Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN GAGAL GINJAL

KRONIK DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN


ISTIRAHAT DAN TIDUR

Nurhana Rahayu 1) Fakhrudin Nasrul Sani 2)

Email : r.nurhana@yahoo.com 1) ; fakhrudin_ns@ymail.com 2)


Mahasiswa Prodi D3 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta 1)
Dosen Prodi D3 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta2)

ABSTRAK

Penyakit gagal ginjal kronik (GGK) adalah kerusakan fungsi ginjal yang progresif
dan irreversible, dimana tubuh tidak mampu memelihara metabolisme dan gagal
memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit yang mengakibatkan peningkatan
ureum. Gangguan pola tidur merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan
adanya gangguan dalam jumlah, kualitas atau waktu tidur merupakan salah satu
masalah yang sering terjadi pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani
hemodialisa. Pasien dengan gangguan istirahat dan tidur perlu diberikan stimulus,
salah satunya dengan pemberian terapi musik instrument. Tujuan studi kasus ini
adalah untuk mengetahui gambaran asuhan keperawatan pada pasien gagal ginjal
kronik dalam pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur. Jenis penelitian ini adalah
deskriptif dengan menggunakan metode pendekatan studi kasus. Subyek dalam
studi kasus ini adalah satu orang pasien dengan gagal ginjal kronik dengan
gangguan istirahat dan tidur diruang Flamboyan 8. Hasil studi menunjukan bahwa
pengelolaan asuhan keperawatan pada pasien gagal ginjal kronik dengan masalah
keperawatan istirahat dan tidur yang dilakukan tindakan keperawatan terapi musik
instrument selama 3 hari didapatkan hasil terjadi penurunan skor PSQI dari 15
(buruk) menjadi 5 (baik). Rekomendasi tindakan terapi musik instument efektif
dilakukan pada pasien gagal ginjal kronik dengan gangguan istirahat dan tidur.

Kata kunci : Terapi Musik Instrumen, Istirahat dan Tidur, Gagal Ginjal Kronik
NURSING CARE ON CHRONIC KIDNEY FAILURE PATIENTS IN
FULFILMENT OF REST AND SLEEP NEEDS

Nurhana Rahayu 1) Fakhrudin Nasrul Sani 2)

Email : r.nurhana@yahoo.com 1) ; fakhrudin_ns@ymail.com 2)


1
Student of Diploma 3 Nursing Study Program STIKes Kusuma Husada Surakarta
2
Lecturer of Diploma 3 Nursing Study Program STIKes Kusuma Husada

Surakarta

ABSTRACT

Chronic kidney disease (CKD) is progressive and irreversible damage to


kidney function where the body is unable to maintain metabolism, fluid balance,
and electrolytes that cause an increase in urea. Sleep disturbance is a condition
characterized by a disruption in the amount, quality or time of sleep is one of the
problems that often occur in patients with chronic kidney disease undergoing
hemodialysis. Patients with rest and sleep disorders need to be given a stimulus,
one of the stimuli is musical instrument therapy. The purpose of the case study
was to identify the description of nursing care in patients with chronic kidney
disease in meeting the rest and sleep needs. The type of research was descriptive
with a case study approach. The subject was one patient with chronic kidney
disease in fulfilling the needs of rest and sleep disorders in the Flamboyant 8
room. The result of nursing care studies on patients with chronic kidney disease in
fulfilling the needs of rest and sleep problems performed with music instrument
therapy for 3 days revealed a decrease in PSQI scores from 15 (bad) to 5 (good).
Recommendation: instrument music therapy is effective in patients with chronic
kidney disease with rest and sleep disorders.

