Anda di halaman 1dari 33

ASUHAN KEPERAWATAN

LANSIA DENGAN DIMENSIA

OLEH
Nana Supriyatna
Proses penuaan terjadi penurunan proses berfikir termasuk
kemampuan intelegensia, belajar dan memori.
Kemampuan Intelegensia menyangkut kemampuan untuk
mengabstraksikan, menyimpulkan, dan menafsirkan informasi
baru, mengkreasi ide baru dan beradaptasi terhadap situasi
baru
Kemampuan belajar merupakan suatu proses bagaimana
informasi baru baik verbal atau non verbal dan ketrampilan
ditempatkan atau disimpan
Kemampuan memori merupakan proses untuk mengingat atau
memanggil kembali informasi yang telah tersimpan. Salah satu
bentuk gangguan kognitif yang sering dialami lanjut usia adalah
dimensia.
Dimensia adalah gangguan kognitif ditandai dengan
kemunduran memori atau daya ingat secara
bertahap mencakup kemampuan mengingat,
membuat pembenaran dan keputusan (Tyson,
1999).

Perubahan perilaku dan fungsi pada kasus dimensia


dapat menyebabkan usia lanjut kehilangan kontrol
terhadap kemampuannya dan tidak mampu
melakukan aktifitas sehari-hari secara mandiri
Dimensia bukan merupakan bagian dari
proses penuaan yang normal. Sejalan
dengan bertambahnya umur, maka
perubahan di dalam otak bisa menyebabkan
hilangnya beberapa ingatan (terutama
ingatan jangka pendek) dan penurunan
beberapa kemampuan belajar. Perubahan
normal ini tidak mempengaruhi fungsi
Tipe Dimensia

Dimensia dibagi berdasarkan penyebab timbulnya


yakni:
Alzheimer disebut juga Sinile Dimensia (>65 tahun)
yakni perubahan struktur dan fungsi kimia otak. Tipe
ini terjadi sekitar 50% dari seluruh kasus dimensia.
Vaskular Dimensia atau Multi-infact dimentia yakni
dimensia yang terjadi sebagai akibat dari kematian
sebagian jaringan otak akibat penyakit
kardiovaskuler seperti hipertensi dan stroke.
Biasanya terjadi pada 20% kasus dimensia.
Penyebab penyakit Alzheimer tidak diketahui, tetapi
diduga melibatkan faktor genetik
PET (positron emission tomography), yang
merupakan pemeriksaan skrening otak ditemukan
beberapa bagian otak mengalami kemunduran,
sehingga terjadi kerusakan sel dan berkurangnya
respon terhadap bahan kimia yang menyalurkan
sinyal di dalam otak, terdapat jaringan abnormal
(disebut plak senilis dan serabut saraf yang
semrawut) dan protein abnormal, yang bisa terlihat
pada otopsi.
Tipe Dimensia

Dimensia gabungan (mixed dimentia) yakni


dimensia yang terjadi akibat dari Alzheimer
dan Vaskular dimensia, biasanya terjadi pada
20% kasus dimensia.
Dimensia sebagai akibat dari berbagai
penyakit seperti AIDS, kecanduan alkohol
(alcohol abuse) dan penyakit infeksi serius
lainnya yang berdampak terhadap susunan
saraf pusat.
Tipe Dimensia

Dimensia menurut gejala yang timbul dibagi menjadi:


(1) Dimensia ringan : penurunan daya ingat jangka
pendek,konsentrasi, dan gerakan spontan, namun masih
mampu melakukan akitifitas sehari-hari dengan baik

(2) Dimensia sedang ditandai dengan penurunan daya ingat


jangka pendek, konsentrasi yang lebih berat dan usia lanjut
mulai mengalami keterbatasan dalam gerakan spontan dan
sebagian aktifitas sehari-hari
(3) Dimensia berat ditandai dengan penurunan daya ingat jangka
pendek dan panjang, hilangnya konsentrasi dan gerakan
spontan serta tidak mampu melakukan aktifitas sehari-hari
PERBEDAAN DIMENSIA DENGAN
DELIRIUM

DELIRIUM DIMENSIA
Terjadi secara tiba-tiba Terjadi secara perlahan

Tidak menetap Bisa menetap

Berhubungan dengan Bisa tanpa penyakit


pemakaian obat atau
gejala putus obat, penyakit
berat, kelainan
metabolisme
DELIRIUM DIMENSIA
Tidak mampu Perhatiannya
memusatkan perhatian 'mengembara'
Kesiagaan berfluktuasi Kesiagaan seringkali
dari letargi menjadi agitasi berkurang
DELIRIUM DIMENSIA

