2017)


melaporkan bahwa pasien yang menderita
gagal ginjal kronis telah meningkat 5 0%
dari tahun sebelumnya, secara global
kejadian gagal ginjal kronis lebih dari 500
juta orang dan yang harus menjalani hidup
dengan bergantung pada cuci darah
(hemodialisa) adalah 1,5 juta orang.

Di Indonesia, jumlah penderita CKD


yang melakukan pengobatan HD meningkat
sekitar empat kali lipat dalam lima tahun
terakhir (2011 sampai dengan 2016).
Diperkirakan sekitar 150.000 pasien gagal
ginjal membutuhkan terapi HD ini, namun
kenyataannya hanya sekitar 100.000 pasien
yang sudah mendapatkan terapi HD.

Hemodialisis (HD) merupakan terapi

Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XXI


pengganti dari fungsi ginjal yang dilakukan
2- 3 kali seminggu, dengan rentang waktu
tiap tindakan hemodialisa adalah 4-5 jam,
yang bertujuan untuk mengeluarkan sisa
metabolisme protein dan untuk mengoreksi
gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit (Rini & Suryandari, 2019; Wijaya
& Padila, 2019).

Gangguan tidur merupakan salah


satu masalah tersering terjadi pada penderita
CKD yang mendapatkan pengobatan HD,
Ada sekitar 95% penderita gagal ginjal
kronik mengalami gangguan tidur, sehingga
berdampak pada penurunan kualitas hidup
maka dapat dilakukan tindakan intervensi
untuk mengatasi masalah tersebut guna
meningkatkan kualitas tidur pasien. Pijat
punggung lambat atau terapi SSBM adalah
salah satu tindakan intervensi yang
digunakan untuk meningkatkan kualitas
tidur pasien CKD. SSBM adalah teknik pijat
yang digunakan untuk membantu mengatasi
masalah tidur. Namun, untuk penderita CKD
yang mendapat pengobatan HD, metode
peningkatan kualitas tidur ini belum banyak
diteliti.

Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XXI


Intervention Terapi Slow Stroke Back Massage (SSBM)

Comparison Intervention Tidak ada intervensi pembanding

Outcome teknik SSBM berpengaruh pada


peningkatan kualitas tidur pada penderita
CKD yang mendapat pengobatan HD. Pada
kelompok intervensi ada perbedaan kualitas
tidur pasien HD sebelum dan setelah
diberikan SSBM sedangkan pada kelompok
kontrol tidak didapati adanya perbedaan.
Terapi SSBM adalah Tindakan massage
pada punggung dengan usapan perlahan
selama 3-10 menit. Terapi SSBM juga
merupakan terapi komplementeryang dapat
memperbaiki peredaran darah, merilekskan
ketegangan pada otot-otot, mengurangi nyeri
dan meningkatkan relaksasi fisik dan
psikologis (Shocker,2008).

Time 7 hari

Telaah Step 2 (Validitas) 1. Metode Penelitian


Metode Penelitian Penelitiani ini menggunakan Quasi-
Experimental Design dengan pendekatan
Pretest – Post testi Group Design.
2. Penentuan sampel
Teknik pengambilan sampel adalah
simple random sampling. Sampel yang
dipakai pada setiap kelompok dalam

Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XXI


penelitian ini berjumlah 16 orang, ada 2
kelompok, penelitian, sehingga total
sampel 32 orang.
3. Kriteria Inklusi & Eksklusi
Kriteria inklus :
a. Usia ≥ 18 tahun.
b. Penderita CKD yang menjalani terapi
HD > 3 bulan.
c. Penderita CKD yang menjalani terapi
HD dua kali seminggu.
d. Skor Pittsburgh Sleep Quality Index
(PSQI) ≥ 5.
e. Sadar penuh serta mampu mendengar
dan berkomunikasi dengan baik.
f. Status kesehatan mental yang baik
dan tidak memiliki penurunan daya
ingat.
g. Menempuh pendidikan formal
(minimal sekolah dasar).
h. Bersedia mengikuti penelitian.

Kriteria ekslusi :
a. Perubahan kondisi secara tiba-tiba
menjadi tidak stabil ketika sedang
dilakukan intervensi.
b. Mengkonsumsi obat tidur secara
rutin sebelum tidur.
c. Mempunyai masalah emosional.

Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XXI


Prosedur Intervensi Peneliti melakukan pendekatan kepada
pasien gagal ginjal yang menjalani terapi
hemodialisis untuk mendapatkan persetujuan
menjadi responden sebelum melakukan
perlakuan dengan surat persetujuan
responden (informed consent). Setelah
mendapatkan persetujuan peneliti membagi
responden menjadi dua kelompok yaitu
kelompok intervensi sebanyak 16 orang
responden dan kelompok kontrol sebanyak
16 orang responden. Peneliti melakukan
pengukuran kualitas tidur dengan
menggunakan kuesioner PSQI pre-test
kepada kedua kelompok responden yang
diisi langsung oleh pasien atau pendamping
pasien/keluaraga (jika pasien tidak dapat
mengisi karena akses HD ataupun
kelemahan). Kemudian kelompok intervensi
diberikan tindakan slow stroke back
massage, diajarkan oleh peneliti dengan
berpedoman pada Standar Operasional
Prosedur (SOP) dan dilanjutkan di rumah
oleh keluarga selama 7 hari dan setiap
tindakan dilakukan selama 10 menit,
sedangkan kelompok kontrol hanya
diberikan istirahat tanpa tindakan slow
stroke back massage. Sebelum dilakukan di
rumah, keluarga dimintakan untuk dapat

Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XXI


mempraktekkan teknik massage dengan baik
dan benar di depan peneliti.
Saat pelaksanaan di rumah, peneliti
memantau via telpon, menanyakan waktu
pemberian, berapa lama dilakukan, dan
apakah ada kendala dalam pelaksanaan
terapi. Dalam hal ini dari semua responden
terjadwal dan terlaksana sesuai yang
diharapkan. Kemudian dikontrol lagi pada
saat pasien datang untuk menjalani terapi
HD yaitu hari ke 3 setelah pertemuan
pertama. Setelah 7 hari (pertemuan ke 3)
dilakukan pengukuran kembali kualitas tidur
dengan menggunakan kuesioner PSQI pada
kedua kelompok tersebut (post-test).

Alat Ukur 1. Alat Pengumpul Data/Instrumen


Pengumpulan data Menggunakan
kuesioner dan alat ukur yang digunakan
untuk mengukur kualitas tidur
menggunaka kuesioner PSQI.
2. Uji statistik yang digunakan
Uji statistic yang adalah uji mann
whitney
3. Hasil pengukuran
Hasil pengukuran tidak ada perbedaan
kualitas tidur subjektif, latensi tidur,
durasi tidur, gangguan tidur, penggunaan
obat tidur, gangguan siang hari pada

Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XXI


kelompok intervesi dan kelompok
control sebelumdiberikan intervensi. dan
setelah dilakukan intervensi terdapat
perbedaan antara kualitas tidur subjektif,
latensi tidur, durasi tidur, efisiensi tidur,
gangguan tidur, dan gangguan siang hari
pada kelompok control dan intervensi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pada kelompok intervensi nilai p = 0,005
(p < 0,05), kelompok kontrol nilai p =
1,000 (p > 0,05).

Telaah Step 3 (Aplikabilitas)

a. Adanya sumber daya manusia


Penelitian ini memberikan informasi dan ilmu pengetahuan kepada tenaga
Kesehatan untuk membantu meningkatkan kualitas tidur padapasien yang
menderita penyakit kronik khususnya penyakit gagal ginjal kronik atau CKD
yang melakukan HD..
b. Biaya
Dalam penelitian ini tidak memerlukan biaya karena intervensi yang diberikan
yaitu terapi non farmakologi yaitu berupa tindakan massage dengan gerakan
sentuhan dan penekanan pada kulit area punggung dengan usapan perlahan.
c. Kebijakan
Terapi SSBM merupakan terapi nonfarmakologis yang dapat diberikan kepada
pasien . Dilihat dalam hasil penelitian ini menguatkan bahwa pemberian
intervensi Pemberian terapi wudhu dapat dilakukan karena menunjukan adanya
pengaruh terhadap kualitas tidur pasien yang mengalami insomnia.

Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XXI


d. Kelebihan
1. Intervensi ini mudah diberikan pada pasien yang mengalami gangguan
tidur
2. Ada kelompok pembanding sehingga hasil penelitiannya bisa didapat
perbedaan kualitas tidur dengan kelompok lainnya
e. Kekurangan
1. Tidak menjelaskan SOP yang dilakukan saat melakukan terapi
2. Tidak menjelakan uji statistic yang digunakan

Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XXI


DAFTAR PUSTAKA

Arofiani F, Astuti D (2022). terapi slow stroke back massage terhadap peningkatan
kualitas tidur pasien choronic kidney disease (CKD) yang menjalani
hemodialisis. jurnal keperawatan silampari,
https://doi.org/10.31539/jks.v5i2.3451.

Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XXI

Anda mungkin juga menyukai