Anda di halaman 1dari 5

Fakultas Ilmu Kesehatan D3 Keperawatan

Universitas Kusuma Husada Surakarta


2020

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER


DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR

Vega Nurlaila Putri1) Martini Listrikawati2)


Mahasiswa Prodi D3 Keperawatan Universitas Kusuma Husada Surakarta1)
Email : veganurlailaputri31@gmail.com1)
Dosen Prodi D3 Keperawatan Universitas Kusuma Husada Surakarta2)
Email : Martinilistrik@gmail.com2)

ABSTRAK

Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan keadaan dimana terjadi penimbunan plak
pembuluh darah, hal ini menyebabkan arteri koroner menyempit atau tersumbat. Gagal jantung
kongestif, syok kardiogenik, defek sputum, dapat berperan menyebabkan komplikasi pada
PJK. Tujuan dilakukan studi kasus ini adalah untuk mengetahui gambaran asuhan keperawatan
pada pasien penyakit jantung koroner dalam pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur. Jenis
penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan metode pendekatan studi kasus. Subjek
dalam studi kasus ini adalah satu orang pasien PJK dengan diagnosa keperawatan gangguan
pola tidur berhubungan dengan kurangnya kontrol tidur dibuktikan dengan mengeluh sulit
tidur, mengeluh sulit terjaga, mengeluh tidak puas tidur, mengeluh istirahat tidak cukup. Hasil
studi kasus menunjukkan bahwa pengelolaan asuhan keperawatan pasien PJK dengan
gangguan pola tidur yang dilakukan tindakan keperawatan relaksasi benson selama 5 hari
dengan durasi 20 menit dan frekuensi 2x dalam sehari dilakukan dengan cara menarik nafas
dalam melalui hidung lalu menahan 3 detik dan menghembuskan lewat mulut perlahan dengan
menyebut nama Tuhan didapatkan hasil terjadi peningkatan durasi tidur meningkat dari total
tidur 4 jam lebih 5 menit menjadi 7 jam lebih 20 menit. Rekomendasi tindakan relaksasi
benson efektif dilakukan pada pasien PJK.
Kata kunci : Penyakit jantung koroner, Durasi tidur, Relaksasi benson
PENDAHULUAN tekhnik pernapasan dengan
menambahkan unsur keyakinan dalam
Penyakit jantung koroner merupakan bentuk kata kata (Solehati & Kosasih,
suatu gangguan atau kelainan yang 2015). Hasil penelitian yang dilakukan
terjadi pada organ jantung yang oleh Muyanti, dkk (2018) menyatakan
mengakibatkan gangguan fungsional atau bahwa pemberian relaksasi benson pada
penyempitan arteri koroner (Marleni and pasien PJK mengalami peningkatan
Alhabib, 2018). Menurut Riskesdas menjadi (p<0,001, a 0,05). Sehingga
(2018) prevalensi penyakit jantung dapat disimpulkan bahwa tekhnik
koroner di Indonesia berdasarkan relaksasi benson dapat meningkatkan
diagnosis dokter sebesar 1,5% sebanyak durasi tidur pada penderita PJK.
1.017.290 kabupaten/kota di provisi jawa
tengah kasus tertinggi penyakit tidak METODE PENELITIAN
menular pada tahun 2018 dengan Jenis penelitian ini adalah
diagnosis dokter sebesar 1,6% dari total deskriptif dengan menggunakan metode
132.565 kasus penyakit jantung. Penyakit pendekatan studi kasus yang
jantung di Jawa Tengah merupakan mengeksplorasi suatu masalah atau
penyakit tertinggi ke 4 dari seluruh fenomena dengan terperinci. Eksplorasi
provinsi di Indonesia. merupakan suatu bentuk
kegiatanpenggalian informasi yang akan
PJK ditandai dengan Angina diteliti (Yulhendra, 2014). Subjek dalam
pektoris (nyeri dada), Infark miokard studi kasus ini adalah satu orang pasien
akut, Penyakit jantung iskemik kronik Penyakit jantung koroner dalam
disertai gagal jantung kronik, kematian pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur.
mendadak akibat jantung (Robbinson, Tempat penelitian di ruang Dahlia RST
2015). Mekanisme antara durasi tidur dr Asmir Salatiga pada tanggal 17