Bahasanya lambat, Kadang mengalami


seringkali tidak dapat kesulitan dalam
dimengerti & tidak tepat menemukan kata-kata
yg tepat
Ingatannya hilang, Ingatannya hilang,
terutama untuk terutama untuk
peristiwa yang baru peristiwa yang baru
saja terjadi saja terjadi
Tanda Awal Dimensia

Kesulitan mempelajari dan mengingat


informasi baru
Mengulangi pembicaraan dan perilaku
Kesulitan dalam daya ingat jangka pendek
Kesulitan dalam mengatasi tugas yang rumit
atau memerlukan langkah-langkah proses
tindakan tahapan
Tanda Awal Dimensia

Kesulitan dalam mengemudi/kendali


Kesulitan mengambil keputusan
Kesulitan menemukan kata-kata yang tepat atau
sesuai
Perubahan kepribadian menjadi lebih labil, kontrol
diri rendah dan mudah curiga
Perubahan penampilan termasuk kerapihan
berpakaian, kebersihan dan keindahan.
Patofisiologi Dimensia

Jaringan otak yang menua mengalami


penurunan jumlah neuron sehingga berat dari
jaringan otak juga menurun
Berdampak pada penurunan aliran darah ke
jaringan otak (glukosa dan oksigen otak
berkurang)
Perubahan fungsi kognitif sebagai akibat
proses menua ini menyebabkan kemampuan
kognitif juga menurun.
Fungsi kognitif terdiri dari fluid dan crystallized
intelligence atau bagian cair dan padat otak
Fluid intelligence berhubungan dengan kemampuan
untuk mengabstraksikan dan memformulasikan
informasi, membuat suatu keputusan dan
beradapatasi terhadap situasi baru
Crystallized intelligence terkait dengan
kebijaksanaan dan pengetahuan terkait kebiasaan
yang berkembang melalui pengalaman sepanjang
hayat (Miller, 1995; Tyson, 1999).
TANDA DAN GEJALA DIMENSIA

GANGGUAN PERILAKU
1. agitasi

2. hiperaktif : Keluyuran

3. Agresi: verbal, teriak atau agitasi fisik

4. Gangguan nafsu makan

5. Gangguan ritme diurnal

6. Tidur/bangun

7. Perilaku sexual tak sopan : Deviasi sexual


GANGGUAN AFEKTIF

Anxietas
Iritabilitas
Gejala depresif. : Depresi berat, Labilitas
emosional
Apati
Waham : curiga/paranoid
Halusinasi
PENGOBATAN

Pengobatan biasanya hanya suportif. Zat


penghambat kolines terasa (Cholinesterase
inhibitors) bisa memperbaiki fungsi kognitif
untuk sementara, dan membuat beberapa
obat antipsikotika lebih efektif daripada
hanya dengan satu macam obat saja
PENCEGAHAN DIMENSIA

Jagalah agar pikiran Anda aktif, seperti teka-


teki dan permainan kata, belajar bahasa,
bermain alat musik, membaca, menulis,
melukis atau menggambar.
Jadilah aktif secara fisik dan sosial.Contoh
aktivitas fisik berjalan kaki, berenang dan
menari. Kegiatan sosial meliputi perjalanan,
menonton teater dan pameran seni, dan
bermain kartu atau permainan.
Lanjutan.

Turunkan kadar homosistein Anda. Penelitian awal


menunjukkan bahwa tiga dosis tinggi vitamin B -
asam folat, B-6 dan B-12 - membantu menurunkan
kadar homosistein dan berguna untuk
memperlambat perkembangan penyakit Alzheimer.
Turunkan kadar kolesterol Anda. Endapan yang
terjadi dalam otak orang-orang dengan kolesterol
tinggi merupakan salah satu penyebab demensia
vaskular.
Lanjutan.