Keywords: Music Therapy Instrument, Rest and Sleep, Chronic Kidney Disease.
Indonesia berdasarkan
PENDAHULUAN diagnosis dokter pada tahun
Gagal ginjal kronik (GGK) 2013-2018 terlihat bahwa
atau end stage renal disease penyakit gagal ginjal kronis pada
(ERSD) adalah kerusakan fungsi tahun 2018 cenderung naik atau
ginjal yang progresif dan bertambah dari tahun
irreversible, dimana tubuh tidak sebelumnya, yaitu tahun 2013.
mampu memelihara metabolisme Penyakit gagal ginjal kronis
dan gagal memelihara tertinggi pada tahun 2013 dan
keseimbangan cairan dan 2018 masing-masing terjadi di
elektrolit yang mengakibatkan Provinsi Kalimantan Utara dan
peningkatan ureum (Smeltzer & Gorontalo.
Bare, 2010). Penyakit gagal Kasus gagal ginjal kronis di
ginjal kronik (GGK) merupakan Jawa Tengah ada peningkatan
penyakit yang ciri-ciri yang sangat signifikan dari tahun
penyakitnya tidak banyak 2013 ke tahun 2018, hal tersebut
disadari oleh banyak orang, dapat dibuktikan bahwa pada
karena pada dasarnya penyakit tahun 2013 prevalensi penyakit
GGK ini merupakan penyakit gagal ginjal kronis mencapai 1.8
yang membunuh secara diam- permil dan pada tahun 2018
diam (silent disease and silent prevalensi gagal ginjal kronis
killer). Ciri-ciri penyakit GGK mencapai angka 3.8 permil
yang paling umum adalah adanya (Riskesdas, 2018).
perubahan warna urine dan Pasien dengan hemodialisis
mengalami sakit atau nyeri pada memiliki masalah gangguan tidur
saat buang air kecil. Ciri-ciri yang berefek terhadap kualitas
penyakit GGK seringkali hampir hidup pasien hemodilisis. Terapi
sama dengan penyakit umum yang dapat diberikan untuk
lainnya, sehingga penanganan mengatasi kualitas tidur terdiri
sering kali terlambat (Efriza, dari terapi farmakologi dan non
2012). farmakologi. Terapi non
Menurut World Health farmakologi untuk mengatasi
Organization (WHO) jumlah gangguan tidur bisa dengan terapi
penderita gagal ginjal pada tahun relaksasi dilakukan dengan terapi
2013 telah meningkat 50% pada musik. Musik dapat menurunkan
tahun sebelumnya. Kejadian dan aktivitas sistem saraf simpatik
prevalensi gagal ginjal di serta kecemasan, denyut jantung,
Amerika Serikat meningkat 50% pernafasan, dan tekanan darah
di tahun 2014. Data menunjukan yang berkontribusi pada
bahwa setiap tahun 200.000 perbaikan kualitas tidur (Harmat,
orang Amerika menjalani Takcs, and Bodizs, 2007).
hemodialisis karena gangguan Berdasarkan data dan
ginjal kronis artinya 1140 dalam informasi diatas maka penulis
satu juta orang Amerika adalah tertarik untuk melakukan
pasien dialisis (Widyastuti, pengelolaan kasus keperawatan
2014). dengan judul “Asuhan
Keperawatan pada Pasien Gagal pengkajian awal didapatkan
Ginjal Kronik dalam Pemenuhan respon subyektif, subyek
Kebutuhan Istirahat dan Tidur”. mengatakan susah tidur, tidur
siang hanya 1 jam dan tidur
PELAKSANAAN malam hanya 3-4 jam karena
Tempat dan waktu gelisah, subyek sudah satu tahun
pelaksanaan studi kasus ini menderita gagal ginjal kronik
dilakukan di ruang Flamboyan 8 dan rutin menjalani hemodialisa,
RSUD Dr. Moewardi pada sedangkan respon obyektifnya
tanggal 25 Februari sampai 27 adalah subyek tampak lemah
Februari 2019. lesu, mata subyek tampak sayu,
Subyek studi kasus ini adalah 1 TD 130/80 mmHg, Nadi 80
orang dengan diagnosa medis x/menit, RR 22 x/menit, Suhu
dan masalah keperawatan gagal 36,5oC.
ginjal kronik dengan gangguan Berdasarkan prioritas
pola tidur. diagnosa keperawatan
pengkajian yang dilakukan pada
METODE PENELITIAN subyek didapatkan diagnosa
Studi kasus ini adalah untuk gangguan pola tidur
mengeksplorasi masalah asuhan berhubungan dengan proses
keperawatan pada pasien yang penyakit sehingga diberikan
mengalami gagal ginjal kronik intervensi keperawatan tindakan
dengan gangguan pola tidur. pemberian terapi musik
Data dikumpulkan dari hasil instrumen. Setelah dilakukan
wawancara, observasi, tindakan keperawatan pemberian
pemeriksaan fisik, studi terapi musik instrumen selama
dokumentasi dan studi 3x24 jam berdasarkan hasil
kepustakaan. pengisian kuesioner pre test
didapatkan skor 14 (termasuk
HASIL DAN PEMBAHASAN dalam kategori buruk)
Subyek studi kasus ini adalah sedangkan hasil pengisian
1 orang dengan kriteria yang kuesioner post test didapatkan
sesuai dengan diagnosa medis skor 5 (termasuk dalam kategori
gagal ginjal kronik. Subyek baik), kualitas tidur subyek ada
adalah Tn.O berusia 20 tahun, peningkatan, bisa tertidur dan