terhadap pasien PJK dimana penyakit februari 2020 sampai 02 maret 2020
dapat menyebabkan nyeri atau distress
fisik yang dapat menyebabkan gangguan HASIL DAN PEMBAHASAN
tidur. Sakit dapat mempengaruhi
kebutuhan tdur seseorang. Banyak
Hasil pengkajian didapatkan data
penyakit yang memperbesar kebutuhan
bahwa pasien mengatakan mengeluh
tidur, misalnya penyakit yang disebabkan
tidak bisa tidur siang dan malam.
oleh infeksi (Kasiati, 2016)..
Selama dilakukan pengkajian pada
Penatalaksanaan pada pasien PJK dengan
tanggal 17 februari 2020. Data
durasi tidur pendek dilakukan baik secara
subjektif pasien mengatakan tidak bisa
farmakologis dan non farmakologis.
tidur siang dan tidur malam hanya 5
Salah satu penatalksanaan non
jam. Dari data diatas didapatkan data
farmakologis pada pasien PJK dengan
objektif tampak pasien lemah, letih,
pemberian tekhnik relaksasi benson
lesu dan badan tidak bugar, mata
(Wang et al., 2016). Tekhnik relaksasi
terlihat sayu dan sering menguap
benson adalah relaksasi dengan
ketika dilakukan pengkajian..
menggunakan
Pengkajian sleep diary pasien pada
pukul 11.30 WIB pasien tidak bisa pasien mengatakan memiliki riwayat
tidur siang, pasien tidak merasakan penyakit magh tapi tidak sampai dirawat
mengantuk disiang hari, pasien tidak di Rumah Sakit. Pasien mengatakan di
minum minuman yang mengandung keluarganya tidak ada yang mengalami
alkohol, pasien minum terakhir pada penyakit menurun, seperti : hipertensi ,
jam 09.45 pasien minum teh saat pagi diabetes mellitus, asma, dll. Dan tidak
hari, pasien menghabiskan teh hanya ½ ada yang mengalami penyakit menular
gelas di waktu pagi hari, pasien tidak seperti : TB Paru, hepatitis, HIV, dll.
menggunakan obat obatan untuk Terapi medis yang diberikan pada
membantu tidurnya. Pada pukul 22.00 tanggal 17 februari 2020 hingga 21
WIB Sleep diary pasien, pasien mulai februari 2020 yaitu Infus RL 20tpm,
beranjak ke tempat tidur pada pukul Amlodipin 1x10mg, laxadine 2x30mg,
22.00, pasien mencoba tidur jam 21.40, Issosorbide 3x5mg, injeksi furosemide
pasien memerlukan waktu untuk tidur 3x40mg, injeksi ceftriaxone 3x250mg,
sekitar 45 menit, total pasien terakhir injeksi lovenox 2x0,6mg, clopidogrel
bangun tidak ada karena tidak bisa 3x75mg, dixogin injeksi omeprazole
tidur, pasien menghabiskan waktu 3x40mg, infus D5% 20tpm.
ditempat tidur hanya karena ingin
Diagnosa keperawatan yang
mencoba tidur selama 10 menit, total
ditegakkan pada pemenuhan kebutuhan
pasien tidur hanya ½ jam, penilaian
istirahat dan tidur pada pasien penyakit
tidur pasien sangat buruk, pasien
jantung koroner berdasarkan dengan teori
sedikit beristirahat.
Tim Pokja SDKI, SIKI, SLKI (2018-
Hasil laboratorium didapatkan 2019) terdapat faktor yang berhubungan
data pemeriksaan kimia darah : pada pada diagnosa keperawatan
Cholesterol 319,4 nilai normal <200, Gangguan pola tidur berhubungan
Trigeliserid 408,2 nilai normal <200, dengan kurangnya kontrol tidur
LDL 412,1 nilai normal <100, HDL 89 dibuktikan dengan mengeluh sulit tidur.
nilai normal <40-59. Hasil permeriksaan Intervensi keperawatan studi kasus ini
EKG pada 17 Februari 2020 yaitu yang berfokus pada diagnosa ketiga
Iskemik Inferior. Menurut Anies (2016) Gangguan pola tidur berhubungan
pasien penyakit jantung koroner dengan kurangnya kontrol tidur
disebabkam oleh Penumpukan lemak dibuktikan dengan mengeluh sulit tidur
pada dinding dalam pembuluh darah (D.0055) dengan tujuan setelah
jantung (pembuluh koroner), dilakukan keperawatan selama 5x16 jam
penimbunan jaringan ikat, perkapuran, masalah gangguan pola tidur dapat
pembekuan darah. teratasi dengan kriteria hasil : pola tidur
(L.05045) keluhan sulit tidur cukup
Berdasarkan penyebab yang