Kendalikan diabetes. Mengontrol diabetes


dapat mengurangi resiko terkena penyakit
Alzheimer dan demensia vaskular.
Menurunkan tekanan darah Anda. Menjaga
tekanan darah pada tingkat normal dapat
secara signifikan mengurangi risiko penyakit
Alzheimer dan demensia vaskular.
Kejarlah pendidikan
Lanjutan

Pertahankan pola makan yang sehat, bahwa


makanan yang kaya buah-buahan, sayuran
dan omega-3 asam lemak, umumnya
ditemukan di ikan dan kacang-kacangan
tertentu, dapat memiliki efek perlindungan
dan menurunkan resiko terkena demensia.
Dapatkan vaksinasi influenza, tetanus, difteri
dan polio signifikan mengurangi risiko
penyakit Alzheimer
Pengkajian

Penurunan fungsi kognitif atau intelektual


Perubahan perilaku atau kepribadian
Kemunduran kemampuan memutuskan sesuatu
permasalahan
Perubahan affect
Perubahan penampilan
Kemunduran kemampuan berkomunikasi
Perubahan kemampuan ADL
Keluhan atau perubahan kebiasaan keluarga yg merawat
Perubahan gaya berjalan
Penurunan berat badan
Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan proses pikir b.d. kemunduran/


kerusakan memori sekunder dari dimensia
2. Resiko melakukan kekerasan b.d. agitasi atau
agresif
3. Resiko nutrisi/cairan kurang dari kebutuhan tubuh
b.d. gangguan proses pikir
4. Resiko membebani keluarga b.d. ketergantungan
dalam aktifitas sehari-hari
5. Ketergantungan dalam ADL b.d. gangguan proses
pikir
Prinsip Intervensi Keperawatan

Berinteraksi dengan sabar dan lemah lembut termasuk sabar


dalam
mendengarkan pembicaraan atau meninggu respon usia lanjut
Bertutur kata dengan intonansi yg jelas dan beri penekanan
pada hal-hal dianggap penting (secara rinci baca modul
komunikasi)
Tidak mengoreksi kesalahan usia lanjut secara langsung
karena akan dapat menyebabkan stres meningkat dan daya
ingat dan konsentrasi menurun
Terimalah usia lajut apa adanya.
Melakukan kontak dengan usia lanjut secara teratur, bila
diperlukan gunakan sentuhan secara fisik dan psikologis
Ciptakan lingkungan yang nyaman dan aman
Diagnosa keperawatan

Gangguan proses pikir berhubungan dengan


kerusakan/kemunduran memori sekunder
dari dimensia
Tupan : setelah implementasi keperawatan
selama 12 minggu klien yang mengalami
gangguan proses pikir diharapkan dapat
beradaptasi
Lanjutan

Tupen : setelah implementasi keperawatan


diharapkan klien mampu :
Menyebutkan nama Ners yang merawat
Menyebutkan kata sederhana yang telah dipelajari
Menyebutkan nama hari, bulan, tahun, dan jam
Mampu melaksanakan aktivitas sehari-hari dengan
sederhana
Rencana Tindakan keperawatan

Beri arahan yang jelas dan sederhana


secara bertahap
Berikan instruksi sesuai dengan kapasitas
lansia
Ingatkan secara verbal apabila klien lupa
melakukan sesuatu
Berikan dukungan bila sulit mengingat
sesuatu
Lanjutan..

Lakukan hal rutin sesuai jadual


Stimulasi klien untuk menggunakan alat
bantu mengingat
Diskusikan pengalaman klien dalam
hidupnya
BENTUK INTERVENSI GANGGUAN
KOGNITIF

STIMULASI KOGNITIF
STIMULASI PERSEPSI
STIMULASI PERSPEKTIF

Memberikan rangsangan pada SSP/Fluid


intelegence agar tidak terjadi distrorsi
persepsi kliien terhadap objek terkait
kemunduran emosi dan intelektual

Persiapan
alat :
Gambar pemandangan/foto keluarga
Langkah kegiatan

Anjurkan klien duduk, dan letakkan alat peraga


sejajar dengan klien
Anjurkan klien menyebutkan atau menuliskan apa
yang ditunjuk oleh Ners
Minta klien untuk menceritakan kembali apa yang
disebutkan /dituliskan
Bandingkan persepsi Ners/keluarga dengan klien
Hindari konflik/kata yang tendensius, tetap gunakan
komunikasi terapeutik
EVALUASI

Respon verbal/non verbal klien setelah


intervensi stimulasi persepsi
Adanya komitmen keluarga untuk melatih
klien/melakukan stimulasi persepsi
1x/minggu

Anda mungkin juga menyukai