beragama islam, beralamat di jarang terbangun, pola tidur
Kartasura. Subyek masuk rumah mengalami perbaikan walaupun
sakit pada tanggal 22 Februari jam tidur subyek hanya
2019 dengan keluhan sering mengalami sedikit penambahan.
kencing tapi sedikit, sesak nafas Mekanisme kerja musik
dan pusing dengan riwayat gagal instrumental untuk relaksasi
ginjal kronik. Saat ini subyek rangsangan atau unsur dan nada
dirawat di ruang Flamboyan 8 masuk ke canalis auditorius di
RSUD Dr. Moewardi Surakarta. hantar sampai thalamus sehingga
Berdasarkan hasil studi, memori dari sistem limbik aktif
dapat diketahui bahwa saat secara otomatis mempengaruhi
saraf otonom yang disampaikan membantu meningkatkan
ke thalamus dan kelenjar kualitas tidur pada subyek
hipofisis dan muncul respon gagal ginjal kronik yang
terhadap emosional melalui mengalami gangguan pola
feedback ke kelenjar adrenal tidur.
untuk menekan pengeluaran
hormon stress sehingga b. Saran
seseorang menjadi rileks (Laily, Setelah penulis melakukan
2015). asuhan keperawatan pada
Musik berirama lembut dan pasien dengan gagal ginjal
teratur mempengaruhi keadaan
kronik (GGK), penulis
fisik dan mental seseorang. Jika
vibrasi dan harmoni musik yang memberikan usulan masukan
digunakan sesuai maka yang positif khususnya
pendengar akan merasa nyaman, dibidang kesehatan antara
kenyamanan kan membuat lain :
seseorang menjadi tenang. a. Bagi institusi pelayanan
Selain itu karena vibrasi musik kesehatan
menghasilkan getaran atau
Diharapkan rumah
hantaran udara pada organ
pendengaran, maka organ sakit dapat meningkatkan
vestibula (alat keseimbangan) mutu pelayanan kesehatan
juga memperoleh dampak dari dan mempertahankan
musik, sehingga seseorang hubungan kerjasama yang
menjadi rileks (Aditia, 2012). baik antara tim kesehatan
Berdasarkan penjelasan diatas maupun pasien sehingga
antara teori, observasi dan
asuhan keperawatan yang
pengkajian serta tindakan yang
dilakukan mengenai terapi non diberikan dapat
farmakologi musik instrumen, mendukung kesembuhan
penulis menemukan persamaan pasien.
hasil yang menandakan adanya b. Bagi perawat
perubahan pola tidur yang baik Baiknya perawat
(kualitas tidur meningkat). Hal
memiliki tanggung jawab
ini menunjukan bahwa terapi
musik instrumen dapat membuat dan senantiasa
tidur pasien lebih baik apabila meningkatkan
terapi tersebut dilakukan secara keterampilan yang lebih
rutin. dan selalu berkoordinasi
dengan tim kesehatan lain
KESIMPULAN DAN SARAN dalam memberikan asuhan
a. Kesimpulan
keperawatan khususnya
Pemberian terapi musik
intrumen yang dilakukan kepada pasien dengan
pada subyek dengan gagal gagal ginjal kronik (GGK).
ginjal kronik dapat
c. Bagi institusi pendidikan quality in students. Jaurnal
Dapat meningkatkan of Advanced Nursing 62
mutu pelayanan (3), 327-335. Doi:
10.111/1365-
pendidikan yang lebih
2648.2008.04602.x
berkualitas dengan
mengupayakan aplikasi Laily, et al., 2015. Efektifitas
riset dalam setiap tindakan Pemberian Terapi Musik
yang dilakukan sehingga Instrumen Terhadap
mampu menghasilkan Kualitas Tidur Pasien
perawat yang profesional, Gagal Ginjal Kronik Yang
Menjalani Hemodialisa.
terampil, inovatif, dan
Jurnal Keperawatan
bermutu dalam Indonesia Volume. IV No. 3
memberikan asuhan Juli. ISSN : 2087-2879
keperawatan yang
komprehensif berdasarkan Riskesdas. 2018. Badan
ilmu dan kode etik Penelitian dan
keperawatan terutama Pengembangan Kesehatan
Kementerian RI tahun 2018.
pada kasus gagal ginjal
Diakses: 1 November 2018,
kronik (GGK). dari
d. Bagi penulis https://drive.google.com/file
Diharapkan bisa /d/
memberikan tindakan
pengelolaan selanjutnya Smeltzer, S. C., Bare, B. G.,
Hinkle, J. L., & Cheveer, K.
pada pasien gagal ginjal
H. 2010. Brunner &
kronik (GGK) dalam Suddarth’s textbook of
pemenuhan kebutuhan medical surgical nursing.
istirahat dan tidur. (12 th edition ed).
Philadelpia: Lippincott.
DAFTAR PUSTAKA Williams & Willkins.
Aditia, R. 2012. Manfaat Musik
Instrumental. Surabaya: Widyastuti, R. 2014. Kolerasi
Salemba Lama Menjalani
Hemodialisis dengan Indeks
Efriza Mahreswati. 2012. Massa Tubuh Pasien Gagal
Deteksi Pencegahan Dan Ginjal Kronik di RSUD
Pengobatan Stroke Arifin Achmad Provinsi
Serangan Jantung Dan Riau. Jurnal Gizi Volume 1
Gagal Ginjal. Edisi 1. No. 2 Oktober 2014.
Yogyakarta: Araska Poltekkes Kemenkes Riau:
Riau
Harmat, L., Tacks, J., Bodizs, R.
2007. Music improves sleep

Anda mungkin juga menyukai