menurun, keluhan sulit terjaga menurun,
disebutkan diatas, terdapat persamaan
keluhan tidak puas tidur cukup menurun,
teori dengan kasus yaitu ada
keluhan istirahat tidak cukup menurun.
penyempitan pembuluh darah koroner,
sehingga didapatkan data pemeriksaan Berdasarkan tujuan dan kriteria
EKG dengan hasil iskemik inferior. Hasil hasil tersebut intervensi keperawatan
pengkajian riwayat penyakit dahulu yang dilakukan berdasarkan SIKI
Standar Intervensi Keperawatan KESIMPULAN DAN SARAN
Indonesia yaitu pertama identifikasi pola
aktivitas dan tidur, kedua Fasilitasi Pengelolaan asuhan keperawatan
mrnghilangkan stress sebelum tidur, pada pasien dengan penyakit jantung
ketiga jelaskan pentingnya tidur cukup koroner dalam pemenuhan kebutuhan
selama sakit. keempat anjurkan cara istirahat dan tidur dengan masalah
nonfarmakologi lainnya. Hasil evaluasi keperawatan gangguan pola tidur
yang telah dilakukan selama 5 hari. Hari tindakan yang dilakukan adalah relaksasi
pertama tidur tidak cukup, hari kedua benson dengan durasi 20 menit dalam
tidur tidak cukup, hari ketiga tidur tidak sehari 2x selama 5 hari didapatkan hasil
cukup, hari keempat tidur cukup, hari terjadi peningkatan durasi tidur pada
kelima tidur cukup. pasien PJK. Rekomendasi tindakan pada
Hasil studi kasus yang dilakukan di pasien PJK.
RST dr Asmir Salatiga diketahui bahwa DAFTAR PUSTAKA
sesudah dilakukan intervensi
keperawatan dengan memberikan
R, Oemiyati & Rustika, R. (2015) Faktor
relaksasi benson selama 5 hari berturut- Risiko Penyakit Jantung Koroner
turut dengan waktu 20 menit. Sehari 2x (PJK) pada perempuan : Buletin
Intervensi ini dilakukan mulai hari Penelitian Sistem Kesehatan.doi
pertama sampai dengan hari kelima maka
didapatkan hasil pengukuran dengan L, Marleni & Alhabib, A. (2018) Faktor
lembar sleep diary. Sleep diary pukul Risiko Penyakit Jantung Koroner di
11.00 WIB, pasien sudah bisa tidur siang, RSI SITI Khadijah Palembang :
pasien merasakan mengantuk disiang Jurnal Kesehatan, doi :
10.26630/jk.v8i3.663.
hari, pasien tidak minum minuman yang
mengandung alkohol, pasien minum
Kasiati & Nur wayan Dwi Rosmalawati.
terakhir pada jam 10.00 pasien minum
2016 Dasar Manusia 1. Kebayoran
teh saat pagi hari, pasien menghabiskan Baru : Jakarta Selatan
teh 1 gelas di waktu pagi hari, pasien
tidak menggunakan obat obatan untuk Anies, 2016. Ensiklopedia Penyakit.
membantu tidurnya. Sleep diary pukul Yogyakarta : PT Kanisius
22.30 WIB, pasien mulai beranjak ke
tempat tidur pada pukul 22.30, pasien Riskesdas, 2018 Riset Kesehatan Dasar
mencoba tidur jam 22.40, total pasien Indonesia tahun 2018. Badan
terakhir bangun 2 jam, total pasien tidur Penelitian dan Pengembangan
7 jam, penilaian tidur pasien sangat Kesehatan Kemenkes RI.
bagus, pasien beristirahat dengan baik. Screening And Riks Stratification
tool. www. Depkes. Go. Id.

Tetti Solehati, Kokasih Cecep Eli.


(2015). Konsep dan Aplikasi
Relaksasi. Bandung : PT. Refika
Aditama
Yulhendra, Dedy. 2014. Eksplorasi
Tambang.Buku.Ajar.Padang : FT
Unp

Wang. D., Li., Cui, X, Meng, Y., Zhou,


M, Xiao, L., Chen, W. 2016. Sleep
duration. International journal of
cardiology, 219

Fadhila, Mustikasari, Aprisunadi, dkk.


Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017.
Standar Diagnosis Keperawatan
Indonesia. Jakarat. Dewan
Pengurus Pusat PPNI

Fadhila, Mustikasari, Aprisunadi,


dkk. Tim Pokja SIKI DPP.
2018. Standar Intervensi
Keperawatan Indonesia.
Jakarta. Dewan Pengurus Pusat
PPNI

Fadhila, Mustikasari, Aprisunadi, dkk.


Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2019.
Standar Luaran Keperawatan
Indonesia.Jakarta. Dewan Pengurus
Pusat PPNI

Anda mungkin juga menyukai